Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PENGAWASAN NORMA K3 KESEHATAN KERJA,

LINGKUNGAN KERJA, BAHAN BERBAHAYA BERACUN, DAN

KONSTRUKSI DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN

KALISANEN KABUPATEN JEMBER

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 1

AHMAD AZIZUL HAKIM, S.KM

ASRORI ZAIN, S.KM

NIKEN LARASATI, S.KM

RIRIN SAFITRI, S.KM

TOPAN, S.KM

HERI PURNAWANTO, S.KM

YOSY MEILIASARI, S.KM

PENYELENGGARA

PT. TRUST BIMO INDONESIA

Jember, 4 Maret 2017


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PENGAWASAN NORMA K3 KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN

KERJA, BAHAN BERBAHAYA BERACUN, DAN KONSTRUKSI

DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN KABUPATEN JEMBER

Oleh:

AHMAD AZIZUL HAKIM, S.KM

ASRORI ZAIN, S.KM

NIKEN LARASATI, S.KM

RIRIN SAFITRI, S.KM

TOPAN, S.KM

HERI PURNAWANTO, S.KM

YOSY MEILIASARI, S.KM

Tanggal: 4 Maret 2017

Direktur Kementrian Tenaga

Kerja

PT. Trust Bimo Indonesia Republik

Indonesia

ii
iii
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih

lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas

kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan praktek kerja lapangan dengan judul “Pengawasan

Norma K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, Bahan Berbahaya

dan Beracun dan Konstruksi Bangunan di Pabrik Karet PTPN XII

Kebun Kalisanen Kabupaten Jember” dengan lancar.

Laporan praktek kerja lapangan ini dibuat dalam rangka

memenuhi serangkaian sertifikasi Ahli K3 Umum, sebagai media

untuk mengimplementasikan materi yang telah didapat, dan

pembelajaran kondisi lapangan. Dalam penyusunan laporan ini,

kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia


2. Pengawas dan Pengajar Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur
3. PT. Trust Bimo Indonesia selaku panitia penyelenggara
4. Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen Kabupaten Jember

selaku perusahaan yang kami kunjungi untuk kegiatan PKL


5. Rekan-rekan kelompok 1 serta peserta diklat AK3 Umum

angkatan 2017
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat

memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari

iv
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata

bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki laporan ini.

Jember, 4 Maret 2017

Tim Penyusun

v
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................ii

KATA PENGANTAR.........................................................................iii

DAFTAR ISI.....................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................1

1.1 Latar belakang.....................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................2

1.3 Ruang Lingkup.....................................................................3

1.4 Pengertian-Pengertian..........................................................3

1.5 Metode Pengumpulan Data................................................10

1.6 Dasar Hukum.....................................................................10

BAB 2 FAKTA DAN MASALAH........................................................13

2.1 Fakta..................................................................................13

Gambaran Umum Perusahaan..............................................13

Kondisi di Lapangan..............................................................19

2.2 Masalah..............................................................................21

2.2.1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan......................................21

2.2.2 Lingkungan Kerja dan B3..............................................22

2.2.3 Konstruksi Bangunan....................................................24

BAB 3 ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH..............................25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................37

4.1 KESIMPULAN.......................................................................37

4.2 SARAN................................................................................37

vi
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara dengan lahan perkebunan

karet terluas di dunia. Namun bila ditinjau dari segi produktivitas,

Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Malaysia. Ini

memperlihatkan kurang efisiennya pengolahan karet di Indonesia

selama ini. Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak

peralatan‐peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya

elastis tidak mudah pecah bila terjadi jatuh dari suatu tempat.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara

langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya

sesuai kebutuhan manusia.

Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan

yang menduduki posisi cukup penting sebagai sumber devisa

non migas bagi Indonesia, sehingga memiliki prospek yang

cerah. Oleh sebab itu upaya peningkatan produktifitas usahatani

karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi

budidayanya. Lebih dari setengah karet yang digunakan

sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami

masih diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan

penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan

militer.Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang

1
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

cocok untuk pertanaman karet salah satu perkebunan yang ada

di Indonesia adalah PTPN XII di Kabupaten Jember.

PTPN XII selalu memperhatikan adanya peningkatan

permintaan dunia terhadap komoditi karet ini di masa yang akan

datang, maka upaya untuk meningkatakan pendapatan petani

melalui perluasan tanaman karet dan peremajaaan kebun bisa

merupakan langkah yang efektif untuk dilaksanakan. Selain itu,

perlu kesadaran bagi para pengusaha terhadap penerapan

persyaratan kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan B3 untuk

menaikkan nama perusahaan. Oleh sebab itu, penting sekali bagi

pengawas ketenagakerjaan sebelum melakukan pembinaan dan

pengawasan di tempat tugas masing-masing untuk memahami

norma kesehatan kerja, lingkungan kerja dan bahan berbahaya

dan beracun di PTPN XII.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan PKL di Perkebunan PTPN 12

Kalisanen adalah untuk mendapatkan gambaran sejauh mana

perkebunan tersebut melaksanakan dan mentaati peraturan

perundang-undangan K3 terkait dengan pengawasan kesehatan

kerja, lingkungan kerja, B3 dan Konstruksi. Secara khusus, PKL ini

bertujuan untuk:

2
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

a. Mengetahui gambaran pelaksanaan K3 terkait dengan

pengawasan kesehatan kerja, lingkungan kerja, B3 dan

konstruksi di Perkebunan PTPN 12 Kalisanen.


b. Mengetahui tingkat kesadaran dari pekerja pemimpin dan

pekerja produksi tentang pentingnya K3 terkait dengan

kesehatan kerja, lingkungan kerja, B3 dan konstruksi di

Perkebunan PTPN 12 Kalisanen.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam PKL ini sebagai berikut:

a. Lokasi Praktek Kerja Lapangan bertempat di PTPN 12

Kalisanen
b. Bidang norma K3 yang diawasi adalah:
1. Pengawasan Norma Kesehatan Kerja
2. Pengawasan Norma Lingkungan Kerja dan B3
3. Pengawasan Norma Konstruksi dan Bangunan

1.4 Pengertian-Pengertian

Beberapa pengertian penunjang yang kami gunakan

dalam penyusunan laporan ini meliputi:

a. Pengertian yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja:


1. Menurut Joint ILO/WHO committee on occupational

tahun 1995 kesehatan kerja bertujuan pada promosi

dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari

kesehatan fisik, mental, dan sosial dari pekerja dari

semua pekerjaan: pencegahan gangguan kesehatan

3
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

pada pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja

mereka: perlindungan pekerja dalam pekerjaan

mereka dari risiko akibat faktor-faktor yang

mengganggu kesehatan; penempatan dan

pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja

yang sesuai dengan kemampuan fisik dan

psikologisnya: dan sebagai kesimpulan, penyesuaian

pekerjaan, terhadap manusia dan setiap manusia

terhadap pekerjaannya.
2. Dokter perusahaan ialah setiap dokter yang ditunjuk

atau pekerja diperusahaan yang bertugas dan atau

bertanggungjawab atas Hygiene Perusahaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


3. Para medis ialah tenaga Para Medis yang ditunjuk atau

ditugaskan untuk melaksanakan atau membantu

penyelenggaran tugas-tugas higyene perusahaan,

kesehatan dan keselamatan kerja diperusahaan atas

petunjuk dan bimbingan dokter perusahaan.


4. Pelayanan Kesehatan Kerja adalah usaha kesehatan

yang dilaksanakan dengan tujuan:


a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam

penyesuaian diri baik fisik maupun mental,

terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan

tenaga kerja.

4
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap

gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan

atau lingkungan kerja.


c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental

(rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.


d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta

rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita

sakit.
5. Paket pelayanan kesehatan yaitu paket jaminan

pemeliharan kesehatan dengan manfaat lebik baik

daripada jaminan kesehatan dasar jaminan sosial

tenaga kerja yang diberikan kepada tenaga kerja dan

keluarganya sekurang-kurangnya meliputi:


a. rawat jalan tingkat pertama;
b. rawat jalan tingkat lanjutan;
c. rawat inap;
d. pemeriksaan kehamilan dan persalinan;
e. penunjang diagnostik;
f. pelayanan khusus; dan
g. gawat darurat.
6. Pemeriksaan kesehatan adalah pemeriksaan

kesehatan pekerja (pemeriksaan awal, berkala dan

khusus) yang dilakukan oleh dokter.


7. Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja

adalah upaya memberikan pertolongan pertama

secara cepat dan tepat kepada pekerja/buruh dan/atau

orang lain yang berada di tempat kerja, yang

mengalami sakit atau cidera di tempat kerja.

5
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

8. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi

berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit

yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula

kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat

dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah

melalui jalan yang bisa atau wajar dilalui.


9. Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.


10. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah

penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau

lingkungan kerja.
11. Kejadian berbahaya lainnya ialah suatu kejadian yang

potensial, yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja

atau penyakit akibat kerja kecuali kebakaran,

peledakan dan bahaya pembuangan limbah.


12. Alat pelindung diri adalah suatu alat yang

mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang

yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh

tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.


b. Pengertian yang berkaitan dengan Lingkungan Kerja:
1. Tempat kerja adalah suatu tempat dimana tenaga

kerja akan menghabiskan sebagian besar waktunya

sehari-hari sehingga kemungkinan atau risiko bahaya

yang terdapat ditempat kerja akan mengancam dan

menyerang tenaga kerja untuk waktu yang lama, serta

dapat membawa bahaya tersebut kerumah bila faktor

6
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

kebersihan kurang mendapat perhatian dan

pemeliharaan.
2. Lingkungan kerja adalah kesatuan dari berbagai

lingkungan di tempat kerja, yang didalamnya

mencakup faktor fisik, kimia, biologi, fisiologi dan

psikologi yang keberadaannya di tempat kerja dapat

mempengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga

kerja.
3. Faktor fisika adalah faktor di tempat kerja yang

bersifat fisika yang dalam keputusan terdiri dari iklim

kerja, kebisingan, getaran, gelombang mikro, sinar

ultra ungu dan medan magnet.


a. Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu,

kelembaban, kecepatan gerakan udara dan

panas radiasi dengan tingkat pengeluaran

panas dan tubuh tenaga kerja sebagai akibat

pekerjaan.
b. Kebisingan adalah semua suara yang tidak

dikehendaki yang bersumber dari alat-alat

proses produksi dan atau alat-alat kerja pada

tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan

pendengaran.
c. Getaran adalah gerakan yang teratur dari

benda dan media dengan arah bolak-balik dari

kedudukan keseimbangannya.

7
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

d. Gelombang mikro adalah radiasi

elektromagnetik dengan frekwensi 30 kilo Hertz

sampai 300 Giga Hertz.


e. Sinar ultra ungu adalah radiasi elektromagnetik

dengan panjang gelombang 180 nanometer

sampai 400 nanometer.


4. Faktor kimia adalah faktor di dalam tempat kerja

yang bersifat kimia yang dalam keputusan meliputi

bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol

dan uap yang berasal dari bahan-bahan kimia.


a. Debu di udara lingkungan kerja
b. Gas di udara lingkungan kerja
5. Faktor biologi termasuk kuman, virus, jamur, cacing,

serangga, dan tumbuh-tumbuhan yang berasal dari

bahan proses produksi lingkungan kerja


6. Faktor ergonomi terkati dengan cara kerja yang

salah ataupun penggunaan alat-alat kerja yang

tidak sesuai dengan kondisi fisik.


7. Faktor psikologis terkait dengan pandangan

seseorang terhadap pekerjaannya maupun

hubungan kerja dengan orang lain yang dapat

menyebabkan masalah kejiwaan.


c. Pengertian yang berkaitan dengan Bahan Berbahaya dan

Beracun
1. Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam

bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan

8
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

sifat kimia dan fisika dan atau toksikologi berbahaya

terhadap tenaga kerja, instansi dan lingkungan.


2. Nilai Ambang Kuantitas (NAK) adalah standart

kuantitas bahan kimia berbahaya untuk

menetapkan potensi bahaya kimia di tempat kerja.


3. Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah upaya

yang dilakukan untuk mencegah dan atau

mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia

berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja,

alat-alat kerja dan lingkungan.

d. Pengertian yang berkaitan dengan Konstruksi Bangunan


1. Konstruksi Bangunan ialah kegiatan yang

berhubungan dengan seluruh tahapan

yangdilakukan di tempat kerja.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode

observasi lapangan secar langsung ke PTPN 12, wawancara

dengan juru tulis produksi; kepala dan petugas poliklinik serta

pekerja produksi, dan studi literatur.

1.6 Dasar Hukum

Adapun dasar-dasar hukum dari ruang lingkup diatas adalah:

9
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

1. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat (2) – Setiap

warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan

penghidupan yang layak.


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 – Keselamatan

Kerja.
3. Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 7 Tahun 1964 –

Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam

Tempat Kerja.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. 1

Tahun 1976 – Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter

Perusahan.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. 1

Tahun 1979 – Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga

Paramedis Perusahaan.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1980 –

Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam

Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.


7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. 3

Tahun 1982 – Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.


8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

15/MEN/2008 - Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di

Tempat Kerja
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. 8

Tahun 2010 – Alat Pelindung Diri.

10
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.

13 Tahun 2011 – Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan

Faktor Kimia Di Tempat Kerja.


11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 187 Tahun 1999

Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.


12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

PER. 04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan

Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).


13. Surat edaran menteri tenaga kerja dan transmigrasi

no. 140 tahun 2004 – pemenuhan kewajiban syarat-

syarat keselamatan dan kesehatan kerja di industri

kimia dengan potensi bahaya besar (major hazard

installation).
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI

No. 1/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada Konstruksi Bangunan.

11
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

BAB II

FAKTA DAN MASALAH

2.1 Fakta

Berikut beberapa fakta yang ada di PTPN XII

2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara XII ( Persero), disingkat PTPN

XII, dibentuk berdasarkan PP No. 17 Tahun 1996, tanggal

14 Februari 1996. Perusahaan yang berstatus sebagai

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini merupakan

penggabungan kebun-kebun di awa Timur dari eks PTP

XXIII, PTP XXVI dan PTP XXIX. Visi dari PTPN XII adalah

menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi

dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan. Penjelasan

dari visi tersebut yaitu menjadi perusahaan agrobisnis

perkebunan yang terintegrasi dan memiliki keunggulan

daya saing (competitive advantage) melalui inovasi

sehingga mampu tumbuh dan berkembang dengan

menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance

dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan untuk

meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders

lain.

12
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Komoditi Usaha PTPN XII mengusahakan komoditi kopi

robusta/arabika, kakao edel/bulk, karet dan the serta

hortikultura. Yang ditanam pada areal konsesi seluas

83.090,81 ha. Areal tanaman kopi robusta seluas 14.049,91

ha, kopi arabika 6.594,55 ha, kakao edel 9.875,38, kakao

bulk 7.603,78 ha, karet 14.943,40 ha, the 2.573,03 dan

hortikultura seluas 4.143,44 ha

Kebun Banjarsari adalah salah satu kebun andalan

PTPN XII dalam meningkatkan produksi karet. Dibantu

dengan karyawan yang berjumlah 128 pekerja. Getah karet

(Lateks) dapat diolah menjadi sheet dan crepe. Pabrik

pengolahan karet PTPN III Kebun Sei Silau mengolah hasil

karetnya menjadi Sheet. Sheet adalah produk karet alam

berupa lembran-lembaran yang telah diasap, bersih dan

liat, bebas dari buluk (jamur), tidak saling melekat,

warnanya jernih, tidak bergelembung udara, dan bebas

dari akibat pengolahan yang kurang sempurna.

13
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

a. Penerimaan lateks

Lateks hasil penyadapan diangkut dengan tangki yang

ditarik truk pabrik. Di pabrik, lateks diterima dan dicampur

dalam bak penerimaan.

b. Pengenceran lateks

Pengenceran lateks atau memperlemah kadar karet

adalah menurunkan kadar karet yang terkandung dalam lateks

sampai diperoleh kadar karet baku sesuai dengan yang

diperlukan dalam pembuatan sheet, yaitu sebesar 13%, 15%,

16% atau 20% sesuai dengan kondisi dan peralatan setempat.

Maksud dari pengenceran lateks adalah:

1. Untuk melunakkan bekuan, sehingga tenaga gilingan tidak

terlalu berat,

2. Memudahkan penghilangan gelembung udara atau gas

yang terdapat dalam lateks,

3. Memudahkan meratanya koagulan (asam pembeku) yang

dibubuhkan untuk proses koagulasi.

c. Pembekuan Lateks

Pembekuan atau koagulasi bertujuan untuk

mempersatukan (merapatkan) butir-butir karet yang terdapat

dalam cairan lateks, supaya menjadi satu gumpalan atau

koagulum. Untuk membuat koagulum ini, lateks perlu

dibubuhkan obat pembeku (koagulan) seperti asam semut

14
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

atau asam cuka. Menurut penelitian, terjadinya proses

koagulasi adalah karena terjadinya penurunan pH. Lateks

segar mempunya pH 6,5. Supaya dapat terjadi penggumpalan,

pH harus diturunkan sampai 4,7. Penurunan pH ini terjadi

dengan membubuhkan asam semut (asam formiat) 1% atau

asam cuka 2% kedalam lateks yang telah diencerkan.

Cara pembekuan dalam bak pembekuan adalah sebagai

berikut:

1. Tangki yang telah diisi lateks yang telah diencerkan diaduk

beberapa kali. Buanglah busa-busa yang timbul dengan

alat pembuang busa. Pengadukan pertama cukup 4 kali

bolak-balik.

2. Bubuhkan kedalam lateks yang telah diencerkan tersebut

asam semut (asam formiat) atau sam cuka sesuai dengan

yang diperlukan. Tiap liter lateks Kadar Karet Baku 16%

memerlukan 60 cc asam semut 1% atau asam cuka 2%.

Adukklah agar asam tersebut merata di dalam larutan

lateks. Pengadukan dilakukan 6-10 kali bolak-balik.

3. Buanglah busa yang timbul dengan segera.

4. Pasanglah sekat-sekat dengan cepat tetapi teratur mulai

dari bagian tengah menuju pinggir sedemikian rupa,

sehingga tiap ruang di antara sekat terisi lateks yang

tingginya sama.

15
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

5. Biarkan lateks membeku selama 2-3 jam. Bila telah

membeku, tambahkan air bersih kedalam tangki sampai

permukaan bekuan sedikit terendam.

6. Setelah sekat-sekat diangkat, akan diperoleh lembaran-

lembaran koagulum yang siap untuk digiling.

d. Penggilingan

Koagulum dari bak pembekuan diangkat, dan melalui

talang didorong menuju sebuah meja yang terletak di muka

gilingan pertama. Dari meja ini koagulum meluncur ke gilingan

pertama, kemudian menuju gilingan kedua, dan seterusnya

serta berakhir setelah keluar dari gilingan gambar.

Lembar-lembar yang keluar dari gilingan gambar

dimasukkan kedalam bak pencucian untuk membersihkan

serum yang masih melekat pada lembaran. Setelah dicuci

bersih, lembaran-lembaran karet basah digantungkan pada

rak-rak penggantung untuk dibiarkan agar air yang masih ada

pada lembaran menetes. Lama penggantungan kira-kira 1-2

jam.

Proses ini berguna untuk:

1. Menggiling lembaran-lembaran koagulum menjadi

lembaran-lembaran karet yang mempunyai ukuran

panjang, lebar dan tebalnya tertentu.

16
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

2. Untuk mengeluarkan serum yang terdapat didalam

koagulum.

3. Untuk membuang busa yang teringgal.

4. Untuk memberi gambaran (print, batikan kembang) pada

permukaan lembar karet.

e. Pengasapan dan pengeringan

Proses ini berguna untuk mendapatkan lembaran karet

yang sungguh-sungguh kering. Di samping itu, lembaran juga

perlu diawetkan agar tahan terhadap kerusakan. Proses ini

juga untuk memberi warna coklat terang yang diinginkan.

Untuk Pengasapan dan pengeringan digunakan kamar asap

dengan suhu tidak boleh kurang dari 40ºC.

Setelah lembaran karet mencapai kekeringan sesuai

dengan yang ditentukan, dapur dimatikan dan kamar dibiarkan

dingin. Lembaran-lembaran karet yang berwarna coklat, yang

disebut Ribbed Smoked Sheet, dikeluarkan dan diangkut ke

ruang sortasi.

f. Sortasi

Pelaksanaan sortasi ini dimaksudkan untuk memisahkan

lembaran-lembaran karet berdasarkan tingkat (grade)

kualitasnya.

g. Pengepakan

17
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Sebelum dibungkus, lembar karet dilipat untuk

memudahkan mengaturnya dalam peti waktu pengepakan.

Setelah itu, dilakukan pengepresan. Setelah pengepresan, peti

tidak boleh dibuka terlebih dahulu agar bentuk kubus yang

diharapkan dari tumpukan sheet dapat dipertahankan. Peti

baru bisa dibuka keesokan harinya.

Sebagai pembungkus, bandela digunakan lembaran-

lembaran karet yang sama jenis (grade)-nya. Setelah sheet

dibungkus, bandela kemudian dilabur dengan memakai

campuran talk dan perekat, kemudian diberi merk/tanda

sesuai dengan peraturan.

2.1.2 Kondisi di Lapangan

PTPN XII Kalisanen komoditas karet kurang dalam

menerapkan komitmen dalam bidang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. Hal ini diketahui ketika PKL ditemukan ketidak

konsistensian antara perundang-undangan maupun peraturan

dengan kondisi di lapangan. Beberapa hal gambaran kondisi di

PTPN XII Kalisanen antara lain:

1. Safety Induction
Safety Induction belum diterapkan oleh PTPN XII

Kalisanen. Safety induction merupakan pengenalan dasar-

dasar K3 berupa informasi yang sangat penting untuk

dipahami dan dijalankan oleh karyawan, kontraktor, maupun

18
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

tamu yang datang ke PTPN XII Kalisanen yang diberikan oleh

pengurus perusahaan.
2. Assembly Point
Assembly Point merupakan suatu tempat yang digunakan

oleh masyarakat atau penghuni gedung untuk berkumpul jika

terjadi kejadian darurat. PTPN XII Kalisanen belum terdapat

titik kumpul jika terjadi keadaan darurat.


3. P2K3
Badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah

kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk

mengembangkan kerjasama saling pengertian & partisipasi

efektif dalam penerapan K3. Tidak terbentuk P2K3 di PTPN XII

Kalisanen.
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan pengamatan di PTPN XII Kalisanen fasilitas

kesehatan yang ada yakni terdapat ruang pelayanan

kesehatan dengan dokter yang belum diikutkan pelatihan

Hiperkes. Tidak terdapat kotak P3K dalam PTPN XII Kalisanen

hanya kotak obat yang tersedia di ruangan penggilingan.

Jumlah kakus di PTPN XII Kalisanen sebanyak 6 yang tersebar

di lingkungan pabrik.
5. Sanitasi
Kondisi sanitasi di PTPN XII Kalisanen masih kurang,

dengan banyak pekerja yang bersentuhan dengan bahan

buangan berbahaya berupa formalin dan ammonia serta

banyaknya tempat sampah yang tidak memiliki keterangan.


6. Rambu-rambu

19
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Hasil pengamatan di PTPN XII Kalisanen rambu rambu

sebagai peringatan jarang ditemui. Lebih sering rambu rambu

terdapat pada APAR, Tegangan tinggi, namun rambu-rambu

untuk informasi tetang keselamatan alat produksi tidak

ditemui.

7. Faktor Fisik Lingkungan Kerja


PTPN XII Kalisanen belum melakukan pengukuran

kebisingan, pencahayaan maupun getaran. Faktor faktor

tersebut ditemui di lingkungan PTPN XII Kalisanen.


8. Bahan Berbahaya dan Beracun
Hasil pengamatan di PTPN XII Kalisanen terdapat bahan

berbahaya dan beracun dalm sistem produksi berupa formalin

dan ammonia.

2.2 Masalah

2.2.1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Pabrik karet PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kalisanen

sudah mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan untuk karyawan

berupa klinik kesehatan yang berada di utara pabrik. Klinik

kesehatan tersebut memiliki tenaga paramedis berjumlah satu

orang yang sudah mempunyai sertifikasi Hiperkes. Walaupun

sudah mempunyai klinik kesehatan namun terdapat beberapa

masalah yang perlu untuk diperhatikan dalam fasilitas pelayanan

20
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

kesehatan di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Kalisanen

yaitu:

a. Perusahaan sudah mempunyai dokter namun tidak dapat

diketahui apakah dokter tersebut sudah bersertifikasi

Hiperkes atau belum dikarenakan dokter hanya datang

sekali dalam sebulan. Sehingga apabila terjadi kecelakaan

kerja ataupun gangguan kesehatan yang dialami oleh

tenaga kerja yang membutuhkan tindakan penanganan

dari dokter perusahaan tentunya tidak bias langsung

tertangani dengan baik.


b. Pemeriksaan kesehatan kerja hanya dilakukan untuk

karyawan pimpinan yang dilakukan 2 tahun sekali,

sedangkan untuk karyawan kebun dan pabrik tidak pernah

terjadwalkan. Pemeriksaan kesehatan hanya dilakukan

pada saat tenaga kerja berkunjung ke klinik dan

mengeluhkan adanya sakit yang tergolong penyakit umum.

Tidak terdapat pemeriksaan kepada tenaga kerja baik itu

pemeriksaan awal, berkala, dan khusus.


c. Sudah terdapat beberapa kotak P3K di beberapa ruangan,

namun isi dalam kotak tersebut tidak disertai dengan

check list dan isinya tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

2.2.2 Lingkungan Kerja dan B3

21
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Terdapat beberapa temuan masalah terkait dengan

lingkungan kerja dan limbah B3 di Pabrik Karet PTPN XII Kebun

Kalisanen diantaranya:

a. Terdapat lantai yang licin pada ruangan proses pengolahan

karet akibat dari proses pekerjaan tersebut dan adanya

pipa yang tidak tersebut secara sempurna. Tidak terdapat

tanda peringatan yang menunjukkan bahwa lantai di

ruangan tersebut licin.

b. Tempat sampah
Tempat sampah tidak dibedakan antara sampah domestik

ataupun sampah produksi. Keseluruhan sampah ditaruh

dalam satu tempat sampah.


c. Pencahayaan
Tidak pernah dilakukan pengujian tingkat pencahayaan di

area pabrik, khususnya di ruang sortasi yang memerlukan

ketelitian tinggi.
d. Limbah B3
Limbah B3 di lingkungan Pabrik Karet PTPN XII Kebun

Kalisanen tidak dikelola dengan baik. Walaupun sudah

disediakan tempat tersendiri untuk pengolahan limbah

namun limbah tersebut bercampur dengan limbah dari

kamar mandi. Bak penampungan limbah B3 tersebut juga

tidak dilapisi oleh oleh bahan kedap air sehingga limbah

akan mudah meresap ke tanah.


e. Bahan berbahaya dan beracun

22
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Pada dasarnya beberapa bahan produksi yang berada di

PTPN 12 merupakan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Bahan yang termasuk B3 yaitu Amoniak, Asam semut, dan

Formalyn. Dari segi penyimpanan Amoniak, sudah terdapat

tempat untuk menyimpan Amonia, namun drum-drum

yang berisi amoniak masih berserakan dan tidak diletakkan

semestinya. Penggunaan asam format dan formaldehyde

oleh tenaga kerja pada proses kerja tidak disertai dengan

pemakaian alat pelindung diri yang sesuai dengan

risikonya. Pemakaian bahan tersebut tanpa menggunakan

sarung tangan dan masker. Tidak terdapat LDKB dan label

pada bahan tersebut.

2.2.3 Konstruksi Bangunan

Terdapat temuan masalah terkait dengan K3 konstruksi

bangunan di Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen diantaranya:

a. Terdapat lubang dan sisi lantai yang digunakan untuk

tempat lift tidak diberi pagar ataupun penutup. Apabila

tenaga kerja kurang konsentrasi dapat menyebabkan

tenaga kerja akan jatuh.


b. Terdapat selang air yang berserakan dilantai setelah selesai

digunakan. Selang tersebut diletakan di dekat dengan

tempat lift dimana tempat tersebut merupakan jalan yang

dilalui tenaga kerja.

23
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

BAB 3 ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
KESEHATAN KERJA
1 Ketidaklengkap Tidak ada ruang P3K. Perlu ditambahkan kotak PERMENAKER

an fasilitas P3K Kotak P3K berisi obat p3k dengan ketentuan isi no 15 tahun

anti nyeri, vitamin, kotak p3k sesuai dengan 2008 pasal 2

dan penambah zat PERMENAKER no 15 tahun ayat (1)

besi. Tidak ada alat 2008 pada Lampiran II

evakuasi dan alat

transportasi. Tidak

ada fasilitas

tambahan berupa

APD.
2 Tidak ada Tidak ada petugas Perlunya penunjukan PERMENAKER

petugas dan P3K, hal ini didukung petugas p3k untuk di no 15 tahun

24
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
fasilitas P3K dengan tidak adanya ikutkan pelatihan petugas 2008 pasal 2

bukti lisensi petugas p3k agar petugas tersebut ayat (1), pasal

P3K. benar- benar menguasai 3 ayat (1)

teori dan praktek tentang

p3k di tempat kerja serta

pengetahuan tentang K3.

Jumlah petugas P3K yang

dibutuhkan perusahaan ini

adalah 1 orang.

25
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
3 Pekerja pada Pekerja pada bagian Pada proses pembekuan UU no 1 tahun

proses proses pembekuan terdapat pencampuran 1970 pasal 12

pembekuan latek tidak lateks dengan asam semut (b) dan pasal

lateks tidak menggunaka APD secara manual. Reaksi 14 (c).

menggunakan sarung tangan dan kimia ini dapat PERMENAKER

APD lengkap kacamata, hanya menimbulkan kerusakan, no 8 tahun

menggunakan peradangan atau 2015 pasal 6

masker biasa. sensitisasi bila kontak ayat (1)

dengan permukaan tubuh

yang lembab seperti kulit,

mata,

dan saluran pernafasan.

Sehingga diperlukan

26
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
penggunaan APD sarung

tangan, kacamata, dan

masker yang sesuai.


4 Pekerja bagian Pekerja bagian Pengusaha atau pengurus PERMENAKER

pengasapan pengasapan tidak sebaiknya menyediakan no 8 tahun

tidak disediakan APD masker atau respirator 2015 pasal 7

disediakan APD masker atau khusus yang melindungi ayat (2) point

yang sesuai respirator khusus pekerja dari paparan asap (b).

yang melindungi mengingat pekerja bagian

pekerja dari paparan pengasapan berisiko tinggi

asap terpapar asap dan dalam

jangka waktu yang lama


5 Dokter dan Dokter dan Mengirim dokter da Permen

Paramedis paramedis tidak bias paramedic untuk 01/MEN/1976

27
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
belum menunjukkan melakukan pelatihan pasal 1

mengikuti sertifikat bahwa telah hiperkes Permen

pelatihan mengikuti pelatihan 01/MEN/1979

hiperkes hiperkes pasal 1

6 Tidak Karyawan yang Karyawan yang melakukan PER.

menggunakan sedang melakukan pekerjaan berhubungan 08/MEN/VII/201

APD yang pembersihan jamur dengan bahan kimia harus 0 Pasal 6 ayat

standart saat pada karet tidak memakai sarung tangan 1

melakukan menggunakan dan kacamata safety agar

pembersihan sarung tangan dan tidak cairan tidak mengenai

jamur pada kacamata safety tangan dan mata

28
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
karet dengan

menggunakan

formalin
7 Awal masuk Pekerja tidak Saat melakukan peneriman UU NO. 1

kerja tidak ada dilakukan karyawan baru harus TAHUN 1970

pemeriksaan pemeriksaan dilakukan MCU agar Pasal 8 Ayat 1

awal kesehatan awal. perusahaan mengetahui

kesehatan apakah karyawan yang

bersangkutan fit untuk

bekerja
8 Tidak ada tes MCU berkala hanya Seluruh pekerja harus UU NO. 1

kesehatan dilakukan untuk dilakukan tes kesehatan TAHUN 1970

berkala karyawan pimpinan berkala Pasal 8 Ayat 2

(2 tahun sekali)

29
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
sedangkan untuk

karyawan produksi

tidak dilakukan tes

kesehatan berkala
LINGKUNGAN KERJA
1. Posisi duduk Posisi kerja tidak Meyediakan tempat duduk UU No 1 Tahun

saat ergonomis, hal ini 1970 pasal 3

melakukan dapat menyebabkan ayat (1) huruf

pengelapan tenaga kerja mudah m

jamur di karet lelah.

30
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM

2 Tidak Sampah karet yang Menyediakan tong sampah UU NO 1 Tahun

melaksanakan sudah tidak untuk membuang sampah 1970 pasal 3

5R digunakan lagi karet. Menyediakan rak ayat (1) huruf l

dibuang begitu saja untuk alas kaki agar lebih

di lantai, tidak rapi.

dimasukkan ke

dalam tong sampah.

Alas kaki tidak

31
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
dimasukkan ke

dalam rak sehingga

mengganggu

estetika
3 Lantai licin Lantai licin karena Lantai yang kotor atau licin PMP No.7

adanya kebocoran harus segera dibersihkan Tahun 1964

dari wadah bahan untuk mencegah terjadinya pasal 4 ayat

kimia. kecelakaan kerja. (3) dan (6)

4 Tempat Tidak ada proses Setiap tempat sampah PERATURAN

sampah tidak pemilahan pada harus diberi label organik, MENTERI NO

ada label sampah organic, anorganik, dan B3 agar 33 TAHUN

organik, anorganik, dan B3 sampah tidak tercampur 2010 Pasal 4

anorganik, dan

32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
B3
5 Tidak Perusahaan tidak Perlunya pengukuran Permen 7

dilakukan pernah melakukan tingkat pencahayaan di tahun 1964

pengukuran pengukuran tempat kerja. Sumber pasal 12 ayat 1

pencahayaan pencahayaan di pencahayaan yang

ruangan kerja dipergunakan harus

mencukupi agar proses

pekerjaan berjalan dengan

nyaman
6 Tidak Perusahaan tidak Pengusaha dan pengurus Permen 13

dilakukan pernah melakukan wajib melakukan tahun 2011

pengukuran pengukuran pengendalian faktor fisika pasal 2 ayat 1

kebisingan kebisingan pada alat dalam hal ini kebisingan di

penggilingan lateks tempat kerja. Pengendalian

33
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
ini dilakukan dengan

mengetahui intensitas

kebisingan yang diterima

pekerja di bagian

penggilingan lateks
7 Tidak Perusahaan tidak Pengusaha dan pengurus Permen 13

dilakukan pernah melakukan wajib melakukan tahun 2011

pengukuran pengukuran getaran pengendalian faktor fisika pasal 2 ayat 1

getaran pada alat dalam hal ini getaran di

penggilingan lateks tempat kerja. Pengendalian

ini dilakukan dengan

mengetahui intensitas

getaran yang diterima

34
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
pekerja di bagian

penggilingan lateks
B3
1 Tidak ada Tidak ada simbol Perlunya pemberian simbol Kepmen 187

simbol atau atau keterangan pada botol formalin yang tahun 1999

keterangan pada wadah bahan merupakan bahan pasal 5

pada wadah kimia yaitu botol karsinogen. Pemberian

bahan kimia formalin dan ember simbol pada ember minyak

tempat minyak tanah tanah karena merupakan

bahan mudah terbakar.

35
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM

2 Terdapat Bangunan Menyediakan instruksi PMP No.7

tumpahan perusahaan kerja, prosedur, agar Tahun 1964

amonia seharusnya terhindar tenaga kerja memiliki pasal 2 huruf

dari gangguan debu, acuan pada saat (f) dan pasal 3

gas, uap, dan bauan pencampuran ammonia ayat (1)

yang tidak dengan air.

menyenangkan. Menyediakan tempat

Ammonia tersebut tersendiri untuk proses

36
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

DASAR
NO TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAKSESUAIAN SARAN / PENDAPAT
HUKUM
baunya sangat pencampuran ammonia

menyengat dan dengan alas yang kedap air

mengganggu saat

berjalan melewati

tempat pengolahan

37
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kunjungan Praktek Kerja Lapangan yang

dilakukan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan norma K3 kesehatan kerja, lingkungan kerja,

bahan berbahaya dan beracun dan K3 konstruksi bangunan

maka dapat disimpulkan bahwa penerapan norma-norma

tersebut di Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen Kabupaten

Jember masih banyak terdapat temuan ketidaksesuaian dengan

peraturan perundang-perundangan yang berlaku.

4.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan maka dapat diberikan beberapa saran

yang dapat dipertimbangkan untuk melakukan perbaikan terkait

dengan norma kesehatan kerja, lingkungan kerja, bahan

berbahaya dan beracun dan konstruksi bangunan sebagai

berikut:

1. Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen wajib menerapkan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

karena mempunyai tenaga kerja lebih dari 100 orang.


2. Melakukan perbaikan pelayanan kesehatan kerja sehingga

kesehatan tenaga kerja dapat terjamin dan dipantau secara

berkala ataupun khusus.

38
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

3. Melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun

seperti pemasangan LDKB dan label serta pengolahan

limbah.

39
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Nama : NIKEN LARASATI, S.KM


Nama Perusahaan : Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen

40
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

No Temuan Dokumentasi Ketidaksesuaian Saran/Pendapat Dasar Hukum


.
1. Dokter tidak Dokter belum Perusahaan perlu PerMeNaKer
memenuhi mengikuti pelatihan mengirimkan dokter No.1/MEN/1976
persyaratan hiperkes perusahaan untuk tentang
perundanga mendapatkan latihan kewajiban
n K3 dalam bidang higyiene latihan hiperkes
perusahaan kesehatan bagi dokter
dan keselamatan kerja perusahaan.
(pasal 1)
2. Paramedis Paramedis belum Perusahaan perlu PerMeNaKer
tidak mengikuti pelatihan mengirimkan paramedis No.1/MEN/1979
memenuhi hiperkes perusahaan untuk tentang
persyaratan mendapatkan latihan kewajiban
perundanga dalam bidang higyiene latihan hiperkes
n K3 perusahaan kesehatan bagi tenaga
dan keselamatan kerja paramedis
perusahaan.
(pasal 4)
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Seharusnya PerMeNaKerTran
kesehatan kesehatan pada pemeriksaan kesehatan s No.
41
tidak sesuai pekerja produksi pekerja produksi 2/MEN/1980
dengan dilakukan hanya pada dilakukan di awal atau tentang
perundanga saat pekerja datang ke sebelum bekerja, pemeriksaan
n k3 klinik, tidak ada pemeriksaan berkala kesehatan
pemeriksaan awal- dan pemeriksaan tenaga kerja
berkala-khusus, khusus. Pemeriksaan LAPORANpasal PRAKTEK 1 KERJA
dan LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
pemeriksaan kesehatan seharusnya pasal
DI PABRIK KARET PTPN 2. KALISANEN
XII KEBUN

dilakukan oleh dilakukan oleh dokter.


paramedis
4.
NamaP3K di TidakS.KM
: RIRIN SAFITRI, ada petugas P3K -Perusahaan wajib PerMeNaKerTran

Namatempat kerja
Perusahaan dan
: Pabrik Karet fasilitas
PTPN P3K.
XII Kebun menyediakan petugas
Kalisanen s No.

N tidak sesuai
TEMUAN DOKUMENTASILambang P3K
KETIDAKSESUAIAN dan fasilitas
SARAN P3K di
/ PENDAPAT 15/MEN/VIII/200
DASAR HUKUM
O dengan berwarna merah. tempat kerja. 8 pasal 2, 10
perundanga Isi kotak P3K adalah -Lambang kotak P3K ayat point a dan
1 Ketidaklengkap Tidak ada ruang P3K. Perlu ditambahkan PERMENAKER
n K3 obat-obatan. seharusnya berwarna b
an fasilitas P3K Kotak P3K berisi obat kotak P3K dengan no 15 tahun
hijau.
anti nyeri, vitamin, dan ketentuan isi kotak 2008 pasal 2
-Kotak P3K seharusnya
penambah zat besi. P3K sesuai dengan ayat (1)
berisi bahan/alat yang
Tidak ada alat evakuasi PERMENAKER no 15
digunakan untuk P3K.
Lingkungan kerja dan alat transportasi. tahun 2008 pada
Tidak ada fasilitas Lampiran II
1. Tidak Pengurus/pengusaha Dilakukan pengukuran PerMeNaKerTran
tambahan berupa APD.
dilakukan tidak melakukan faktor fisika (kebisingan, s No.
pengukuran pengukuran getaran dan 13/MEN/X/2011
2 Tidak ada Tidak ada petugas P3K, Perlunya penunjukan PERMENAKER
lingkungan lingkungan kerja pencahayaan) dan tentang nilai
petugas dan hal ini didukung dengan petugas p3k untuk di no 15 tahun
kerja faktor fisika dan faktor pengukuran faktor kimia ambang batas
fasilitas P3K tidak adanya bukti ikutkan pelatihan 2008 pasal 2
kimia di tempat kerja faktor fisika dan
lisensi petugas P3K. petugas p3k agar ayat (1), pasal
faktor kimia
petugas tersebut 3 ayat (1)
ditempat kerja.
benar- benar
(pasal 15)
2. Keadaan Terdapat genangan- Seharusnya lantai PerMen 42
lantai tidak genangan air di area dibersihkan pada waktu- Perburuhan No.
bersih produksi pengolahan waktu tertentu, sehingga 7 tahun 1964
karet. selalu dalam keadaan tentang syarat
bersih. kesehatan,
kebersihan serta
LAPORANpenerangan
PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
dalam
DI PABRIK KARET PTPN tempat
XII KEBUN KALISANEN

kerja. (pasal 4
ayat 6)
3. Sampah Sampah dibuang pada Seharusnya sampah
menguasai teoridan
dan PerMen
tidak tempat yang terbuka terbuang lainnya
praktek harus
tentang Perburuhan No.
p3k di
terbuang di terkumpul pada
tempat suatu
kerja serta 7 tahun 1964
tempat yang tempat yang rapi dan
pengetahuan tentang tentang syarat
sesuai tertutup.
K3. Jumlah petugas kesehatan,
dengan P3K yang dibutuhkan kebersihan serta
perundanga perusahaan ini adalahpenerangan
n K3. 1 orang. dalam tempat
kerja. (pasal 3
3 Pekerja bagian Pekerja bagian Pengusaha atau PERMENAKER
point a)
pengasapan pengasapan tidak pengurus sebaiknya no 8 tahun
Bahan berbahaya dan beracun
tidak disediakan APD masker menyediakan masker 2015 pasal 7
1. Tidak Tidak disediakan Seharusnya, terdapat KEP.
disediakan APD atau respirator khusus atau respirator khusus ayat (2) point
terdapat lembar data lembar data 187/MEN/1999
yang sesuai yang melindungi yang melindungi (b).
pengendalia keselamatan bahan keselamatan bahan tahun 1999
pekerja dari paparan pekerja dari paparan
n bahan (LDKB) dan label (LDKB) dan label tentang
asap asap mengingat
kimia Pengendalian
pekerja bagian
berbahaya Bahan Kimia
pengasapan berisiko
Berbahaya di
tinggi terpapar asap
Tempat Kerja
dan dalam jangka
pasal 3 point a
Konstruksi dan Bangunan 43

1. Kondisi Kondisi tembok Seharusnya, bangunan


bangunan bangunan dan gawang di tempat kerja tetap
pemeliharan rusak. agar tidak
membahayakan
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
keselamatan
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN pekerja
KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN
2. Tidak Tidak terdapat sarana Seharusnya terdapat PerMeNaKerTran
terdapat jalur keluar masuk ke sarana keluar masuk s No.
sarana jalur tempat kerja dengan yang aman di setiap 1/MEN/1980
evakuasi. aman. waktu
tempat kerjayang lama tentang K3 pada
4 Dokter dan Dokter dan paramedis Mengirim dokter da Permen
konstruksi
Paramedis tidak bias menunjukkan paramedic untuk 01/MEN/1976
bangunan.
belum sertifikat bahwa telah melakukan pelatihan (pasal
pasal 1
5 ayat
mengikuti mengikuti pelatihan hiperkes
Permen
pelatihan hiperkes
01/MEN/1979
hiperkes
pasal 1

5 Tidak Karyawan yang sedang Karyawan yang PER.


menggunakan melakukan melakukan pekerjaan 08/MEN/VII/201
APD yang pembersihan jamur berhubungan dengan 0 Pasal 6 ayat 1
standart saat pada karet tidak bahan kimia harus
melakukan menggunakan sarung memakai sarung
pembersihan tangan dan kacamata tangan dan kacamata
jamur pada safety safety agar tidak
karet dengan cairan tidak mengenai

44
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

menggunakan tangan dan mata


formalin

6 Awal masuk Pekerja tidak dilakukan Saat melakukan UU NO. 1


kerja tidak ada pemeriksaan kesehatan peneriman karyawan TAHUN 1970
pemeriksaan awal. baru harus dilakukan Pasal 8 Ayat 1
awal MCU agar perusahaan
kesehatan mengetahui apakah
karyawan yang
bersangkutan fit untuk
bekerja

7 Tidak ada tes MCU berkala hanya Seluruh pekerja harus UU NO. 1
kesehatan dilakukan untuk dilakukan tes TAHUN 1970
berkala karyawan pimpinan (2 kesehatan berkala Pasal 8 Ayat 2
tahun sekali)
sedangkan untuk
karyawan produksi
tidak dilakukan tes
kesehatan berkala

45
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

8 Posisi duduk Posisi kerja tidak Meyediakan tempat UU No 1 Tahun


saat ergonomis, hal ini duduk 1970 pasal 3
melakukan dapat menyebabkan ayat (1) huruf
pengelapan tenaga kerja mudah m
jamur di karet lelah.

9 Lantai licin Lantai licin karena Lantai yang kotor atau PMP No.7 Tahun
adanya kebocoran dari licin harus segera 1964 pasal 4
wadah bahan kimia. dibersihkan untuk ayat (3) dan
mencegah terjadinya ayat (6)
kecelakaan kerja.

46
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

10 Posisi duduk Posisi kerja tidak Meyediakan tempat UU No 1 Tahun


saat ergonomis, hal ini duduk 1970 pasal 3
melakukan dapat menyebabkan ayat (1) huruf
pengelapan tenaga kerja mudah m
jamur di karet lelah.

47
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Nama : HERI PURNAWANTO, S.KM


Nama Perusahaan : Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen
N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR
O PENDAPAT HUKUM
KESEHATAN KERJA
1 Ketidaklengkap Tidak adanya kotak Perlu ditambahkan PERMENAKER
an fasilitas P3K p3k di setiap kotak p3k dengan no 15 tahun
ruangan kerja, ketentuan isi kotak 2008 pasal 2
dimana hanya ada p3k sesuai dengan ayat (1)
kotak obat-obatan PERMENAKER no 15
tahun 2008 pada
Lampiran II
2 Tidak ada Tidak ada petugas Perlunya PERMENAKER
petugas p3k p3k, hal ini penunjukan petugas no 15 tahun
didukung dengan p3k untuk di ikutkan 2008 pasal 2
tidak adanya bukti pelatihan petugas ayat (1), pasal
lisensi petugas p3k p3k agar petugas 3 ayat (1)
tersebut benar-
benar menguasai
teori dan praktek

48
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
tentang p3k di
tempat kerja serta
pengetahuan
tentang k3
3 Pekerja pada Pekerja pada bagian Pada proses UU no 1 tahun
proses proses pembekuan pembekuan 1970 pasal 12
pembekuan latek tidak terdapat (b).
lateks tidak menggunaka APD pencampuran lateks PERMENAKER
menggunakan sarung tangan dan dengan asam semut no 8 tahun
APD lengkap kacamata, hanya secara manual. 2010 pasal 6
menggunakan Reaksi kimia ini ayat (1)
masker biasa. dapat menimbulkan
kerusakan,
peradangan atau
sensitisasi bila
kontak dengan
permukaan tubuh

49
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
yang lembab
seperti kulit, mata,
dan saluran
pernafasan.
Sehingga diperlukan
penggunaan APD
sarung tangan,
kacamata, dan
masker yang sesuai.
4 Pekerja bagian Pekerja bagian Pengusaha atau PERMENAKER
pengasapan pengasapan tidak pengurus sebaiknya no 8 tahun
tidak disediakan APD menyediakan 2010 pasal 7
disediakan APD masker atau masker atau ayat (2) point
yang sesuai respirator khusus respirator khusus (b).
yang melindungi yang melindungi
pekerja dari pekerja dari
paparan asap paparan asap

50
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
mengingat pekerja
bagian pengasapan
berisiko tinggi
terpapar asap dan
dalam jangka waktu
yang lama
Lingkungan kerja
5 Tidak dilakukan Perusahaan tidak Perlunya Permen 7 tahun
pengukuran pernah melakukan pengukuran tingkat 1964 pasal 12
pencahayaan pengukuran pencahayaan di ayat 1
pencahayaan di tempat kerja.
ruangan kerja Sumber
pencahayaan yang
dipergunakan harus
mencukupi agar
proses pekerjaan
berjalan dengan
nyaman

51
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
6 Tidak dilakukan Perusahaan tidak Pengusaha dan Permen 13
pengukuran pernah melakukan pengurus wajib tahun 2011
kebisingan pengukuran melakukan pasal 2 ayat 1
kebisingan pada pengendalian faktor
alat penggilingan fisika dalam hal ini
lateks kebisingan di
tempat kerja.
Pengendalian ini
dilakukan dengan
mengetahui
intensitas
kebisingan yang
diterima pekerja di
bagian penggilingan
lateks

52
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
7 Tidak dilakukan Perusahaan tidak Pengusaha dan Permen 13
pengukuran pernah melakukan pengurus wajib tahun 2011
getaran pengukuran getaran melakukan pasal 2 ayat 1
pada alat pengendalian faktor
penggilingan lateks fisika dalam hal ini
getaran di tempat
kerja. Pengendalian
ini dilakukan
dengan mengetahui
intensitas getaran
yang diterima
pekerja di bagian
penggilingan lateks
B3

53
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
8 Tidak ada Tidak ada simbol Perlunya pemberian Kepmen 187
simbol atau atau keterangan simbol pada botol tahun 1999
keterangan pada wadah bahan formalin yang pasal 5
pada wadah kimia yaitu botol merupakan bahan
bahan kimia formalin dan ember karsinogen.
tempat minyak Pemberian simbol
tanah pada ember minyak
tanah karena
merupakan bahan
mudah terbakar.

54
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
9 Tumpahan B3 Terdapat tumpahan Pelatihan Permenaker
B3 yang dapat penanganan B3, 187 tahun 1999
mencemari maupun penyediaan
membahayakan MSDS,kontruksi
bangunan kedap air

10 Tidak terdapat Tidak disediakan Seharusnya, KEP.


pengendalian lembar data terdapat lembar 187/MEN/1999
bahan kimia keselamatan bahan data keselamatan tahun 1999
berbahaya (LDKB) dan label bahan (LDKB) dan tentang
label Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya di
Tempat Kerja
pasal 3 point a
KONSTRUKSI

55
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

N TEMUAN DOKUMENTASI KETIKSESUAIAN SARAN / DASAR


O PENDAPAT HUKUM
11 Kondisi Kondisi tembok Seharusnya,
bangunan bangunan dan bangunan di tempat
kurang gawang pintu kerja tetap
pemeliharan banyak yang rusak. dipelihara dengan
baik agar tidak
membahayakan
keselamatan
pekerja

56
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Nama : ASRORI ZAIN, S.KM


Nama Perusahaan : Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen
No Temuan Dokumentasi Ketidaksesuaia Saran/Pendapa Dasar Hukum
. n t
1. Ruang sortasi Pencahayaan Perlu PMP No. 07 Tahun
kurang terang yang ada di ditambahkan dan 1964 pasal 14
ruang sortasi dinyalakan
kurang karena sumber
pada saat penerangan ang
dilakukan PKL disesuaikan
kondisinya sedikit dengan
gelap padahal kebutuhan dan
pekerjaan peraturan
tersebut perundangan
memerlukan
ketelitian yang
tinggi

57
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

2. Batas antara Tidak ada pagar Dipasang tanda Permenakertrans


lantai dan lift yang dapat peringatan dan No. Per
tidak ada menutupi antara pagar agar 01/MEN/1980
pagar lantai dengan lift pekerja tidak pasal 8
sehingga dapat terjatuh
menyebabkan
tenaga kerja
terjatuh.

3. Selang air Selang air yang Selalu Permenakertrans


berserakan sudah selesai mengembalikan No. Per
digunakan tidak barang yang 01/MEN/1980
diletakkan sudah selesai pasal 6
dengan aman digunakan ke
dimana lokasi tempat yang
tersebut aman ataupun
merupakan jalan diletakkan di
tenaga kerja. gudang

58
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

4. Penempatan Tidak ada arah Dipasang tanda Permenakertrans


da nisi kotak penunjuk lokasi penunjuk lokasi No 15 Tahun
P3K tidak kotak P3K dan isi kotak P3K dan isi 2008
sesuai kotak P3K tidak kotak P3K
sesuai dengan disesuaikan
peraturan dengan
peraturan
perundangan

5. Lantai licin Terdapat kerang Memperbaiki PMP No. 7 Tahun


yang menetes kerang air agar 1964 pasal 4
dan air hasil tidak menetes ayat 3 dan 6
produksi yang dan pemasangan
tercecer dilantai tanda bahwa
tanpa adanya lantai tersebut
tanda peringatan licin, selain itu
juga perlu
adanya petugas

59
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

kebersihan yang
dapat
membersihkan
lantai sesering
mungkin

6. Pekerjaan Pengangkatan Pelatihan UU No. 1 Tahun


manual beban berat perbaikan sikap 1970 pasal 3
handling yang dengan sikap kerja yang lebih huruf m
tidak kerja tidak ergonomis yang
ergonomis ergonomis dilakukan oleh
perusahaan
ataupun
penggunaan
kereta dorong
untuk membawa
beban yang berat

60
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Nama : YOSY MEILIASARI, S.KM


Nama Perusahaan : Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen
N TEMUAN DOKUMENTASI KETIDAK SARAN/PENDAPA DASAR
o SESUAIAN T HUKUM

1 Tidak menggunakan Karyawan yang Karyawan yang PER.


APD saat sedang melakukan melakukan 08/MEN/VII/201
melakukan pengangkatan latek pekerjaan 0 Pasal 6 ayat 1
pengangkatan latek tidak menggunakan pengangkatan
sarung tangan dan latek harus
masker memakai sarung
tangan dan
masker karena

61
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

bau yang
menyengat

2 Awal masuk kerja Tidak dilakukannya Saat melakukan UU NO. 1


tidak ada tes kesehatan awal peneriman TAHUN 1970
pemeriksaan karyawan baru Pasal 8 Ayat 1
kesehatan harus dilakukan
pemeriksaan
kesehatan awal
agar perusahaan
mengetahui
apakah karyawan
yang
bersangkutan fit
untuk bekerja

3 Tidak ada tes Tes kesehatan Seluruh pekerja UU NO. 1


kesehatan berkala berkala hanya harus dilakukan TAHUN 1970
dilakukan untuk tes kesehatan Pasal 8 Ayat 2
karyawan pimpinan berkala

62
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

(2 tahun sekali)
sedangkan untuk
karyawan produksi
tidak dilakukan tes
kesehatan berkala

4 Paramedis belum Paramedis perlu Per.


hiperkes dilakukan 01/MEN/1979
pelatihan hiperkes Pasal 1

5 Tempat sampah Setiap tempat PERATURAN


tidak ada label sampah harus MENTERI NO 33
organik, anorganik, diberi label TAHUN 2010
dan B3 organik, Pasal 4
anorganik, dan B3
agar sampah tidak
tercampur

6 Tidak ada safety Tidak dilakukan Perlu diadakan UU No 1 tahun


induction safety induction safety induction 1970 pasal 9
untuk visitor untuk visitor ayat 3

63
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

maupun karyawan maupun karyawan


baru baru

64
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Nama : AHMAD AZIZUL HAKIM, S.KM


Nama Perusahaan : Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen
No Temuan Dokumentasi Ketidaksesuaia Saran/Pendapa Dasar Hukum
. n t
1. Pencahayaan Pencahayaan Ditambah PMP No. 07
yang ada di sumber Tahun 1964
ruang sortasi dan penerangan pasal 14
penggilingan sesuai
kurang karena perundang
pada saat undangan
dilakukan
pengamatan
kondisinya
sedikit gelap
padahal
pekerjaan
tersebut
memerlukan
ketelitian yang

65
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

tinggi

2. label Bak tempat Diganti dengan UU No 187


sampah masih bak sampah tahun 1999
belum terpisah yang sesuai
antara sampah standart dan
organic, dipisahkan
anorganik, dan jenisnya dengan
limbah B3. Masih cat yang
banyak tempat berbeda
sampah yang
belum sesuai
dengan standart.

66
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

3 Tumpahan B3 Terdapat Pelatihan Permenaker


tumpahan B3 penanganan B3, 187 tahun 1999
yang dapat penyediaan
mencemari MSDS,kontruksi
maupun bangunan kedap
membahayakan air

4 Lantai licin Semua lantai di Pemberian sign PMP No 7 tahun


lokasi lantai licin, 1964 pasal 4
penggilingan maintenance
karet licin, pipa pipa yang
potensi bocor
terpeleset

67
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

5 Tidak adanya Perusahaan Memberikan UU No 7 tahun


pelatihan belum pelatihan kepada 1970 pasal 14
memberikan pekerja dan
pelatihan pada Permenaker 5
pekerja berupa tahun 1985
manual handling,
licenci operator
PAA
6 Adanya Temuan positif good close
intruksi kerja

68
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

7 Kondisi tidak Adanya pipa Eliminasi sumber PMP No 7 tahun


aman yang bahaya 1964 pasal 5
kontruksinya
menghalangi
turunan pada
jalan

8 Kerusakan Kerusakan maintenance PMP no 7 tahun


properti property damage 1964 pasal 5
yang
menyebabkan
kebocoran air ke
lingkungan kerja

69
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

Nama : TOPAN, S.KM


Nama Perusahaan : Pabrik Karet PTPN XII Kebun Kalisanen
No Temuan Dokumentasi Ketidaksesuai Saran/Pendap Dasar
. an at Hukum
1. Penanganan Penanganan Penulisan Label KEP.
B3 tidak Bahan di setiap wadah 187/MEN/1999
sesuai Berbahaya dan B3, pemberian tahun 1999
Beracun yang LDKB, dan tentang
tidak dilakukan Pengendalian
semestinya, pelatihan untuk Bahan Kimia
pekerja tidak penanganan B3. Berbahaya di
mengetahu Tempat Kerja
instruksi jika pasal 4 dan 5
terjadi
tumpahan atau
kebocoran.

70
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

2. LDKB rusak Pemberian Harus segera KEP.


LDKB pada diganti yang 187/MEN/1999
drum telah baru agar dapat tahun 1999
rusak dibaca dengan tentang
mudah. Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya di
Tempat Kerja
pasal 4.
3. Tembok Keadaan Dilakukan PMP
Berlumut tembok yang pengecetan 7/MEN/1964
berlumut, ulang tentang syarat
sehingga Kesehatan,
mengganggu Kebersihan
estetika. dan
Penerangan
dalam Tempat
Kerja pasal 2,
4

71
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

4. Pekerja Masih banyak Dilakukan UU no 1 tahun


tidak pekerja tidak tindak lanjut 1970 tentang
menggunak menggunakan (safety talk) keselamatan
an APD masker saat agar selalu kerja pasal 12
bekerja menggunakan
masker setiap
bekerja.
5. Tempat Bak tempat Diganti dengan PMP
sampah sampah masih bak sampah 7/MEN/1964
belum belum terpisah yang sesuai tentang syarat
standart antara sampah standart dan Kesehatan,
organik, dipisahkan Kebersihan
anorganik, dan jenisnya dan
limbah B3. dengan cat Penerangan
Masih banyak yang berbeda dalam Tempat
tempat sampah Kerja pasal 2,
yang belum 4
sesuai dengan
standart.

72
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

6. Standart Kotak First Aid Diperbarui list Permenakertra


Fasilitas P3K masih belum yang ada dan ns No
sesuai dengan disesuaikan Per 15 /
ketentuan standart 2008
peraturan yang menurut tentang
ada peraturan pertolon
perundangan gan
pertama
pada
kecelaka
an di
tempat
kerja

73
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

7. Penanda Terdapat APAR Disesuaikan PerMenakertra


APAR tidak yang masih letak ns No. PER.
bagus belum sesuai penempatan 04/MEN/1980
dilihat peraturan, tidak APAR yang tentang
ada benar, Syarat-syarat
penanggung dilekatkan PJ Pemasangan
jawab APAR, Dan
kebakaran di ditentukan Pemeliharaan
dalam ruangan, penanggung Alat Pemadam
tidak ada PJ jawab lapangan Api Ringan
apar, ada APAR jika ada (APAR)
yang tidak ada kebakaran, dan
isinya sama selalu di cek
sekali. tekanan APAR
agar selalu
berada di garis
hijau.

74
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

8. Terdapat Terdapat putung Jangan


putung rokok pada disediakan
rokok ruangan office asbak jika
yang terdapat dilarang
rambu-rambu merokok, dan
dilarang sediakan
merokok smoking area
bagi perokok

9. Penanda Tidak ada tanda Diberi petunjuk


saklar untuk atau stiker
menyalakan
lampu, fungsi
saklar tidak
seharusnya.

75
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

10. Penanganan Pekerja kontak Seharusnya UU no 1 tahun


B3 yang langsung pekerja 1970 tentang
salah dengan cairan memakai keselamatan
formalyn sarung tangan kerja pasal 12

11. Warna APAR Terdapat APAR Seharusnya PerMenakertra


tidak sesuai berwarna warna APAR ns No. PER.
kuning adalah warna 04/MEN/1980
merah tentang
Syarat-syarat
Pemasangan
Dan
Pemeliharaan
Alat Pemadam
Api Ringan
(APAR)

76
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

12. Peletakkan Meletakkan Diberikan


sapu yang sapu tidak pada tulisan tempat
tidak tempatnya peletakkan
seharusnya sapu

77
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

13. Penataan Rak sepatu Ditata agar


Sandal dan berantakan tercipta 5R
sepatu kerja
yang
kurang baik

14. Tempat Tidak ada pagar Diberi sign


pengolahan pembatas untuk peringatan atau
limbah B3 area ini, pegar
yang sedangkan pengaman area
kurang memiliki ini
terawat potensi bahaya
tercebur dan
biologi (area
dekat dengan
kantor dan

78
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG
PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, B3, DAN KONTRUKSI BANGUNAN
DI PABRIK KARET PTPN XII KEBUN KALISANEN

kamar mandi)

79

Anda mungkin juga menyukai