Dosen Pengampu:
NS. ROGAYAH, M.Kep
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
KELOMPOK V
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pasien, dimana tiap harinya berinteraksi penuh dengan pasien sesuai tugas
mungkin kalau kadang terjadi hal yang salah baik dari segi kedinasan,
tanggung jawab sesuai fungsi, kolaboratif dan lain lain. Untuk itu perawat
perlu bersatu untuk mewujudkan hal atau cita cita yang tidak mungkin
diwujudkan secara individu. Dalam mrwujudkan cita cita maka perlu juga
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan
B. Rumusan Masalah
1
1. Bagaimana system pendidikan keperawatan di Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
2. Sebagai salah satau tugas yang harus diselesaiakn pada Mata Kuliah Ilmu
D. Metode Penulisan
makalah dimaksud.
E. Sistimatika Penulisan
Setelah bagian formalitas yang terdiri dari Halaman Judul, Kata Pengantar
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB. II PEMBAHASAN
B. Peran Keperawatan
BAB. IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pulalah mulai dikaji dan dirancang suatu bentuk pendidikan keperawatan
Indonesia yang pertama yaitu di Universitas Indonesia yang program
pertamanya dibuka tahun 1985.
Sejak tahun 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan
Kemendiknas melalui Project Health Profession Educational Quality (HPEQ),
memperbaharui dan menyusun kembali Standar Kompetensi Perawat
Indonesia, Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan Indonesia, Standar
Pendidikan Neras, Standar Borang Akreditasi Pendidikan Ners Indonesia, dan
semua standar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nsional Indonesia (KKNI) dan saat ini sudah
diselesaikan menjadi dokumen Negara yang berkaitan dengan arah dan
kebijakan tentang Pendidikan Keperawatan Indonesia.
Standar standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan
keilmuan keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah.
Berikut ini kami sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam Dokumen
Naskah Akademik Pendidikan Keperawatan yang berkaitan dengan jenis
jenjang, Gelar akademik dan Level KKNI.
Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia :
1. Pendidikan Vokasi; yaitu pendididkan yang diarahkan terutama pada
kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu
sebagai perawat.
2. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada
penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang
mencakup Program Sarjana, Magister, Doktor.
3. Pendidikan Profesi; yaitupendidikan yang diarahkan untuk mencapai
Kompetensi Profesi Perawat.
Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar :
1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga Keperawatan lulusannya mendapat
sebutan Ahli Madya Keperawatan (AMD. Kep).
2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu Sarjana + Profesi lulusannya
mendapat sebutan Ners (Nurse) dengan sebutan gelarnya ( Ns )
5
3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, lulusannya mendapat gelar
(M.Kep)
4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari :
1) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya ( Sp. KMB )
2) Spesialis Keperawatan Maternitas, lulusannya (Sp. Kep. Mat)
3) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp. Kep. Kom)
4) Spesialis Keperawatan Anak, lulusannya (Sp. Kep. Anak)
5) Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, lulusannya (DR. Kep)
Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI adalah
sebagai berikut :
1. Diploma Tiga Keperawatan - Level KKNI 5
2. Ners ( sarjana + Ners ) - Level KKNI 7
3. Magister Keperawatan Level KKNI 8
4. Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8
5. Doktor Keperawatan Leve; KKNI 9
B. Peran Perawat
Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk
kejelasan merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai dengan kedudukan dan system dimana dapat dipengaruhi
oleh keadaan social baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi
keperawatan yang bersifat konstan.
1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang
dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang
tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat
dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini
6
dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks. Sepuluh factor
asuhan dalam keperawatan :
1) Menunjukkan sstem nilai kemanusiaan dan altruism.
2) Memberi harapan dengan :
Mengembangkan sikap dalam membina hubungan dengan klien
Memfasilitasi untuk optimis
Percaya dan penuh harapan
3) Menunjukkan sensitivitas antara satu dengan yang lain.
4) Mengembangkan hubungan saling percaya : komunikasi efektif,
empati dan hangat.
5) Ekspresi perasaan positif dan negative melalui tukar pendapat tentang
perasaan.
6) Menggunakan proses pemecahan masalah yang kreatif
7) Meningkatkan hubungan interpersonal dan proses belajar mengajar
8) Memberi support, perlindungan, koreksi mental, sosio kultural dan
lingkungan spiritual
9) Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10) Melibatkan eksistensi fenomena aspek spiritual.
7
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasiennya, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi ha katas
pelayanan sebaik-baiknya, ha katas informasi tentang penyakitnya, ha
katas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena
klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan
banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang
paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus
mampu membela hak-hakklien.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan
termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien.
Hak-hak klien antara lain :
Ha katas pelayanan yang sebaik-baiknya
Ha katas informasi tentang penyakitnya
Hak atas privasi
Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan
8
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
Tujuan perawat sebagai coordinator adalah :
a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan
menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penangan pada klien
c. Menggunakan keterampilan perawat untuk :
Merencanakan
Mengorganisasikan
Mengarahkan
Mengontrol
9
Oerubahan lisensi – regulasi
Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan
Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan adalah sebuah profesi dimana di dalamnya terdapat
sebuah “Body Of Knowledge” yang jelas. Profesi keperawatan memiliki
dasar pendidikan yang kuat, sehingga dapat dikembangkan setinggi-
tingginya. Hal ini menyebabkan Profesi Keperawatan selalu dituntut untuk
mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam Sistem Pelayanan
Kesehatan di Indonesia dalam upaya meningkatkan profesionalisme
keperawatan agar dapat memajukan pelayanan masyarakat akan kesehatan di
negeri ini.
Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
diberi kewenangan oleh pemerintah untukmenjalankan tugas dan tanggung
jawab keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional
dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk
kejelasan.
B. Saran
Adapun saran-saran dalam penulian makalah ini adalah :
11
belkerja sama dengan tim kesehatan lain guna memberikan pelayanan
12
DAFTAR PUSTAKA
13