Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

DIABETES MELITUS

Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Dosen Koordinator : Ns. Siti Mukaromah.,S.M.Kep


Dosen Pembimbing: Ns. Nanik Lestari ,S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

WIBY MUHAMAD HAFIDZ P1908130

PROGRAM PROFESI NERS

INSTITUT KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA


SAMARINDA 2020
A. DEFINISI
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis defisiensi atau retensi insulin absolute
atau relative yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
(Billota, 2012). Diabetes melitus adalah suatu gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative.
Diabetes melitus adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai
dengan kadar gula darah yang tinggi diatas normal kadar gula. Glukosa yang menumpuk
di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan
berbagai komplikasi yang dapat membahayakan nyawa.

B. ETIOLOGI
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Genetik
4. Gaya hidup
5. Kondisi medis

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Rasa lapar meningkat (Polifagi)
2. Rasa haus meningkat (Polidipsi)
3. Buang air kecil yang sering (Poliuri)
4. Luka yang lambat pulih atau sering infeksi
5. Pandangan buram
6. Letih
7. Gatal
8. Rasa sakit atau mati rasa pada ekstremitas
9. Berat Badan Menurun

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cek Gula Darah ( pada kasus penderita akan meningkat kadar gula darahnya ) yaitu : >
180
E. KOMPLIKASI
1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia
3. Neuropatik saraf sensori

F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Diet
2. Latihan / olahraga yang cukup
3. Terapi Insulin
G. PENCEGAHAN
1. Jaga pola makan yang teratur
2. Olahraga dan tidur yang cukup
3. Cek gula darah
4. Konsultasikan kepada tenaga kesehatan apabila terdapat gula darah yang tinggi

H. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas
Nama, Tempat tanggal lahir, alamat dll.

b. Keluhan utama
Cemas, lemah, anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, nafas berbauh aseton,
poliuri, polidipsi, pengelihatan yang kabur.

c. Riwayat kesehatan sekarang


Koma hipoglikemik, KAD/HONK.

d. Riwayat kesehatan dahulu


Diabetes Melitus atau penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan
defisiensi insulin

e. Riwayat kesehatan keluarga


Adanya faktor risiko, obesitas, pankreas kronik, melahirkan anak lebih dari 4.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas dan Istirahat
Kelemahan, susah berjalan, lemah otot, gangguan istirahat dan pola tidur

b. Sirkulasi
Hipertensi, penyakit jantung, nyeri, kesemutan, luka yang sukar sembuh.

c. Eliminasi
Poliuri, nocturi, nyeri, rasa terbakar, diare, perut kembung, dan pucat

d. Nutrisi
Berat badan menurun, turgor kulit jelek, mual muntah

e. Neurosensori
Sakit kepala, ingin muntah, lemah otot

f. Respirasi
Tachipnea, kussmaul, ronchi, dan wheezing

g. Keamanan
Kulit lesi, luka dan ulkus menurunnya kekuatan umum
N NANDA NOC NIC
O
1 Ketidakseimbangan Nutrisi : Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi Definisi
D:2K:1
Kemampuan saraf tulang Menyediakan dan meningkatkan
Definisi belakang untuk menyampaikan Intake nutrisi yang seimbang
impuls - impuls sensori dan
Asupan nutrisi tidak cukup untuk
motorik
memenuhi kebutuhan metabolik
Aktivitas-Aktivitas

 Tentukan status gizi pasien


Indikator
Batasan Karakteristik dan kemampuan (pasien)
 Asupan Gzi (5) untuk memenuhi kebutuhan
 Penurunan BB dengan asupan
 Asupan makanan (5) gizi
adekuat
 Asupan cairan (5)  Tentukan apa yang menjadi
 Kekurangan minat pada
 Energi (5) preferensi makanan bagi
makan
 Hidrasi (5) pasien
 Intruksi pasien mengenai
Faktor Yang Berhubungan
kebutuhan nutrisi (pedoman
 Faktor Biologis diet dan piramida makanan)
 Tentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang dibutuhkan
untuk memenuhi persyaratan
gizi

2 Risiko Infeksi Status Imunitas Kontrol Infeksi


D : 11 K : 1
Resistensi alami yang diperolehh Definisi
Definisi
dan tepat sasaran terhadap
Meminimalkan penerimaan dan
Rentan mengalami invasi dan
antigen internal dan eksternal
transmisi agen infeksi
multiplikasi organisme patogenik
yang dapat menganggu kesehatan
Indikator
Aktivitas-Aktivitas
 Gangguan integritas kulit  Integritas Kulit (5)
 Bersihkan lingkungan
 Penyakit kronis  Suhu tubuh (5)
dengan baik setelah
 imunosupresi  Kehilangan BB (5)
digunakan untuk setiap
 Keletihan Kronis (5)
pasien
 Batasi jumlah pengunjung
 Ajarkan pasien mencuci
tangan dengan tepat dan
benar
 Gunakan sabun antimikroba
3 Kekurangan Volume Cairan Keseimbangan Cairan Manajemen elektrolit/cairan
D:2K:5
Definisi Definisi
Definisi
Keseimbangan cairan di dalam Pengaturan dan pencegahan
Penurunan cairan intravaskuler,
ruang intraseluler dan komplikasi dari perubahan
interstitial, dan/atau intraseluler. Ini
ekstraseluler cairan dan/atau elektrolit
mengacu pada dehidrasi,
kehilangan cairan saja tanpa
perubahan kadar natrium Indikator Aktivitas _ Aktivitas

 Tekanan darah (5)  Timbang BB perhari dan


Batasan Karakteristik
 Denyut nadi radikal (5) pantau gejala
 Kelemahan
 BB stabil (5)  Monitor perubahan status
 Kulit kering
 Turgor kulit (5) paru jantung yang
 Penurunan BB
menunjukkan kelebihan
 Penurunan turgor kulit
cairan atau tidak
 Penurunan tekanan darah

Faktor Yang Berhubungan


Kehilangan cairan aktif

DAFTAR PUSTAKA
Billota, Kimberly.A.J(ed).2011.Kapita Selekta Penyakit : dengan implikasi
keperawatan.Jakarta :EGC.
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI

Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Dosen Koordinator : Ns. Siti Mukaromah.,S.M.Kep


Dosen Pembimbing: Ns. Nanik Lestari ,S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

WIBY MUHAMAD HAFIDZ P1908130

PROGRAM PROFESI NERS

INSTITUT KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA


SAMARINDA 2020
A. Definisi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar sama dengan 160 mmHg
dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg. Hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg.

B. Etiologi
1. Genetik : Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
2. Obesitas : terkait degan level insulin tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat
3. Stress lingkungan
4. Hilangnya elastisitas jaringan dan aterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah
5. Hipertensi esensial (Primer)
6. Hipertensi Sekunder

C. Manifestasi Klinis
1. Peningkatan tekanan darah
2. Sakit kepala
3. Pusing
4. Rasa berat ditengkuk
5. Sukar tidur
6. Lemah dan lelah
7. Nokturia
8. Azotemia
9. Sulit bernafas saat beraktivitas
10.
D. Klasifikasi
1. Tekanan darah normal sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg
2. Tekanan darah broder line sistolik 141 mmHg dan diastolik 91 mmHg
3. Tekanan darah tinggi sistolik 160 mmHg dan diastolik 95 mmHg
E. Faktor Risiko
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
2. Pria usia 35-55 tahun dan wanita >50 tahun dan sesudah menopause
3. Kebanyakan mengkonsumsi garam/natrium
4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa hal
seperti merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, caffein, DM
5. Faktor emosional dan tingkat stress
6. Gaya hidup yang monoton
7. Sensitive terhadap angiotensin
8. Kegemukan
9. Pemakaian kontrasepsi oral, sepertu estrogen
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Cek darah rutin (hematokrit dan hemoglobin)
2. Blood unit nitrogen
3. Glukosa
4. Kalium serum
5. Kalsium serum
6. Kolesterol dan trigliserid serum
7. Pemeriksaan tiroid
8. Urinalisa
9. Asam urat
10. Steroid urin
11. EKG
G. Komplikasi
1. Otak : Perdarahan dan kematian sel otak/stroke
2. Ginjal : kerusakan sel ginjal dan gagal ginjal
3. Jantung : membesar, sesak nafas, cepat lelah dan gagal jantung
4. Penatalaksanaan
H. Cara Pencegahan
1. Terapi tanpa obat
2. Diet
3. Penurunan BB
4. Penurunan asupan etanol
5. Menghentikan merokok
I. Perawatan Hipertensi
1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan
2. Batasi pemakaian garam
3. Hindari merokok
4. Perhatikan keseimbangan gizi
J. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko penurunan curah jantung
2. Intoleransi aktivitas
3. Nyeri akut
4. Defisit pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2009.Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol2, Jakarta,EGC

Santosa, Budi.2011.panduan diagnosa keperawatan.SDKI

Soeparman dkk.2007.Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 2.Penerbit FKUI. Jakarta


PENGKAJIAN KELUARGA TN.T
A. Data Umum

1. Nama Keluarga (KK) : TN. T

2. Alamat dan Telpon : Malinau Seberang RT I

3. Komposisi Keluarga :
N Jenis Hub dengan
Nama Ttl Pendidikan Pekerjaan
o Kelamin KK
1 Tn.T L Kepala 01-01-1989 S1 PNS
Keluarga
2 Ny.S P Istri 06-04-1993 SLTA IRT
3 An.J P Anak 09-12-2019 BELUM TDK BEKERJA
SEKOLAH
4 An.F L Anak 02-07-2014 SD TDK BEKERJA

Genogram :

(Tn.B ) ( Ny. J )

Keterangan :

: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal Serumah

: Klien

4. Tipe keluarga : Nuclear Family terdiri dari ayah,ibu, dan anak


5. Suku : Tidung

6. Agama : Islam

7. Status Sosial ekonomi : >2.000.000/Bulan

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Biasa menonton TV

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tn.T dan Ny.S memiliki 2 orang anak saat ini anak pertama masih sd, dan anak
kedua belum sekolah.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga sudah cukup terpenuhi

3. Riwayat keluarga inti

Keluarga Tn.T tidak begitu memiliki penyakit serus hanya saja Ny.S yang
memiliki riwayat Hipertensi namun meminum obat rutin.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Riwayat beberpa bulan sebelumnya hanya terkena batuk,pilek biasa saja.

C. Lingkungan

1. Katarektistik rumah

Rumah permanen, memiliki kamar,wc,garasi,ruang tamu

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tn.T dan keluarga tinggal di desa malinau seberang, sudah menjadi warga tetap
di rt 1, memiliki tetangga yang warga asli, interaksi dengan tetangga juga baik.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn.T sudah lama menempati tempat tinggal mereka sejak awal
menikah.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Kelarga , tetangga dan lingkungan sekitar sering berinteraksi aktif.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn.T ada 4 orang terdiri dari ayah, ibu, anak pertama dan kedua, Tn.T
Karyawan Honorer.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga berjalan dengan baik, keluarga berkomunikasi aktif dan
interasi keluarga baik
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan dua orang
anak yang tinggal dalam satu rumah yang satu sama lain dan saling
memperhatikan.
3. Struktur peran
Tn. T sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur ruma
tangganya dan Ny. S sebagai istri dan bertanggung jawab dalam merawat suami
dan anak.
4. Nilai dan norma budaya
Nilai dan kepercayaan keluarga menganut kepercayaan agama islam

E. Fungsi keluarga

1. Fungsi Afektif

Keluarga Tn. T cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah
tangga, apabila ada masalah di dalam keluarga di bicarakan dengan baik.

2. Fungsi sosialisasi

Keluarga telah mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik, Tn. T
aktif dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

3. Fungsi perawatan keluarga


Keluarga Tn. T cukup mampu mengenal masalah kesehatan yang di alami oleh
keluarganya terutama Ny.S yang sudah lama mengetahui dirnya mengalami
Hipertensi dalam kurun waktu 2 tahun ini. Dan biasanya jika keluarga sakit akan
membeli obat sesuai resep.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Keluarga Ny. S mengatakan stress yang dirasakan adalah saat sakitnya dan
Ny.S sudah mulai kambuh.

2. Stressor jangka panjang

Keluarga mengatakan tidak merasakan stress yang berkepanjangan

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga mulai beradaptasi dengan kehidupan yang sekarang terutama sakit yang
di alami

G. Harapan
Keluarga berharap tidak menderita penyakit yang serius dalam hidupnya dan
berharap penyakitnya sembuh.

H. Pemeriksaan fisik
Pengkajian Tn.T Ny.S
Keadaan Umum TD : 120/80 mmHg TD : 150/90 mmHg
N : 78 x/menit N : 80 x/menit
S : 36,5 º C S : 36,0 º C
RR : 17 x/menit RR : 18 x/menit
BB : 72 kg BB : 80 kg

Kepala Distribusi rambut normal Distribusi rambut normal


tidak ada lessi, tidak ada luka
tidak ada lessi, tidak ada
dan benjolan, simetris.
luka dan benjolan, simetris.
Mata Simetris Skelera tidak ikterik, Simetris Skelera tidak
konjungtiva tidak anemis, ikterik, konjungtiva tidak
tidak ada nyeri tekan, dan anemis, tidak ada nyeri
tidak menggunakan alat bantu tekan, dan tidak
pengelihatan menggunakan alat bantu
pengelihatan
Hidung Simetris, tidak ada lessi, Simetris, tidak ada lessi,
benjolan, polip, tidak ada benjolan, polip, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pernapasan cuping hidung pernapasan cuping hidung
Telinga Pendengaran baik tidak ada Pendengaran baik tidak ada
serumen, simetris, tidak ada serumen, simetris, tidak ada
lessi, benjolan, bekas luka, lessi, benjolan, bekas luka,
tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.
Mulut Mukosa bibir kering, tidak Mukosa bibir kering, tidak
ada sianosis dan tidak ada ada sianosis dan tidak ada
stomatitis. stomatitis.
Gigi Terdapat karang gigi, gigi Terdapat karang gigi, gigi
asli, tidak ada gigi berlubang. asli, tidak ada gigi
berlubang

ANALISA DATA
N Data Penunjang Kemungkinan Masalah
o Penyebab
1 Ds : Peningkatan tekanan Inteoleransi aktifitas
Ny.S mengatakan darah
mudah lelah, terkadang
merasa pusing, kepala Lelah , terasa berat,
terasa sakit dann mual pusing, dan nyeri bagian
belakang leher
Do :
Bibir pasien kering, Aktivitas Menurun
lemes
TD : 150/90

2. Ds : Kurang terpapar Defisit pengetahuan


Keluarga Tn.T informasi
mengatakan tidak
mengetahui tentang Kondisi klinis yang baru
penyakit yang dialami dialami oleh klien
serta tidak tau
pengobatannya Defisit pengetahuan

Do :
Keluarga Tn. T belum
mendapatkan tentang
informasi terkait
penyakit yang dialami
dan jarang
memeriksakan diri ke
tenaga kesehatan

RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1 Intoleransi aktivitas Toleransi aktivitas Pemantauan Tanda vital
(D : 0066) (L.05047) (I.14529)
Definisi Definisi Definisi
Ketidakcukupn energy Respon fisiologis terhadap Mengumpulkan dan
untuk melakukan aktifitas aktivitas yang menganalisis data hasil
sehari membutuhkan tenaga. pengukuran fungsi vital
Penyebab Kriteria hasil : kardivaskuler, pernafasan.
Ketidakseimbangan 1.1 saturasi oksigen (4) Tindakan
antara suplai dan 1.2 keluhan lelah (4) Observasi
kebutuhan oksigen 1.3 tekanan darah (4) 1.1 Monitor tekanan darah
Gejala dan tanda mainor 1.4 Frekuensi nafas (4) 1.2 Monitor nadi (frekuensi,
Tekanan darah meningkat kekuatan, irama)
20% dari kondisi istirahat Keterangan : 1.3 Monitor suhu tubuh
1 : Meningkat 1.4 Identifikasi penyebba
2 : Cukup Meningkat perubahan tanda vital
3 : Sedang Edukasi
4 : Cukup Menurun 1.5 Jelaskan tujuan dan
5 : Menurun prosedur pemantauan
2 Defisit Pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan
(D.0111) (L.12111)
(I.12383)
Definisi Definisi
Ketiadaan atau kurangnya Kecukupan informasi Definisi
informasi kognitif yang kognitif yang berkaitan
Mengajarkan pengelolaan
berkaitan dengan topik dengan topik tertentu
Penyebab Ditunjukkan dengan faktor risiko penyakit dan
Kurang terpapar kriteria sbb :
perilaku hidup bersih serta
informasi 2.1 Perilaku seusai anjuran
Gejala dan tanda mayor (4) sehat
(s) 2.2 Kemampuan
Tindakan
1. Menanyakan masalah menjelaskan
yang dihadapi pengetahuan tentang 1.1 Identifikasi kemampuan
suatu topik (4)
pasien dan keluarga
(o) 2.3 Perilaku sesuai dengan
2. Menunjukkan persepsi pengetahuan (4) menerima informasi
yang keliru terhadap Keterangan :
1.2 Identifikasi tingkat
masalah 1 : Menurun
2 : Cukup Menurun pengetahuan saat ini
3 : Sedang
1.3 Identifikasi persepsi
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat pasien dan keluarga
tentang diet yang
diprogramkan
1.4 persiapan materi, media
dan alat peraga
1.5 jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
1.6 Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
1.7 Mengajarkan Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat
PENGKAJIAN KELUARGA TN.S

A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat : Malinau Seberang RT I
3. Komposisi Keluarga :

N Nama Jenis Hub dgn TTI/Umur Pendidikan


o Kelamin KK
1 Tn.S L Suami 27-06-1986 SLTA

2 Ny.A P Istri 14-05-1991 D3

3 An.A L Anak 23-10-2014 SD

Genogram :
(Tn.W ) ( Ny. W)
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal 1 Rumah
: Klien
Keterangan :
Ny.A Memiliki penyakit diabetes.

4. Tipe keluarga : Nuclear Family yang terdiri dari ayah,ibu, anak


5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status social ekonomi : >Rp. 2.000.000 / bulan
8. Aktivitas rekreasi keluarga : Nonton Tv

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tn.S memiliki 1 orang anak. Saat ini anak masih sd
2. Tahap perkembangan keluarga sebelumnya
Tahap perkembangan keluarga cukup terpenuhi, namun keluarga masih menyewa
rumahmn namun memiliki kendaraan sendiri
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga Tn.S tidak memiliki penyakit yang begitu serius, namun Ny.A memiliki
riwayat diabetes
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)
Keluarga tidak memiliki penyakit yang serius, keluarga hanya memiliki penyakit
batuk dan pilek.
C. Lingkungan

1. Katarektistik rumah
Kondisi rumah sewaan permanen, memiliki ruang tamu, dapur dan 1 kamar, dan
wc.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Tn.S merantau dari jawa ke Kalimantan, di lingkungan pedesaan.


Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal sekarang Tn.S adalah
penduduk tetap, memiliki pekerjaan sebagai petani. Interaksi biasanya dilakukan
pada sore dan malam hari karena Tn.S dan Ny.A kerja pagi pulang kerja sampai
sore.

3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.S sudah menempati rumah sewaan yang di tempatinya sejak 2009
sampai dengan sekarang dan bersebelahan dan tidak pernah pindah.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga dengan tetangga di lingkungan sekitar saling berinteraksi dengan baik


terutama Ny.A

5. Sistem pendukung keluarga

Tn.S bekerja, dan Ny.A bekerja dan menjaga anak.

D. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi keluarga


Tn.S dengan keluarga dengan keluarga baik-baik saja dan saling memperhatikan
dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan dua orang
anak yang tinggal dalam satu rumah yang satu sama lain dan saling
memperhatikan.
3. Struktur peran
Tn.S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangganya dan Ny.A sebagai istri dan bertanggung jawab dalam merawat suami
dan anak.
4. Nilai dan norma budaya
Nilai dan kepercayaan keluarga menganut kepercayaan agama islam
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.S cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah
tangga, apabila ada masalah di dalam keluarga di bicarakan dengan baik.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga telah mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik, Tn.S
aktif dalam bersosialisasi dengan masyarakat
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Tn.S cukup mampu mengenal masalah kesehatan yang di alami oleh
keluarganya terutama Ny.A yang sudah lama mengetahui dirinya mengalami
diabetes dalam kurun waktu 2 tahun ini.

F. Stress dan koping keluaga

1. Stressor jangka pendek


Keluarga Ny. A mengatakan stress yang dirasakan adalah saat sakitnya dan
Ny.A sudah mulai kambuh.
2. Stressor jangka panjang
Tn.S mengatakan bahwa tidak begitu stress karena lebih yakin dan percaya akan
penyertan dan kuasa allah melindungi sekeluarga.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga mulai beradaptasi dengan kehidupan yang sekarang terutama sakit yang
di alami oleh keluarga Tn.A.Keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi
masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny.A sering merasa pusing, mudah mengantuk, lapar, sering kencing mudah
lelah.
G. Harapan keluarga
Keluarga berharap tidak menderita penyakit yang serius dalam hidupnya dan
berharap penyakitnya sembuh.

H. Pemeriksaan fisik
Pengkajian Tn. S Ny. A

Keadaan Umum Compos Mentis Compos Mentis


TTV TD : 120/80 mmHg TD : 120/70 mmHg
N : 81 x/menit N : 78 x/menit
S : 36,4 º C S : 36,2 º C
RR : 18 x/menit RR : 19x/menit
BB : 67 kg BB : 50 Kg
GDS : - mg/dl
Kepala Distribusi rambut normal tidak Distribusi rambut normal tidak
ada lessi, tidak ada luka dan
ada lessi, tidak ada luka dan
benjolan, simetris.
benjolan, simetris.
Mata Simetris Skelera tidak ikterik, Simetris Skelera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis, tidak konjungtiva tidak anemis, tidak
ada nyeri tekan, dan tidak ada nyeri tekan, dan tidak
menggunakan alat bantu menggunakan alat bantu
pengelihatan pengelihatan
Hidung Simetris, tidak ada lessi, Simetris, tidak ada lessi, benjolan,
benjolan, polip, tidak ada nyeri polip, tidak ada nyeri tekan, tidak
tekan, tidak ada pernapasan ada pernapasan cuping hidung
cuping hidung
Telinga Pendengaran baik tidak ada Pendengaran baik tidak ada
serumen, simetris, tidak ada serumen, simetris, tidak ada lessi,
lessi, benjolan, bekas luka, tidak benjolan, bekas luka, tidak ada
ada nyeri tekan. nyeri tekan.
Mulut Mukosa bibir kering, tidak ada Mukosa bibir kering, tidak ada
sianosis dan tidak ada stomatitis. sianosis dan tidak ada stomatitis.
Gigi Terdapat karang gigi, gigi asli, Terdapat karang gigi, gigi asli,
tidak ada gigi berlubang. tidak ada gigi berlubang

ANALISA DATA
N Data Penunjang Kemungkinan Masalah
o Penyebab
1 Ds : Gangguan toleransi gula Ketidakstabilan kadar glukosa
Ny.S mengatakan darah darah
mudah lelah, lapar,
mengantuk dan cepat Kadar glukosa darah
lapar serta haus tinggi

Do : Lelah dan lesu


Bibir pasien kering,
lemas dan mengantuk Ketidakstabilan kadar
TD : 120/70 glukosa darah
GDS : - mg/dl
2. Ds : Kurang terpapar Defisit pengetahuan
Keluarga Tn.S informasi
mengatakan tidak
mengetahui tentang Kondisi klinis yang baru
penyakit yang dialami dialami oleh klien
serta tidak tau
pengobatannya Defisit pengetahuan

Do :
Keluarga Tn. S belum
mendapatkan tentang
informasi terkait
penyakit yang dialami
dan jarang
memeriksakan diri ke
tenaga kesehatan

RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
1 Ketidakstabilan kadar Kestabilan kadar glukosa Manajemen Hiperglikemi
glukosa darah (D : 0027) darah (L.03022) (I.03115)
Definisi Definisi Definisi
Variasi kadar glukosa Kadar glukosa darah Mengidentifikasi dan
darah naik dan rentang berada pada rentang mengelola kadar glukosa
normal normal ditunjukkan darah di atas normal
Penyebab dengan kriteria sbb :
2. Gangguan toleransi 1.1 Mengantuk (2) Tindakan
insulin 1.2 Keluhan lapar (2) 2.1 Identifikasi kemampuan
1.3 Mulut Kering (2) pasien dan keluarga
Gejala dan tanda mainor 1.4 Rasa Haus (2) menerima informasi
2. Lelah atau lesu 2.2 Identifikasi tingkat
Keterangan : pengetahuan saat ini
3. Kadar glukosa dalam 1 : Meningkat 2.3 Identifikasi persepsi
darah tinggi 2 : Cukup Meningkat pasien dan keluarga
3 : Sedang tentang diet yang
4 : Cukup Menurun diprogramkan
5 : Menurun 2.4 Persiapan materi, media
dan alat peraga
2.5 Jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
2 Defisit Pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi Kesehatan
(D.0111) (L.12111)
(I.12383)
Definisi Definisi
Ketiadaan atau kurangnya Kecukupan informasi Definisi
informasi kognitif yang kognitif yang berkaitan
Mengajarkan pengelolaan
berkaitan dengan topik dengan topik tertentu
Penyebab Ditunjukkan dengan faktor risiko penyakit dan
Kurang terpapar kriteria sbb :
perilaku hidup bersih serta
informasi 4.1 Perilaku seusai anjuran
Gejala dan tanda mayor (4) sehat
(s) 4.2 Kemampuan
Tindakan
3. Menanyakan masalah menjelaskan
yang dihadapi pengetahuan tentang 3.1 Identifikasi kemampuan
suatu topik (4)
pasien dan keluarga
(o) 4.3 Perilaku sesuai dengan
4. Menunjukkan persepsi pengetahuan (4) menerima informasi
yang keliru terhadap Keterangan :
3.2 Identifikasi tingkat
masalah 1 : Menurun
2 : Cukup Menurun pengetahuan saat ini
3 : Sedang
3.3 Identifikasi persepsi
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat pasien dan keluarga
tentang diet yang
diprogramkan
3.4 persiapan materi, media
dan alat peraga
3.5 jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
3.6 Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
3.7 Mengajarkan Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
dan waktu Keperawatan
Ketidakstabilan kadar 1.1 Identifikasi kemampuan S:
pasien dan keluarga
glukosa darah Keluarga mengatakan masih kurang
menerima informasi
1.2 Identifikasi tingkat mengerti dengan jenis pnyakit yang
pengetahuan saat ini
dialami da pengobatannya.
1.3 Identifikasi persepsi
pasien dan keluarga O:
tentang diet yang
Keluarha memahami tetang
diprogramkan
1.4 Persiapan materi, media informasi diit yag disampaikan.
dan alat peraga
A:
1.5 Jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan Ketidakstabilan kadar glukosa darah
pendidikan kesehatan
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2. Defisit pengetahuan 2.1 Identifikasi kemampuan S:
pasien dan keluarga Keluarga dapat memahami
menerima informasi penjelasan yang disampaikan
2.2 Identifikasi tingkat O:
pengetahuan saat ini Keluarga mampu memahami dan
2.3 Identifikasi persepsi kooperatif menjawab dan bertanya
pasien dan keluarga tentang penyakitnya.
tentang diet yang A:
diprogramkan Defisit pengetahuan teratasi sebagian
2.4 persiapan materi, media P : Pertahankan intervensi
dan alat peraga
2.5 jadwalkan waktu yang
tepat untuk memberikan
pendidikan kesehatan
2.6 Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2.7 Mengajarkan Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat

Dokumentasi Pengkajian dan penkes keluarga binaan


Media Penkes Keluarga Binaan
Poster DM Leaflet Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai