Anda di halaman 1dari 11

FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HD

Nama Mahasiswa : Dwi Utami


NIM : 108117006
Tanggal Praktek : 11 Februari 2021

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. L

Identitas
Nama :
Umur :
Status :
Agama :
Tanggal masuk :
Tanggal pengkajian :
Sumber informasi :

PRE HD:
Pengkajian
A. Riwayat Kesehatan
Dx Medis :
DDS
Jenis HD : hemodialisis
Tempat insersi HD : vena femoralis
Keluhan utama :
klien mengatakan BAK sedikit sejak 3 bulan terakhir dan kadang nyeri saat BAK.
RPS :
klien mengatakan terasa pusing, mual muntah, terasa haus, BAK sedikit sejak 3 bulan
terakhir dan kadang nyeri saat BAK. Klien mengatakan mengalami sakit gagal ginjal dan
sudah rutin cuci darah/ hemodialisa setiap hari kamis dalam 1 minggu sekali sejak bulan
Desember 2019.
RPD :
klien mengatakan kurang lebih 1 tahun menderita hipertensi. Riwayat DM dan alergi tidak
ada.

A. Pola kebiasaan
1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit segera diperiksa ke dokter dan
menurut klien sehat itu sangat penting dan berharga yang harus selalu dijaga.
2. Nutrisi/ metabolik
Klien mengatakan sebelum sakit makan teratur 3x sehari dengan jenis nasi, sayur, lauk
pauk, air putih 1 gelas habis, ketika sakit klien mengatakan kurang nafsu makan, makan
3x sehari dengan jenis makanan bubur kasar dan air putih, kadang habis 1 gelas dan ½
gelas.
Klien juga mengatakan sebelum sakit minum 5-6x/hari jenis air putih, susu, teh dengan
porsi 500ml. ketika sakit klien minum 1-2 gelas aqua/hari jenis air putih dan teh dengan
porsi 200ml.
3. Pola eliminasi
Klien mengatakan BAK sebelum sakit 4-6x/hari bau urine khas, warna kuning jernih,
total urine 800-1200ml. ketika sakit BAK 1-2x/hari, bau urine khas, warna kuning
kecoklatan, kadang nyeri total urine 200-400ml.
Klien juga mengatakan BAB sebelum sakit 1-2x/hari konsistensi lunak, bau khas, warna
kekuningan. Ketika sakit belum BAB sama sekali.
4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

5. pola tidur dan istirahat


klien mengatakan sebelum sakit dapat tidur 6-7jam pada malam hari dan 1jam pada siang
hari. Saat sakit tidur malam 4-5jam dan siang 45menit.

6. pola persepsi, sensori, kognitif


klien mengatakan kepala pusing, mata mengalami penurunan penglihatan.
7. pola persepsi diri
gambaran diri: klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya.
ideal diri: klien mengatakan ingin segera sembuh.
harga diri: klien mengatakan ia dihargai oleh keluarganya dan sekelilingnya.
peran diri: klien mengatakan seorang bapak dan kepala keluarga..
identitas diri: klien mengatakan seorang kepala keluarga dari 2 anaknya
8. pola seksual dan reproduksi
sebelum dan sesudah sakit klien mengatakan sudah mempunyai 2 anak yaitu 1 laki-laki
dan 1 perempuan.
9. pola peran-hubungan
sebelum sakit hubungan dengan keluarganya harmonis, baik dengan masyarakat. Ketika
sakit lebih diperhatikan oleh keluarganya.
10. pola manajemen koping stress
sebelum sakit klien mengatakan bila ada masalah diselesaikan dengan musyawarah.
Ketika sakit klien tidak ada masalahdengan keluarganya.
11. sistem nilai dan keyakinan
sebelum sakit dan sakit klien mengatakan tetap mengerjakan sholat 5 waktu.
B. Pemeriksaan Fisik;

1. Keadaan umum : kesadaran composmentis, GCS: E4V5M6

2. Kulit : sawo matang, tidak ada luka

3. Kepala : meshocepal, tidak ada luka

4. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera isokor, pupil tidak ikterik, reflek
cahaya baik, alat bantu kacamata.

5. Telinga : pendengaran baik, tidak ada kotoran

6. Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada luka

7. Mulut : simetris, kotor, mukosa bibir kering

8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

9. Dada : simetris tidak ada luka

10. Payudara : tidak ada kelainan

11. Paru-paru : vocal fremitus sama, suara nafas vesikuler, suara paru sonor

12. Abdomen : simetris, bising usus 12x/menit, timpani, tidak ada nyeri tekan

13. Genitalia : tidak terpasang kateter

14. Anus dan rectum : tidak hemoroid

15. Muskuloskeletal : tidak ada kelainan, baik, akral hangat, terpasang infus tangan
kanan

16. Neurology : tidak ada kelainan


C. Pemeriksaan Laboratorium:

Pemeriksaan Hasil Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 15 g/dl
Hematocrit 20 %
Leukosit 15,4 Ribu/ul
Trombosit 421 Ribu/ul
Eritrosit 2,17 Juta/ul
INDEK ERITROSIT
MCV 91,1 /um
MCH 29,0 Pg
MCHC 31,8 g/dl
RDW 12,6 %
MPV 8,1 Fl
PDW 16 %
HITUNG JENIS
Eosinofil 1,60 %
Basophil 1,10 %
Nefrofil 88,50 %
Limfosit 5,00 %
Monosit 4,80 %
KIMIA KLINIK
SGOT 13 u/l
SGPT 32 u/l
Albumin 2,8 g/dl
Creatinin 13,3 Mg/dl
Ureum 208 Mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium darah 126 Mmol/L
Kalium darah 5,4 Mmol/L
Calsium ion 1,17 Mmol/L
ANALISA GAS DARAH
PH 7.430
BE -3,1 Mmol/L
PCO2 32,0 MmHg
PO2 135,0 MmHg
Hematocrit 19 %
HC03 22,7 Mmol/L
Total CO2 22,2 Mmol/L
O2 saturasi 99,0 %
LAKTAT
Arteri 0,80 Mmol/L

D. Persiapan HD:
Persiapan saat di ruang penerimaan:
- Dilakukan serah terima oleh petugas, beserta status pasien
- Petugas melakukan observasi pasien
- Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke tempat cuci darah

Analisa data:
Data Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
DS: klien Kelebihan Untuk NOC : Fluid balance
mengatakan volume cairan mengetahui Setelah dilakukan tindakan
haus, dan b.d asupan jumlah cairan
keperawatan selama 1x24 jam
ingin minum cairan yang masuk
yang banyak berlebihan kedalam tubuh diharapkan kelebihan volume
DO: klien
cairan dapat teratasi dengan
tampak
kehausan dan kriteria hasil:
sudah minum
- Terbebas dari oedema efusi,
4 gelas aqua
anaskara
- Terbebas dari distensi vena
jugularis
- Terbebas dari kelelahan,
kecemasan, atau bingung

Implementasi dan evaluasi


Diagnosa Implementasi evaluasi
Kelebihan 1. Memonitor hasil lab yang sesuai dengan S: klien mengatakan masih
volume terasa haus
retensi cairan
cairan b.d O: klien tampak masih
asupan 2. Memonitor TTV kehausan
cairan A: Masalah belum teratasi
3. Memonitor retensi/ kelebihan cairan
berlebihan P: Lanjutkan intervensi
4. Memonitor berat badan - Monitor elektrolit
5. Memonitor elektrolit dan ttv
6. Mempertahankan catatan intake dan
output yang akurat
7. Mengkaji lokasi dan luas edema

Intra HD
Pengkajian :
Persiapan Perawat:
1. Persiapan pasien
2. Persiapan mesin
3. Persiapan alat

Persiapan Alat dan Ruang:


Alat steril
1. Transfusi set
2. Spuit
3. Kasa steril
4. Duk
5. Sarung tangan
6. Klem
7. AV blood line

Alat tidak steril


1. Dialyzer
2. Normal saline 0,9%
3. AV fistula
4. Heparin
5. Lidocain
6. Kom
7. Desinfektan (alkohol/betadin)
8. Timbangan
9. Tensimeter
10. Thermometer
11. Plastik
12. Perlak kecil

Persiapan Pasien:
- Identitas pasien dan surat persetujuan tindakan HD
- Riwayat penyakit sebelumnya (penyakit lain)
- Keadaan umum dan psikososial pasien
- Keadaan fisik (BB,TTV, warna kulit, extremitas edema)
- Data laboratorium
- Pastikan pasien benar-benar siap untuk dilakukan HD

Prosedur HD:
- Darah dikeluarkan dari tubuh melalui selang darah menggunakan mesin dialisis kemudian
bersirkulasi ke Ginjal buatan (Dializer)
- Sebuah dialyzer menarik limbah melalui filter ke dialisat
- Darah yang sudah bersih setelah melalui proses dialisis akan dipompa oleh mesin dialisis
untuk kembali ke dalam tubuh
- Cairan dan Limbah hasil dari proses dialisis akan melalui proses pembuangan yang sudah
diprogram oleh mesin dialysis
- Proses pembersihan darah biasanya hanya terjadi saat proses dialisis dilakukan di unit dialisis
(selama 4 jam dengan frekuensi 3 kali seminggu)

Analisa data:
Data Diagnosa Tujuan INTERVENSI
Keperawatan
DS: klien Ansietas b.d Untuk NOC : kontrol kecemasan
mengatakan mengetahui
perubahan Setelah dilakukan tindakan
cemas dan tingkat
gelisah status kecemasan keperawatan selama 1x24 jam
DO: klien pasien
kesehatan diharapkan Ansietas dapat teratasi
terlihat
cemas, tidak dengan kriteria hasil:
tenang
- Klien mampu mengidentifikasi
dan mengungkapkan gejala
cemas
- TTV dalam batas normal
- Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
-

Implementasi dan evaluasi


Diagnosa Implementasi Evaluasi
Ansietas 1. Menggunakan pendekatan yang S: klien mengatakan masih
cemas dan gelisah
b.d menenangkan
O: klien terlihat cemas dan
perubahan 2. Menjelaskan semua prosedur dan apa tidak tenang
A: Masalah belum teratasi
status yang dirasakan selama prosedur
P: lanjutkan intervensi
kesehatan 3. Menemani pasien untuk memberikan - identifikasi tingkat
keamanan dan mengurangi takut kecemasan

4. Melibatkan keluarga untuk


mendampingi klien
5. Mengidentifikasi tingkat kecemasan
6. Menginstruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi
7. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan ketakutan,
persepsi
POST HD
Pengkajian :
Melakukan observasi pasien serta menanyakan keluhan yang dirasakan setelah dilakukan
hemodialisa

Analisa data:
Data Diagnosa Tujuan INTERVENSI
Keperawatan
DS: klien Mual b.d Untuk NOC : comfort level
mengatakan mengetahui
biofisika Setelah dilakukan tindakan
terasa mual penyebab mual
dan muntah dan muntah keperawatan selama 1x24jam
DO: klien
diharapkan mual dapat teratasi
terlihat mual
dan sudah dengan kriteria hasil:
muntah
- Melaporkan bebas dari mual
- Mengidentifikasi hal-hal yang
mengurangi mual
- Nutrisi adekuat
- Status hidrasi
Implementasi dan evaluasi
Diagnosa Implementasi evaluasi
Mual b.d 1. Memonitor status hidrasi S: klien mengatakan masih
terasa mual dan muntah
biofisika 2. Menjelaskan untuk menggunakan napas
O: klien terlihat mual dan
dalam untuk menekan reflek mual sudah muntah
A: masalah belum teratasi
3. Memberikan terapi IV jika perlu
P: lanjutkan intervensi
4. Mencatat intake output secara akurat - Monitor status hidrasi
5. Memonitor status nutrisi
6. Membatasi minum 1 jam sebelum, 1
jam sesudah dan selama makan

Anda mungkin juga menyukai