Postur Pertahanan Negara 2015
Postur Pertahanan Negara 2015
REPUBLIK INDONESIA
Diterbitkan oleh:
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
Jl Medan Merdeka Barat No 13-14 Jakarta
Telp: (021) 3828055
Fax: (021) 3810954
Website: www.kemhan.go.id
Email: webstrahan@kemhan.go.id
Disahkan dengan
Peraturan Menteri Pertahanan republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2015
Tanggal 30 November 2015
iv POSTUR PERTAHANAN NEGARA
kata pengantar
KATA
PENGANTAR
D
engan mengucapkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
buku “Postur Pertahanan Negara
Edisi Tahun 2015” yang merupakan salah satu dari produk strategis di
bidang pertahanan dapat diselesaikan. Penyusunan Postur Pertahanan
Negara Edisi Tahun 2015 ini, dikembangkan dari Doktrin Pertahanan
Negara dan Strategi Pertahanan Negara dengan memperhatikan
geopolitik dan geostrategi Indonesia serta sistem pertahanan negara
yang bersifat semesta, yang merefleksikan kekuatan pertahanan
negara, tersusun dalam keterpaduan kekuatan, kemampuan, serta
penggelaran sumber daya nasional yang sekaligus menjabarkan
kebijakan, visi, misi dan nawacita pemerintah serta kebijakan poros
maritim dunia.
Jakarta, 30 November 2015
MENTERI PERTAHANAN,
RYAMIZARD RYACUDU
BAB 3 ANCAMAN
3.1 Hakikat Ancaman 26
3.2 Ancaman Militer 27
3.2.1 Ancaman Militer Agresi 27
3.2.2 Ancaman Militer Bukan Agresi 27
3.3 Ancaman Nonmiliter 31
BAB 6 PENUTUP
6.1 Pernyataan Risiko 162
6.2 Petunjuk Akhir 162
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Pembangunan Postur Pertahanan Negara merupakan
komponen integral dari pembangunan nasional yang sinergis dan
searah dengan pembangunan bidang lainnya, demi terwujudnya
pencapaian Visi, Misi dan Nawacita pemerintah dalam tatanan
Pembangunan Nasional. Pembangunan Postur Pertahanan
Negara dilaksanakan dengan mengintegrasikan pembangunan
postur pertahanan militer dan pembangunan postur pertahanan
nirmiliter. Pertahanan militer bertumpu pada Tentara Nasional
Indonesia (TNI) sebagai Komponen Utama (Komput) yang didukung
oleh Komponen Cadangan (Komcad) dan Komponen Pendukung
(Komduk) melalui mobilisasi yang dipersiapkan dan diorganisir
untuk menghadapi ancaman militer dan ancaman hibrida yang
dapat dikategorikan dalam bentuk ancaman nyata dan belum
nyata. Pertahanan nirmiliter adalah peran serta Kementerian/
Lembaga (K/L) di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama
dan unsur kekuatan lainnya dalam menghadapi ancaman yang
berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
keselamatan umum, dan ancaman yang berdimensi legislasi.
1.2.2 Tujuan.
Bab 2
PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS
2.1 Umum
Dalam upaya pencapaian tujuan nasional dan melindungi
kepentingan nasional, Kementerian Pertahanan (Kemhan)
merumuskan sejumlah faktor yang dapat dikategorikan sebagai
ancaman. Proses analisis strategis dalam merumuskan ancaman
dilaksanakan secara terus menerus terhadap data, fakta dan
kecenderungan situasi pada skala global, regional dan nasional.
2.8 Terorisme
Terorisme merupakan isu
sentral keamanan global yang
memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi melalui jejaring
sosial untuk memperkuat jaringan
globalnya guna mendapatkan
persenjataan, dukungan finansial
maupun tempat-tempat berlindung.
2.9 Spionase
Spionase merupakan aktivitas pengumpulan informasi
dan data yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara
lain dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan dokumen
2.15 Epidemi
Dunia masih
menghadapi epidemi
beberapa penyakit
infeksi yang berbahaya
pada manusia. Badan
Kesehatan Dunia (World
Health Organization/
WHO) terus memberikan peringatan kepada dunia bahwa
penyakit infeksi berbahaya bagi umat manusia belum
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
Globalisasi yang sarat dengan semangat perubahan
berdampak kepada perubahan nilai-nilai yang memengaruhi
pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus bangsa
serta berbagai permasalahan
kebangsaan yang secara
signifikan berpengaruh terhadap
tatanan budaya bangsa.
Perkembangan iptek
membawa nilai-nilai tertentu
yang secara langsung atau tidak
langsung bersinggungan dengan
nilai-nilai sosial budaya bangsa
yang sudah ada. Pemahaman
generasi penerus bangsa terkait
nilai-nilai yang terkandung dalam
Keanekaragaman budaya Indonesia yang
Pancasila, UUD NRI 1945, mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa dalam
memperkokoh persatuan dan kesatuan
NKRI, dan sesanti Bhinneka
Tunggal Ika, semakin terkikis oleh
derasnya nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.
Degradasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia telah memengaruhi
merosotnya sikap nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air
bagi warga negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa.
Keamanan Dalam Negeri
Separatisme masih menjadi isu keamanan yang
mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,
dan keselamatan segenap bangsa. Separatisme dilakukan
melalui gerakan politik dan bersenjata dengan mengeksploitasi
kelemahan penyelenggaraan fungsi pemerintahan.
Berbagai konflik horizontal yang dipicu oleh keragaman budaya masyarakat, suku
bangsa, agama, etnis, dan golongan, serta kondisi sosial
ILLEGAL FISHING
PELANGGARAN
WILAYAH
Bab 3
ANCAMAN
3.1. Hakikat Ancaman
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari
dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman merupakan faktor utama yang menjadi
dasar dalam penyusunan desain sistem pertahanan negara, baik
yang bersifat aktual maupun potensial. Berdasarkan identifikasi
terhadap hakikat ancaman yang sangat dinamis, sehingga
memungkinkan terjadinya penggabungan berbagai ancaman
yang dinamakan hibrida. Karenanya bentuk ancaman saat ini dan
ke depan dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu ancaman
militer baik bersenjata dan tidak bersenjata, ancaman nonmiliter
dan ancaman hibrida. Sumber ancaman dapat berasal dari dalam
maupun luar negeri, serta dilakukan oleh aktor negara maupun non
negara, yang bersifat nasional, regional dan internasional. Adapun
dampak yang ditimbulkan meliputi segala aspek kondisi sosial
terdiri dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan.
3.2.2.2 Spionase
3.2.2.4 Terorisme.
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
4.1 Umum
Pembangunan pertahanan negara berpedoman kepada
kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005-2025 sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2007 dan Kebijakan Umum Pertahanan Negara
yang dilegalisasi oleh Presiden. Rencana strategis pembangunan
bidang pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan sesuai
dengan pentahapan perencanaan pembangunan untuk periode 5
(lima) tahunan. Penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan
pertahanan negara tertuang pada penyusunan Postur Pertahanan
Negara yang meliputi kemampuan, kekuatan dan gelar pertahanan
militer dan pertahanan nirmiliter. Pembangunan pertahanan negara
diarahkan untuk membangun postur pertahanan yang tangguh
dan memiliki kekuatan penangkalan sebagai negara kepulauan
dalam mendukung kebijakan PMD.
111
36 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
4.2 Tantangan
Pembangunan Postur Pertahanan Negara tidak terlepas dari
berbagai tantangan yang berasal dari dalam maupun dari luar yang
timbul. Timbulnya berbagai tantangan tersebut menjadi perhatian
khusus pada setiap Renstra Pembangunan Kekuatan Pokok
Pertahanan. Hal tersebut akan di eliminir dengan meningkatkan
kemampuan melalui pembangunan Postur Pertahanan Negara.
Berbagai bentuk tantangan dalam pembangunan postur berupa
perubahan geopolitik internasional, potensi ancaman terhadap
kedaulatan negara dan kemungkinan adanya embargo terhadap
Alutsista TNI.
111
38 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
40 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
42 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Dalam lingkup tersebut, Postur dikembangkan untuk
menghadapi kondisi terburuk berupa perang. Jika Postur
Pertahanan Negara yang dibangun dengan standar konvensional
mampu mempertahankan diri dari agresi, niscaya tugas-tugas
pertahanan lainnya akan dapat dilaksanakan.
111
44
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
46
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
48
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
1) Mabes TNI
111
50
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
2) TNI AD
111
52
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
54
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
56
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
58 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
3) TNI AL
111
60
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
62
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
64
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
66
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
4) TNI AU
TNI AU diarahkan untuk mencapai keunggulan
kekuatan di udara yang mampu melaksanakan
penyerangan dari udara serta memberikan
perlindungan yang maksimal bagi TNI AD dan TNI
AL. Untuk mencapai kekuatan pokok ideal, maka
kekuatan TNI AU perlu dikembangkan disesuaikan
dengan struktur organisasi. Sasaran pembangunan
TNI AU diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
dan kesiapan pesawat, melakukan penggantian
terhadap pesawat tempur yang masa pakainya telah
dioperasikan selama 25 tahun dan melaksanakan
Pesawat tempur
Sukhoi 27/30 TNI AU.
111
68
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
70
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
72
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
5) Kesejahteraan Prajurit
111
74
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Pengembangan ke
mam puan pertahanan mi
liter diarahkan pada kemam
puan di bidang intelijen,
kemampuan di bidang diplo
masi, kemampuan di bidang
pertahanan, kemampuan
pemberdayaan wilayah, dan
kemampuan dukungan. Kemampuan pertahanan militer dapat
diproyeksikan untuk menghadapi ancaman militer dan ancaman
hibrida serta diarahkan untuk mendukung terwujudnya PMD.
a. Kemampuan Intelijen
Kemampuan Intelijen, yang meliputi kemampuan
menggunakan agen, klandestin atau mata-mata (Human
Intelligence) maupun dengan penggunaan teknologi
seperti intelijen citra (Imagery Intelligence), intelijen sinyal
(Signals Intelligence), intelijen pengukuran (Measurement
and Signature Intelligence), intelijen elektronik (Electronic
Intelligence), intelijen teknik (Technical Intelligence) dan
intelijen sumber terbuka (Open Source Intelligence)
digunakan secara optimal dengan memanfaatkan
teknologi mutakhir serta terintegrasi dan bersinergi dengan
penyelenggaraan pertahanan nirmiliter.
b. Kemampuan Diplomasi
c. Kemampuan Pertahanan
Kemampuan pertahanan yang terdiri dari
kemampuan pertahanan udara nasional, pemukul
strategis, Pernika, dan pertahanan siber. Kemampuan
pertahanan udara nasional dikembangkan dengan
melaksanakan pendeteksian, pengamatan, pengintaian,
dan perlindungan terhadap seluruh wilayah udara nasional.
Kemampuan ini diselenggarakan oleh Kohanudnas dan
unsur-unsur pertahanan udara dengan memaksimalkan
sistem senjata pertahanan udara yang digelar di tiap
matra.
Kemampuan pemukul strategis disiapkan dan
diselenggarakan oleh satuan Pasukan Pemukul Reaksi
Cepat (PPRC) TNI serta kekuatan pemukul laut dan
pemukul udara strategis. Kemampuan peperangan
elektronika (Pernika) disiapkan dalam mendukung kegiatan
operasi dan latihan TNI, yang meliputi alat peralatan
Pernika, sumber daya manusia yang mengawaki, serta
pendukung lainnya.
111
76
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
78
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
e. Kemampuan Dukungan
1) TNI AD
111
80
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
82
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
84
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
86
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
88
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
2) TNI AL
111
90
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
92
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
94
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
96
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
3) TNI AU
111
98
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
100
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Gelar Skadron
Angkut akan
dikembangkan
secara bertahap.
102
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
104
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
c. Kemampuan Diplomasi
Kemampuan diplomasi
dilakukan dengan menerapkan
manajemen yang lebih baik untuk
mengimplementasikan kebijakan
politik negara. Usaha dan kegiatan
diplomasi sebagai salah satu
kemampuan pertahanan nirmiliter
dioptimalkan untuk mendukung
upaya pertahanan negara. Usaha
dan kegiatan diplomasi diarahkan
untuk membangun sikap saling
percaya dan saling menghormati
kemerdekaan dan kedaulatan
masing-masing negara, serta tidak
saling mengintervensi urusan dalam negeri masing-
masing. Usaha diplomasi juga diarahkan sebagai lapis
pertahanan terdepan dalam menyelesaikan bentuk-
bentuk perselisihan atau konflik dengan negara lain.
106
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
e. Kemampuan Ekonomi
f. Kemampuan Sosial
g. Kemampuan Moral
Kemampuan moral di ak
tualisasikan dalam se
mangat, motivasi, sikap, dan tata laku untuk menum
108
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
buhkembangkan nasi
onalisme, patriotisme,
dan heroisme dalam
rangka membela dan
mempertahankan Indo
nesia dengan segala
kepentingannya.
Kemampuan moral juga
mencakup komitmen
bangsa Indonesia untuk
bangga sebagai bangsa Indonesia, percaya akan masa
depan bangsa Indonesia yang lebih baik, setia (loyal)
kepada negara dan pemerintah, memegang teguh nilai-
nilai kebangsaan yang terangkum dalam Pancasila,
serta menegakkan nilai-nilai universal seperti demokrasi,
hukum dan hak asasi manusia, serta keseimbangan dan
kelestarian lingkungan.
a. Unsur Utama
Unsur utama digelar pada lini depan (lapis pertama) di
daerah yang mengalami ancaman nonmiliter. Keberadaan
Kementerian/ Lembaga sesuai dengan peran dan
fungsinya sebagai unsur utama untuk mengatasi ancaman.
Gelar unsur utama disesuaikan dengan kantor atau badan
di wilayah pada setiap Propinsi/Kotamadya/Kabupaten di
seluruh wilayah Indonesia.
110
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Bab 5
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
5.1 Umum
Pembangunan Postur Pertahanan Negara dilaksanakan sesuai
dengan pentahapan pada Renstra Pembangunan Nasional.
Sasaran pembangunan Postur Pertahanan Negara adalah
mendukung terwujudnya Indonesia dalam kondisi aman, damai
dan bersatu. Pembangunan Postur Pertahanan Negara pada
Tahap I merupakan pentahapan pembangunan yang telah
dilaksanakan serta sebagai starting point pada Tahap selanjutnya.
Untuk menjaga kesinambungan pembangunan pertahanan
negara maka pentahapan akan dilanjutkan pada Tahap II tahun
2015-2019 dan Tahap III tahun 2020-2024. Penyelenggaraan
pembangunan Postur Pertahanan Negara membutuhkan
dukungan alokasi anggaran pertahanan yang lebih proposional
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat
pula. Realisasi pembangunan Postur Pertahanan Negara sampai
dengan tahun 2014 belum mencapai 1% dari PDB. Diharapkan
untuk pembangunan Postur Pertahanan Negara pada Tahap
berikutnya dukungan anggaran akan mengalami peningkatan
yang signifikan dan proporsional seiring dengan pertumbuhan
perekonomian negara.
a. Mabes TNI
112
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
b. TNI AD
114
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
116
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Rematerialisasi Satuan
dilaksa
nakan di Kikavtai 1 di
Jakarta (Kostrad), Kikavser di
Kampar (Kodam I/Bukit Barisan).
Kikavser 2 di Yogyakarta (Kodam
IV/ Diponegoro), Kikavser di
Denpasar (Kodam IX/ Udayana),
Denkav 5 di Ambon (Kodam XVI/ Patimura), Denkav 3
di Timika, Yonkav 11 di Jantho (Kodam IM), Yonkav 7 di
Jakarta (Kodam Jaya).
118
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
120
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Kemampuan Komando
Kendali Komunikasi Komputer
Intelejen Pengamatan
dan Pengintaian (K4IPP).
Peningkatan kemampuan
menyelenggarakan K4IPP
guna menjamin ketepatan,
kecepatan dan kerahasiaan
dalam penyelenggaraan
pem binaan kekuatan dan
122
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
124
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
126
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
c. TNI AL
128
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Pembinaan dukungan
tetap difokuskan kepada
kemampuan Surta Hidro-
Oseanografi, kemampuan
dukungan logistik operasi,
kemampuan pembinaan
K4IPP, kemampuan lem
baga pendidikan, kemam
puan penelitian dan
Patroli maritim TNI AL
pengembangan, kemam
puan dalam mendukung
operasi kemanusiaan dan bantuan akibat bencana alam
(Humanitarian Assistance and Disaster Relief).
Pembinaan/Pembangunan kekuatan meliputi:
Organisasi, Personel, Materiil/Alutsista, pangkalan dan
pengadaan peralatan Paslasus, matbek dan matsus.
Pembangunan organisasi melanjutkan validasi organisasi
TNI Angkatan Laut dalam rangka pembentukan Koarmada RI
terutama pembentukan organisasi pendukung dibawah satker
kerja Koarmada. Pembangunan personel untuk pemenuhan
pengawakan organisasi dan Alutsista rencana kebutuhan
personel TNI Angkatan Laut tahap II berjumlah 88.673 orang
111
130 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
d. TNI AU
132
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Penangkis serangan
udara dibangun dengan
menambah 6 battery PSU
jarak pendek untuk melengkapi
sistem persenjataan hanud
titik yang akan ditempatkan
di Lanud Iswahjudi, Lanud
Roesmin Nurjadin, dan
Lanud Abdulrachman Saleh. Masing-masing Lanud akan
ditempatkan 2 battery.
134
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
f. Kesejahteraan Prajurit
136
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
a. Mabes TNI
138
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
b. TNI AD
1) Pembangunan Kekuatan
Pembangunan kekuatan dapat dijabarkan
sebagai berikut: organisasi, personel, materiil dan
fasilitas pangkalan. Pengembangan organisasi
140
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
142
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
2) Pembangunan Kemampuan
144
111
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
146 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
148 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
Pengerahan bantuan
perkuatan TNI AD kepada
pemerintah dalam hal ini
Polri untuk men cegah dan
menanggulangi gangguan
keamanan dan ketertiban
masyarakat dilaksanakan dalam
bentuk operasi militer yang bersifat non tempur, yang
terdiri dari operasi intelijen, operasi teritorial, dan
operasi bantuan Kamtibmas, secara mandiri maupun
terpadu dengan menggunakan kemampuan tempur,
kemampuan intelijen, kemampuan pembinaan
teritorial, dan kemampuan dukungan.
111
150 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
111
152 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
c. TNI AL
Pembangunan kekuatan tahap III tahun 2020-2024
merupakan tindak lanjut dari pembangunan tahap II dengan
fokus menyelesaikan dan melanjutkan rencana strategi
tahap II yang belum selesai. Lanjutan pembangunan pada
tahap III tetap difokuskan kepada peningkatan kemampuan
dan pembangunan alutsista untuk
pengembangan organisasi akan
disesuaikan
dengan perkem
Detasemen
Jalamangkara TNI AL bangan lingkungan
strategis. Pem ba
ngunan kekuatan TNI
Angkatan Laut pada tahap
ketiga tetap berorientasi pada
keterpaduan Trimatra secara
sinergis.
1) Pembinaan/Pembangunan Kemampuan
Pembinaan/Pembangunan Kemampuan meli
puti: Intelijen, Pertahanan, Keamanan, Dawilhanla,
dan Dukungan. Pembinaan intelijen untuk memper
tahankan hasil peningkatan kemampuan pada tahap
pertama dan kedua, yaitu kemampuan pengamatan
dan penyelidikan aspek laut, spionase, sabotase dan
teror serta kualitas SDM personel intel. Pembinaan
Pertahanan untuk mempertahankan kemampuan
yang telah dicapai pada tahap pertama dan kedua
tentang kemampuan peperangan permukaan, bawah
permukaan, ranjau dan pernika, kemampuan pepe
rangan amfibi dan pertahanan pantai serta kemam
puan peperangan khusus dalam menghadapi
peperangan asimetris (asymmetric warfare),
kemam puan Anglamil. Pembinaan Keamanan
untuk mempertahankan kemampuan yang telah
dicapai pada tahap pertama dan kedua tentang
kemampuan penegakan hukum di laut, kemampuan
pengamanan lalu lintas laut, kemampuan untuk
mem bantu pelaksanaan operasi militer selain pe
rang serta bantuan kepada Polri dan otoritas sipil,
kemampuan anti perompakan dan tindak kriminal di
laut serta kegiatan ilegal lainnya di laut. Pembinaan
Dawilhanla untuk mempertahankan kemampuan
yang telah dicapai pada tahap pertama dan kedua
dalam hal pembinaan potensi nasional menjadi
kekuatan pertahanan di bidang maritim, dengan
sasaran meningkatkan kegiatan pemberdayaan dan
pembinaan wilayah pertahanan negara matra laut
baik secara kualitas maupun kuantitas. Pembinaan
111
154 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
2) Pembinaan/Pembangunan Kekuatan
111
156 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
d. TNI AU
Pertama,
Skadron Udara yang
memiliki 11 skadron
tempur dengan peng
gantian pesawat F-5
dan menambah 3
skadron tempur KFX/
IFX atau pesawat
tempur generasi 4,5 ke atas yang digelar di Lanud Sam
Ratulangi, Manuhua, dan El Tari. Memiliki 6 skadron,
memiliki 2 skadron VIP/VVIP, memiliki 2 skadron Intai
strategis dan taktis, memiliki 4 skadron helikopter, memiliki
2 skadron latih, dan pengadaan penambahan pesawat
berkemampuan khusus seperti tanker jet, comint/sigint,
dan AEW baru yang akan dititipkan di skadron udara yang
tipenya sejenis.
111
158 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
f. Kesejahteraan Prajurit
111
160 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
POSTUR PERTAHANAN NEGARA
PENUTUP
111
162
111 POSTUR PERTAHANAN NEGARA
penutup
MENTERI PERTAHANAN,
RYAMIZARD RYACUDU