Anda di halaman 1dari 39

KROMATOGRAFI GAS

SEJARAH
•Kromatografi pertama kali dilakukan tahun 1903 oleh ilmuwan Rusia, Mikhail
Semenovich Tswett. Ilmuwan Jerman Fritz Priormengembangkan kromatografi fasa
padat pada tahun 1947. Archer John Porter Martin, yang memenangkan hadiah
Nobel untuk penelitiannya mengembangkan kromatografi cair–cair (1941) dan
kromatografi kertas (1944), memberikan dasar pengembangan kromatografi gas
dan dia kemudian memproduksi kromatografi gas–cair (1950). Erika
Cremer memperkuat dasar yang telah dikembangkan oleh Fritz Prior.
KROMATOGRAFI GAS
•Kromatografi gas (KG) merupakan jenis kromatografi yang umum digunakan dalam analisis
kimia untuk pemisahan dan analisis senyawa yang dapat menguap tanpa
mengalami dekomposisi. Penggunaan umum KG mencakup pengujian kemurnian senyawa
tertentu, atau pemisahan komponen berbeda dalam suatu campuran (kadar relatif komponen
tersebut dapat pula ditentukan). Dalam beberapa kondisi, KG dapat membantu
mengidentifikasi senyawa. Dalam kromatografi preparatif, KG dapat digunakan untuk
menyiapkan senyawa murni dari suatu campuran.
•Dalam kromatografi gas, fasa gerak berupa gas pembawa, biasanya
gas inert seperti helium atau gas yang tidak reaktif seperti nitrogen. Fasa diam berupa
lapisan cairan mikroskopik atau polimer di atas padatanpendukung fasa diam, yang berada
di dalam tabung kaca atau logamyang disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk
melakukan kromatografi gas disebut dengan gas kromatograf (atau "aerograf" atau
"pemisah gas").
•Senyawa dalam fasa gas yang dianalisa berinteraksi dengan dinding kolom, yang dilapisi
dengan fasa diam. Hal ini menyebabkan masing-masing senyawa mengalami elusi pada
waktu yang berbeda, dan ini dikenal sebagai waktu retensi senyawa. Perbandingan waktu
retensi merupakan keluaran dari KG yang dapat dianalisis.
•Secara prinsip, kromatografi gas sama dengan kromatografi kolom(sama juga dengan
kromatografi jenis lain seperti KCKT, KLT), tetapi terdapat beberapa perbedaan yang perlu
dicatat. Pertama, proses pemisahan campuran terjadi antara fasa diam cairan dan fasa
gerak gas, sementara dalam kromatografi kolom, fasa diam adalah padat dan fasa gerak
berupa cairan. (Oleh karena itu, sebutan lengkap prosedur ini adalah "Kromatografi gas–
cair", yang merujuk pada fasa gerak dan fasa diam.) Kedua, kolom yang dilalui fasa gas
terletak di dalam oven dengan temperatur gas yang dapat dikendalikan, sementara
kromatografi kolom (biasanya) tidak dilengkapi pengendali temperatur. Terakhir, konsentrasi
senyawa dalam fasa gas murni merupakan fungsi dari tekanan uapgas.
•Kromatografi gas juga mirip dengan distilasi fraksi, karena keduanya melakukan
proses pemisahan komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih (atau
tekanan uap). Meski demikian, distilasi fraksi biasanya digunakan untuk memisahkan
komponen campuran dalam skala besar, sementara KG hanya dapat digunakan
untuk skala yang jauh lebih kecil (skala mikro).[1]
•Kromatografi gas kadang dikenal sebagai kromatografi fasa uap (KFU)(en: vapour-
phase chromatography, VPC), atau kromatografi partisi gas–cair (KPGC) (en: gas–
liquid partition chromatography, GLPC). Nama alternatif ini, begitu pula singkatannya,
sering digunakan dalam literatur saintifik. Sejujurnya, KPGC adalah terminologi yang
paling tepat, dan oleh karenanya banyak digunakan oleh para penulis sains.
•Pemilihan gas pembawa (fasa gerak) adalah hal penting. Hidrogen mempunyai
rentang laju aliran yang sebanding dengan helium dalam hal efisiensi. Tetapi, helium
lebih efisien dan menghasilkan pemisahan terbaik jika laju aliran dioptimalkan.
Helium bersifat tidak terbakar dan dapat bekerja dengan banyak detektor maupun
instrumen lawas. Oleh karena itu, helium menjadi gas pembawa yang paling umum
digunakan. Meski demikian, harga helium telah naik sangat banyak beberapa tahun
terakhir ini, menyebabkan peningkatan jumlah kromatografiwan/wati yang beralih
ke gas hidrogen. Pengalaman historis lebih merupakan alasan utama, bukan alasan
rasional, beberapa orang mempertahankan penggunaan helium.
BERDASARKAN FASE DIAM
KGP → fase diam padat
Dasar pemisahan → penyerapan fase diam / adsorpsi
Ex: silika gel, ayakan nol, arang dsb.

KGC → fase diam cair


Dasar pemisahan → partisi sampel yang masuk/keluar dari lapisan cair

Sampel / cuplikan : bisa cair, padat, gas


Contoh Fase Gerak : gas H2, He, N2
KEUNTUNGAN
•Kolom scr kontinyu dijaga oleh FG/ gas
•Sampel terpisah secara sempurna
•Waktu relatif pendek
•Sensitivitas tinggi
•Sampel sedikit
•mudah
KERUGIAN

•Komponen yang tertahan kuat dalam fase diam → sulit


dipisahkan

diatasi dengan suhu kolom ↑
•Personal tertentu
•Mahal
ANALISIS KG
Kromatograf gas adalah instrumen analisis kimia untuk pemisahan bahan kimia
dalam suatu sampel kompleks. Kromatograf gas menggunakan tabung pendek
beraliran yang dikenal sebagai kolom, yang di dalamnya dialirkan gas (gas
pembawa, fasa gerak) sambil membawa konstituen sampel yang mengalir dengan
laju yang berbeda bergantung pada sifat fisika dan kimia komponen sampel
tersebut serta interaksi spesifik dengan pengisi kolom yaitu fasa diam. Setelah
sampel keluar di ujung kolom, hasil pemisahan dideteksi dan diidentifikasi secara
elektronik. Fungsi fasa diam di dalam kolom untuk memisahkan komponen yang
berbeda, mengakibatkan masing-masing keluar dari kolom pada saat yang
berbeda (waktu retensi). Parameter lain yang dapat digunakan untuk mengubah
urutan atau waktu retensi adalah laju aliran gas pembawa, panjang kolom dan
temperatur.
KOMPONEN FISIK

Diagram Kromatografi Gas


•Pengambil sampel otomatis (autosampler)
•Inlet kolom (injector)
•Detektor
BAGIAN DASAR KROMATOGRAFI GAS
•Pengambil sampel otomatis (autosampler)
•Inlet kolom (injector)
•Tangki gas pembawa
•Pengendali aliran & pengatur tekanan
•Kolom
•Detektor
•Perekam
•Termostat
SISTEM KROMATOGRAFI GAS
Tangki Gas pembawa
Gas pembawa → H2, He, N2
Syarat :
Lembam
Meminimumkan difusi
Mudah didapat & murni
Cocok dengan detektor → pers. Van Deemter
H = A + B/u + C.u
TANGKI GAS PEMBAWA/FASE GERAK
KOLOM

Tembaga, baja, aluminium, kaca


Dapat lurus, lengkung, O
Panjang dari cm – 15 m
Kolom analitik 1 – 3 m
Garis tengah 0,01 – 2 inch

efisiensi kolom : harga N
→H=L/N
MENGKONDISIKAN KOLOM

Minimum 2 jam, 250C di atas suhu maksimum kolom yang digunakan


Aliran gas pembawa lambat
(5 – 10 ml/menit)
Jangan disambung ke detektor
CIRI FASE DIAM

Sampel mempunyai Koefisien distribusi yang berbeda


Sampel mempunyai kelarutan yang berbeda
Fase diam harus mempunyai tekanan uap yang dapat diabaikan pada suhu kerja
SUHU / TERMOSTAT :
SISTEM PENGENDALI

1. Suhu gerbang suntik


- cukup panas me↑ suhu cuplikan
- cukup rendah mencegah penguraian
2. Suhu kolom
- cukup tinggi → analisis tercapai
- cukup rendah → Rs
3. Suhu detektor
- jenis detektornya
DETEKTOR

Mendeteksi komponen
Kepekaan ↑
Tingkat fluktuasi rendah
Tanggapan kelinieritas lebar
Tanggap semua jenis senyawa
Kuat
Tidak peka terhadap perubahan aliran dan suhu
PARAMETER KINERJA DETEKTOR

Syarat Detektor yang baik adalah :


•Selektivitas
•Sensitivitas
•Noise dan Kuantitas minimum yang dapat terdeteksi
•Linear range (rentang linier)
KROMATOGRAFI GAS PADAT (KGP)

→ Komatografi khusus
FD → zat padat aktif
Ex : arang, silika gel, alumina
Separasi → kepolaran
Lebih selektif
Kerugian : - waktu lama
- pengekoran

memprogram suhu
KGSP
(KROMATOGRAFI GAS SUHU DIPROGRAM)

Dapat untuk menganalisis / separasi yang t.d. tinggi



≥ 1000C
KROMATOGRAM GAS PADA SPEKTROMETER MASSA
(GC-MS)
Ketika detektor menunjukkan puncak, setelah melewati
detektor kemudian akan diuapkan untuk diuji spektrometer
massa.

Hal ini akan memberikan pola fragmentasi yang dapat


dibandingkan dengan data dasar senyawa yang telah
diketahui sebelumnya pada komputer. Identitas senyawa-
senyawa dalam jumlah besar dapat dihasilkan tanpa harus
mengetahui waktu retensinya
INSTRUMENT GC-MS
ION CHROMATOGRAM OF SAFFLOWER OIL
EI spectrum of phenyl acetate
KROMATOGRAM GC BIJI JINTEN HITAM
Tabel III. Komponen penyusun minyak atsiri biji Jinten hitam replikasi I

KOMPONEN DALAM BIJI JINTEN HITAM


No puncak kromatogram Perkiraan komponen

1 1,2,4 Trimetil Benzen

4 2,6 Dimetilnonan

16 Undekan

21 Eugenol

22 Alfa-Kubeben

23 Kopaen

24 Beta-Kariofilli

25 Alfa-Humulen

26 Eugenil Asetat

Anda mungkin juga menyukai