JILID 1
JILID 2
KITAB ADZAN 1
1. Permulaan Adzan dan Firman Allah 2
2. Adzan Dua Kali-Dua Kali 16
3. Iqamah Satu Kali Kecuali lafazh ( ) 20
4. Keutamaan Adzan 23
5. Mengeraskan Suara Adzan 30
6. Jaminan Keamanan dari Pertumpahan Darah Karena Adzan 36
7. Apa Yang Diucapkan Saat Mendengar Adzan 39
8. Doa Ketika Adzan 50
9. Undian Untuk Adzan 54
10. Berbicara Saat Adzan 59
11. Adzannya Orang Buta Apabila Ada Yang Memberitahukan
Kepadanya 65
12. Adzan Setelah Fajar 70
13. Adzan Sebelum Fajar 76
14. Berapa Lama Antara Adzan dan Qamat serta Orang Yang
Menunggu Qamat 82
15. Orang Yang Menunggu Qamat 90
16. Di Antara Setiap Dua Adzan (Adzan dan Qamat)
Terdapat Shalat Bagi yang Ingin Melaksanakannya 92
17. Orang Yang Mengatakan, “Hendaklah Satu Muadzdzin Saja
yang Mengumandangkan Adzan Saat dalam Safar
(bepergian).” 92
18. Adzan dan Qamat Bagi Para Musafir Apabila Mereka
Rombongan, demikian Pula Halnya di Arafah dan Jam’, dan Perkataan Muadzdzin “Shalatlah di
Tempat-tempat Kalian
Ketika Malam Dingin Atau Hujan.” 95
19. Apakah Muadzdzin Mengikuti Mulutnya ke sini dan ke situ,
serta Apakah Ia Menoleh Saat Adzan? 103
20. Bab Perkataan Seseorang, “Shalat Telah Luput Dari Kami” 110
21. Tidak Tergesa-Gesa Menuju Shalat dan Hendaklah Perlahan-
lahan serta Tenang 113
22. Kapan Manusia Berdiri Apabila Melihat Imam Pada Waktu
Qamat Dikumandangkan? 120
23. Tidak Pergi untuk Shalat dengan Tergesa-Gesa. Hendaknya
Berdiri dengan Perlahan dan Tenang 123
24. Apakah Keluar Dari Masjid karena Suatu Sebab? 125
25. Apabila Imam Berkata, “Tetaplah Di Tempat Kalian Hingga
Aku Kembali”, Maka Mereka Menunggunya 129
26. Perkataan Seseorang, “Kita Tidak Shalat” 130
27. Imam Mempunyai Keperluan Setelah Qamat 132
28. Berbicara Ketika Qamat Telah Dilakukan 135
Bab-Bab Tentang Shalat Jamaah dan Imam
29. Kewajiban Shalat Jamaah 136
30. Keutamaan Shalat Berjamaah 153
31. Keutamaan Shalat Fajar dengan Berjamaah 172
32. Keutamaan Pergi Pagi Untuk Shalat Zhuhur 177
33. Mengharapkan Pahala dari Langkah-langkah 179
34. Keutamaan Shalat Isya‘ Berjamaah 183
35. Dua Orang dan Lebih termasuk Jamaah 185
36. Orang yang Duduk di Masjid Menunggu Shalat, dan
Keutamaan Masjid 187
37. Keutamaan Orang yang Pergi Ke Masjid dan Kembali 206
38. Apabila Qamat Untuk Shalat Telah Dilakukan Maka Tidak
Ada Shalat Kecuali Shalat Fardhu 207
39. Batasan Orang yang Sakit Untuk Menghadiri Shalat Jamaah 214
40. Keringanan untuk Shalat di Tempat Tinggal Saat Turun Hujan
dan Karena Suatu Halangan 231
41. Apakah Imam Shalat dengan Orang-orang yang Telah Hadir? Apakah Imam Berkhutbah
pada Hari Jum’at Saat Hujan
Turun? 232
42. Apabila Makanan Telah Siap (Dihidangkan) dan Qamat Untuk Shalat Telah Dilakukan 237
43. Apabila Imam Diseru Untuk Shalat Sedangkan di Tangannya
ada Sesuatu yang Ia Makan 245
44. Barangsiapa yang Sedang Mengerjakan Kebutuhan
Keluarganya Lalu Qamat Untuk Shalat Dilakukan Maka Ia
Keluar (Untuk Shalat) 246
45. Orang yang Mengimami Shalat, Dengan Maksud Mengajari
cara Shalat yang Dipraktikkan Nabi SAW dan Sunnahnya 248
46. Ahli Ilmu dan yang Memiliki Keutamaan Lebih Berhak
Menjadi Imam 250
47. Orang yang Berdiri di Samping Imam Karena Suatu
Halangan 255
48. Orang Yang Masuk Untuk Menjadi Imam Shalat, Lalu Datang Imam Tetap, Maka yang
Pertama Mundur Atau Tidak Shalat Tetap Dianggap Sah 256
49. Apabila Mereka Sama Dalam Hal Bacaan maka yang Menjadi Imam Adalah yang Paling
Tua di Antara Mereka 267
50. Apabila Imam (Pemimpin) Mengunjungi Suatu Kaum Lalu
Mengimami Mereka 273
51. Sesungguhnya Dijadikannya Imam Adalah Untuk Diikuti 274
52. Kapan Sujud Orang yang Berada di Belakang Imam? 301
53. Dosa Orang yang Mengangkat Kepalanya Sebelum Imam 306
54. Mengangkat Budak dan Mantan Budak Sebagai Imam 311
55. Apabila Imam Tidak Menyempurnakan (Shalat) Sementara
Orang yang Di belakangnya Menyempurnakannya 319
56. Mengangkat Orang yang Terfitnah serta Pelaku Bid’ah
Sebagai Imam 322
57. Berdiri di Samping Kanan Imam dengan Posisi Sejajar
Apabila Hanya Dua Orang 328
58. Apabila Seseorang Berdiri di sebelah Kiri Imam, Lalu Imam Memindahkannya ke Sebelah
Kanannya, maka Shalat
Keduanya Tidak Batal 330
59. Apabila Imam Tidak Berniat Untuk Mengimami, lalu
Orang-orang Datang dan Ia Mengimami Mereka 331
60. Apabila Imam Memperpanjang (Shalat) Sementara Seseorang Memiliki Kepentingan, Lalu
Ia Keluar dan Shalat 333
61. Imam Meringankan Shalat Saat Berdiri dan Menyempurnakan Ruku’ serta Sujud 351
62. Jika Seseorang Shalat Sendirian, Hendaknya ia Memanjangkan Shalatnya Sesuai
Kehendaknya 356
63. Orang yang Mengadukan Imamnya Apabila Memperpanjang (Shalat) 358
64. Mempersingkat Shalat dan Menyempurnakannya 362
65. Orang yang Mempersingkat Shalat Ketika Mendengar
Tangisan Anak Kecil 363
66. Jika Sudah Melaksanakan Shalat Lalu Mengimami Suatu
Kaum (jamaah) 367
67. Orang yang Memperdengarkan Takbir Imam Kepada Manusia (Jamaah) 368
68. Seseorang Bermakmum Kepada Seorang Imam Lalu Orang
Lain Bermakmum Kepadanya 370
69. Apakah Imam Menuruti Perkataan Manusia Apabila Ia Ragu? 374
70. Apabila Imam Menangis Saat Shalat 375
71. Meratakan Shaf (barisan) Saat Qamat dan Sesudahnya 378
72. Imam Menghadap Manusia (Makmum) Saat Meratakan Shaf 381
73. Shaf Pertama 382
74. Meluruskan Shaf Termasuk Kesempurnaan Shalat 383
75. Dosa Orang yang Tidak Menyempurnakan Shaf 386
76. Menempelkan Bahu Dengan Bahu dan Kaki Dengan Kaki
Dalam Shaf 389
77. Apabila Seorang Laki-laki Berdiri di Samping Kiri Imam dan Dipindahkan oleh Imam dari
Belakangnya ke Sebelah
Kanannya maka Shalatnya Sempurna 391
78. Wanita Seorang Diri Dianggap Satu Shaf 393
79. Bagian Kanan Masjid dan Imam 395
80. Apabila Antara Imam dan Makmum Terdapat Tembok Atau Pembatas 396
81. Shalat Malam 399
JILID 5
11. KITAB JUM’AT 2
1. Fardhu (kewajiban) Shalat Jum’at 4
2. Keutamaan Mandi pada Hari Jum’at, Apakah Anak Kecil dan Wanita Wajib Melaksanakan
Shalat Jum’at? 13
3. Memakai Wangi-wangian ketika Shalat Jum’at 33
4. Keutamaan Hari Jum’at 36
5. Bab 48
6. Memakai Minyak Rambut untuk Shalat Jum’at 50
7. Memakai Pakaian Bagus yang Dimiliki 57
8. Bersiwak Pada Hari Jum’at 59
9. Orang yang Bersiwak dengan Siwak Orang Lain 66
10. Surah yang Dibaca dalam Shalat Subuh di Hari Jum’at 68
11. Shalat Jum’at di Desa dan Kota 74
12. Apakah Bagi Orang yang Tidak Diwajibkan Shalat Jum’at Seperti Wanita dan Anak-anak
Juga Diharuskan Mandi? 78
13. Bab 80
14. Keringanan untuk Tidak Menghadiri Shalat Jum’at Ketika
Hujan Lebat 84
15. Apa Dalil Diwajibkannya Shalat Jum’at, dan Kepada Siapa Diwajibkan? 86
16. Waktu Jum’at, Apabila Matahari Sudah Tergelincir 90
17. Ketika Panas Menyengat pada Hari Jum’at 95
18. Berjalan untuk Menghadiri Shalat Jum’at dan Firman Allah, “Maka bersegeralah kalian
untuk mengingat Allah.”
(Qs. Al Jumu’ah(62): 9) 97
19. Larangan Memisahkan Dua Orang yang Duduk Berdekatan (dalam masjid) pada Hari Jum’at
105
20. Seseorang Dilarang menyuruh Orang Lain Pindah dan Dia
Menempati Tempat Duduknya Pada Hari Jum’at 107
21. Adzan Pada Hari Jum’at 108
22. Satu Orang Muadzin pada Shalat Jum’at 114
23. Seorang Imam Menjawab Adzan ketika Ia sedang Berada di
Atas Mimbar 115
24. Duduk di Atas Mimbar Ketika Adzan 117
25. Adzan Ketika Khutbah (akan di mulai) 118
26. Khutbah di Atas Mimbar 118
27. Khutbah dengan Berdiri 131
28. Khatib dan Jamaah saling Berhadapan Ketika Khutbah
Berlangsung 134
29. Mengucapkan Amma Ba’du dalam Khutbah Setelah
Memanjatkan Puji Syukur kepada Allah 137
30. Duduk di Antara Dua Khutbah Jum’at 146
31. Mendengarkan dan Mnyimak Khutbah 148
32. Apabila Khatib Melihat Seseorang Baru Datang dan Ia Sedang Berkhutbah, Ia Menyuruhnya
untuk Melakukan Shalat Dua Rakaat 150
33. Melaksanakan Shalat Tahiyatul Masjid Dua Rakaat Secara
Singkat Ketika Khutbah Berlangsung 167
34. Mengangkat Kedua Tangan (berdoa) dalam Khutbah 168
35. Doa Istisqa` (minta hujan) dalam khutbah Jum’at 169
36. Diam Ketika Imam Khutbah Jum’at 171
37. Waktu Mustajab Pada Hari Jum’at 177
38. Apabila Manusia Meninggalkan Imam Pada Shalat Jum’at,
maka Shalat Imam dan Orang-orang yang Bersamanya
Tetap Sah 198
39. Shalat Sunah Sebelum dan Setelah Shalat Jum’at 207
40. Firman Allah, “Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah.” 212
41. Qailulah (tidur [siang] sejenak) Setelah Shalat Jum’at 216
Penutup 217
KITABU SHALATIL KHAUF
KITABUL ‘IDAIN
KITABUL Witr
KITABUL ISTISQA`
JILID 6
16. KITAB KUSUF (Gerhana) 2
1. Shalat Saat Terjadi Kusuf (gerhana) Matahari 2
2. Sedekah Saat Terjadi Gerhana 12
3. Mengucapkan Ash-Shalatu Jaami’ah Pada Shalat Gerhana 24
4. Khutbahnya Imam Saat Terjadi Gerhana 25
5. Apakah Dikatakan Kusuf Atau Khusuf Untuk Gerhana Matahari? 31
6. Sabda Nabi SAW, “Allah SWT Menakut-nakuti para Hamba-Nya
Dengan Kusuf (Gerhana)”. 34
7. Berlindung Dari Siksa Kubur Saat Terjadi Gerhana 40
8. Lamanya Sujud pada Shalat Gerhana 42
9. Shalat Gerhana dengan Berjamaah 46
10. Kaum Wanita Shalat Bersama Kaum Laki-laki Saat Terjadi Gerhana 56
11. Orang Yang Senang Membebaskan Budak Saat Terjadi Gerhana Matahari 59
12. Shalat Gerhana Di Masjid 59
13. Matahari Tidak Mengalami Gerhana Karena Kematian atau
Kelahiran Seseorang 62
14. Dzikir Saat Terjadi Gerhana, Diriwayatkan Oleh Ibnu Abbas RA 64
15. Doa Saat Terjadi Gerhana 67
16. Imam Mengatakan “Amma Ba’du” Pada Khutbah Gerhana 69
17. Shalat Saat Terjadi Gerhana Bulan 69
18. Rakaat Pertama Dalam Shalat Gerhana Lebih Panjang 72
19. Mengeraskan Bacaan Pada Shalat Gerhana 75
KITABU TAQSHIRISH-SHALAH
KITABUT-TAHAJJUD
19. KITAB TAHAJJUD 200
1. Tahajjud Di Malam Hari 200
2. Keutamaan Qiyamul-Lail (Shalat Malam) 211
3. Lama Sujud dalam Qiyamul-Lail (Shalat Malam) 215
4. Orang yang Sakit Tidak Shalat (Malam) 216
5. Anjuran Nabi SAW Terhadap Qiyamul-Lail dan Shalat-shalat Sunah,
Tanpa Mewajibkannya 222
6. Shalat Nabi SAW di Malam Hari 237
7. Orang yang Tidur Menjelang Fajar (Subuh) 241
8. Orang yang Makan Sahur dan Tidak Tidur Sampai Shalat Subuh 246
9. Lama Berdiri Dalam Shalat Malam 247
10. Bagaimana Shalat Malam Nabi SAW, dan Berapa (rakaat) Biasanya
beliau SAW Shalat Malam 251
11. Bangunnya Nabi SAW di Malam Hari Serta Shalat Malam yang
Dihapus 255
12. Ikatan Syetan di Tengkuk Seseorang Apabila Tidak Shalat Malam 262
13. Apabila Seseorang Tidur dan Tidak Shalat, Maka Syetan Kencing
Di Telinganya 275
14. Doa dan Shalat di Akhir Malam 277
15. Orang yang Tidur di Awal Malam dan Beribadah di Akhir Malam 286
16. Shalat Malam Nabi SAW di Bulan Ramadhan dan Bulan lainnya 288
17. Keutamaan Bersuci dan Shalat Setelah Wudhu di Siang dan Malam
Hari 291
18. Tidak Disukai Berlebihan dalam Beribadah 297
19. Tidak Disukai Meninggalkan Shalat Malam Bagi yang Biasa
Melakukannya 301
20. Bab 301
21. Keutamaan Orang yang Terbangun Di Malam Hari Lalu
Melaksanakan Shalat 306
22. Senantiasa Melaksanakan Shalat Dua Rakaat (sunah) Fajar 314
23. Tidur Miring ke Kanan Setelah Melakukan Shalat Dua Rakaat
(sunah) Fajar 315
24. Berbincang-bincang Setelah Shalat Dua Rakaat (Fajar) dan Tidak
Berbaring (Tidur) 317
26. Berbincang-Bincang Setelah Shalat (Sunah) Dua Rakaat Fajar 320
27. Senantiasa Memelihara Dua Rakaat Fajar, dan Orang yang
Menamakannya Sebagai Perbuatan Sunah (Tathawwu’) 322
28. Apa yang Dibaca Pada Dua Rakaat (Sunah) Fajar 323
25. Shalat Sunah Dua Rakaat-Dua Rakaat 329
Bab-bab Tentang Shalat Sunah
29. Shalat Sunah Setelah Shalat Fardhu 336
30. Orang yang Tidak Shalat Sunah Setelah Shalat Fardhu 339
31. Shalat Dhuha Saat Safar (bepergian) 340
32. Orang yang Tidak Shalat Dhuha dan Menganggapnya Sebagai
Perkara yang tidak Mengikat 354
33. Shalat Dhuha Saat Tidak Bepergian (mukim) 358
34. Shalat Dua Rakaat Sebelum Zhuhur 363
35. Shalat (sunah) Sebelum Shalat Maghrib 365
36. Shalat Sunah Berjamaah 368
37. Shalat Sunah di Rumah 374
KITABUS-SAHWI
22. KITAB SAHWI 463
1. Lalai Ketika Berdiri Dari Dua Rakaat Shalat Fardhu 463
2. Apabila Shalat Lima Rakaat 469
3. Apabila Salam Pada Rakaat Kedua Atau Rakaat Ketiga, Maka
Hendaknya Sujud Dua Kali Seperti Sujud Saat Shalat Atau Lebih
Lama 478
4. Orang yang Tidak Tasyahud Pada Dua Sujud Sahwi 482
5. Orang yang Takbir Pada Dua Sujud Sahwi 486
6. Apabila Tidak Tahu Berapa Rakaat yang Telah Dilaksanakan
–Tiga Atau Empat– Maka Handaknya Melakukan Sujud Dua
Kali Dalam Kondisi Duduk 500
7. Sujud Sahwi dalam Shalat Fardhu dan Shalat Sunah 502
8. Apabila Seseorang Diajak Bicara Saat Melakukan Shalat
Maka Ia Mengisyaratkan Dengan Tangannya dan Mendengarkan 508
9. Memberi Isyarat Saat Shalat 512
JILID 7
3. KITAB JENAZAH 2
1. Jenazah dan Orang yang Akhir Perkataannya
Laa Ilaaha Illallaah 2
2. Perintah Mengantarkan Jenazah 12
3. Melihat Mayat ketika Dibungkus Kain Kafan 14
4. Seseorang Memberitahukan Kematian Kepada Keluarga Orang yang Meninggal 22
5. Memberitahukan tentang Jenazah 26
6. Keutamaan Orang yang Ditinggal Mati Anaknya Lalu Ia
Mengharapkan Balasan Atas Kejadian itu 28
7. Perkataan Seorang Laki-laki Kepada Wanita di Sisi Kuburan, “Bersabarlah!” 48
8. (Hukum) Memandikan dan Mewudhukan Mayit dengan Air dan Sidr (daun bidara) 49
9. Disukainya Memandikan (Mayit) dalam Jumlah Ganjil 63
10. Memulai dari Bagian Kanan Mayit 65
11. Tempat-tempat Wudhu pada Mayit 66
12. Apakah Wanita Dikafani dengan Sarung Laki-laki 67
13. Dijadikan Kapur Barus Pada Yang Terakhir 68
14. Mengurai Rambut Wanita 70
15. Bagaimana Memakaikan Pakaian Kepada Mayit 71
16. Rambut Wanita Dijadikan Tiga Kepang 74
17. Menempatkan Rambut Wanita di Belakangnya 76
18. Pakaian Putih untuk Kafan 79
19. Mengkafani dengan Dua Pakaian 80
20. Wangi-wangian Bagi Mayit 82
21. Bagaimana Mengkafani Orang yang Mati Saat Ihram 84
22. Mengkafani dengan Gamis yang Memiliki Kancing atau yang Tidak,
dan Orang yang Dikafani Tanpa Gamis 87
23. Mengkafani Tanpa Gamis 92
24. Mengkafani Tanpa Serban 94
25. (Biaya) Kain Kafan (Diambil) dari Seluruh Harta 94
26. Apabila Tidak Didapatkan Kecuali Satu Pakaian 97
27. Apabila Seseorang Tidak Mendapatkan Kafan Selain yang
Menutupi Kepala atau Kedua Kaki Mayit, Maka Hendaknya Ia
Menutup Kepalanya 98
28. Orang yang Menyiapkan Kafan pada Zaman Nabi SAW dan Beliau Tidak Mengingkarinya
100
29. Wanita Ikut Mengantarkan Jenazah 106
30. Ihdad (Duka) Seorang Wanita Kepada Selain Suaminya 109
31. Ziarah Kubur 116
32. Sabda Nabi SAW “Mayit Diadzab Karena Sebagian Tangisan Keluarganya Kepadanya”
Apabila Ratapan itu Merupakan Sunnah [Kebiasaan]nya 125
33. Ratapan yang Makruh Terhadap Mayit 158
34. Bab 165
35. Tidak Termasuk Golongan Kami Orang yang Menyobek Baju 167
36. Sanjungan Nabi SAW Terhadap Sa’ad bin Khaulah 169
37. Keterangan tentang Larangan Mencukur Rambut Saat Tertimpa
Musibah 172
38. Tidak Termasuk Golongan Kami Orang yang Menampar-nampar
Pipi 174
39. Larangan Mengatakan Celaka, dan Caci maki Jahiliyah Saat Terjadi Musibah 174
40. Orang yang Duduk Saat Terjadi Musibah dan Nampak Sedih 175
41. Orang yang Tidak Menampakkan Kesedihan Saat Tertimpa
Musibah 181
42. Sabar pada Awal Terjadinya Musibah 190
43. Sabda Nabi SAW, ÅöäøóÇ Èößó áóãóÍúÒõæäõæäó(Sesungguhnya Kami
Bersedih Karenamu) 193
44. Menangis di Samping Orang yang Sakit 201
45. Ratapan dan Tangisan yang Dilarang serta Ancaman akan Hal Itu 204
46. Berdiri Karena Jenazah 208
47. Kapan Duduk Apabila Berdiri Karena Jenazah 210
47. Orang yang Mengantar Jenazah Tidak Boleh Duduk Hingga Jenazah Diturunkan dari Bahu
Orang yang Memikulnya; Apabila Ia Duduk Sebelum itu, maka Diperintahkan untuk Berdiri
Kembali 211
49. Orang yang Berdiri Karena Jenazah Seorang Yahudi 216
50. Yang Membawa Jenazah Adalah Kaum Lelaki, Bukan Wanita 224
51. Menyegerakan Jenazah 227
52. Perkataan Mayit Saat Berada di Usungan; “Segerakanlah Aku” 233
53. Membuat Dua atau Tiga Shaf (Barisan) di Belakang Imam ketika
Shalat Jenazah 237
54. Shaf-shaf pada Shalat Jenazah 238
55. Anak-anak Kecil Berdiri pada Shaf yang Sama dengan Orang
Dewasa ketika Shalat Jenazah 247
56. Sunah Shalat Jenazah 248
57. Keutamaan Mengantarkan Jenazah 258
58. Barangsiapa Menunggu Hingga Mayit Dimakamkan 270
59. Anak-Anak Shalat Jenazah Bersama Orang-orang (Dewasa) 278
60. Shalat Jenazah di Mushalla dan Masjid 279
61. Tidak Disukai Menjadikan Masjid di Atas Kuburan 282
62. Menshalati Wanita yang Meninggal dalam Keadaan Nifas 286
63. Posisi (Imam) Saat Menshalati Jenazah Wanita dan Jenazah
Laki-laki 286
64. Bertakbir Empat Kali Dalam Shalat Jenazah 288
65. Membaca Surah Al Faatihah atas Jenazah 293
66. Shalat di Atas Kuburan Setelah [mayit] Dimakamkan 298
67. Mayit Mendengar Bunyi Sandal 301
68. Orang yang Ingin Dikuburkan di Baitul Muqaddas (Palestina)
atau yang Sepertinya 304
69. Mengubur di Malam Hari 308
70. Membangun Masjid di Atas Kuburan 310
71. Orang yang Masuk ke Dalam Kuburan Wanita 311
72. Menshalati Orang yang Mati Syahid 312
73. Mengubur Dua atau Tiga Orang Laki-laki dalam Satu
Kuburan (liang) 318
74. Orang yang Berpendapat bahwa Jenazah Syuhada Tidak
Dimandikan 319
75. Siapa yang Dimasukkan Terlebih Dahulu ke Dalam Liang Lahad 321
76. Idzkhir dan Rerumputan di Kuburan 326
77. Apakah Mayit Dikeluarkan dari Kuburan dan Liang Lahad karena
Suatu Sebab? 328
78. Liang Lahad dan Lubang (Syaqq) di Kubur 337
79. Apabila Anak Kecil Masuk Islam lalu Meninggal Dunia, Apakah
Harus Dishalati. Apakah Islam Ditawarkan kepada Anak Kecil? 338
80. Apabila Orang Musyrik Mengatakan “Laa Ilaaha Illallaah” Ketika
akan Meninggal Dunia 350
81. Pelepah Kurma (ditancapkan) di Atas Kuburan 352
82. Nasihat Ahli Hadits di Kuburan dan Para Sahabatnya Duduk di Sekitarnya 360
83. Tentang Orang yang Membunuh Jiwa 364
84. Apa-apa yang Tidak Disukai dalam Hal Menshalati Orang-orang Munafik dan Memohonkan
Ampunan untuk Orang-orang Musyrik 369
85. Pujian Manusia terhadap Mayit 371
86. Tentang Adzab Kubur 380
87. Berlindung dari Adzab Kubur 414
88. Adzab Kubur Karena Ghibah dan Kencing 417
89. Ditampakkan kepada Mayit Tempat Duduknya pada Pagi dan
Sore Hari 419
90. Perkataan Mayit (Waktu Dibawa) di Atas Usungan 422
91. Pendapat tentang Anak-anak Kaum Muslimin 423
92. Pendapat tentang Anak-Anak Kaum Musyrikin 427
93. Bab 444
94. Meninggal Dunia pada Hari Senin 449
95. Mati Secara Tiba-tiba (Mendadak) 455
96. Tentang Kuburan Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar RA 456
97. Apa-apa yang Dilarang dalam hal Mencaci Orang yang Telah
Meninggal 467
98. Menyebut-nyebut Keburukan Mayit 470
JILID 8
KITABUZ ZAKAT
KITABUL HAJJ
JILID 9
Sambungan Kitab Haji
JILID 10
26. KITAB UMRAH 2
1. Umrah; Kewajiban dan Keutamaannya 2
2. Orang yang Melakukan Umrah Sebelum Haji 8
3. Berapa Kali Nabi SAW Melakukan Umrah 11
4. Umrah di Bulan Ramadhan 21
5. Umrah pada Malam Al Hashbah dan Selainnya 29
6. Umrah dari Tan’im 31
7. Umrah Setelah Haji Tanpa Hadyu (Hewan Kurban) 43
8. Pahala Umrah Sesuai Kadar Kelelahan 48
9. Orang yang Umrah Apabila Thawaf untuk Umrah Kemudian Keluar dari Makkah, Apakah
Hal itu mencukupi Baginya Sehingga tidak Perlu Melakukan Thawaf Wada’? 52
10. Melakukan Saat Umrah Apa yang Dilakukan Saat Haji 58
11. Kapan Orang yang Umrah Melakukan Tahallul 62
12. Apa yang Diucapkan Ketika Kembali dari Haji, Umrah
Maupun Perang? 73
13. Menyambut Orang Haji yang Datang, dan Tiga Orang di
Atas Satu Hewan Tunggangan 74
14. Datang di Pagi Hari 75
15. Masuk pada Sore Hari 75
16. Tidak Mendatangi Keluarga di Malam Hari Apabila Telah
Sampai di Madinah (Negeri) 76
17. Orang yang Mempercepat Untanya Apabila Telah Sampai
di Negeri yang Dituju 77
18. Firman Allah, “Dan Datangilah Rumah-Rumah Melalui
Pintu-Pintunya.” 79
19. Safar (Bepergian) adalah Sebagian dari Adzab 85
20. Apabila Seorang Musafir Terburu-Buru dalam Perjalanan
dan Ingin Segera Kembali kepada Keluarganya 88
Penutup 89
KITABUL MUHSHAR
KITABU JAZA`ISH-SHAID
JILID 11
30. KITAB PUASA 2
1. Kewajiban Puasa Ramadhan 2
2. Keutamaan Puasa 6
3. Puasa adalah Kafarat (Penebus) 30
4. (Pintu) Ar-Rayyan bagi Orang yang Berpuasa 32
5. Apakah Dikatakan “Ramadhan” atau “Bulan Ramadhan” dan Orang yang Berpendapat
Diperbolehkannya Semua itu 36
6. Barangsiapa Berpuasa Ramadhan dalam Keadaan Beriman, Mengharapkan Pahala dan Niat
44
7. Puncak Kedermawanan Nabi SAW adalah pada
Bulan Ramadhan 47
8. Barangsiapa tidak Meninggalkan Perkataan Dusta dan Pengamalannya Saat Puasa 48
9. Apakah Seseorang Berkata, “Sesungguhnya Aku
Sedang Puasa” Apabila Dicaci-Maki 52
10. Puasa bagi Orang yang Khawatir atas Dirinya Kehidupan Membujang 54
11. Sabda Nabi SAW, “Apabila Kalian Melihat Hilal (Bulan), Hendaklah Kalian Berpuasa; dan
Apabila Kalian Melihatnya, Hendaklah Kalian Berhenti Puasa” 55
12. Dua Bulan ‘Id tidak Berkurang 72
13. Sabda Nabi SAW, “Kami Tidak Menulis dan Tidak
Menghitung” 79
14. Tidak Boleh Mendahului Ramadhan dengan Berpuasa
Satu atau Dua Hari 82
15. Firman Allah (Qs. Al Baqarah (2): 187) 88
16. Firman Allah, “Dan Makan Minumlah Kamu Hingga
Terang bagi Kamu Benang Putih dari Benang Hitam, yaitu
Fajar. Kemudian Sempurnakanlah Puasa Itu Sampai Malam”
Di Dalamnya Terdapat Riwayat dari Bara` dari Nabi SAW 96
17. Sabda Nabi SAW, “Janganlah Sekali-kali Adzan Bilal
Mencegah Kalian dari Makan Sahur” 108
18. Menyegerakan Sahur 112
19. Berapa Lama Antara Sahur dan Shalat Subuh? 114
20. Keberkahan Sahur, dan Ia Tidak Diwajibkan, Karena
Nabi SAW dan Para Sahabatnya Menyambung
Puasa (wishal) Tanpa Menyebutkan Masalah Sahur 117
21. Apabila Berniat Puasa di Siang Hari 121
22. Orang yang Berpuasa dan Masih dalam Keadaan Junub
pada Waktu Subuh 131
23. Bercumbu (Mubasyarah) Bagi Orang yang Berpuasa 152
24. Ciuman bagi Orang yang Berpuasa 163
25. Mandi bagi Orang yang Puasa 167
26. Apabila Orang yang Berpuasa Makan atau Minum
Karena Lupa 174
27. Siwak Basah dan Kering bagi Orang yang Berpuasa 184
28. Sabda Nabi SAW, “Apabila Berwudhu Hendaklah
Memasukkan Air ke Dalam Hidungnya” Tanpa
Membedakan Antara Orang yang Berpuasa dan Lainnya 190
29. Berhubungan Intim pada Bulan Ramadhan 194
30. Apabila Seseorang Melakukan Hubungan Intim pada
Bulan Ramadhan dan Ia Tidak Memiliki Sesuatu, lalu Ia Diberi Sedekah, maka Hendaklah Ia
(Gunakan) untuk Membayar Kafarat 202
31. Orang yang Melakukan Senggama di Bulan Ramadhan, Apakah Memberi Makan
Keluarganya dari Kafarat
Apabila Mereka Membutuhkan? 235
32. Berbekam dan Muntah bagi Orang yang Berpuasa 237
33. Berpuasa Saat Safar dan Tidak Berpuasa 255
34. Apabila Seseorang Berpuasa Beberapa Hari di Bulan Ramadhan, Kemudian Melakukan
Safar (Bepergian) 259
35. Bab 266
36. Sabda Nabi SAW kepada Orang yang Dipayungi
Sementara Keadaan Sangat Panas, (Bukan Termasuk
Kebaikan Puasa Saat Safar) 268
37. Para Sahabat Nabi SAW Tidak Mencela Satu Sama Lain
dalam Hal Berpuasa dan Tidak Berpuasa 278
38. Orang yang Membatalkan Puasa Saat Safar agar Dilihat Manusia 280
39. “Dan Wajib bagi Orang-orang yang Berat Menjalankannya
(Jika Mereka Tidak Berpuasa), maka Hendaklah Membayar
Fidyah” (Qs. Al Baqarah (2): 184) 282
40. Kapan Seseorang Mengganti Puasa Ramadhan? 286
41. Wanita Haid Meninggalkan (Tidak) Puasa dan Shalat 296
42. Orang yang Meninggal Dunia dan Masih Memiliki Tanggungan Puasa 299
43. Kapan Orang yang Berpuasa Dihalalkan untuk Berbuka? 309
44. Berbuka dengan Apa yang Mudah Didapat, Baik
Berupa Air atau Lainnya 315
45. Menyegerakan Berbuka Puasa 317
46. Apabila Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan Kemudian Matahari Muncul 321
47. Puasa bagi Anak-anak 323
48. Menyambung Puasa (Wishal) dan Orang yang
Berpendapat Tidak Ada Puasa di Malam Hari
Berdasarkan Firman Allah “Kemudian Sempurnakanlah
Puasa Sampai Malam” 327
49. Balasan bagi Orang yang Sering Melakukan Wishal (Menyambung Puasa) 341
50. Menyambung Puasa (wishal) Hingga Menjelang Fajar 349
51. Orang yang Bersumpah terhadap Saudaranya agar Membatalkan Puasa Sunah dan Tidak
Ada Kewajiban Mengganti Baginya Apabila Menuruti Sumpah Tersebut 351
52. Puasa Sya’ban 364
53. Puasa dan Berbukanya (Tidak Berpuasa) Nabi SAW 370
54. Hak Tamu Dalam Puasa 375
55. Hak Fisik dalam Puasa 376
56. Puasa Sepanjang Masa (Shaum Ad-Dahr) 385
57. Hak Keluarga (Istri) dalam Puasa 387
58. Sehari Berpuasa dan Sehari Tidak 398
59. Puasa Daud Alaihissalam 398
60. Shaum (Puasa) Al Bidh; Tanggal 13, 14, dan 15 403
61. Orang yang Mengunjungi Suatu Kaum dan Tidak Membatalkan Puasa di Sisi Mereka 408
62. Puasa pada Akhir Bulan 415
63. Puasa pada Hari Jum’at 420
64. Apakah Boleh Mengkhususkan Suatu (hari) dari
Hari-hari? 430
65. Puasa Hari Arafah 433
66. Puasa pada Hari Raya Fitri (Idul Fitri) 439
68. Puasa pada Hari Raya Kurban (Idul Adha) 443
68. Puasa pada Hari-hari Tasyriq 448
69. Puasa Hari Asyura` 454
Penutup 471
KITABUSH-SHALATUT-TARAWIH
JILID 12
KITABUL BUYU’
JILID 14
KITABUL MAZHALIM
KITABUSY-SYARIKAH
KITABUR-RAHN
KITABUL MUKATAB
JILID 15
KITABUSY-SYahadah
KITABUSH-SHULH
KITABUSY-SYURUTH
KITABUL WASHAYA
JILID 16
KITABUL JIHAD WAS-SIYAR
JILID 17
JILID 18
KITABUL MANAQIB
JILID 20
KITABUL MAGHAZI
JILID 21
47. Perang Al Fath (Fathu Makkah) dan apa yang Dikirim Hathib bin
Abi Balta’ah kepada Penduduk Makkah untuk Mengabarkan
Mereka tentang Serangan Nabi SAW 1
48. Perang Al Fath (Fathu Makkah) di Bulan Ramadhan 9
49. Dimana Nabi SAW Menancapkan Bendera pada Hari
Pembebasan Kota Makkah? 17
50. Nabi SAW Masuk Makkah dari Arah atas Makkah 59
51. Tempat Tinggal Nabi SAW Pada Hari Pembebasan Kota
Makkah (Fathu Makkah) 64
52. Bab 66
53. Lama Nabi SAW Tinggal di Makkah pada Masa Pembebasan
Kota Makkah 71
54. Bab 73
55. Firman Allah, 92
56. Perang Authas 144
57. Perang Tha‘if di Bulan Syawal Tahun ke-8 H 150
58. Sariyyah (Ekspedisi) Ke Arah Najed 194
59. Nabi SAW Mengutus Khalid bin Al Walid ke Bani Jadzimah 195
60. Ekspedisi Abdulah bin Hudzafah As-Sahmi dan Alqamah bin
Mujazziz Al Mudlaji. Dikatakan, Ia adalah Ekspedisi Anshar 200
61. Pengutusan Abu Musa dan Mu’adz ke Yaman sebelum Haji
Wada’ 207
62. Pengutusan Ali bin Abi Thalib dan Khalid bin Al Walid ke Yaman sebelum Haji Wada’ 224
63. Perang Dzu Al Khalashah 241
64. Perang Dzatu Salasil, yaitu Perang Suku Lakhm dan Judzam 252
65. Kepergian Jarir ke Yaman 259
66. Perang ke Daerah Pesisir 264
67. Abu Bakar Melaksanakan Haji bersama Orang-orang pada
Tahun Ke-9 H. 279
68. Utusan Bani Tamim 283
69. Ibnu Ishaq berkata, “Perang Uyainah bin Hishn bin Hudzaifah
bin Badr bani Al Anbar dari Bani Tamim. Nabi SAW
Mengutusnya kepada Mereka maka Dia Menyerang dan
Membunuh dan Menahan beberapa Orang.” 284
70. Utusan Abdul Qais 287
71. Utusan Bani Hanifah dan Hadits Tsumamah bin Utsal 294
72. Kisah Al Aswad Al Ansi 310
73. Kisah Penduduk Najran 316
74. Kisah Negeri Oman dan Bahrain 322
75. Kedatangan Kaum Asy’ari dan Penduduk Yaman 326
76. Kisah Suku Daus dan Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi 342
77. Kisah Utusan Thayyi’ dan Cerita Adi bin Hatim 345
78. Haji Wada’ 348
79. Perang Tabuk, yaitu Perang ‘Usrah (Masa Sulit) 370
80. Cerita Ka’ab bin Malik 380
81. Nabi SAW singgah di Al Hijr 424
82. Bab 426
83. Surat Nabi SAW Kepada Kisra dan Kaisar 428
84. Sakit dan Wafatnya Nabi SAW 438
85. Perkataan Terakhir yang Diucapkan Nabi SAW 511
86. Wafatnya Nabi SAW 513
87. Bab 516
88. Nabi SAW Mengutus Usamah bin Zaid saat Beliau Sakit dan
Wafat dalam Sakitnya 517
89. Bab 520
90. Berapa Kali Nabi SAW Berperang? 521
Penutup 523
JILID 22
KITAB AT-TAFSIR
JILID 23
(12).surah yusuf 1
1. Firman Allah ayat 6 14
2. Firman Allah ayat 7 15
3. Firman Allah ayat 18 18
4. Firman Allah ayat 23 21
5. Firman Allah ayat 50-51 30
6. Firman Allah ayat 110 33
(14).SURAH IBRAAHIIM 64
1. Firman Allah ayat 24-25 72
2. Firman Allah ayat 27 74
3. Firman Allah ayat 28 75
(15).SURAH AL HIJR 77
1. Firman Allah ayat 18 82
2. Firman Allah ayat 80 85
3. Firman Allah ayat 87 86
4. Firman Allah ayat 91 90
5. Firman Allah ayat 99 95
(16).SURAH AN-NAHL 97
1. Firman Allah ayat 70 110
JILID 24
JLILID 25
KITAB AN-NIKAH
JILID 26
KITABUTH-THALAQ
KITABUN-NAFAQAH
KITABUL ATH’IMAH
JILID 27
KITABUL AQIQAH
KITABUDZ-DZABA`IH WASH-SHAID
KITABUL ‘ADHAH
KITABUL ASYRIBAH
JILID 28
75. KITAB ORANG SAKIT 1
1. Kafarat Sakit 2
2. Sakit Keras 26
3. Orang yang Paling Berat Cobaannya adalah Para Nabi, kemudian
yang lebih Utama, Lalu yang Utama 28
4. Kewajiban Menjenguk Orang Sakit 32
5. Menjenguk Orang yang Pingsan 36
6. Keutaman Orang yang Sakit Ayan (epilepsy) karena Angin 38
7. Keutamaan Orang yang Kehilangan Penglihatan (Buta) 42
8. Perempuan Menjenguk Laki-laki 47
9. Menjenguk Anak-anak 50
10. Menjenguk Orang Arab Badui 52
11. Menjenguk Orang Musyrik 55
12. Apabila Seseorang Menjenguk Orang Sakit, lalu Waktu Shalat Tiba, Maka Dia Shalat
Berjamaah Mengimami Mereka 56
13. Meletakkan Tangan Pada Orang Sakit 57
14. Apa yang Dikatakan kepada Orang yang Sakit dan Apa Jawabannya 61
15. Menjenguk Orang yang Sakit Sambil Berkendaraan, Berjalan, dan Membonceng di atas
Keledai 63
16. Diperbolehkan bagi yang Sakit untuk Mengatakan, “Aku Sakit”
atau “Alangkah Sakitnya Kepalaku” atau “Sakitku Sangat Keras”. 66
17. Perkataan Orang yang Sakit, “Berdirilah Dari Sisiku”. 76
18. Orang yang Membawa Anak Kecil yang Sakit Untuk Didoakan 79
19. Orang Sakit yang Mengharapkan Kematian 80
20. Doa Orang yang Menjenguk Orang Sakit 93
21. Berwudhu Bagi yang Menjenguk Orang Sakit 97
22. Orang yang Mendoakan agar Wabah dan Demam Diangkat 97
Penutup 100
KITABUTH-THIBBI
KITABUL-LIBAS
JILID 29
78. KITAB Adab 2
1. Berbakti (kepada Kedua Orangtua) dan Mempererat Hubungan
Kekeluargaan 2
2. Siapakah yang Paling Berhak Mendapatkan Perlakuan Baik? 6
3. Tidak Berjihad kecuali atas Izin Kedua Orangtua 13
4. Seseorang tidak (Boleh) Mencaci-Maki Kedua Orangtuanya 14
5. Dikabulkannya Doa Orang yang Berbakti kepada Kedua Orangtuanya 17
6. Durhaka kepada Kedua Orangtua termasuk Dosa Besar 21
7. Menjalin Hubungan Baik dengan Orangtua yang Musyrik 46
8. Perempuan Menjalin Hubungan Baik dengan Ibunya sementara Dia Memiliki Suami 48
9. Menjalin Hubungan Baik dengan Saudara Laki-laki yang Musyrik 50
10. Keutamaan Mempererat Hubungan Kekeluargaan 51
11. Dosa Orang yang Memutuskan 52
12. Orang yang Dilapangkan Rezekinya karena Mempererat Hubungan Kekeluargaan 54
13. Barangsiapa Menyambung Hubungan Kekeluargaan Niscaya Allah
Akan Menyambung Untuknya 59
14. Hubungan Kekeluargaan Dijalin dengan Jalinannya 67
15. Orang yang Mempererat Hubungan Kekeluargaan bukanlah yang Membalas Jasa 81
16. Orang yang Mempererat Hubungan Kekeluargaannya pada saat Musyrik, kemudian Masuk
Islam 84
17. Orang yang Membiarkan Anak Perempuan Kecil Orang lain hingga Bermain dengannya
atau Menciumnya atau Bercanda dengannya 88
18. Belas Kasih terhadap Anak, Menciumnya, dan Merangkulnya 91
19. Allah Menjadikan Kasih Sayang itu Seratus Bagian 110
20. Membunuh Anak karena Khawatir akan Makan Bersamanya 116
21. Meletakkan Anak Kecil di Pangkuan 117
22. Meletakkan Anak Kecil di atas Paha 117
23. Memelihara Ikatan Persahabatan adalah Sebagian dari Iman 121
24. Keutamaan Orang yang Menanggung Anak Yatim 124
25. Orang yang Berusaha untuk Mengurus para Janda 127
26. Orang yang Berusaha Untuk Mengurus Orang-orang Miskin 128
27. Kasih Sayang Manusia dan Hewan 129
28. Berwasiat tentang Tetangga 140
29. Dosa Orang yang Tetangganya tidak Merasa Aman dari
Gangguannya/keburukannya 146
30. Janganlah Seorang Tetangga Menganggap Remeh Pemberian Tetangganya 152
31. Barangsiapa Beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka Jangan Menyakiti Tetangganya
154
32. Hak Tetangga pada Pintu yang Paling Dekat 160
33. Setiap yang Ma’ruf adalah Sedekah 161
34. Perkataan yang Baik 166
35. Lemah-lembut dalam Semua Urusan 167
36. Orang-orang Mukmin Saling Tolong Menolong 170
37. Firman Allah, 176
38. Nabi SAW Bukan Orang yang Keji dan Bukan Pula Orang yang
Suka Berbuat Keji 178
39. Akhlak yang Baik, Sifat Dermawan, dan Apa yang tidak Disukai
dari sifat Bakhil (kikir) 189
40. Bagaimana seharusnya Seseorang bersama Keluarganya? 207
41. Kecintaan dari Allah 209
42. Cinta karena Allah 214
43. Firman Allah, 215
44. Apa yang Dilarang Dari Mencaci dan Melaknat 218
45. Diperbolehkan Menyebut-nyebut Manusia, seperti mengatakan,
‘Tinggi’ dan ‘Pendek’. Nabi SAW bersabda, “Apa yang
dikatakan dzul yadaian (pemilik dua tangan panjang)?” dan
Apa yang tidak Dimaksudkan Memperburuk/Menghina Seseorang 231
46. Ghibah (Menggunjing) 234
47. Sabda Nabi SAW, “Sebaik-baik Pemukiman Anshar…” 241
48. Diperbolehkan Mengghibah (Menggunjing) Pelaku Kerusakan
dan Orang-orang yang Dicurigai 242
49. Namimah Termasuk Dosa Besar 244
50. Apa yang Tidak Disukai dari Namimah 246
51. Firman Allah, 249
52. Apa yang Dikatakan tentang Orang yang Bermuka Dua 252
53. Orang yang Mengabarkan kepada Sahabatnya Apa yang Dikatakan tentang Dirinya 256
54. Apa yang tidak Disukai dari Saling Memuji 257
55. Orang yang Memuji Saudaranya tentang Apa yang Dia Ketahui 266
56. Firman Allah, 267
57. Apa yang Dilarang dari saling Dengki dan saling Membelakangi 274
58. Firman Allah 285
59. Apa yang Diperbolehkan dari Prasangka 288
60. Seorang Mukmin Menutupi (Aib) Dirinya 290
61. Angkuh/Sombong 301
62. Tidak Berbicara Ketika bertemu 308
63. Apa yang Diperbolehkan Memboikot Pelaku Maksiat 327
64. Apakah Seseorang Mengunjungi Saudaranya Setiap Hari atau
Pagi dan Sore? 330
65. Berkunjung, dan Orang yang Mengunjungi Suatu Kaum, lalu Makan diTempat Mereka 333
66. Menghias Diri untuk Menyambut Para Utusan 337
67. Persaudaraan dan Persekutuan 339
68. Tersenyum dan Tertawa 344
69. Firman Allah, 359
70. Perilaku yang Shalih 366
71. Sabar Menghadapi Gangguan 371
72. Orang yang tidak Mengecam Manusia secara Langsung 377
73. Barangsiapa Mengafirkan Saudaranya tanpa Penakwilan, maka Keadaannya seperti yang
Dia Katakan 382
74. Orang yang tidak Mengafirkan Siapa yang Mengatakan Hal Itu Berdasarkan Penakwilan
atau Kebodohan 386
75. Dibolehkan Marah dan Bersikap Tegas Berkenaan dengan
Urusan Allah 390
76. Waspada terhadap Marah 395
77. Malu 403
78. Apabila Engkau Tidak Malu, Maka Lakukan Sesukamu 410
79. Tidak Boleh Malu terhadap Kebenaran untuk Memahami Agama 412
80. Sabda Nabi SAW, “Permudahlah dan Jangan Mempersulit.”
Beliau SAW Suka Memperingan dan Mempermudah bagi Manusia 414
81. Bersikap Ramah kepada Manusia dan Bercanda dengan Keluarga 420
82. Menyiasati Manusia 424
83. Seorang Mukmin tidak Disengat Dua Kali dari Satu Lubang 429
84. Hak Tamu 435
85. Memuliakan Tamu dan Melayaninya Langsung 436
86. Membuat Makanan dan Memaksakan Diri untuk Tamu 445
87. Tidak Disukai Marah dan Panik di Sisi Tamu 447
88. Perkataan Tamu Kepada Temannya, “Demi Allah, Aku tidak
Makan hingga Engkau Makan.” 449
89. Memuliakan yang Lebih Tua, dan yang Tua Lebih dahulu
Berbicara dan Bertanya 451
90. Syair, Rajaz, dan Hudaa‘ yang Diperbolehkan dan yang tidak
Disukai 455
91. Mencaci-maki Orang-orang Musyrik 487
92. Tidak Disukai Jika yang Dominan Pada Seseorang Adalah Sya’ir sehingga Menghalanginya
untuk Dzikir Kepada Allah, Ilmu, dan
Al Qur`an 494
93. Sabda Nabi SAW, ‘Taribat Yamiinuka’ (Berdebu tangan kananmu), ‘Aqraa (Menjadi
Mandul), dan halqaa (Binasalah)’. 501
94. Tentang Perkataan “Mereka Mengklaim.” 503
95. Tentang Perkataan Seseorang, “Wailaka (Celaka Engkau).” 505
96. Tanda-tanda Cinta kepada Allah 523
97. Perkataan Seseorang kepada Orang lain, “Ikhsa’.” 534
98. Perkataan Seseorang, “Marhaban” (Selamat Datang) 539
99. Manusia Dipanggil dengan Menyebut Bapak Mereka 542
100. Tidak Mengatakan “Khabutsat Nafsi” (Jiwaku Buruk) 544
101. Jangan Mencaci Maki Masa 547
102. Sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya ‘Al Karm’ adalah Hati
Seorang Mukmin.” 553
103. Perkataan Seseorang, “Bapakku dan Ibuku sebagai Tebusanmu”. 559
104. Perkataan Seseorang, “Allah Telah Menjadikanku sebagai
Tebusanmu.” 561
105. Nama yang Paling Disukai Allah 565
106. Sabda Nabi SAW, “Berilah Nama dengan Namaku dan
Jangan Memberi Nama Panggilan dengan Nama
Panggilanku.” 570
107. Nama ‘Hazn’ (Kasar) 578
108. Merubah Nama Menjadi yang Lebih Baik 582
109. Orang yang Memberi Nama dengan Nama Para Nabi 589
110. Memberi Nama “Al Walid” 598
111. Orang yang Memanggil Sahabatnya, lalu Mengurangi Satu Huruf
dari Namanya 602
112. Kunyah (Nama Panggilan) Bagi Anak Kecil dan sebelum
Dilahirkan Anak untuk Seseorang 604
113. Memakai Nama Panggilan ‘Abu Turab’ Meskipun Memiliki
Nama Panggilan yang Lain 619
114. Nama yang Paling Dibenci Allah 623
115. Nama Panggilan bagi Orang Musyrik 631
116. Ma’aridh telah Mencukupi daripada Berdusta 639
117. Perkataan Seseorang Terhadap Sesuatu, “Bukan Sesuatu” dan
Dia Meniatkan Makna “Ia Tidaklah Benar.” 644
118. Mengangkat Pandangan ke Langit 646
119. Orang yang Menusukkan Kayu di Air dan Tanah Becek 649
120. Seseorang Menusukkan Sesuatu Ditangannya ke Tanah 652
121. Mengucapkan Takbir dan Tasbih ketika Takjub 653
122. Larangan Melakukan Khazf 658
123. Mengucapkan Pujian bagi Orang yang Bersin 658
124. Mendoakan Orang yang Bersin apabila Dia Memuji Allah 669
125. Apa yang Disukai dari Bersin dan Apa yang tidak Disukai dari Menguap 681
126. Bagaimana Mendoakan Orang yang Bersin? 684
127. Orang yang Bersin tidak Didoakan Jika tidak Memuji Allah 691
128. Apabila Seseorang Menguap, Hendaknya Meletakkan Tangannya
di Atas Mulutnya 695
Penutup 699
JILID 30
79. KITAB MEMINTA IZIN 2
1. Permulaan Salam 2
2. Firman Allah, 19
3. Salam adalah Salah satu Nama Allah 39
4. Salam Diucapkan dari Kelompok yang Sedikit kepada Kelompok
yang Banyak 45
5. Orang yang Berkendaraan Memberi Salam kepada Pejalan Kaki 47
6. Pejalan Kaki Memberi Salam kepada Orang yang Duduk 48
7. Yang Kecil Memberi Salam kepada yang Besar 49
8. Menyebarkan Salam 56
9. Salam yang Dikenal dan yang tidak Dikenal 67
10. Ayat tentang Hijab 72
11. Minta Izin untuk Melihat 79
12. Zina Anggota Badan Selain Kemaluan 85
13. Mengucapkan Salam dan Minta Izin Tiga Kali 87
14. Apabila Seseorang Dipanggil diundang, lalu Dia Datang, Apakah
Dia harus Meminta Izin? 105
15. Mengucapkan Salam kepada Anak Kecil 109
16. Laki-laki Mengucapkan Salam kepada Perempuan dan Perempuan
Mengucapkan Salam kepada Laki-laki 112
17. Apabila Ditanya “Siapa?” Lalu Dijawab, “Aku.” 119
18. Orang yang Menjawab dengan Mengucapkan, “Alaikassalaam.” 123
19. Apabila Seseorang Mengatakan, “Fulan Mengucapkan Salam kepadamu”. 130
20. Mengucapkan Salam dalam Perkumpulan yang Terdiri dari Orang-
orang Muslim dan Orang-orang Musyrik 131
21. Orang yang Tidak Mengucapkan Salam kepada Orang yang
Melakukan Dosa dan Orang yang tidak Menjawab Salamnya
hingga Jelas Tobatnya dan Sampai Kapan Tobatnya Orang yang Bermaksiat Tampak Jelas? 138
22. Bagaimana Menjawab Salamnya Ahlu Dzimmah? 143
23. Orang yang Melihat Surat Seseorang yang Dikhawatirkan Membahayakan Kaum Muslimin agar
Meminta Penjelasan 161
24. Bagaimana Menulis Surat kepada Ahli Kitab? 165
25. Siapa yang Ditulis Lebih Dulu di Dalam Surat? 166
26. Sabda Nabi SAW, “Berdirilah untuk pemimpin kalian!” 171
27. Jabat Tangan 189
28. Memegang Tangan 194
29. Rangkulan dan Ucapan Seseorang, “Bagaimana Keadaanmu?” 200
30. Orang yang Menjawab dengan “Labbaik wa Sa’daik” 212
31. Tidak Membuat Orang Lain Berdiri dari Tempat Duduknya 216
32. Firman Allah: 218
33. Orang yang Berdiri dari Tempat Duduknya atau (Keluar dari) Rumahnya, sementara Dia belum
Meminta Izin Dari Para
Sahabatnya (Para Tamunya) atau Dia Menunjukkan Bersiap-Siap Berdiri agar Orang-Orang Segera
Berdiri 226
34. Duduk dengan Menegakkan Kedua Betis dan Mendekapnya ke
Dada dengan Kedua Tangan (Ihtibaa‘) adalah Al Qurfushaa‘
(Duduk Jongkok) 228
35. Duduk Bersandar di Hadapan Para Sahabat 233
36. Orang yang Berjalan dengan Tergesa-Gesa karena Suatu
Keperluan atau Suatu Maksud 235
37. Dipan/Tempat Tidur 236
38. Orang yang Disediakan Bantal 238
39. Tidur Siang setelah Jum’at 243
40. Tidur Siang di Masjid 244
41. Orang yang Mengunjungi Suatu Kaum lalu Tidur Siang di Tempat Mereka 246
42. Duduk Semampunya 275
43. Orang yang Berbisik-Bisik di Hadapan Orang Banyak dan Orang
yang Tidak Memberitahukan Rahasia Temannya, Namun Baru Diberitahukan setelah Meninggal 278
44. Terlentang 282
45. Tidak Boleh Berbisik-Bisik antara Dua Orang tanpa Menyertakan Orang Ketiga 283
46. Menjaga Rahasia 286
47. Bila Lebih dari Tiga Orang, Maka Boleh Berbicara Secara Rahasia
dan Berbisik-Bisik 289
48. Lamanya Berbisik-Bisik 297
49. Tidak Membiarkan Api Menyala di Dalam Rumah ketika Tidur 298
50. Menutup Pintu pada Malam Hari 303
51. Khitan setelah Dewasa dan Mencabut Bulu Ketiak 305
52. Setiap Permainan adalah Batil Jika Melalaikan untuk Taatan
kepada Allah 315
53. Riwayat-Riwayat tentang Membangun Bangunan 319
Penutup 325
KITABUD-DA’AWAAT
JILID 31
81. KITAB kelembutan hati 2
1. Riwayat-Riwayat tentang Kelembutan Hati dan Bahwa Tidak
Ada Kehidupan Selain Kehidupan Akhirat 2
2. Perumpamaan Dunia di Akhirat Kelak 10
3. Sabda Nabi SAW, 16
4. Angan-Angan dan Panjang Angan-Angan 21
5. Orang yang Mencapai Usia Enam Puluh Tahun, maka
Allah tidak Menerima alasan pada Umurnya, Berdasarkan
Firman Allah, 32
6. Amal yang Dimaksudkan untuk Meraih Keridhaan Allah 41
7. Apa yang Diwaspadai dari Perhiasan Dunia dan
Berlomba-lomba Mendapatkannya 47
8. Firman Allah, 68
9. Meninggalnya Orang-Orang Shalih 72
10. Fitnah Harta yang Harus Diwaspadai. Dan Firman Allah, 76
11. Sabda Nabi SAW, “Harta ini hijau (indah) lagi manis.” 91
12. Harta yang Telah Digunakan adalah Milik yang Menggunakan 98
13. Yang memperbanyak Harta adalah yang Sedikit Pahalanya 100
14. Sabda Nabi SAW, “Tidaklah Menyenangkanku, Aku Memiliki
Emas Sebesar gunung Uhud ini.” 112
15. Kekayaan Adalah Kaya Hati 138
16. Keutamaan Miskin 144
17. Kehidupan Nabi SAW dan Para Sahabatnya serta Berpalingnya
Mereka dari Kemewahan Duniawi 172
18. Sederhana dalam Melakukan Amal Terus-Menerus 219
19. Berharap yang Disertai dengan Kecemasan 241
20. Sabar terhadap Larangan-Larangan Allah 247
21. Firman Allah, 258
22. Apa yang Tidak Disukai dari Banyak Berbicara 260
23. Menjaga Lisan 265
24. Menangis karena Takut kepada Allah Azza wa Jalla 278
25. Takut kepada Allah 280
26. Berhenti dari Kemaksiatan 292
27. Sabda Nabi SAW, “Seandainya kalian mengetahui apa yang
aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa
dan banyak menangis.” 304
28. Neraka itu Diliputi dengan Hal-hal yang Disukai 306
29. Surga Itu lebih Dekat daripada Tali Sandal dan Neraka juga
seperti Itu 310
30. Melihat kepada yang Lebih Rendah dan Tidak Melihat kepada
yang Lebih Tinggi 313
31. Orang yang Berniat Melakukan Kebaikan atau Keburukan 316
32. Menghindari Dosa-dosa Kecil 338
33. Amal Perbuatan Tergantung Akhirnya dan Apa yang
Dikhawatirkan dari itu 341
34. Mengasingkan Diri Adalah Melepaskan Diri dari
Kawan-Kawan yang Buruk 343
35. Hilangnya Amanat 348
36. Riya` dan Sum’ah 357
37. Orang yang Bermujahadah dalam Menaati Allah 363
38. Rendah Hati (Tawadhu’) 374
39. Sabda Nabi SAW, 396
40. Bab 412
41. Barangsiapa yang senang berjumpa dengan Allah,
maka Allah pun senang berjumpa dengannya 430
42. Sakaratul Maut 444
43. Tiupan Sangkakala 462
44. Allah Menggenggam Bumi pada Hari Kiamat 479
45. Hari Manusia Dikumpulkan 496
46. Firman Allah 538
47. Firman Allah 552
48. Qishash (Menuntut Balas) pada Hari Kiamat 561
49. Manusia yang Pemeriksaannya Dipersulit, maka akan Disiksa 579
50. Tujuh Puluh Ribu Orang yang Masuk Surga tanpa Hisab
(Diperiksa) 600
51. Sifat Surga dan Neraka 632
52. Ash-Shiraath adalah Titian Jembatan di atas Jahanam 738
53. Telaga dan Firman Allah, 806
Penutup 846
JILID 32
82. KITAB takdir 2
1. Bab 2
2. Pena Mengering Sesuai dengan Ilmu Allah 50
3. Allah Lebih Mengetahui tentang Apa yang Akan Mereka Perbuat 57
4. Dan Ketetapan Allah itu adalah suatu Ketetapan yang Pasti Berlaku 59
5. Amal Perbuatan Tergantung Akhirnya 76
6. Nadzar Mengantarkan Hamba kepada Takdir 80
7. (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan [kehendak] Allah) 82
8. Orang yang Ma’shum Adalah Orang yang Dilindungi Allah 86
9. Firman Allah 90
10. Firman Allah 97
11. Perdebatan Adam dengan Musa di Hadapan Allah 99
12. Tidak Ada yang Mampu Menghalangi Karunia yang Diberikan
Allah 122
13. Orang yang Memohon Perlindungan kepada Allah dari Penyebab
Kehancuran dan Ketetapan yang Buruk 124
14. Allah Membatasi antara Manusia dan Hatinya 125
15. Firman Allah, 128
16. Firman Allah, 133
Penutup 134
KITAB AL FARAIDH
JILID 33
KITAB AL HUDUUD
KITAB AD-DIYAAT
87. KITAB DIYAT (DENDA ATAU TEBUSAN KARENA MEMBUNUH ATAU MENCEDERAI) 461
1. Firman Allah: 461
2. Firman Allah: 475
3. Firman Allah: 497
4. Bertanya kepada Pembunuh sampai Dia Mengaku, dan Pengakuan yang Berkenaan dengan Hudud
(Hukuman) 498
5. Membunuh dengan Batu atau Tongkat 506
6. Firman Allah: 509
7. Orang yang Membalas Pembunuhan dengan Batu 523
8. Orang yang Berhak atas Suatu Pembunuhan Mempunyai Dua
Pilihan (Yaitu Menjatuhkan Qishash atau Menerima Tebusan) 524
9. Orang yang Menuntut Darah Orang Lain tanpa Hak 543
10. Pemberian Maaf dalam Kasus Pembunuhan Tidak Sengaja
setelah Korban Meninggal 547
11. Firman Allah: 549
12. Apabila Seseorang Mengakui Pembunuhan Satu Kali Pengakuan,
Maka Dia Dibunuh Karenanya 553
13. Laki-Laki Dibunuh Karena Membunuh Perempuan 555
14. Qishash antara Laki-Laki dan Perempuan Berkenaan dengan
Kasus Pencederaan 556
15. Orang yang Mengambil Haknya atau Melaksanakan Qishash
tanpa Melalui Putusan Hakim 563
16. Bila Seseorang Meninggal atau Terbunuh dalam Kerumunan 569
17. Orang yang Membunuh Dirinya secara Tidak Sengaja, Tidak
Dikenakan Diyat 571
18. Orang yang Menggigit Orang Lain Hingga Giginya Tanggal 575
19. Gigi Ditebus dengan Gigi 590
20. Diyat Jari-jari 596
21. Bila Suatu Kaum Membunuh, Mencederai, atau Memukul
Seseorang, Apakah Masing-Masing Mereka Dihukum atau
Diqishash? 601
22. Qasamah (Lima Puluh Sumpah dalam Kasus Pembunuhan) 612
23. Orang yang Mengintip ke Dalam Rumah, Lalu Penghuni Rumah Mencederai Matanya, Maka Tidak
Ada Diyat Baginya 664
24. Penanggung Diyat 673
25. Janin yang Dikandung Wanita 675
26. Janin yang Dikandung Wanita, dan Bahwa Tebusannya Menjadi Tanggungan Ayah dan Ashabah
Ayahnya, Bukan Tanggungan
Anak 696
27. Orang yang Meminta Bantuan kepada Budak Atau Anak Kecil 699
28. Lubang Penambangan dan Sumur yang Menyebabkan Kecelakaan Tidak Ada Tebusannya 704
29. Binatang Yang Menyebabkan Kerusakan Tidak Dikenakan Denda 710
30. Dosa Orang yang Membunuh Ahlu Dzimmah secara Tidak Haq 721
31. Orang Islam Tidak Boleh Dibunuh Karena Membunuh Orang Kafir 726
32. Seorang Muslim Menampar Orang Yahudi Ketika Marah 733
Penutup 737
JILID 34
KITAB AL ISTITAABAH WAL MURTADDIINA WAL MU’AANIDIINA WA QITAALIHIM
KITAB AL IKRAH
KITAB AL HIYAL
KITAB AT-TA’BIR
JILID 35
KITAB AL FITAN
KITAB AL AHKAM
KITAB AT-TAMANNI
JILID 36
KITAB AL I’TISHAM BI AL KITAB WA SUNNAH
KITAB AT-TAUHID