FES-Electrical Safety Module-1
FES-Electrical Safety Module-1
Module 1/ Modul 1
(004/01) Occupational
health and safety
requirements
associated with
electrical work
(004/01) Persyaratan
kesehatan dan
keselamatan kerja yang
berhubungan dengan
penanganan listrik
FIRE & EMERGENCY SERVICES
Electrical Safety for Fire Fighters
Keamanan Listrik bagi Petugas Pemadam Kebakaran
2 INTRODUCTION / PENDAHULUAN.............................................................................................. 6
2.1 ELECTRICITY: - SOME BASIC FACTS / LISTRIK: - BEBERAPA FAKTA DASAR ....................................... 6
2.2 FAULTY ELECTRICAL EQUIPMENT / PERLENGKAPAN LISTRIK YANG RUSAK....................................... 7
2.2.1 Arcing / Bunga Api Listrik.......................................................................................................... 8
2.2.2 Overheating / Panas berlebihan ............................................................................................... 8
2.2.3 Insulators, conductors and semi-conductors / Isolator, konduktor dan semi-konduktor ........... 8
2.2.4 Combustible materials / Bahan yang mudah terbakar .............................................................. 9
2.2.5 Common electrical terms / Istilah-istilah umum listrik ............................................................... 9
2.3 VOLTAGE – AND IT’S EFFECTS / TEGANGAN – DAN DAMPAKNYA .................................................... 10
2.3.1 High, medium and low voltage / Tegangan tinggi, sedang dan rendah .................................. 10
2.3.2 Voltage gradient on the ground surface / Perubahan tegangan pada permukaan tanah ....... 12
2.3.3 Step potential and touch potential / Potensi injakan dan potensi sentuhan............................ 13
1 Competencies / Kompetensi
Competencies / Kompetensi
(004/01) Occupational health and safety requirements associated with electrical work
are followed
Description / Deskripsi
The purpose of this manual is to provide Fire Fighters with the necessary knowledge and skill as well
as guidance on the electrical hazards that may be encountered in emergency situations as well as
their day-to-day duties.
Tujuan dari buku manual ini adalah untuk memberikan pengetahuan, keahlian dan panduan yang
diperlukan Pemadam Kebakaran mengenai bahaya listrik yang mungkin dihadapi dalam keadaan
darurat serta dalam tugas sehari-hari mereka.
• The ability to use fire extinguishers to put out range of fires which
can occur in workplace is demonstrated.
Mendemonstrasikan kemampuan untuk menggunakan alat
pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang dapat muncul
di tempat kerja.
2 INTRODUCTION / PENDAHULUAN
Apabila seseorang menyentuh dua kabel bertegangan atau menyentuh satu kabel
bertegangan dan tanah di saat yang sama, dia akan menjadi bagian dari aliran arus listrik,
dan dapat terbunuh atau cedera. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan “tanah” termasuk
semua struktur yang dapat menyalurkan listrik (sengaja atau tidak sengaja), dan struktur itu
sendiri berhubungan dengan tanah atau bahan penyalur listrik sebagai pengganti tanah.
Karet pada tegangan rendah dapat bertindak sebagai isolator tetapi karena ada karbon dalam
karet hitam pada tegangan tinggi (khususnya), maka karet hitam dapat bertindak sebagai
konduktor.
Flame can also be a conductor.
Pijar api dapat juga menjadi konduktor.
2.3.1 High, medium and low voltage / Tegangan tinggi, sedang dan rendah
In the electrical industry, voltages above 650 volts are classified as high voltage, voltages
between 650 and 250 volts are classified as medium voltage and voltages below 250 volts are
classified as low voltage.
Dalam industri listrik, tegangan di atas 650 volt digolongkan sebagai tegangan tinggi,
tegangan di antara 650 dan 250 volt digolongkan sebagai tegangan sedang dan tegangan di
bawah 250 volt digolongkan sebagai tegangan rendah.
Nearly all domestic appliances and a majority of industrial equipment operate at low voltage -
approximately 240 volts.
Hampir semua peralatan rumah tangga dan sebagian besar perlengkapan industri beroperasi
pada tegangan rendah - kira-kira 240 volt.
Although the hazard is greater with high voltage installations, it is important for emergency
personnel to realize the hazards of even relatively low voltage. In fact, most electric shocks
and injuries occur when persons come in contact with low voltage.
Walaupun bahaya lebih besar pada perlengkapan bertegangan tinggi, penting bagi petugas
keadaan darurat untuk menyadari bahaya dari yang bertegangan rendah sekalipun. Malah
sebenarnya, sebagian besar cedera dan sengatan listrik terjadi ketika seseorang bersentuhan
dengan tegangan rendah.
2.3.2 Voltage gradient on the ground surface / Perubahan tegangan pada permukaan tanah
Because electricity' always seeks the quickest, easiest path to ground, electrical systems use
conductive grounding rods to ensure that any stray electricity is returned to earth safely.
These rods are driven two metres or more into the ground to ensure deep dispersal of the
power. However, if electricity is released into the ground surface, such as when a "live" wire
lies on the ground, the electricity will fan out from the point of contact.
Karena listrik selalu mecari jalur tercepat dan termudah ke tanah, sistem listrik meggunakan
batang grounding konduktif untuk memastikan setiap listrik yang bocor dikembalikan ke tanah
dengan aman. Batang ini ditancapkan sedalam dua meter atau lebih ke dalam tanah untuk
memastikan penyebaran listrik terjadi jauh di dalam tanah. Namun, apabila listrik dilepaskan
ke permukaan tanah, seperti ketika kabel “yang mengandung listrik” jatuh ke tanah, listrik
tersebut akan menyebar dari titik jatuhnya.
There is a rippling effect
that can be likened to
dropping a pebble into
calm water. In the pool of
water, the wave created
at the point of contact
gets smaller as it rings
out. Similarly, in this
"pool" of electricity, the
energy is at full system
voltage at the point of
ground contact, but as
you move away from the
contact point, the voltage
drops progressively. This
effect is known as
"ground gradient" - and a
knowledge of how it
operates may some day
save your life.
2.3.3 Step potential and touch potential / Potensi injakan dan potensi sentuhan
The ground gradient, or voltage drop, creates two problems known as "step potential" and
"touch potential".
Gradien tanah, atau penurunan tegangan, menciptakan dua masalah yang dikenal sebagai
“potensi injakan” dan “potensi sentuhan”.
Let us assume that a live downed wire is touching the ground and has created a "pool" of
electricity. If you were to ;place one foot near the point of ground contact (at x voltage) and
your other foot a step away (at y voltage), the difference in voltage would cause electricity to
flow through your body driven by a voltage of (x-y) volts. This effect is referred to as "step
potential". (See illustration #2.)
Mari kita anggap bahwa kabel listrik yang jatuh menyentuh tanah dan menciptakan “kolam”
listrik. Apabila Anda menempatkan satu kaki di dekat titik jatuh di tanah (pada tegangan x)
dan kaki Anda yang satunya di dekatnya (pada tegangan y), perbedaan dalam tegangan akan
menyebabkan listrik mengalir melalui tubuh Anda, dilakukan oleh tegangan sebesar (x-y) volt.
Efek ini disebut sebagai “potensi injakan” atau “potensi langkah”. (Lihat ilustrasi #2.)
Similarly, electricity
would flow through
your body if you were
to place your hand on
an energized source,
while your feet were at
some distance from
the source. The
difference in voltage in
this case is referred to
as "touch potential".
(See illustration #3.)
Sama halnya, listrik
akan mengalir melalui
tubuh Anda apabila
Anda menempatkan
tangan Anda pada
sumber tegangan,
sementara kaki Anda
berada di sekitar
sumber tegangan.
Perbedaan tegangan
dalam kasus ini dikenal
sebagai “potensi
sentuhan”. (Lihat
ilustrasi #3.)
mudah terbakar tidak hanya bergantung pada pemilihan perlengkapan yang benar sesuai
penggolongan zona, tetapi juga pada cara pemasangannya, jenis sistem kabel yang
digunakan dan pemeliharaannya.
At an incident, as far as fire-fighters are concerned, the zonal classification is not an
important issue. Any indication of flammable gases or vapours will demand the use of
intrinsically safe and non-sparking equipment and tools.
Dalam sebuah insiden, menurut pendapat pemadam kebakaran, penggolongan zona
bukanlah hal yang penting. Setiap indikasi adanya uap atau gas mudah terbakar
mewajibkan penggunaan perlengkapan dan alat-alat yang secara intrinsik aman dan tidak
memercikkan bunga api.
Note:
Catatan:
When fire-fighters are working in dust laden atmospheres precautions should be taken to
remove the possibility of sparks igniting the dust. Non-sparking equipment and tools will
remove the likelihood of ignition by sparking. In addition, the use of light water sprays will
help to settle airborne dust and their use should be considered with the obvious thought
being paid to the possible water damage which could occur.
Ketika pemadam kebakaran sedang bekerja pada lingkungan yang mengandung serbuk
seperti ini, harus dilakukan tindakan pencegahan untuk menghilangkan kemungkinan
bunga api membakar serbuk tersebut. Perlengkapan dan peralatan yang tidak
memercikkan bunga api akan menghilangkan kemungkinan penyalaan oleh bunga api.
Sebagai tambahan, penggunaan semprotan air yang ringan akan membantu
mengendapkan serbuk di udara dan penggunaannya harus dipikirkan dengan matang,
serta mempertimbangkan kemungkinan kerusakan akibat air yang bisa terjadi.
Non-flammable liquids and vapours will also build up charges of static electricity under
suitable conditions. For example, escaping steam from a fractured line or oil refining
processes could build up a charge on the plant itself, and special precautions are taken to
prevent. this charge accumulating. Under appropriate conditions a static charge can be built
up on vehicles or equipment fitted with rubber tyres e.g., a number of fires in hospital
operating theatres have been caused by static electricity, generated by the movement of
the rubber tyres on theatre trolleys, igniting ether or other flammable gases present. Either
conducting rubber tyres, a trailing chain or conducting floors are used to lessen the danger.
Oxygen enriched atmospheres which occur, for example, in hospitals and some industrial
plants and/or processes, will also increase the risk of fire posed by static electricity.
Uap dan zat cair yang tidak mudah terbakar juga akan bermuatan listrik statis pada kondisi
tertentu. Sebagai contoh, uap yang keluar dari proses penyulingan minyak atau saluran
yang rusak dapat bermuatan listrik pada bangunan itu sendiri, dan dilakukan tindakan
pencegahan khusus untuk mencegah muatan ini bertambah. Pada kondisi yang tepat
muatan statis dapat terbentuk pada kendaraan atau perlengkapan yang mengandung ban
karet. Misalnya, sejumlah kebakaran di kamar bedah rumah sakit disebabkan oleh listrik
statis, yang ditimbulkan oleh gerakan dari ban karet pada troli di kamar bedah, yang
membakar eter atau gas mudah terbakar lainnya. Untuk mengurangi bahaya tersebut,
digunakan ban karet konduktor, rantai sambung longgar atau lantai yang dapat
menyalurkan listrik/bersifat konduktor. Lapisan udara yang kaya oksigen di rumah sakit dan
beberapa bangunan dan/atau proses industri, juga akan meningkatkan bahaya kebakaran
yang disebabkan oleh listrik statis.
In industry the passage of belting over pulleys is a frequent cause of static electricity.
Where there is no possibility of fire risk, such charges may be allowed to dissipate naturally
but, where there is a possibility of flammable vapours or dust, efficient means of earthing
should be provided.
Dalam industri, saluran sabuk atau tali pada puli seringkali merupakan penyebab listrik
statis. Jika tidak ada bahaya kebakaran, muatan tersebut bisa dibiarkan menghilang secara
alami tetapi jika kemungkinan ada serbuk atau uap mudah terbakar, harus diberikan cara
penyaluran ke tanah yang efisien.
Efek listrik pada tubuh manusia sangat beragam pada masing-masing orang dan
bergantung pada sejumlah faktor termasuk misalnya, tegangan dari muatan tersebut dan
jalur yang diambil melewati tubuh.
The immediate effect of an alternating current is to cause the muscles to contract
involuntarily. If an A.C. conductor is, inadvertently, grasped it may be impossible to let go
until the current is switched off.
Efek langsung dari arus bolak-balik adalah menyebabkan otot menegang tak terkendali.
Apabila konduktor A.C. (arus bolak-balik), tak sengaja terpegang, maka tidak mungkin
dilepaskan sampai aliran arusnya dimatikan.
Although at the same current D.C. will have a less severe effect than A.C. it must always be
remembered that both direct current and alternating current can be fatal.
Walaupun pada aliran arus yang sama, D.C. (arus searah) akan mempunyai efek yang
lebih ringan daripada A.C., harus selalu diingat bahwa baik arus searah maupun arus
bolak-balik dapat menjadi fatal.
Irrespective of whether A.C. or D.C. current is involved in an incident, there is also the
possibility of indirect effects; for example, a shock received by a person when climbing a
ladder may cause them to fall and sustain injury.
Terlepas apakah aliran arus A.C. atau D.C. yang terlibat dalam insiden, terdapat pula
kemungkinan efek tidak langsung; misalnya sengatan yang diterima seseorang ketika
memanjat tangga dapat menyebabkan mereka jatuh dan menderita cedera.
As stated above it is not necessary to touch one of the conductors of a circuit to receive a
shock as electricity can 'jump' across a gap if the clearance is not great enough and any
conductive material, even though not in direct contact, may be electrified. This distance will
vary depending upon voltage and weather conditions.
Seperti yang telah disebutkan di atas, kita tidak harus menyentuh konduktor dari aliran arus
untuk terkena sengatan karena listrik dapat ‘melompat’ melewati celah apabila jaraknya
tidak besar dan setiap bahan konduktif, sekalipun tidak berhubungan langsung, dapat
terkena listriknya. Jarak ini beragam, tergantung pada tegangan dan kondisi cuaca.
The principal dangers to a Firefighter lie:
Bahaya utama untuk petugas pemadam kebakaran adalah:
(i) in unwittingly, in the dark or smoke, touching a conductor which has been
displaced by the fire or which has electrified other conducting material; and
jika tanpa disengaja, dalam ruang gelap atau berasap, menyentuh konduktor
yang telah terbakar api atau yang telah mengalirkan listrik ke bahan konduktor
lainnya; dan
(ii) in directing a jet of water or foam on to live electrical equipment.
saat mengarahkan aliran jet air atau busa ke perlengkapan listrik yang aktif.
When standing in water the danger from touching an electrical circuit is greatly increased.
Even when wearing a non-conductive helmet, damp and perspiration under the helmet,
combined with its wet exterior, tends to provide a path for a current through the body.
Ketika berdiri di air, bahaya menyentuh aliran arus listrik meningkat tajam. Bahkan ketika
mengenakan helm non-konduktif, uap dan keringat dalam helm, digabung dengan lapisan
luarnya yang basah, cenderung memberikan jalur untuk aliran arus melewati tubuh.
Risk of injury due to touching live wiring or electrical material may be greatly reduced by
observing the following simple precautions:
Bahaya cedera akibat menyentuh kabel listrik atau bahan listrik dapat sangat dikurangi
dengan melakukan tindakan pencegahan sederhana berikut ini:
• It is dangerous to attempt to touch any wires or electrical equipment except with the
necessary safeguards, e.g., suitably rated rubber gloves, until it is certain that the
circuit has been rendered dead.
Mencoba menyentuh kabel atau perlengkapan listrik adalah berbahaya kecuali
dengan usaha perlindungan yang benar, misalnya, sarung tangan karet yang
sesuai, sampai pasti bahwa aliran arus tersebut telah mati.
• All switches in a building which has been damaged should be treated with caution. It
is always wise to operate them with an insulated, dry object.
Semua tombol listrik dalam bangunan yang telah rusak harus diperlakukan dengan
hati-hati. Sebaiknya selalu mengoperasikan mereka dengan benda yang terinsulasi
dan kering.
• If it is necessary to touch anything in a dam- aged building, initially, only the back of
the hand should be used. If it is live, the shock will then throw the hand clear.
Apabila harus menyentuh sesuatu dalam bangunan yang rusak, hanya tangan
bagian belakang yang harus digunakan. Apabila bermuatan, maka sengatannya
akan menjauhkan tangan tersebut.
In proximity to electrified railways, or any other equipment using electricity, fIrefighters
should remember that fire damage to cables and subsequent use of water or foam has
been known to leave an electrically charged path some distance from the equipment.
Saat berada di dekat rel yang terkena aliran listrik, atau di perlengkapan lain yang
menggunakan listrik, petugas pemadam kebakaran harus ingat bahwa kerusakan kabel
akibat api dan penggunaan air atau busa telah diketahui meninggalkan jalur bermuatan
listrik di sekitar perlengkapan tersebut.
memberikan jarak yang cukup untuk memastikan bahwa sengatan listrik atau bunga api
tidak terjadi.
However, it is often necessary for fIrefighters to work, or use equipment under conditions
which are abnormal, in the vicinity of electrical equipment.
Namun, seringkali petugas pemadam kebakaran harus bekerja, atau menggunakan
perlengkapan pada kondisi yang tidak normal, di dekat perlengkapan listrik.
In such circumstances additional safety precautions/considerations are necessary.
Pada keadaan seperti itu diperlukan tindakan pencegahan dan pertimbangan tambahan.
Any actions that reduce the normal safety distances between personnel, or any equipment
they are using, and live electrical equipment should only be carried out following close
liaison with an "Authorised Person" of the Utilities Department.
Setiap tindakan yang mengurangi jarak aman normal antara personil atau perlengkapan
yang digunakan, dengan perlengkapan listrik yang bermuatan hanya boleh dilaksanakan
dengan bimbingan langsung “Pihak Berwenang” dari Utilities department.
3.3.1 Using Ladders and Aerial Appliances Substations / Menggunakan Tangga dan
Substasiun Peralatan Tinggi
Such items of equipment should NEVER be used in or adjacent to Power or Sub Stations
without an assurance from an "Authorised Person" of the Utilities Department that it is safe
to do so.
Perlengkapan seperti itu TIDAK BOLEH digunakan pada atau di dekat Pembangkit Tenaga
atau Pembangkit Substasiun, tanpa kepastian dari “Pihak Berwenang” Utilities department
bahwa aman untuk melakukannya.
650 V dan sampai 150 kV) dan tidak boleh ada bagian dari tangga, orang atau peralatan
tinggi yang berada lebih dekat dari 10 meter dari kabel tersebut.
Due allowance should be made for the knuckle on HP', stanchions.
Batas kelonggaran harus dibuat untuk tulangan pada tiang penyangga HP’.
Firefighters should bear in mind that in high wind conditions, both the cables and the fire
service equipment may be oscillating and allowances should be made for that and the safe
approach distance increased as necessary.
Petugas pemadam kebakaran harus ingat bahwa dalam kondisi angin kencang, baik kabel
maupun perlengkapan layanan kebakaran dapat bergoyang dan harus dibuat kelonggaran
untuk hal itu dan jarak aman diperpanjang seperlunya.
Bahaya flashover ini khususnya terjadi pada tegangan yang lebih tinggi, misalnya kabel
listrik tinggi 400 kV, 275 kV dan 150 kV. Namun, karena seringkali tidak mungkin untuk
benar-benar mengetahui tegangan yang dimuat konduktor, semua kabel tinggi
bertegangan tinggi harus dianggap mampu menciptakan situasi flashover ini.
In conditions of dense smoke or when flames are approaching the conductors, firefighters
should avoid positioning themselves or their equipment anywhere within a 'corridor' 10
metres either side of the overhead power line (measured along the ground).
Dalam kondisi asap tebal atau ketika api mendekati konduktor, petugas pemadam
kebakaran harus menghindari memposisikan diri mereka atau perlengkapan mereka di
manapun dalam ‘koridor’ seluas 10 meter dari tiap sisi kabel listrik tinggi (diukur di tanah).
It is also possible for this flashover hazard to be present with ground or near ground
installations and in the absence of definite information and advice from an "Authorised
Person" of the Utilities Department, the same clear 10 metre corridor should' be maintained
around any live conductor.
Bahaya flashover ini juga mungkin muncul dengan instalasi tanah atau di dekat tanah, dan
jika tidak ada informasi dan saran yang pasti dari “Pihak Berwenang” dari Utilities
department, koridor seluas 10 meter yang sama harus dibuat di sekitar tiap konduktor yang
bermuatan.
Air merupakan konduktor listrik dan ada pertimbangan keamanan khusus yang
berhubungan dengan penggunaan air atau busa di dekat perlengkapan listrik yang
bermuatan.
Experimental work has been done to establish the leakage current which passes along a jet
of water from a live conductor to the branch fitted with a variety of sizes of nozzle.
Percobaan telah dilakukan untuk mengetahui kebocoran aliran arus yang melewati aliran
jet air dari konduktor yang bermuatan ke cabang yang dipasang dengan berbagai ukuran
nosel.
The results of the experiments produced a series of theoretical distances (between a live
conductor and a nozzle) at which a pre-determined current would pass along the water
stream to the firefighter holding the branch. The variations in the distances determined,
produced two important facts for the fIrefighter:
Hasil percobaan menghasilkan serangkaian jarak teoritis (antara konduktor yang
bermuatan dengan nosel) di mana aliran arus akan melewati aliran air untuk mencapai
petugas yang memegang cabang tersebut. Variasi dalam jarak yang ditentukan,
menghasilkan dua fakta penting untuk petugas pemadam kebakaran:
• The risk of electric shock increases with the increase in nozzle size (at the same
distance).
Bahaya sengatan listrik meningkat seiring peningkatan ukuran nosel (pada jarak
yang sama).
• Water in the form of droplets is less conductive than a solid jet and therefore sprays
are safer than jets.
Air dalam bentuk tetesan kurang konduktif daripada pancaran penuh dan oleh
karena itu aliran spray lebih aman daripada jet.
It has already been pointed out that it is not possible for a firefighters to positively identify
the voltage rating of a conductor. In the absence of information and advice from an
"Authorised Person" all high voltage conductors should be assumed to be live at the
maximum voltage i.e., 150 kV.
Telah dijelaskan sebelumnya, petugas pemadam kebakaran tidak mungkin secara pasti
mengetahui peringkat tegangan suatu konduktor. Tanpa adanya informasi dan saran dari
“Pihak Berwenang” semua konduktor bertegangan tinggi harus dianggap bermuatan
dengan tegangan maksimal yaitu 150 kV.
A corridor of 20 metres either side of, or around, the live conductor should be maintained
and no hand-held firefighting branch should be allowed within that corridor.
Harus dibuat koridor seluas 20 meter di tiap sisi atau di sekitar konduktor yang bermuatan,
dan tidak boleh menggunakan cabang selang pemadaman kebakaran yang dipegang
tangan di dalam koridor itu.
If ground monitors or aerial appliances are in use with large diameter nozzles (i.e., greater
than 2Omm) then a corridor of 30 metres either side or around the conductor should be
maintained and no such large diameter nozzle should be allowed within that corridor.
Apabila monitor tanah (ground monitor) atau peralatan tinggi digunakan bersamaan dengan
nosel berdiameter besar (yaitu lebih besar dari 20 mm) maka harus dibuat koridor seluas
30 meter di tiap sisi atau di sekitar konduktor, dan tidak boleh menggunakan nosel
berdiameter sebesar itu di dalam koridor tersebut.
may provide protection from electric shock. In such cases it is necessary to ensure that the
system voltage does not exceed the safe working limit of the gloves (normally rated at
3300V). This means that for most purposes gloves can only be used on domestic low
voltage cables and equipment or appliances using domestic voltages.
Karena meningkatnya bahaya dalam tegangan yang tinggi, biasanya tidak dianjurkan untuk
melakukan pekerjaan di dekat atau mendekati konduktor yang bermuatan atau kabel
berinsulasi yang rusak. Namun, ada beberapa keadaan di mana penggunaan sarung
tangan karet listrik dapat memberikan perlindungan dari sengatan listrik. Pada kasus
seperti itu perlu untuk memastikan bahwa tegangan sistem tersebut tidak melebihi batas
kerja aman sarung tangan tersebut (biasanya diukur pada 3300 V). Hal ini berarti bahwa
sarung tangan hanya dapat digunakan pada perlengkapan dan kabel bertegangan rendah
rumah tangga (± 240 V) atau peralatan yang menggunakan tegangan rumah tangga (± 240
V).
Where system voltages exceed 3300V, or it is not possible to verify the actual value, the
only safe course of action is to ensure that the supply is cut off and declared safe to touch.
Ketika tegangan sistem melebihi 3300 V, atau keadaannya tidak memungkinkan untuk
memeriksa nilai sebenarnya, satu-satunya tindakan yang aman adalah memastikan
pasokan listrik telah dimatikan dan dinyatakan aman untuk disentuh.
Rubber gloves are generally stowed in waterproof containers and should be kept in sealed
plastic bags following testing. It is necessary to ensure good maintenance as any
dampness or damage, including quite small holes, will reduce the insulation effect of the
gloves.
Sarung tangan karet biasanya disimpan dalam wadah tahan air dan harus disimpan dalam
kantong plastik tertutup, setelah diuji. Perlu untuk memastikan pemeliharaan yang baik
karena setiap kelembaban atau kerusakan, termasuk lubang yang kecil, akan mengurangi
efek insulasi sarung tangan tersebut.
All rubber gloves should be regularly tested and when they are in use then every effort
should be made to keep them dry.
Semua sarung tangan karet harus diuji secara berkala dan ketika digunakan harus
diupayakan agar sarung tangan tersebut tetap kering.
It takes approximately 1,000 milliamps (1 amp) of current to run a 200 watt light. Here are
the effects you can expect from just a fraction of that current for a few seconds.
Membutuhkan sekitar 1.000 miliampere (1 amp) aliran arus untuk menyalakan lampu 200
watt. Berikut ini efek yang dapat diperkirakan dari sebagian aliran arus tersebut selama
beberapa detik.
Amount of current Effect on a human
1 milliamp Can just be felt
5 to 9 milliamps Cannot let go.
20 milliamps and above Increasing pain and may be fatal.
The figures above illustrate that a small amount of current for a few seconds or more can
be fatal.
Angka di atas menggambarkan bahwa jumlah aliran arus yang kecil selama beberapa detik
atau lebih dapat menjadi fatal.
It is the current that kills or injures. But the voltage, which pushes the current through the
body, also has an important effect.
Aliran arus tersebut dapat membunuh atau menyebabkan cedera. Tetapi tegangan yang
mendorong aliran arus melewati tubuh, juga mempunyai efek yang penting.
When a victim is exposed to household voltages, he or she may suffer a muscle spasm and
may be locked-on to the electrical source until the circuit is turned off, or until the victim is
often dragged clear by the weight of his or her body falling clear of the contact. Contact with
low voltage is the cause of many electrical fatalities in the home.
Ketika seseorang terkena tegangan rumah tangga (± 240 V), dia dapat mengalami
kekejangan otot dan mungkin menempel pada sumber listrik sampai aliran arus tersebut
dimatikan, atau sampai korban seringkali ditarik menjauh oleh berat tubuhnya yang jatuh
menjauhi hubungan listrik tersebut. Hubungan dengan tegangan rendah merupakan akibat
dari banyak kematian akibat listrik di rumah.
At very high voltages (on power lines, for example) the victim is often quickly blasted clear
of the circuit. This results in less internal damage, such as heart failure, but terrible surface
burns at the entrance and exit of the current.
Pada tegangan yang sangat tinggi (pada saluran listrik, contohnya) korban seringkali
terlempar menjauhi aliran arus tersebut. Hal ini menyebabkan kerusakan internal yang
sedikit, seperti kelumpuhan jantung, tetapi terjadi luka bakar serius pada kulit di jalur masuk
dan keluar aliran arus tersebut.
A victim exposed to a large electric arc can be injured by the intense heat or by ultraviolet
rays which can cause serious eye damage.
Korban yang terkena bunga api listrik yang besar dapat terluka oleh panas yang hebat atau
oleh sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan cedera mata yang serius.
In addition to the factors
outlined above, the effect of
electricity on the body
depends on:
Selain faktor-faktor yang
diuraikan di atas, efek listrik
pada tubuh tergantung pada:
(1) Condition of the skin
(dry or moist);
Kondisi kulit (kering atau
basah);
(2) The area of skin
exposed to the
electrical 'source; and
Area kulit yang terkena
sumber listrik; dan
(3) The pressure of the
body against the
source.
Tekanan tubuh terhadap
sumber tersebut.
Severity of the shock will be
increased if the point of skin
contact is moist or broken.
Tingkat keparahan sengatan
akan meningkat apabila titik
hubung dengan kulit dalam
keadaan basah atau terluka.
Any victim of electrical shock
should be examined for the
following effects on the body:
Setiap korban sengatan listrik harus diperiksa atas efek berikut pada tubuh:
1. Contraction of chest muscles, causing breathing difficulty and unconsciousness.
Kontraksi otot dada, yang menyebabkan kesulitan bernafas dan pingsan.
2. Paralysis of the respiratory centre, causing breathing failure.
Kelumpuhan pusat pernafasan, yang menyebabkan gangguan pernafasan.
3. Ventricular fibrillation of the heart (mainly resulting from lower voltages).
Fibrilasi ventrikular jantung (sebagian besar disebabkan oleh tegangan yang lebih
rendah).
4. Burns to tissue at the entrance and exit points (mainly resulting from higher
voltages).
FES Training System Competency Module Approved By Date Published
Luka bakar pada jaringan di titik masuk dan keluar (sebagian besar disebabkan
oleh tegangan yang lebih tinggi).
5. Fractures caused by muscle spasm.
Keretakan yang disebabkan oleh kekejangan otot.
(See illustration #4.)
(Lihat ilustrasi #4.)
It must be kept in mind that before any treatment can be given to the patient, the danger
must be removed. In some cases the circuit can be turned off. In other cases it cannot.
Harus diingat bahwa sebelum memberikan perawatan pada pasien, bahayanya harus
dihilangkan terlebih dahulu. Pada beberapa kasus aliran arus listrik dapat dimatikan. Pada
kasus yang lain hal tersebut tidak dapat dilakukan.
Only at household voltage levels (240 volts) can the victim be removed from a live circuit
with the use of common insulating materials.
Hanya pada tingkat tegangan rumah tangga (240 volt) korban dapat dilepaskan dari aliran
arus bermuatan dengan menggunakan bahan insulasi umum.
At other than household situations, it may be dangerous to attempt to release a victim. A
rescuer must not go to aid a victim until it is certain that the Utilities Department has
switched off the circuit.
Selain dari keadaan rumah tangga, mungkin berbahaya untuk berusaha melepaskan
korban. Seorang penyelamat tidak boleh membantu korban sampai dipastikan bahwa
Utilities department telah mematikan aliran arus listrik tersebut.