Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN DAUN KELOR

SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI PADA IKAN EKOR KUNING

Disusun Oleh :

Acila Shiyam Fardha (01)

Diah Ediati Ariefiani (10)

Maulvi Banafsah (20)

Tahun Ajaran 2018/2019


PEMANFAATAN DAUN KELOR

SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI PADA IKAN EKOR KUNING

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi
yang tinggi. Kandungan ikan
Ikan ekor kuning (Caesio cuning) termasuk ke dalam famili Caesionidae,
merupakan jenis ikan yang hidup di perairan karang. Ikan Ekor Kuning memiliki
karakteristik berbadan lebar dan pipih ke samping (compressed), berwarna kuning
pada bagian atas sirip ekor dan bagian belakang. Sedangkan pada bagian bawah dan
perut berwarna putih atau kemerah-merahan (merah muda). Ikan Ekor Kuning banyak
ditemukan di pasaran dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ikan Ekor
Kuning adalah jenis ikan yang digunakan dalam penelitian ini. Ikan Ekor Kuning
mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air. Kandungan air
dalam tubuh ikan segar berpotensi sebagai media biak bakteri dan mikroorganisme,
sehingga ikan akan cepat membusuk setelah ditangkap dan mati. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu bahan untuk memperpanjang daya simpan dan membuat ikan tetap
segar, salah satunya adalah pengawet.
Menurut Warisno (2008), Bahan Pengawet merupakan bahan kimia yang
berfungsi untuk memperlambat kerusakan makanan baik yang disebabkan mikroba
pembusuk, bakteri, ragi maupun jamur dengan cara menghambat, mencegah,
menghentikan proses pembusukan dan fermentasi dari bahan makanan. Pengawet
sangat dibutuhkan untuk menghambat aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian
penggunaan bahan tambahan diatur sedemikian rupa untuk mempertahankan makanan
tetap bertahan lama. Namun penambahan pengawet berbahaya kedalam bahan
makanan, seperti ikan banyak ditemukan dan menjadi permasalahan yang serius saat
ini. Banyaknya penggunaan bahan pengawet sintetis seperti formalin kedalam bahan
makanan membuat resah masyarakat.
Pengawetan ikan bertujuan untuk memperpanjang daya simpan ikan dan
menjaga ikan tetap sehat, salah satu bahan pengawet yang aman digunakan yaitu
pengawet alami. Menurut Afrianti (2010), Pengawet alami merupakan bahan
pengawet pengganti bahan pengawet kimia yang lebih aman, dan lebih potensial
sebagai bahan antimikroba alami yang dapat mengawetkan makanan. Pengawet alami
ini berasal dari bahan-bahan alam yang aman untuk digunakan, salah satunya daun
kelor.
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman
yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor
merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur mulai
dari dataran rendah 0 sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Daun kelor
sangat kaya akan nutrisi, diantaranya kalsium, zat besi, protein, vitamin A, vitamin B
dan vitamin C (Misra & Misra, 2014; Oluduro, 2012; Ramachandran et al., 1980).
Selain itu, daun kelor mengandung antioksidan tinggi dan antimikroba. Hal ini
disebabkan oleh adanya kandungan tanin, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin,
antarquinon dan alkaloid yang dapat menghambat aktivitas mikroba, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pengawet alami pada ikan ekor kuning.
Sehubungan dengan hal itu, penelitian dengan judul ‘Pemanfaatan Daun Kelor
Sebagai Pengawet Makanan Alami Pada Ikan Ekor Kuning’ ini sangat penting
dilakukan karena semakin meningkatnya jumlah penggunaan pengawet makanan
sintetis berdampak pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam
jangka panjang.

a.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Bagaimana efektivitas penggunaan daun kelor sebagai pengawet alami pada Ikan
Ekor Kuning?

a.3 Tujuan Penelitian


Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai
berikut.
a. Mengetahui keefektifan penggunaan daun kelor sebagai pengawet alami pada
Ikan Ekor Kuning.

a.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni secara umum dan secara khusus.
Secara umum penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan alternatif pengganti pengawet
makanan sintetis pada ikan, secara khusus penelitian yang berjudul ‘Pemanfaatan
Daun Kelor sebagai Pengawet alami pada Ikan Ekor Kuning’ memiliki manfaat
sebagai berikut:
a. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan siswa
mengenai khasiat dari daun kelor sebagai pengawet alami pada Ikan Ekor
Kuning.
b. Bagi warga sekolah, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk membantu
meminimalisir penggunaan bahan pengawet sintetis pada Ikan.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman peneliti dalam memanfaatkan daun kelor selain untuk
dikonsumsi.

a.5 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah daun kelor dapat digunakan sebagai
pengawet alami pada Ikan Ekor Kuning.

a.6 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang Lingkup yang digunakan pada penelitian ini adalah daun kelor yang
dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami untuk ikan ekor kuning.

a.7 Definisi Operasional


Hal-hal yang didefinisikan pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Ikan ekor kuning adalah salah satu jenis ikan air laut yang mempunyai karakteristik
ekor berwarna kuning dan digunakan dalam penelitian ini.
b. Daun kelor merupakan salah satu bagian dari tumbuhan kelor yang mengandung
tanin, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antarquinon dan alkaloid yang dapat
menghambat aktivitas mikroba.
c. Pengawet makanan alami merupakan bahan pengawet dari daun kelor yang dapat
dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan karena memiliki kandungan
antioksidan tinggi dan antibakteri.
d. Pengawetan Ikan adalah cara untuk membuat ikan ekor kuning tetap segar dan tidak
cepat mengalami pembusukan dengan menggunakan daun kelor.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kelor
2.1.1 Kandungan kelor
2.1.2 Manfaat kelor
2.2 Pengawet Makanan
2.2.1 Jenis-jenis pengawet makanan
2.2.2 Kandungan pengawet makanan
Daftar Rujukan

1. Fitri Rahmawati, MP. PENGAWETAN MAKANAN DAN


PERMASALAHANNYA. Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT
UNY. (Online),
2. http://eprints.polsri.ac.id/970/3/Bab%20II.pdf
3. http://eprints.ums.ac.id/17661/2/03._BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai