Ada beberapa metode penentuan ketinggian (elevasi) suatu tempat yaitu: (a)
trigonometri, (b) barometrik dan (c) levelling. Metode trigonometri, disebut juga dengan
‘indirect levelling’, menggunakan prinsip ilmu ukur segitiga dan dilakukan dengan
pengukuran sudut vertikal dan jarak, dan metode barometrik (‘barometric levelling’)
menggunakan prinsip perubahan tekanan udara yang dipengaruhi oleh ketinggian
tempatnya. Levelling atau Pengukuran sipat datar, disebut juga sebagai ‘direct
levelling’, memanfaatkan sifat-sifat alami benda cair yang selalu membentuk sipatan
mendatar di permukaannya, dan levelling merupakan metode penentuan ketinggian
yang paling teliti dari pada metode penentuan tinggi yang lain.
a LEVEL b
δ Hab = a-b
B
δ Hab
A
δHab
Hb
A
Ha
MSL
Gambar 12. Pengertian tinggi titik
7.2. Macam dan kegunaan pengukuran sipat datar
A 1 2
Pengukuran sipat datar luas dilakukan untuk tujuan memperoleh gambar situasi
ketinggian dari suatu bidang tanah.
Dengan membaca rambu ukur yang dipasang di beberapa tempat, maka
ketinggiannya dapat dihitung/ diketahui, dan agar titik-titik yang diukur dapat
digambarkan maka harus pula diukur sudut horisontalnya dan jarak-jaraknya.
Pengukuran jaraknya dapat secara optik (dengan membaca benang atas dan benang
bawah) atau dengan meteran.
CONTOH SOAL :
1. Levelling Terbuka
Pengukuran leveling dari titik A ke B melalui beberapa titik yaitu 1, dan 2.
Bila tinggi titik A = 80,000 meter, Hitung tinggi titik B.
Hasil pembacaan rambu ukur adalah sbb:
Note : kebiasaan dalam membaca rambu ukur dalam satuan milimeter dan selalu ditulis 4 angka.
III
I II
2 B
A 1
2. Levelling Tertutup
1 2455 -----
II - - - - ( 1745 )
2 0710 1
2 2224 -----
III - - - - - ( 326 )
3 1898 1
3 1228 -----
IV - - - - ( - 183 )
4 1411 1
4 1145 -----
V - - -- - ( - 782 )
5 1927 1
5 1555 -----
VI - - -- - ( - 923 )
A 2478 1 80,000
∑ ( 9843 ) ( 9849 ) -6
1 posisi level
A 2
posisi level 5 3
Note : pada umumnya cara koreksi levelling tertutup : kesalahan pengukuran beda tinggi dibagi kesemua
Beda tinggi sebanding dengan jaraknya.
- Pada contoh soal levelling tertutup diatas, besar kesalahan penutup beda tinggi = - 6 mm
- Maka kesalahan tersebut dikoreksikan ke semua beda tinggi antara dua titik, sehingga tiap
sisi diberi koreksi 1 mm dengan tanda beda (tanda koreksi = minus kesalahan).
- Contoh diatas dianggap jarak antar titik sama, tapi kalau dilakukan pengukuran jarak antar
titik maka dikoreksi sebanding dengan jaraknya. Koreksi = Ji / ∑J x ∑ kesalahannya.
Disini ∑ kesalahannya = - 6 milimeter.