DI KABUPATEN LANGKAT
ABSTRAK
Penyuluh merupakan salah satu faktor yang penting dalam penyampaian informasi teknologi kepada petani. Kinerja
penyuluh yang baik sangat mempengaruhi peningkatan produksi. Di Kabupaten Langkat, kinerja penyuluh masih belum
optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh, terdiri dari: a) faktor internal, yaitu: pendidikan formal,
pelatihan, umur, motivasi, pemanfaatan media penyuluhan, dan masa kerja/ pengalaman kerja; b) faktor eksternal
yaitu: ketersediaan sarana dan prasarana, sistem penghargaan, jarak wilayah kerja, jumlah desa binaan, jumlah
kelompok tani binaan, teknologi informasi, tingkat partisipasi aktif petani, hubungan dalam organisasi, dan dukungan
pembinaan dan supervisi. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan strategi peningkatan kinerja penyuluh pertanian
di Kabupaten Langkat. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan kinerja penyuluh
pertanian di Kabupaten Langkat adalah dengan menerapkan strategi agresif, yaitu: 1) memberikan informasi,
teknologi, dan inovasi-inovasi terbaru; 2) peningkatan intensitas kegiatan penyuluhan; 3) peningkatan kompetensi
fungsional penyuluh; 4) peningkatan jenjang karir dan kesejahteraan penyuluh; dan 5) peningkatan peran organisasi
penyuluhan.
Maka, matrik posisi dalam SWOT dari IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES
strategi peningkatan kinerja penyuluh adalah 1. Pendidikan (W)
formal 1. Umur
terlihat pada Gambar 2. 2. Pelatihan 2. Pemanfaatan
3. Motivasi media
4. Masa kerja/ penyuluhan
Peluang (O)
pengalaman
kerja
EFAS
OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO
Kuadran 3 Kuadran 1 (O) 1) Memberikan 1) Pengkaderan
a. Jarak wilayah informasi, penyuluh
kerja teknologi, dan (1,e)
b. Jumlah desa inovasi-inovasi 2) Penempatan
1,2 binaan terbaru WKPP yang
6 c. Tingkat (1,2,4,c) dekat dengan
Kelemahan partisipasi aktif 2) Peningkatan tempat
Kekuatan petani intensitas tinggal
(W) (S) d. Hubungan kegiatan penyuluh
dalam penyuluhan (1,a,b,c)
organisasi (3,a,b,c) 3) Dukungan
e. Dukungan 3) Peningkatan penyediaan
Kuadran 4 Kuadran 2 pembinaan dan kompetensi fasilitas
supervisi fungsional media
penyuluh (2, e) penyuluhan
4) Peningkatan (2,d,e)
Ancaman (T) jenjang karir 4) Peningkatan
dan pemanfaatan
kesejahteraan media
Gambar 2. Matrik posisi strategi peningkatan penyuluh penyuluhan
(1,4,d,e) dalam
kinerja penyuluh 5) Peningkatan kegiatan
peran penyuluhan
Dari Gambar 2, terlihat bahwa posisi organisasi (2,c)
strategi berada pada posisi Kuadran 1; yaitu penyuluhan
merupakan situasi yang sangat (3,c,d,e)
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
menguntungkan, dimana penyuluh memiliki a. Ketersediaan 1) Peningkatan 1) Memberikan
kekuatan dan peluang, sehingga dengan sarana dan sarana penghargaan
kekuatan yang dimiliki dapat memanfaatkan prasarana prasarana terhadap
peluang yang ada. Strategi yang harus b. Sistem penyuluhan penyuluh
diterapkan adalah strategi agresif. penghargaan (3,a) senior yang
c. Jumlah 2) Pemberian sudah
kelompok tani reward and mendekati
6. Penyusunan strategi dengan menggunakan binaan punishment masa pensiun
matrik SWOT d. Teknologi (3,4,b) (1,b)
informasi 3) Peningkatan 2) Melibatkan
intensitas petani dalam
Dari semua langkah-langkah analisis kunjungan ke hal
SWOT di atas, maka dapat dirumuskan kelompok tani pemanfaatan
beberapa strategi dengan menggunakan matrik (3,4,c) media
SWOT seperti yang terlihat dalam Gambar 3. 4) Peningkatan penyuluhan
teknologi (2,a)
informasi 3) Penempatan
berbasis online WKPP yang
(1,2,d) dekat dengan
tempat
tinggal
penyuluh
(1,c)
Kesimpulan