LABIOZKIZIS, PALATOSKIZIS,

LABIOPALATOKIZIS

BY : SOFIA AFRITASARI, M.Kes

 A. PENGERTIAN
 LABIO / PALATO SKISIS ADL KONGENITAL YG BERUPA
ADANYA KELAINAN BENTUK PADA STRUKTUR
WAJAH
 BIBIR SUMBING ADL MALFORMASI YG DISEBABKAN
O/ GAGALNYA PROPEUSUS NASAL MEDIAN DAN
MAKSILARIS U/ MENYATU SELAMA PERKEMBANGAN
EMBRIOTIK
 PALATOKIZIS ADL FISSURA GARIS TENGAH PADA
POLATUM YG TERJADI KARENA KEGAGALAN 2 SISI
U/ MENYATU KARENA PERKEMBANGAN EMBRIOTIK.
 LABIOSKIZIS ATAU
LABIOPALATOSTIKIZIS
ADL KELAINAN KOTAK
PALATINE (BAGIAN
DEPAN SERTA SAMPING
MUKA SERTA LANGIT2
MULUT) TIDAK
MENUTUP DG
SEMPURNA.
 B. ETIOLOGI
1) FAKTOR GENETIK ATAU KETURUNAN
2) KURANG NUTRISI
3) RADIASI
4) TERJADI TRAUMA PD KEHAMILAN TM PERTAMA
5) INFEKSI PD IBU YG DAPAT MEMPENGARUHI JANIN
6) PENGARUH OBAT TERATOGENIK, TERMASUK JAMU
DAN KONTRASEPSI HORMONAL
7) MULTIFAKTORAL DAN MUTASI GENETIK
 C. PATOFISIOLOGI

Cacat Terbentuk pd
trimester pertama kehamilan
krn tdk terbentuknya
mesoderm
D. KLASIFIKASI
Berdasarkan organ yg terlibat

Berdasarkan lengkap tidaknya celah

terbentuk
 1. Berdasarkan organ yg terlibat :

a. celah di bibir b. celah di gusi

(labioskizis) (gnatoskizis)

d. celah dapat terjadi

c. Celah di langit lebih dari satu organ.
Misal terjadi di bibir
(palatoskizis) dan langit-langit
(labiopalatoskizis)
2. Berdasarkan lengkap tidaknya celah terbentuk

Unilateral incomplete
• celah terjadi hanya disalah satu sisi bibir
dan tidak memanjang hingga hidung
Unilateral complete
•jika celah sumbing yg terjadi hanya disalah satu
sisi bibir dan memanjang hingga hidung

Bilateral complete
•jika celah sumbing terjadi ke dua sisi bibir dan
memanjang hingga ke hidung
 E. GEJALA DAN TANDA

1. Terjadi pemisahan langit-langit

2. Terjadi pemisahan bibir
3. Terjadi pemisahan bibir dan langit-langit
4. Infeksi telinga berulang
5. Berat badan tidak bertambah
6. Pada bayi terjadi regurgitasi nasal ketika
menyusui yaitu keluarnya air susu dari hidung
 F. DIAGNOSIS

 MENDIAGNOSA TERJADI CELAH SUMBING PADA

BAYI SETELAH LAHIR MUDAH KARENA CELAH
SUMBING MEMPUNYAI CIRI FISIK YG SPESIFIK.

 U/ IBU HAMIL : MEMERIKSAKAN

KANDUNGANNYA MENGGUNAKAN USG
 G. KOMPLIKASI
1. KESULITAN MAKAN
2. TELINGA DAN HILANGNYA PENDENGARAN
3. KESULITAN BERBICARA
4. MASALAH GIGI
5. ASPIRASI
6. DISTRESS PERNAFASAN
7. RESIKO INFEKSI SALURAN NAFAS
8. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TERHAMBAT
9. PERUBAHAN HARGA DIRI DAN CITRA TUBUH YG
DIPENGARUHI DERAJAT KECACATAN DAN JARINGAN
PARUH.
 H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM ( PEMERIKSAAN

PRABEDAH RUTIN / DARAH LENGKAP)
 PEMERIKSAAN DIAGNOSIS :
1. FOTO RONGSEN
2. PEMERIKSAAN FISIK
3. MRI UNTUK EVALUASI ABNORMAL
 I. PENATALAKSANAAN
 PENANGANAN DG OPERASI.
 OPERASI DILAKUKAN SETELAH BAYI USIA 2 BULAN
DG BB MENINGKAT DAN BEBAS DR INFEKSI ORAL PD
SALURAN NAFAS DAN SISTEMIK.
 OPERASI DG HUKUM SEPULUH (RULES OF TEN) :
1. BB BAYI MIN 10 PON
2. KADAR Hb 10 g%
3. USIA MIN 10 MINGGU
4. KADAR LEUKOSIT MIN 10.000/UI
 MENYUSU
 Bayi dengan celah bibir yang sedikit (contoh unilateral inkomplit)
maka tidak akan mengalami kesusahan dalam menghisap putting
susu Ibu, walaupun reflek hisap dan menelan bayi tidak akan sebaik
bayi normal.
 Bayi dengan celah palatumYang berat (missal bilateral komplit )
maka diperlukan botol susu dengan DOT khusus (tidak
memerlukan hisapan yang kuat untuk menghisap).
 Setelah menyusu bayi diposisi kan tegak untuk menyendawakan
bayi, karena pada saat menyusu akan banyak udara yang masuk.
 Membersihkan dengan kapas dan air hangat dengan hati-hati pada
area sumbing.
DOT DOMBA
ORTODENSI
 TUGAS BIDAN

 Menjelaskan pada orang tua tentang keadaan anak

 Menganjurkan rujukan ke dokter anak