Anda di halaman 1dari 9

CASE FROM STEVE JOBS TO TIM COOK-APPLE

KELOMPOK 4 :

1. Rr. Alvita Aulia Nareswari 041811233018

2. Rossa Ninggar Kesuma 041811233022

3. Pinkan Herlisia Millenia Putri 041811233049

4. Clarisa Rismawati 041811233084

5. Arka Prabaswara 041811233132

6. Syahrila Fizka Nugraha 041811233205

7. Febby Dwi Nur Amelia 041811233247

PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
FROM STEVE JOBS TO TIM COOK-APPLE

Steven Jobs mendirikan Apple Computer dengan Steven Wozniak pada tahun 1976 di
garasi keluarga Jobs. Pada usia 21 tahun, Steven Jobs memproduksi kembali PC dan Apple
Computer pertama; pada usia 25, Jobs menjalankan Apple dengan kekayaan bersih $ 25 juta,
dan pada usia 26 ia menjadi sampul majalah Time. Selama bertahun-tahun, Jobs secara
konsisten mendapat peringkat sebagai salah satu pemimpin CEO terbaik sepanjang masa.
Pada tahun 2011, delapan dari sepuluh artikel Wall Street Journal yang paling banyak dibaca
adalah tentang Steve Jobs dan produk Apple.
Jobs juga memulai dua perusahaan lain. Pada tahun 1985, Jobs memulai NeXT
(pengembangan platform komputer). Pada tahun 1986, ia pergi ke Hollywood memulai apa
yang menjadi Pixar Animated Studios. Jobs mengontrak Disney untuk memproduksi
sejumlah film fitur animasi komputer, yang akan didanai dan didistribusikan bersama oleh
Disney. Pada tahun 2006, Jobs menjual Pixar ke Disney dan menjadi pemegang saham
terbesarnya. Faktanya, saham Jobs di Disney bernilai lebih dari lima kali lipat nilai saham
Apple-nya.
Sebagian besar dari kita tidak pernah memiliki pengaruh nyata atas industri apapun,
tetapi Jobs menduduki peringkat #1 atas kepemimpinan dan kekuatannya dalam
memengaruhi lima industri: komputer (koproduser PC — Mac), Hollywood (Pixar), musik
(iPod), ritel ( iTunes dan toko Apple), dan telepon / telekomunikasi nirkabel (iPhone dan
iPad). Sejauh ini, tidak ada seorang pun yang memiliki pengaruh lebih besar pada rentang
bisnis yang lebih luas daripada Jobs. Beberapa orang mengatakan bahwa pengaruhnya
benar-benar mengubah industri ini.
Pada 24 Agustus 2011, Jobs mengundurkan diri sebagai CEO, menunjuk Tim Cook
sebagai penggantinya. Jobs meninggal pada Oktober 2011. Banyak orang mempertanyakan
apakah Apple bisa sukses tanpa Jobs. Sakit parah selama beberapa tahun, tanpa hype atau
gembar-gembor, Jobs diam-diam memastikan kesuksesan Apple akan terus berlanjut. Dalam
surat pengunduran dirinya, Jobs menulis, "Saya percaya hari-hari Apple yang paling
cemerlang dan paling inovatif ada di depannya." Orang dalam Apple mengatakan bahwa
Cook benar-benar merupakan kekuatan pendorong selama dua tahun sebelum pengunduran
diri Jobs. Untuk penghargaannya sendiri, dalam karyanya tahun pertama sebagai CEO, Tim
Cook menduduki peringkat ke-8 di Fortune 2011 Business Person of the Year.
Kinerja CEO Tim Cook dinilai setahun setelah kematian Steve Jobs. Tim Cook tidak
berusaha menjadi tiruan Jobs dan membuat tanda sendiri mengubah Apple. Dia adalah tipe
pemimpin yang berbeda dari Jobs — tidak terlalu emosional dan lebih seperti manajer
profesional. Cook membuat sisi operasi bekerja lebih baik dari sebelumnya,
mengoordinasikan pemasok untuk memberikan penjualan iPhone 5 yang belum pernah terjadi
sebelumnya di hampir 30 negara, dan Apple berada di jalur yang tepat untuk meluncurkannya
di 100 negara. Cook lebih cepat mengakui kekurangan produk dan mengambil tindakan
korektif daripada Jobs, seperti Peta yang salah di iPhone 5. Cook juga telah memberikan
dividen pemegang saham dan lebih menekankan pada tanggung jawab sosial perusahaan,
seperti kontribusi amal yang ditolak Jobs.
Setahun setelah kematian Jobs, saham Apple naik 75 persen, menjadikannya
perusahaan paling berharga di dunia. Pada tahun 2013, Apple menduduki peringkat ke-1 di
Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia, di peringkat ke-6 untuk pendapatan di 500 perusahaan
terbesar AS, ke-2 dengan keuntungan $ 41.733.000. dan peringkat ke-19 di 500 perusahaan
terbesar Global. Itu juga peringkat ke-4 sebagai merek AS paling terpercaya.

Satu hal yang menurut Cook tidak akan dia ubah adalah fokus Apple untuk membuat
produk terbaik di dunia — bukan hanya yang bagus, atau banyak dari produk itu — menjadi
yang terbaik. Cook sangat menyukai kenyataan bahwa orang-orang sangat peduli dengan
Apple dan produk-produknya. Nilai akhir untuk Cook: Tidak ada yang mengatakan Apple
lebih baik tanpa Jobs, tetapi secara mengejutkan, Apple baik-baik saja tanpa dia.
Namun, Cook bukannya tanpa kritik. Bahkan beberapa orang mengatakan dia
melakukan pekerjaan dengan baik di tahun pertama pertanyaannya, Bisakah dia
mempertahankannya? Satu kritik adalah bahwa tidak ada kategori produk baru (seperti tidak
ada perangkat Apple TV). Hanya waktu yang akan menjawab apakah Cook dapat menjaga
momentum Apple.
Jobs menemukan rahasia pemenuhan karier — dia menemukan sesuatu yang dia
kuasai dan sukai. Kita tidak bisa menjadi Steve Jobs yang lain, tetapi kita dapat menemukan
pemenuhan karier.
Pertanyaan:
1. Jelaskan bagaimana masing-masing dari lima elemen definisi kami tentang
kepemimpinan berlaku untuk Tim Cook yang memimpin Apple.
2. Identifikasi keterampilan kepemimpinan yang dimiliki Tim Cook yang mengarah
pada kesuksesannya dan Apple. Keterampilan mana yang terkuatnya?
3. Identifikasi peran kepemimpinan manajerial yang dimainkan oleh Tim Cook sebagai
CEO Apple. Peran mana yang paling penting?
4. Tingkat analisis manakah yang menjadi fokus utama kasus ini?
5. Jelaskan bagaimana masing-masing klasifikasi teori kepemimpinan berlaku untuk
kasus ini, dan mana yang paling relevan.
6. Dapatkah Tim Cook terus mengembangkan Apple, atau akankah seperti banyak
perusahaan lain (seperti BlackBerry) yang kehilangan daya saingnya. Mengapa atau
mengapa tidak?
ANALISIS

1. Leadership Five Key Element


● Leaders-Followers :
Pada elemen ​leaders-followers memenuhi perannya sebagai follower yang
dapat mempengaruhi ​leader, yang pada saat itu masih dipimpin oleh Steve Jobs. Hal
itu dibuktikan dengan pernyataan orang dalam Apple yang mengatakan bahwa Cook
benar-benar merupakan kekuatan pendorong selama dua tahun sebelum pengunduran
diri Jobs. Selain itu dalam elemen ini, Tim Cook juga menempatkan dirinya sebagai
leaders di perusahaan Apple dimana dia mengambil perannya sebagai pengambil
keputusan yang dibuktikan dengan Cook lebih cepat mengakui kekurangan produk
dan mengambil tindakan korektif daripada Jobs, seperti Peta yang salah di iPhone 5.

● Influence
Dalam elemen influence, Tim Cook melakukannya dengan dibuktikan bahwa
Tim Cook mampu mengkoordinasikan para pemasok dan pekerjanya secara efektif
sehingga menjadikan performa dari Apple lebih baik dari sebelumnya. Hal ini bentuk
dari proses ​influencing ​yang dilakukan oleh Cook kepada pekerja maupun mitranya
dalam Apple.

● Organizational Objectives
Apple memfokuskan untuk membuat produk terbaik di dunia, bukan hanya
yang bagus atau banyak dalam segi hal kuantitas. Sehingga Tim Cook disini sangat
konsisten dalam melakukan pengelolaan perusahaan Apple dan mampu
mengimplementasikan tujuan tersebut, yaitu untuk menjadikan Apple sebagai brand
terbaik.

● Change
Setelah Cook mampu memberikan pengaruh kepada para pekerja dan mitranya
dalam mengkoordinasikan pemasok untuk memberikan penjualan iPhone 5 yang
sebelumnya belum pernah terjadi di hampir 30 negara dan sedang dalam
meluncurkannya di 100 negara, sehingga ia telah melakukan perubahan dari hasil
keputusannya tersebut. Selain itu, Cook juga telah memberikan dividen pemegang
saham dan lebih menekankan pada tanggung jawab sosial perusahaan, seperti
kontribusi amal yang ditolak Jobs.
Salah satu hasil dari ​organizational Objectives saat kepemimpinan dari Tim
Cook memberikan perubahan pada Apple. Setahun setelah kematian Jobs, saham
Apple naik 75 persen, menjadikannya perusahaan paling berharga di dunia. Pada
tahun 2013, Apple menduduki peringkat ke-1 di Perusahaan Paling Dikagumi di
Dunia, di peringkat ke-6 untuk pendapatan di 500 perusahaan terbesar AS, ke-2
dengan keuntungan $ 41.733.000. dan peringkat ke-19 di 500 perusahaan terbesar
secara global. Itu juga peringkat ke-4 sebagai merek AS paling terpercaya.
● People
Dalam elemen people Tim Cook mampu menjalin hubungan dengan baik
kepada para pemasok di setiap negaranya sehingga dengan adanya hubungan baik
tersebut Tim Cook mampu mengkoordinasikan dengan baik dalam kinerja Apple
dengan para pemasoknya.
Nilai akhir untuk Cook: Tidak ada yang mengatakan Apple lebih baik tanpa
Jobs, tetapi secara mengejutkan, Apple baik-baik saja tanpa dia. Artinya Cook mampu
untuk mengetahui dan mengembangkan skill dari pekerjanya dan menjadikan Apple
baik-baik saja tanpa Jobs.

2. Managerial Leadership Skills


● Technical Skills
Dalam ​case ​di atas tidak dijelaskan secara rinci/spesifik mengenai ​technical
skills pada Tim Cook, namun ada beberapa pernyataan secara general yang
menjelaskan bahwa Tim Cook tersebut memiliki Technical Skills, yaitu Steve Jobs
mengatakan bahwa hari-hari kedepan Apple akan cemerlang dan akan terus inovatif.
Hal inilah yang membuktikan bahwa Tim Cook mampu secara tidak langsung dalam
memahami mengenai produk Apple yang telah ada. Serta Tim Cook mampu
memperbaiki fitur-fitur yang salah atau kurang pada iPhone 5.

● Interpersonal Skills
Tim Cook memiliki kemampuan dalam interpersonal yang baik, hal ini
dibuktikan dengan mampunya Tim Cook dalam mengkoordinasikan para pemasok
dan pekerjanya secara efektif sehingga menjadikan performa dari Apple lebih baik
dari sebelumnya. Serta Tim Cook mampu menjaga hubungan baik dengan pihak
eksternal.

● Decision-Making Skills
Cook lebih cepat mengakui kekurangan produk dan mengambil tindakan
korektif daripada Jobs, seperti peta yang salah di iPhone 5. Dari masalah yang timbul
Cook mampu memutuskan pilihan mana yang akan diambil sehingga tidak merugikan
Apple dengan fiturnya yang dinilai kurang dan tetap mempertahankan nilai Apple.
Cook juga telah memberikan dividen pemegang saham dan lebih menekankan
pada tanggung jawab sosial perusahaan, seperti kontribusi amal yang ditolak Jobs.
Sehingga membentuk hubungan yang baik antara Apple dan sekitarnya.
Dari ​management skills yang Tim Cook punya, Tim Cook memiliki ​skill ​yang
mendominasi pada aspek ​decision-making.​ Hal tersebut dikarenakan dalam aspek ini
Cook mampu menjaga dan mempertahankan ​value d​ ari Apple sesuai dengan tujuan
awalnya yaitu menjadikan produk terbaik di dunia. Sehingga tanpa adanya ​decision
making skills yang mumpuni maka Apple sulit untuk menjaga dan mempertahankan
value ​tersebut.
3. Leadership Managerial Roles
Menurut kami, peran kepemimpinan manajerial yang paling menonjol dari Cook
adalah ​Decisional Roles​, karena Cook lebih banyak melakukan peran-peran dalam decisional
roles dibandingkan peran lainnya. Hal ini bisa dilihat dari keempat peran penting berikut,
yaitu :
● Entrepreneur Role
Dalam ​Entrepreneur Role,​ Tim Cook dapat dan mampu melakukan penjualan
iPhone 5 yang belum pernah terjadi sebelumnya di hampir 30 negara, dan Apple
berada di jalur yang tepat untuk meluncurkannya di 100 negara. Hal ini membuktikan
inovasi yang dilakukan oleh Tim Cook berhasil, yang menghasilkan saham Apple
naik 75 persen, menjadikannya perusahaan paling berharga di dunia. Pada tahun 2013,
Apple menduduki peringkat ke-1 di Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia, di
peringkat ke-6 untuk pendapatan di 500 perusahaan terbesar AS, ke-2 dengan
keuntungan $ 41.733.000. dan peringkat ke-19 di 500 perusahaan terbesar Global. Itu
juga peringkat ke-4 sebagai merek AS paling terpercaya. selain adanya bukti tersebut,
hal ini juga membuktikan bahwa statement Jobs bahwasannya Apple diyakini akan
lebih inovatif kedepannya “Saya percaya hari-hari Apple yang paling cemerlang dan
paling inovatif ada di depannya”, terbukti.
● Disturbance-Handler Role
Peran Cook sebagai ​Disturbance-Handler Cook ditunjukkan dengan
tindakannya dengan lebih cepat mengakui kekurangan produk dan mengambil
tindakan korektif daripada Jobs, seperti Peta yang salah di iPhone 5. Hal ini
menunjukkan sikap korektifnya terhadap produk yang tengah diproduksi.
● Resource-Allocator Role
Secara implisit ini menjelaskan bahwa Cook mampu untuk menempatkan atau
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki Apple sehingga dapat membuktikan
Apple baik-baik saja tanpa Steve Jobs dan menjawab kritik yang didapatkannya.
● Negotiator Role
​ embuat sisi operasi bekerja lebih baik dari
Peran Cook sebagai ​Negotiator m
sebelumnya, mengkoordinasikan pemasok untuk memberikan penjualan iPhone 5
yang belum pernah terjadi sebelumnya di hampir 30 negara, dan Apple berada di jalur
untuk meluncurkannya di 100 negara. Dimana dia mampu meyakinkan pemasok akan
value ​yang dimiliki oleh Apple. Dari adanya hubungan ini benefit yang didapatkan
oleh Apple mengalami peningkatan penjualan produknya dan perluasan distribusi
produk.

4. Levels of Analysis of Leadership Theory


Berdasarkan analisis yang kami lakukan dari case tersebut, pada ​Levels of
Analysis of Leadership Theory f​ okus kasus ini berada pada ​Individual ​Level of
Analysis ​karena semua tindakan atau kebijakan strategis yang dijelaskan di case
mayoritas merupakan dari kebijakan Cook. Kualitas yang dimiliki Tim Cook
membuatnya menduduki peringkat ke-8 di Fortune 2011 Business Person of the Year,
dalam karyanya tahun pertama sebagai CEO Apple.
Hasil dari kepemimpinan Cook membawa Apple mendapat predikat
perusahaan paling berharga di dunia. Pada tahun 2013, Apple menduduki peringkat
ke-1 di Perusahaan Paling Dikagumi di Dunia, di peringkat ke-6 untuk pendapatan di
500 perusahaan terbesar AS, ke-2 dengan keuntungan $ 41.733.000. dan peringkat
ke-19 di 500 perusahaan terbesar Global. Itu juga peringkat ke-4 sebagai merek AS
paling terpercaya.
Hal ini berfokus pada tujuan Apple untuk membuat produk terbaik di dunia,
bukan hanya yang bagus atau banyak dalam segi hal kuantitas. Sehingga Tim Cook
sangat berdampak besar pada implementasi dari produk Apple itu sendiri.

5. Leadership Theory Paradigms


● The Traits Theory Paradigm
Karakter ​intelligence yang dimiliki oleh Cook membuat kepemimpinannya
efektif dengan kemampuannya dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan
selama memimpin Apple. Sikapnya yang tidak ingin menjadi peniru Jobs dan
mengambil kesempatan yang pernah dilewatkan oleh Jobs membuat Apple menjadi
semakin maju setelah masa kepemimpinannya.
● The Behavioral Leadership Theory Paradigm
Behavior seorang pemimpin berdasarkan pada ​trait (​intelligence)​ yang
dimiliki Cook adalah udara baru bagi Apple dimana dia berperan lebih sebagai
manajer profesional dan mengambil peran ​planning, organizing, controlling, ​dan
monitoring.​ Dalam case ini ditunjukkan peran ​controlling yang dilakukan Cook
dengan memperbaiki fitur peta pada iPhone 5 yang dianggap tidak sesuai standar.
Hasilnya, Cook dapat membuat sisi operasi bekerja lebih baik dari sebelumnya. Hal
ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang dibuat oleh Cook membuat karyawan
bekerja lebih efisien.

● The Contingency Leadership Theory Paradigm


Situasi awal yang dihadapi Cook saat mulai memimpin Apple adalah tekanan
yang mengatakan bahwa Apple tidak akan sebaik saat kepemimpinan Jobs. Sehingga
Cook mengevaluasi cara kepemimpinan Jobs dan pengalamannya selama bekerja
dibawah pimpinan Jobs dan dengan posisi yang dia miliki (sebagai CEO) membuat
Cook memutuskan untuk memimpin Apple dengan tidak meniru gaya Jobs dan
menempatkan dirinya sebagai manajer profesional dan tidak terlalu emosional.
Cook lebih cepat mengakui kekurangan produk dan mengambil tindakan
korektif daripada Jobs, contohnya adalah Peta yang salah pada iPhone 5. Tindakan
korektif tersebut membuktikan bahwa Cook memiliki gaya kepemimpinan yang dapat
disesuaikan dengan situasi sehingga perusahaan Apple dapat berjalan dengan sukses.
Dari situasi dalam ​case y​ ang dihadapi oleh Cook, ​trait yang dimiliki Cook
serta bagaimana ​behavioral leadership yang dimilikinya, membuat Cook mampu
menghadapi berbagai situasi.
● The Integrative Leadership Theory Paradigm
Paradigma teori kepemimpinan integratif yang ada di dalam kasus di atas
dapat dilihat dari tetap adanya kritik terhadap dirinya. Beberapa orang mengatakan dia
melakukan pekerjaan dengan baik di tahun pertama namun tetap mempertanyakan
kemampuan Cook dalam mempertahankan kinerjanya di masa mendatang. Satu kritik
yang dikatakan adalah bahwa tidak ada kategori produk baru (seperti tidak ada
perangkat Apple TV). Hal ini mencerminkan bahwa gaya kepemimpinan yang sama
dari Cook dapat memiliki dampak yang berbeda pada orang yang berbeda, tergantung
dengan situasi serta dari sisi mana orang lain memandang Cook sebagai pimpinan
Apple.

Dari keempat ​leadership theory paradigm diatas, bahwasannya yang paling


relevan dalam Tim Cook adalah pada ​the contingency leadership theory​ ,​ hal ini
dikarenakan Tim Cook mampu beradaptasi dalam berbagai situasi dengan bekerja
secara profesional serta tidak terlalu mementingkan emosionalnya dalam mengambil
tindakannya. Hal ini membuat fokus Apple bergeser, untuk menjadi brand terbaik.

6. Menurut kami, Apple masih bisa terus berkembang dengan baik daripada
dengan Blackberry sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari perkembangannya sampai
sekarang, Apple masih menjadi kiblat bagi bidang teknologi, terutama gadget. Berkat
kepemimpinan Tim Cook yang terus berinovasi dan konsisten pada tujuannya untuk
menjadi brand terbaik di dunia, diluncurkannya produk Apple selalu merubah pasar
global serta terus memperbaiki kesalahan yang ada seperti pada produk iPhone 5.
Kemudian, Apple memiliki target pasar sendiri dan sudah memiliki banyak konsumen
loyal, hal ini karena Apple memiliki sistem yang berbeda dari perusahaan teknologi
informasi yang lain sehingga Apple tidak akan kehilangan daya saingnya.
Selain itu di bawah kepemimpinan Tim Cook, Apple memutuskan untuk terus
berinovasi walaupun acapkali dinilai tidak setaktis saat di bawah pimpinan Steve Jobs.
Dengan  ​menciptakan iPhone 6 berlayar besar yang mana membuat produk ini sangat
fenomenal.
Jika melihat perkembangan Blackberry dahulu, mantan CEO BlackBerry
Thorsten Heins ​seolah meremehkan peran operator seluler di Tanah Air. Hal lain juga
menunjukkan bagaimana BlackBerry disebut Cobham tidak fleksibel dan terlalu puas
dengan pencapaiannya, dan menganggap bahwa inovasi yang dilakukan BlackBerry
sudah cukup untuk bersaing di pasar. Selain itu, BlackBerry menolak untuk mengubah
materi pemasarannya ke dalam bahasa yang bisa lebih dimengerti oleh warga negara
pasar yang dituju.
Dalam kepemimpinan Heins, BlackBerry berencana meninggalkan pasar
konsumer dan fokus ke pasar korporasi di Indonesia, dimana hal ini menunjukkan
bahwa Heins tidak tepat dalam mengambil keputusan dikarenakan mayoritas
pengguna BlackBerry bukan dari kalangan korporasi. ​Selain sifat pimpinannya yang
otoriter, BlackBerry juga mengandalkan metode kerja yang sangat tersentralisasi
dalam mengambil suatu keputusan yaitu terpusat di Waterloo, Canada. Sehingga
dalam keputusannya tersebut, BlackBerry sulit untuk beradaptasi pada setiap negara
yang mereka pasarkan.

Gambar 1 Bukti Apple terus mengalami perkembangan dari penjualan iPhone dari tahun ke tahun
sumber : ​https://images.app.goo.gl/k8hXp2t8gNRkjVzZ6

Gambar 2. Bukti Blackberry dari tahun ke tahun mengalami penurunan penjualan dari tahun ke tahun
sumber : ​https://images.app.goo.gl/1oUSURLyN3Rjaigr5

Sumber Referensi
Kristo, F., 2020. ​Kepongahan Bos Blackberry Yang Berujung Keruntuhan​. [online] detikinet.
Available at:
<https://inet.detik.com/consumer/d-4493916/kepongahan-bos-blackberry-yang-berujung-keru
ntuhan/2> [Accessed 19 September 2020].

Media, K., 2020. ​Mantan Bos Ungkap "Kebobrokan" Blackberry Di Indonesia Halaman All -
Kompas.Com.​ [online] KOMPAS.com. Available at:
<https://tekno.kompas.com/read/2014/11/10/13130037/Mantan.Bos.Ungkap.Kebobrokan.Bla
ckBerry.di.Indonesia?page=all> [Accessed 19 September 2020].

Anda mungkin juga menyukai