Anda di halaman 1dari 2

Model Tradisional Kemampuan Kognitif

pada tahun-tahun awal abad ke-20, dua psikolog Prancis, Alfred Binet dan Theodore
Simon, mengembangkan apa yang secara umum diterima sebagai ujian pertama yang
memuaskan atas kecerdasan manusia. Pada pergantian abad ke-19, Prancis, bersama dengan
Negara-negara industry lainnya, telah memperkenalkan pendidikan wajib. Sebagian besar anak-
anak yang memesuki sekolah tampaknya dapat memperoleh manfaat dari sekolah biasa dan
beberapa mungkin membutuhkan bantuan khusus, tetapi dapat ditangani dengan system biasa.
Namun, kelompok ketiga terbelakang sampai-sampai tidak dapat memperoleh manfaat dari
system regular. Tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan
perlakuan khusus, sehingga tes yang dikembangkan oleh Binet dan Simon dimaksudkan untuk
membantu mengidentifikasi anak-anak ini dengan menilai kemampuan intelektual mereka.
Pendekatan yang diadopsi oleh Binet dan Simon masih menjadi dasar untuk tes kecerdasan
kontemporer. Intinya Binet dan Simon menilai bahwa kecerdasan dapat diukur dengan menilai
kemampuan seseorang dalam menjawab sekumpulan pertanyaan yang dipilih dengan cermat.

Model Kecerdasan Struktural


Spearman (1927) mengajukan apa yang disebut dengan dua faktor teori struktur
kecerdasan. Ini menunjukan bahwa faktor yang mendasari kecerdasan umum (‘g’) sangat
membantu dalam kinerja di semua bidang kemampuan manusia. Adanya faktor tersebut akan
menjelaskan mengapa ada korelasi positif yang terus-menerus antara berbagai macam tes
kemampuan intelektual manusia. Spearman menejaskan fakta bahwa kinerja dalam berbagai
jenis tes bervariasi dengan mengusulkan bahwa, seperti halnya ‘g’ ada serangkain faktor (‘s’) uji-
spesifik.
Penelitian lain, terutama Thurstone 1938), menentang pandangan Spearman. Pandangan
Thrustone adalah bahwa kecerdasan terdiri dari serangkaian kemampuan utama yang terkait
secara longgar dan bahwa hubungan antara berbagai aspek kinerja manusia dijelaskan lebih
efektif oleh kemampuan utama yang mendasari dari pada oleh faktor umum atau ‘g’.

Sebuah Hierarki Kemampuan


Teori kompromi dikemukakan oleh Burt (1940) dan dielaborasi oleh Vernon (1969).
Organisasi hierarki dari kemampuan mental yang mereka usulkan menggabubgkan faktor umum
dan spesifik. Di puncak hierarki adalah ‘g’ faktor kemampuan umum yang luas yang terlibat
dalam semua kinerja intelektual. Tetapi kinerja intelektual tidak dijelaskan oleh ‘g’ saja. Secara
umum, psikolog di Inggris telah mengadopsi pandangan hierarki tentang kemampuan mental ini.
Psikolog Amerika cenderung mengadopsi pandangan yang lebih sejalan dengan ide asli Thurtone
dan terus mencari kemampuan spesifik terkait. Terlepas dari penerimaan umum teori Vernon,
perbedaa antara ‘s’ dan ‘g’ telah dipertahankan dalam banyak teori tentang kemampuan mental
manusia.

Pengujian Kecerdasan Menggunakan Model Trdisional


Definisi kecerdasan menimbulkan masalah bagi para psikolog, dan hingga hari ini tidak
ada definisi yang diterima secara universal. Banyak psikolog akan menerima definisi yang
pertama kali dikemukakan oleh Boring (1923): kecerdasan adalah apa yang diukur oleh tes
kecerdasan. Nyatanya, definisi itu bukannya tidak berarti seperti yang terlihat pada pandangan
pertama. Tes kecerdasan umum dirancang untuk menguji kemampuan orang untuk melakukan
operasi mental tertentu.
Terlepas dari apakah tes yang tersedia mengukur apa yang kita anggap sebagai
kecerdasan atau beberapa kualitas lain, tes kecerdasan dan kemampuan khusus telah digunakan
dengan beberapa keberhasilan dalam pemilihan personel. Banyak tes kemampuan spesifik
(mekanis, verbal, numeric, dll) dan ‘g’ dapat digunakan untuk memberiakan prediksi yang cukup
baik tentang kompetensi orang dalam pekerjaan tertentu. Tes telah dikritik dengan berbagai
alasan. Satu kritik didasarkan pada argument bahwa tes kecerdasan tidak mengukur kecerdasan
murni yang mendasari, tetapi campurannya dan pengetahuan yang diajarkan atau diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai