KEMERDEKAAN INDONESIA SERIKAT 17 AGUSTUS 1945 - 27 DES 1949 27 DES 1949 - 17 AGUSTUS 1950 adanya pemberian hak-hak politik secara Pada masa itu persatuan dan kesatuan menyeluruh, kekuasaan Presiden dibatasi, bangsa Indonesia pada masa Republik dengan maklumat Wakil Presiden maka Indonesia Serikat mengalami perpecahan dimungkinkan terbentuk sejumlah partai di mana bangsa Indonesia terpecah politik menjadi beberapa negara karena adanya konflik dan perbedaan kepentingan antar Pulau atau masing" budaya
MASA DEMOKRASI MASA ORDE LAMA
LIBERAL 5 JULI 1959 - 12 MARET 1967 17 AGUSTUS 1950 - 5 JULI 1959 Sistem pemerintahan yang dianut pada Sebelum Republik Indonesia Serikat periode ini adalah sistem pemerintahan dinyatakan bubar, pada saat itu terjadi parlementer dengan menggunakan demo besar-besaran menuntut pembuatan kabinet parlementer yang dipimpin oleh suatu Negara Kesatuan. Maka melalui seorang perdana menteri perjanjian antara tiga negara bagian, Alat-alat perlengkapan negara meliputi Negara Republik Indonesia, Negara Presiden dan Wakil Presiden, menteri- Indonesia Timur, dan Negara Sumatera menteri, Dewan Perwakilan rakyat, Timur. Dihasilkan perjanjian pembentukan Mahkamah Agung, dan Dewan Pengawas Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus Keuangan 1950.Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 yang menganut sistem kabinet parlementer
MASA ORDE BARU MASA REFORMASI
12 MARET 1967 - 21 MEI 1998 21 MEI 1998 - SEKARANG Pemerintahan Orde Baru menerapkan Persatuan dan kesatuan bangsa masih sistem pemerintahan presidensial. goyah pada saat reformasi. Hal ini Kepemimpinan Presiden Soekarno menyebabkan pelaksanaan sistem digantikan oleh masa Orde Baru yang pemerintahan Indonesia masih rapuh dipimpin Soeharto <akibat masih rendahnya dukungan dan tingkat kepercayaan masyarakat PERISTIWA YANG TERJADI: terhadap pemerintah> Pembatasan hak-hak politik rakyat Jumlah parpol hanya ada 3. Pers bebas, Hal ini tidak terlepas dari kekecewaan namun pemerintah dapat membredelnya masyarakat terhadap pemerintah Orde Pemusatan kekuasaan di tangan Baru. Kekacauan di berbagai lini kehidupan Presiden menjadikan masyarakat apatis terhadap Secara formal kekuasaan negara dibagi ke pemerintah. Dampaknya adalah berbagai lembaga negara, namun dalam pelaksanaan pemerintahan yang tidak praktiknya Presiden dapat mengatur optimal semua lembaga itu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme