Peralatan Kerja Bangku
Peralatan Kerja Bangku
KERJA BANGKU
Untuk Lingkungan Sendiri
MECHANIC DEVELOPMENT
PT PAMAPERSADA NUSANTARA
2004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat
tersusun buku “ PERALATAN KERJA BANGKU “ Buku ini disusun untuk
melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT Pamapersada Nusantara
khususnya Plant Departement.
Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior
Mekanik dibidang Alat-alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat
mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan
kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman
dari isi dan makna terhadap buku ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya buku ini.
Penyusun
Mechanic Development
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
B. PEKERJAAN MENGIKIR
1. Posisi Ragum....................................................................….6 - 28
2. Posisi Kaki dan Gerakan Badan............................................8 - 28
3. Cara Memegang Kikir.......................................................…9 - 28
4. Tekanan Pada Kikir..........................................................….10 - 28
5. Mengikir Champer............................................................… 10 - 28
6. Mengikir Permukaan Bertingkat.......................................…10 - 28
7. Meng24r Radius...............................................................….10 - 28
C. GERGAJI
1. Bagian Bentuk Gergaji......................................................... 11 - 28
2. Daun Gergaji Adalah Alat Potong...................................... . 12 - 28
3. Ukuran Daun Gergaji........................................................... 12 - 28
4. Kisar Mata Gergaji................................................................12 - 28
5. Kebebasan Daun Gergaji...................................................... 12 - 28
6. Teknik Menggergaji...................................................………13 - 28
D. GERINDA
1. Roda Gerinda................................................................ …... 14 - 28
2. Proses Pembuatan.............................................................… 14 - 28
3. Bahan Asah / Pengasah.........................................................15 - 28
4. Ukuran Butiran......................................................................15 - 28
5. Perekat.......................................................................... ……15 - 28
6. Bentuk Roda Gerinda............................................................16 - 28
7. Simbol Roda Ginda...............................................................16 - 28
8. Pemilihan Roda Gerinda....................................................... 18 - 28
9. Pemeriksaan Batu Gerinda................................................... 18 - 28
10. Balancing.............................................................. …………18 - 28
11. Gerakan Penggerindaan........................................................ 19 - 28
12. Metode Penggerindaan....................................................... ..19 - 28
E. PENGEBORAN
1. Mesin Bor.......................................................................... .. 20 - 28
2. Alat Penjepit Pada Mesin Bor......................……………….22 - 28
3. Alat Penjepit Benda Kerja.......................... ………………. 23 - 28
4. Mata Bor.......................................................................... … 24 - 28
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 1 - 28
1. Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan dalam kerja bangku yang berfungsi untuk menjepit
benda kerja pada pekerjaan yang meliputi: mengikir, menggergaji, memahat dll.
Ragum biasanya terpasang pada meja kerja dan terbuat dari besi tuang atau besi tempa.
Ada beberapa jenis ragum yang digunakan dalam kerja bangku. Pada buku ini hanya
diperkenalkan 2 jenis ragum.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 2 - 28
Catatan: Dilarang memukul langkai dengan palu atau memperpanjang dengan pipa
untuk menambah tegangan penjepit.
2. Kikir
Kikir banyak digunakan untuk pekerjaan - pekerjaan akhir seperti menghhilangkan
bagian - bagian tajam dari sisa-sisa pengerjaan mesin atau pada proses perakitan.
a. Jenis Kikir
• Berdasarkan Bentuk
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 3 - 28
a. Jenis Kikir
• Berdasarkan Proses Pembuatan
~ Gigi Pahatan
Gigi kikir ini dibuat dengan cara
dipahat sehingga menghasilkan
sudut tatal negatif dan sudut
potong lebih besar dari 90°.
Kikir ini digunakan untuk
mengerjakan benda yang bahan
dasarnya keras.
Catatan : Jangan lupa kikir itu rapuh dan karena kerapuhannya itu
mengakibatkan gigi kikir cepat rusak bila sejumlah kikir disimpan
bertumpuk – tumpuk. Kikir harus disimpan secara terpisah.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 4 - 28
b. Dimensi Kikir
Dimensi kikir ini terdiri dari panjang kikir dan jumlah gigi tiap cm atau tiap Inch.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 5 - 28
Keterangan Mutu :
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 6 - 28
4. Penyiku.
Penyiku berfungsi sebagai alat unmtuk mengukutr sudut dari benda kerja,. Penyiku
mempunyai dua jenis, yaitu penyiku yang ukurannya tetap 90º dan yang dapat disetel
sesuai dengan ukuran sudut yang diperlukan. Material dari penyiku ini hampir sama
dengan material pisau kerataan.
B. PEKERJAAN MENGIKIR
Sebelum melakukan pekerjaan mengikir ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Posisi Ragum
Tinggi ragum akan disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan dikerjakan
dengan orang yang menggunakan.
Untuk pengikiran dengan tenaga yang besar, ragum akan dipasang lebih rendah.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 7 - 28
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 8 - 28
a. Posisi Kaki
Selama mengikir, berdiri disebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya.
Lutut harus dibentangkan. Jarak antara kaki harus disesuaikan dengan panjang kikir.
Sudut antara poros ragum dan kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih
75° untuk kaki kanan.
b. Gerakan Badan
Badan berdiri tegak pada posisi permulaan dan selanjutnya dicondongkan kedepan
selama gerakan pemotongan.
Kaki kanan tetap lurus selama pengikiran berlangsung dan lutu kiri dibengkokkan
ke dalam.
Pandangan mata selalu dituiukan kepada benda kerja.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 9 - 28
a. Kikir Besar
Tangan kanan
Peganglah gagang kikir dengan kuat
dan tekanlah ujung gagang tersebut
dengan telapak tangan bagian
tengah. Ibu jari terletak diatas dan
jari jari lainnya dibawah gagang.
Tangan kiri
Tempatkan telapak tangan dan ibu
jari pada ujung kikir. Jari jari yang
lain terletak diluar ujung kikir
tersebut dengan keadaan rapat satu
sama lainnya dan melipat kebawah,
tetapi tidak menggenggam ujung
kikir tersebut.
b. Kikir Kecil.
Bekerja dengan kikir kecil, maka
gagang tersebut harus dipegang
dengan genggaman yang ringan dan
tekanannya cukup oleh jari jari dan
ibu jari.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 10 - 28
5. Mengikir Champer
Gerakan mengikir champer hampir sama dengan gerakan pada saat mengikir
datar.
a. Letakan benda kerja tegak pada pelat
sudut dan goreslah garis dasar dengan
penggores dengan jarak 4 mm dari
permukaan patokan.
Letakan benda kerja dengan permukaan
yang telah digores pada meja pengukur
kerataan (meja penandaan) dan goreslah
pada permukaan yang berdekatan dengan
jarak 4 mm dari permukaan patokan.
Cekam benda kerja diragum atau diklem
sudut. Kikirlah sisi yang akan dichamper
dengan pengikiran silang dan gerakan
yang berganti-ganti miringnya.
7. Mengikir Radius.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 11 - 28
Gergaji digunakan digunakan untuk memotong dan mengurangi ketebalan benda kerja
sebelum dilakukan pengikiran.
1. Bagian dari bentuk gergaji
a. Bingkai
Terbuat dari pipa bajakuat dan kaku
agar mudah mengarahkan daun gergaji.
b. Tangkai
Terbuat dari logam lunak dan harus
nyaman dipegang.
c. Pasak
Bagian untuk memegang daun gergaji.
d. Nut kupu-kupu
Pengatur kekencangan daun gergaji.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 12 - 28
A = 300 mm B = 13 mm C = 0.65 mm
A = 12" B = 1/2“ C = 0.025"
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 13 - 28
6. Teknik Menggergaji
a. Persiapan gergaji
Daun gergaji harus ditegangkan
dibingkainya dengan gigi- gigi gergaji
mengarah kepada kearah pemotongan.
Gergaji harus kuat menahan tekanan akibat
penggergajian, jika kurang kuat
mengakibatkan pemotongan tidak akurat
b. Posisi tubuh dan gerakan menggergaji
Pegang bingkai gergaji dan dipegang
dengan kuat / mantap. Dalam menggergaji
posisi tubuh sama dengan posisi tubuh
pada saat mengikir.
Gerakan gergaji harus mantap dan kuat,
naikan sedikit pada waktu gergaji bergerak
kebelakang.
Kecepatan gerak :
~ 50 - 60 strok tiap menit digunakan untuk
memotong baja
~ 70 - 90 strok tiap menit digunakan untuk
bahan yang lunak
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 14 - 28
D. GERINDA
1. Roda Gerinda
2. Proses Pembuatan
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 15 - 28
4. Ukuran Butiran
5. Perekat
Perekat harus mengikat butiran - butiran pengasah bersama - sama dan melengkapi
roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan.
Ada beberapa tipe perekat yang digunakan :
a. Vitrified bond
Perekat ini mempunyai sifat-sifat sbb:
~ Seneitif terhadap benturan dan hentakan.
~ Tidak berpengaruh terhadap temperature.
~ Tidak berpengaruh terhadap air, oli dan asam.
~ Tidak bisa dibentuk untuk gerinda tipis.
b. Silicate bond
Khusus untuk gerida alat potong mempunyai sifat mudah rontok butirannya.
c. Sellac bond.
Batu gerinda ini mampu dibentuk tipis dan dapat digunakan untuk Kekeraan halus
tetapi tidak tahan panas.
d. Rubber bond.
Untuk mesin gerinda center less dan sebagai gerinda pemotong.
e. Synthetic Resin Bond
Sebagai gerinda pemotong yang tipis, sebagai gerinda sisa - sisa pengelasan dan
sebagai gerinda besi twang.
Tingkat kekerasan Batu Gerinda
Kekerasan Batu gerinda tergantung perekat
menahan butiran abrasuive.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 16 - 28
Pemesanan batu gerinda tergantung dari kualitas bahan asah ukuran (Ø luar , tebal,dan
OJ dalam ), bentuk, ukuran butiran, tingkat dan structure.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 17 - 28
Struktur roda gerinda ditentukan oleh perbandingan dan penyusunan dari butiran
pengasah dan perekat.
Jumlah perekat sekitar 10% sampai 30% dari volume total roda gerinda.
a. Struktur padat :
butiran - butiran pangasah saling berdekatan
dibanding ukuran gerindanya, volume perekat dan
ruang udara sedikit.
Gerinda struktur padat mampu untuk
menggerinda akhir permukaan dengan bagus.
b. Struktur terbuka
Mempunyai ruang antara butiran - butiram
pengasah yang lebar, banyak digunakan untuk
pengasahan.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 18 - 28
Sebelum digunakan batu gerinda harus diperiksa. Contoh cara pemeriksaan batu
gerinda adalah dengan cara dipukul dan didengar suaranya. Apabila suaranya nyaring
maka batu gerinda itu adalah baik untuk digunakan.
10.Balancing
Batu gerinda harus seimbang ( balance ) sebelum dipasang pada mesin gerinda. Hal ini
dilakukan untuk menghasilkan benda kerja yang baik dan juga untuk menghindari
rusaknya mesin gerinda.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 19 - 28
11.Gerakan Penggerindaan
a. Gerakan Utama
Gerakan perputaran batu gerinda. Kecepatan keliling dihitung dari kecepatan
potong dalam m/s.
b. Gerakan kedalam
Gerakan pemakanan yang dilakukan oleh batu gerinda secara tegak lurus.
c. Gerakan pemakanan
Gerakan ini dilakukan oleh benda kerja dan ditunjukan dalam
~ mm/r pemakanan memanjang dalam menggerinda silinder.
~ mm/menit pemakanan memanjang dalam menggerinda datar.
12.Metode Penggerindaan
a. Penggerindaan memanjang
Proses ini digunakan untuk menggerinda
benda, panjang
Contoh : Poros, spindle dll.
Pemakanan memanjang untuk tiap putaran
benda kerja ditentukan sbb :
~ 2/3 - 3/4 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan kasar.
~ 1/4 - 1/3 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan halus.
~ 1/10- 1/5 dari tebal batu gerinda untuk pengerjaan halus sekali.
Contoh:
Sebuah poros digerinda ( kasar ), hitung pemakanan memanjangnya.
D ( diameter benda kerja ) = 32 mm, A ( tebal rods, gerinda )= 30 mm, Nw ( rpm
benda kerja ) = -, Vw (kecepatan keliling Benda kerja )= 25m/menitSr (pemakanan
tiap putaran benda kerja ) = 2/3ALs, ( pemakanan memanjang meja kerja ) = -
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 20 - 28
E. PENGEBORAN.
1. Mesin Bor
Pada proses kerja tungku.trdapat berbagai macam mesin bor yang masing- masing
mempunyai fungsi tertentu
a. Mesin bor tangan.
Penggunaan mesin bor tangan terutama untuk benda yang telah terpasang. Selain
untuk pengeboran, mesin ini juga bisa dipasang gergaji putar, gerinda, polishing
disc dll.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 21 - 28
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 22 - 28
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 23 - 28
b. Ragum mesin
Pengeboran untuk diameter lebih besar dari 6mm sebaiknya dilakukan dengan
ragum mesim yang terikat pada meja mesin.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 24 - 28
4. Mata Bor
a. Dimensi mata bor.
Figure 1. Various types of twist drills used in drilling machines ( Courtesy of DoAll
Company ) :
(a) High helix drill
(b) Low helix drill
(c) Left-hand drill
(d) Three flute drill
(e) Taper shank twist drill
(f) Standard helix jobber drill
(g) Center drill
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 25 - 28
Alur bor tidak hanya sebagai digunakan untuk mengel;uarkan beram tetrapi juga
membentuk sudut tatal pad bibir potong.
Besarnya sudut tatal ini tergantung dari jenis bahan yang dikerjakan. Karenanya bor
spiral dibuat berbagai macam bentuk.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 26 - 28
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 27 - 28
c. Counter boring
Pembesaran lubang berbentuk silinder untuk jarak tertentu misalnya : Sebuah
lubang untuk ekedudukan kepaal skrup atrau baut, ialah : Counter boring.
Operasi ini dikerjakan oleh counter boring cutter pada mesin bor.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara
PERALATAN KERJA BANGKU 28 - 28
d. Countersinking.
Countersinking adalah proses pembuatan
champer pada lubang yang bertujuan untuk :
menghilangkan ketajaman pada sisa pengeboran
atau pembuatan dudukan paku keling atau
sebagai dudukan kepala baut.
Mechanic Development.
PT Pamapersada Nusantara