Anda di halaman 1dari 2

Keterkaitan konsep Dasa Yama Bratha dan Dasa Nyama Bratha dengan Peristiwa Kehidupan

Saat Ini

Cerita Pasutri yang Rutin Kirim Pempek Gratis untuk Nakes Covid-19

Agregasi KR Jogja, Kamis 11 Februari 2021 00:21 WIB

SLEMAN - Pasangan suami istri, Budi Prihatini (56) dan Yuda Asta Birawa (57) menjadi
perbincangan warganet sejak Selasa 9 Februari 2021 kemarin.
Seorang dokter mengunggah cuitan yang kemudian viral, menceritakan kebaikan pasangan
tersebut memberikan pempek produknya secara gratis pada tenaga kesehatan (nakes) selama
pandemi Covid.
Kisah inspiratif keduanya bermula pada April 2020 lalu, saat semua orang terpukul keras
pandemi yang akhirnya sampai di Yogyakarta. Jualan Pempek Samsar yang diinisiasi
keduanya sejak tahun 2013 bersama anak-anaknya turut terdampak. Orderan sepi, karena
hampir semua orang merasakan pukulan Corona.
Suatu hari, Budi, mendapat orderan melalui pesan antar daring beberapa porsi pempek yang
ternyata ditujukan ke sebuah rumah sakit. Dari situ Budi dan Yuda sang suami mengetahui
pempeknya diberikan pada nakes yang bertugas menangani pasien-pasien Covid.
Di situlah pengalaman luar biasa berawal, karena setiap ada pesanan datang untuk rumah
sakit, keduanya selalu memberikan porsi lebih yang tidak tanggung-tanggung.
“Setelah orderan pertama itu, ternyata menginspirasi customer lain, jadi ada yang ikutan
donasi. mereka datang ke warung atau transfer lalu minta dikirimkan ke RS terdekat. Kami
siap saja dijadikan perantara kalau ada yang mau donasi melalui kami. Tapi sejak akhir tahun,
jadi dikit yang donasi karena Jogja makin sepi. setelah itu ya kami lanjutkan saja donasi ke
RS / puskesmas terdekat,” ungkap Budi.
Budi dan Yuda terus memproduksi pempek untuk nakes. Bahkan sampai saat ini, ketika
pandemi Covid nyaris berulang tahun pertama. Ketika berbincang dengan KRjogja.com pun,
Budi masih membuat pempek pesanan untuk sebuah rumah sakit.
“Sebentar ya, saya masih harus memproduksi dan mempersiapkan pesanan ke RS,” ungkap
Budi ramah.
Terkait viralnya Pempek Samsar di sosial media setelah dicuitkan salah satu nakes, baik Budi
dan Yuda mengaku juga cukup kaget. Apalagi, pengalaman itu sudah cukup lama terjadi
sejak April tahun lalu dan hampir tak pernah dibagikannya pada siapapun.
Yuda mengaku tak pernah mempublish kegiatan berbagi yang dilakukan selama ini. Namun
ia menyampaikan terimakasih karena ada satu tenaga medis memposting pengalaman dan
kunjungannya secara langsung ke Pempek Samsar di Kalasan hingga membuat banyak orang
mengapresiasi.
“Sebenarnya ini bukan murni dari kami, tapi banyak customer yang menitipkan dana untuk
donasi pada nakes. Sampai saat ini masih ada yang donasi, berapapun tidak pernah kami
batasi. Namun misalnya ada donasi dengan jumlah kurang, kami tambahi agar semua tenaga
medis bisa mencicipi karena mereka sudah berjuang merawat pasien. Kami berbagi, tapi juga
menjadi perantara. Kami berterimakasih pada kakak yang kemarin datang dan menceritakan
di sosial medianya, semoga semakin banyak yang terinspirasi,” lanjut Budi.

Berdasarkan analisis kutipan berita yang bertajuk ‘Cerita Pasutri yang Rutin Kirim Pempek
Gratis untuk Nakes Covid-19’, ditulis oleh Agregasi KR Jogja dan dipublikasikan pada
Kamis, 11 Februari 2021 ini memiliki keterkaitan dengan konsep ajaran Dasa Yama Bratha.
Keterkaitan yang dapat diperoleh dari peristiwa ini dengan konsep ajaran Dasa Yama Bratha,
antara lain :
1. Keterkaitan dengan konsep ajaran Anresangsya
Pada artikel disebutkan bahwa, Pak Yudi dan Bu Asta tidak tanggung-tanggung
selalu memberikan porsi lebih pempek setiap ada pesanan yang akan dikirimkan ke
rumah sakit, walaupun kenyataannya dagangan Pempek Samsar pasutri ini sedang
sepi pelanggan akibat pandemi Covid-19. Hal ini tentu berkaitan dengan konsep
ajaran Anrengsangsya, yaitu untuk tidak mementingkan diri sendiri dimana Pak Yudi
dan Bu Asta tidak mementingkan kerugian yang bisa saja mereka peroleh apabila
melanjutkan aksi tersebut dan tetap melakukan aksi serupa sampai berbulan-bulan
lamanya
2. Keterkaitan dengan konsep ajaran Priti dan Prasada
Priti yang berarti cinta kasih sayang terhadap sesama makhluk dan Prasada yang
berarti berpikir dan berhati suci tanpa pamrih, ditunjukkan oleh aksi Pak Yudi dan Bu
Asta yang dengan iklhas dan tanpa pamrih selalu memberikan porsi lebih Pempek
Samsar sebagai bentuk apresiasi kepada nakes yang sudah berjuang di garda terdepan
menghadapi pandemi Covid-19.
3. Keterkaitan dengan konsep ajaran Madurya
Ramah tamah, lemah lembut, dan sopan santun sebagai bentuk konsep ajaran
Madurya ditunjukkan oleh sikap Pak Yudi yang dengan sopan dan ramahnya meminta
jurnalis untuk menunggu sebentar karena Ia masih harus memproduksi dan
mempersiapkan pempek untuk nantinya dikirimkan ke rumah sakit.
4. Keterkaitan dengan konsep ajaran Mardhawa
Pak Yudi dan Bu Asta sudah melakukan aksi pemberian pempek gratis sejak April
tahun lalu hingga sekarang tanpa pernah berniatan untuk mempublikasikan aksinya
tersebut. Oleh karena itu, keduanya terkejut akibat dagangan Pempek Samsar mereka
sempat viral di media sosial. Keduanya pun menyampaikan rasa terimakasih kepada
salah satu nakes yang sudah memposting pengalaman dan kunjungannya secara
langsung ke Pempek Samsar di Kalasan hingga banyak orang yang mengapresiasi
aksi dan dagangannya. Apreasiasi yang Pak Yudi dan Bu Asta peroleh tidak serta
merta membuat mereka sombong. Mereka tetap memberikan pempek gratis serta
membuka donasi yang nominalnya tidak dibatasi bagi siapapun pelanggan yang
hendak berdonasi.Bahkan, jika ada donasi yang sekiranya jumlahnya kurang, mereka
akan menambahkan donasi tersebut sehingga para nakes bisa terus mencicipi masakan
enak sebagai bentuk apresiasi karena mereka telah berjuang sangat keras untuk
merawat pasian. Hal ini tentu berhubungan dengan konsep ajaran Mardhawa yang
berarti rendah hati, tidak sombong, dan berpikir halus.

Anda mungkin juga menyukai