Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANAMNESIS PSIKIATRIK

MEREFLEKSIKAN DIRI SENDIRI

Disusun Oleh:
NI Luh Srinya Desyani
17011103008

Saya adalah tipe orang dengan tempramen buruk, mudah tersinggung dan marah.
Saya juga tipe orang yang tidak bisa menjaga ucapan saya atau lebih tepatnya orang
sering sakit hati atau kecewa mendengar ucapan saya, khususnya ketika saya sedang
marah. Saya adalah tipe orang yang tidak segan untuk mengatakan
keburukan/kekurangan lawan bicara saya ketika saya merasa kesal. Saya cenderung
meluapkan emosi saya melalui kata-kata yang bisa dibilang sangat kasar dan
mementingkan diri sendiri. Saya menyadari hal itu dan sering menyesal setelah
melakukan hal tersebut. Namun saya berpikir bahwa jika saya memendam hal tersebut
dan menyimpannya sendiri, itu akan menjadi penyakit bagi saya dikemudian hari. Saya
ingin lawan bicara saya juga introspeksi diri dan tidak menyalahkan satu pihak. Ketika
saya marah atau kesal, saya akan menangis secara spontan dan apabila ditahan, dada saya
rasanya sesak dan kadang tidak bisa bernapas.

Saya sering mengalami kesulitan tidur, atau bahkan setiap hari saya tidak bisa
tidur. Dulu mungkin penyebab saya tidak bisa tidur adalah karena kesibukan saya
berkuliah dan banyaknya tugas yang diberikan. Namun akhir-akhir ini, itu menjadi
sebuah kebiasaan untuk saya. Sehari saya tidur tidak lebih dari 3-4 jam. Tentu saja saya
merasa mengantuk, tetapi ketika saya ingin tidur, saya akan merasa khawatir terhadap
banyak hal dan akhirnya tidak bisa menutup mata hingga pagi hari. Biasanya ketika hari
libur, saya akan melakukan aktivitas saya di malam hari (mencuci, bersih-bersih, masak,
makan dll) dan akan tidur di siang hari. Saya juga sangat sensitive saat sedang tidur.
Saya akan mudah terbangun apabila ada objek yang bergerak sedikit saja atau ada suara
yang tidak saya sukai.

Saya juga sering mengalami sleep paralysis. Saat dalam keadaan tersebut, saya
cenderung melihat halusinasi sosok yang menertawai saya. Biasanya anak kecil atau
seorang perempuan. Saya mengalami sleep paralysis setidaknya 3 bulan sekali atau lebih
dan itu sangat mengganggu. Saya juga tidak bisa tidur apabila ada cahaya, sehingga
ketika saya akan tidur, semua lampu saya matikan dan cahaya dari jendela saya tutup
agar saya bisa tidur dalam keadaan kamar yang gelap total.

Gugup adalah hal yang umum bagi semua orang, begitu pula dengan saya. Gejala
gugup yang saya alami adalah jantung saya berdegup kencang, dan kadang kesulitan
bernapas. Namun karena sudah sering menghadapi hal yang membuat saya gugup, saya
sudah terbiasa dan bisa mengontrolnya sedikit demi sedikit. Jika saya menghadapi rasa
gugup saya tanpa persiapan atau tidak menenangkan diri terlebih dahulu, maka saya akan
merasa pusing hingga kehilangan keseimbangan. Namun itu jarang terjadi dan
sepertingya saya sudah tidak pernah mengalaminya sejak setahun terakhir.

Saya lebih suka menyendiri, terutama saat suasana hati saya sedang buruk. Saya
tahu bahwa tempramen dan sikap saya kurang baik serta memiliki kepribadian yang
sering berubah-ubah sehingga saya cenderung menghindari pertemanan yang terlalu
dekat dengan seseorang, Biasanya saya berteman dengan mereka apabila saya ada
project bersama atau ada tugas kelompok. Saya juga tidak suka keramaian, dan lebih
memilih sungai/pegunungan sebagai tempat healing saya. Mendengar gemericik air atau
suara desiran angin di pepohonan akan sangat membantu dalam menenangkan pikiran.
Saya adalah anak pertama dan orang tua saya menaruh harapan yang terlalu besar
terhadap saya, mungkin hal tersebut yang membuat saya sering stress apabila saya
mendapat hasil yang tidak maksimal yang sesuai dengan usaha saya. Dan stress itu akan
berlangsung selama beberapa hari.

Anda mungkin juga menyukai