Epidemiologi Dalam Keperawatan
Epidemiologi Dalam Keperawatan
A. Konsep Epidemiologi
Berasal dari bahasa yunani: epi (upon)/ pada, demos
(the people)/penduduk, logos (knowledge)/ilmu/
pengetahuan: suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
mengenai tentang apa yang terjadi pada penduduk (Allender,
Nector & Warner, 2014)
Epidemiologi berfokus pada distribusi dan
determinan kesehatan dan penyakit, morbiditas, cedera,
disabilitas, dan mortalitas pada suatu populasi (Friis &
Sellers, 2009)
Epidemiologi adalah suatu studi tentang distribusi
dan determinan kesehatan dan penyakit pada populasi
manusia (Nies & Mc ewen, 2015)
Metode investigasi yg digunakan untuk mendeteksi
penyebab atau sumber dari penyakit, sindrom, kondisi atau
risiko yg menyebabkan penyakit, cedera, cacat atau kematian
dalam suatu populasi atau kelompok manusia.
Ilmu yg mempelajari sifat, penyebab, pengendalian
dan faktor-faktor yg mempengaruhi frekuensi dan distribusi
penyakit, kecacatan, kematian dalam populasi manusia.
Host
Agent Environment
1. Agent
2. Host
3. Environment
a. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar
manusia yang antara ,lain meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak
patogen;Vektor pembawa infeksi
Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, baik
sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan
obat-obatan), maupun sebagai reservoir/sumber
penyakit
Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai
vektor penyakit tertentu terutama penyakit
menular.
b. Lingkungan fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh
terhadap manusia baik secara langsung, maupun
terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial
manusia.
Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta
radiasi) meliputi :
Udara
keadaan cuaca
Kondisi geografis
Air
Pencemaran udara, tanah dan air,
radiasi
c. Lingkungan social
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi,
politik, sistem organisasi serta instusi/peraturan yang
berlaku bagi setiap individu yang membentuk
masyarakat tersebut.
Lingkungan sosial ini meliputi :
Sistem hukum, administrasi dan lingkungan
sosial politik, serta sistem ekonomi yang
berlaku;
Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku
setempat
Sistem pelayanan kesehatan
Kebiasaan hidup masyarakat
Kepadatan penduduk
Kepadatan rumah tangga
G. Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT
Model 1.
Model 2.
Pada model ini, seseorang berada pada kondisi tidak sehat,
dimana daya tahan penjamu (host) berkurang dan
kemampuan agent meningkat
Model 3.
Model 4.
Model 5.
Pergeseran lingkungan yang memudahkan agent menyebar.
H. Parameter Epidemiologi
Ukuran-ukuran yang dipergunakan untuk mengukur
masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok penduduk.
Terdapat 3 parameter matematis yang digunakan
untuk menggambarkan hubungan antara jumlah kejadian
penyakit dengan besarnya populasi yaitu
1. Ratio : membagi atau membandingkan suatu jumlah
dengan yang lainnya (pembilang dan penyebut) tanpa
memperhatikan hubungan antara penyebut dan
pembilang. Contoh jumlah kelahiran mati
dibagi/dibandingkan jumlah kelahiran hidup
2. Proporsi : Merupakan bentuk lain dari ratio, dimana
pembilang merupakan bagian dari penyebut. Contoh
jumlah kelahiran mati dibagi keseluruhan jumlah
kelahiran (kelahiran hidup+mati)
3. Rate: merupakan bentuk lain dari proporsi, dimana ada
hubungan antara pembilang dan penyebut, disamping
itu ada elemen waktu yang merupakan bagian intrinsik
dari penyebut. Contoh jumlah kejadian penyakit flu
pada anak sekolah dibagi 1000 anak sekolah selama
periode 1 bulan.
I. Jenis Parameter Epidemiologi
a) Ukuran Frekuensi Penyakit
Merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas)
atau kematian karena penyakit (mortalitas) dalam suatu
populasi
Biasanya diukur sebagai suatu rate atau proporsi
Beberapa ukuran frekuensi penyakit dalam
epidemiologi dibagi menjadi tiga yaitu angka insidensi,
prevalensi dan mortalitas.
a) Incidence
Insiden ialah gambaran tentang frekuensi
penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
Untuk menghitung angka insiden diperlukan dua
angka yakni jumlah penderita baru serta jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
(population at risk)
Dalam melakukan perhitungan angka insiden
perlu dilakukan dua kali penelitian yakni
1) Penelitian tentang jumlah penderita baru
Untuk dapat memastikan apakah seseorang
merupakan penderita baru atau tidak, harus
diketahui kapan mulai sakitnya orang
tersebut. Untuk penyakit yang bersifat akut,
memastikan saat munculnya penyakit adalah
mudah, tetapi tidak demikian dengan penyakit
yang sudah kronis, misal penyakit kanker.
Karena sulit memastikan kapan seseorang
mulai menderita penyakit kronik, maka yang
dipakai sebagai pegangan untuk memastikannya
sebagai penderita baru, bukan saat orang
tersebut mulai menderita kanker melainkan
saat orang tersebut didiagnosa menderita
penyakit kanker
Pada perhitungan insiden, yang
dipergunakan adalah jumlah penderita baru.
Namun dalam kehidupan sehari-hari
seseorang dapat saja menderita penyakit yang
sama lebih dari satu kali. Lalu berapakah
jumlah penderita baru disana? Satu orang
atau dua orang?
Dalam menghitung angka insiden memang
dikenal dua cara. Pertama, yang lebih
mementingkan jumlah orang yang terkena.
Jika pendapat ini yang dipergunakan, maka
jumlah penderita baru pada kondisi di atas
adalah satu orang. Kedua, yang lebih
mementingkan jumlah peristiwa penyakitnya
(kasus). Jika pendapat ini yang dipergunakan,
maka jumlah penderita baru pada keadaan di
atas adalah dua orang.
2) Penelitian tentang jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit
Masalah yang dihadapi ialah karena di
masyarakat mungkin saja ditemukan kelompok
penduduk yang karena satu dan lain hal, kebal
terhadap suatu penyakit. Namun untuk
kepentingan praktis, biasanya perhitungan
untuk kelompok masyarakat yang kebal
tidak diikutsertakan.
Koreksi hanya dilakukan jika memang
banyak ditemukan penduduk yang kebal
terhadap penyakit yang ingin dihitung.
1) Insiden rate
Incidence rate ialah jumlah penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu
tertentu (umumnya satu tahun) dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru
tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan dalam persen atau permil.
Angka incidence rate dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi, risiko
untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi, serta
untuk mengetahui beban tugas yang harus
diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan
kesehatan.
Rumus insiden rate
2) Attack rate
Attack rate ialah jumlah penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama dalam persen
atau permil.
Nilai attack rate dapat dimanfaatkan dalam
memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit.
Makin tinggi nilai attack rate, maka penyakit
tersebut makin memiliki derajat serangan atau penularan
yang tinggi pula.
Rumus attack rate
Contoh Soal:
b) Prevalen
Prevalen adalah gambaran tentang frekuensi
penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat
tertentu.
Pada perhitungan nilai prevalen, kebal atau tidaknya
seseorang terhadap suatu penyakit tidak dihitung.
Dengan perkataan lain, pada perhitungan nilai
prevalen dipergunakan seluruh jumlah penduduk.
1) Period Prevalen Rate
Period prevalence rate ialah jumlah
penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi
dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka
waktu yang bersangkutan dalam persen atau
permil.
Nilai period prevalence rate sebenarnya
jarang dipergunakan, karena di dalam nilai ini
terkandung nilai point prevalence yakni jumlah
penderita yang ditemukan pada awal pengamatan
serta nilai incidence rate yakni jumlah penderita
baru yang muncul pada periode pengamatan.
Nilai period prevalence rate hanya
dipergunakan untuk suatu penyakit yang sulit
diketahui saat munculnya,misalnya pada penyakit
kanker atau penyakit kelainan jiwa.
Rumus Periode Prevalen
Contoh soal
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk pada tanggal 20 Agustus 2011
sebanyak 500.000 orang, dilaporkan keadaan penyakit A sebagai berikut :
Januari 100 kasus lama dan 150 kasus baru, Maret 50 kasus lama dan 50 kasus
baru, Juli 30 kasus lama dan 100 kasus baru, September 50 kasus lama dan
50 kasus baru dan Desember 200 kasus lama dan 200 kasus baru
Contoh Soal :
Satu sekolah dengan murid sebanyak 300 orang, kemarin 15 orang menderita
penyakit campak, dan hari ini 10 orang lainnya menderita penyakit campak
b) Ukuran Dampak
Merefleksikan dampak suatu faktor risiko terhadap
timbulnya suatu masalah (outcome) kesehatan
Ukuran dampak berkaitan dengan penelitian kohort.
Penelitian kohort: penelitian epidemiologi analitik
yang bersifat observasi dimana dilakukan perbandingan
antara sekelompok orang yang terkena penyebab
(terpapar) dengan sekelompok lainnya yang tidak
terkena penyebab (tidak terpapar), kemudian dilihat
akibat yang ditimbulkannya (melihat masa depan)
Ukuran dampak meliputi: Relative Risk (RR)
MEROKOK TOTAL
YA TIDAK
Kelompok Interpretasi
c
a+b
c+d
a+c
b+d
1) Relative Risk
Risiko relatif ialah perbandingan antara
insiden penyakit yang muncul dalam kelompok
terkena penyebab (terpapar) dengan insiden
panyakit yang muncul dalam kelompok yang
tidak terkena penyebab (tidak terpapar).
Rumus
Risiko Relatif: a
RR = a c
b
bd
Kasus :
MEROKOK
TOTAL
YA TIDAK
KANKER POSITIF 500 20 520
PARU NEGATIF 10 600 610
JUMLAH 510 620 1130
c) Ukuran Asosiasi
Ukuran asosiasi merefleksikan kekuatan atau besar
asosiasi/hubungan antara suatu eksposur/faktor risiko
dengan kejadian suatu penyakit
Ukuran asosiasi berkaitan dengan penelitian case
control
Penelitian kasus kontrol/ case control adalah
penelitian epidemiologi analitik yang bersifat observasi
dimana dilakukan perbandingan antara sekelompok
orang yang menderita penyakit (kasus) dengan
sekelompok lainnya yang tidak menderita penyakit
tersebut (kontrol), kemudian dicari faktor-faktor
penyebab timbulnya penyakit tersebut.
Karena yang diketahui adalah akibat (kasus) dan
yang ingin dilihat adalah penyebab (faktor-faktor yang
ditemukan) maka sifat penelitian kasus kontrol
umumnya mengacu kepada masa lampau dan karena itu
disebut sebagai penelitian retrospektif (retrospective
study).
Ukuran asosiasi meliputi: Odd Ratio (OR)
MAKAN MAKANAN
BERLEMAK TOTAL
KASUS KONTROL
Kelompok Interpretasi
b
c
d
a+b
c+d
a+c
b+d
1) Odds Ratio
Menilai besarnya risiko terkena penyakit
yang mungkin terjadi karena adanya
pengalaman atau faktor risiko. Yang dapat
dihitung pada penelitian kasus kontrol/ case
control yang hanya bersifat dugaan, karena itu
disebut Estimated Relative Risk (ERR) atau
dikenal pula dengan nama Odd ratio (OR).
Rumus OR
axd
ERR (OR) =
bxc
Dari suatu penelitian kasus kontrol untuk mengetahui penyebab
timbulnya penyakit jantung koroner ditemukan hasil sebagai berikut :
MAKAN
MAKANAN
TOTA
BERLEMAK
L
KASU KONTRO
S L
PENYAKI POSITIF 200 50 250
T NEGATI
JANTUNG F 80 70 150
KORONER
JUMLAH 280 120 400