No Parameter Data
.
1 Pemerian Kristal tidak berbau tidak berwarna atau serbuk Kristal putih, tiap 1g setara
dengan 17,1 mmol NaCl
2 Kelarutan 1 bagian larut dalam3 bagian air, 10 bagian gliserol, sedikit larut dalam
etanol, larut dalam 250 bagian etanol 95%, larut dalam 2,8 air dan dalam 2,6
bagian air pada suu 100˚ C.
3 pH 4,5-7
4 OTT logam Ag, Hg, Fe
5 Cara Sterilisasi Autoklaf 121oC selama 15 menit
6 Indikasi pengganti ion Na⁺,Cl⁻ dalam tubuh dan agen tonisitas
7 Dosis Lazim Lebih dari 0.9%. injeksi iv 3-5% dalam 100 ml selama 1 jam. Injeksi
NaCl mengandung 2,5-4 mEq/ml. Na ⁺dalam plasma = 135-145 mEq/ml.
8 Penggunaan lazim/Cara pemakaian Intra Vena
9 Sediaan lazim dan kadar Injeksi 0,9%
10 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah yang terlindung dari cahaya, kering dan tertutup rapat.
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIF
No Parameter Data
.
1 Pemerian Kristal atau serbuk putih atau tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa atau
berasa asin
2 Kelarutan Larut dalam air, sangat mudah larut dalam air panas, larut dalam air
panas, larut dalam 14 bagian gliswerin, praktis tidak larut
dalam eter, aceton, etanol dan alkohol.
3 pH 4-8, 7 untuk larutan pada suhu 15˚C
4 OTT Larutan KCl iv inkompatibel dengan protein hidrosilat, perak dan
garam merkuri
5 Cara Sterilisasi Autoklaf 121oC selama 15 menit
6 Indikasi Agen tonisitas l; sumber ion kalium
7 Dosis Lazim Konsentrasi kalium pada ryte iv tidk lebih dari 40 mEq/L dengan
kecepatan 20 mEq/jam (untuk hipokalemia). Untuk mempertahankan
konsentrasi kalium pada plasma 4 mEq/L. K⁺ dalam plasma = 3,5-5 mEq/L.
8 Penggunaan lazim/Cara pemakaian Intra Vena
9 Sediaan lazim dan kadar Tablet 600mg
Injeksi 7,46%
10 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIF
No Parameter Data
.
1 Pemerian Granul atau serpihan, putih, keras, tidak, berbau
2 Kelarutan Mudah larut dalam air (1,2 bagian), dalam etanol (4 bagian), dan dalam
etanol mendidih (2 bagian), sangat mudah larut dalam air panas (0,7 bagian).
3 pH 4,5-9,2
4 OTT Karbonat, fosfat, sulfat, tartrat, sefalotin sodium, CTM dengan tetrasiklin
membentuk kompleks
5 Cara Sterilisasi Autoklaf 121oC selama 15 menit
6 Indikasi Sebagai elektrolit yang esensial bagi tubuh untuk mencegah kekurangan ion
No Parameter Data
.
1 Pemerian Cairan bening, tidak berwarna, tidak berbau.
2 Kelarutan Dapat bercampur dengan polar dan elektrolit
3 pH 6,7-7,3
4 OTT Dalam sediaan farmasi, air dapat bereaksi dengan obat dan zat tambahan
No Parameter Data
.
1 Pemerian Serbuk hablur, bebas butiran hitam, tidak berbau, tidak berasa
2 Kelarutan Larut dalam etanol, tidak larut dalam air
3 OTT Dapat menurunkan ketersediaan hayati beberapa obat seperti loperamid dan
riboflavin
4 Cara Sterilisasi Dipijar 15 menit
5 Indikasi Depirogenasi larutan obat, absorben
6 Dosis Lazim 0,1-0,3 %
7 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
RASIONALISASI FORMULASI
B. ALAT
1. Baeaker glass
2. Gelas Ukur
3. Kaca Arloji
4. Erlenmeyer
5. Pipet
6. Spatel
7. Pinset
8. Corong
9. Botol Infus
10. Batang Pengaduk
II. PERSIAPAN
1. Dikalibrasi botol infus sampai tanda (500 ml)
2. Semua alat yang digunakan disterilkan dengan cara sterilisasi yang sesuai.
III. KEGIATAN PRODUKSI
1. Ditimbang Natrium Klorida 7,334 g, dilarutkan dengan aqua p.i 40 ml.
2. Ditimbang Kalium Klorida 0,368 g, dilarutkan dalam aqua p.i 30 ml.
3. Ditimbang Kalsium Klorida 0,122 g, dilarutkan dalam aqua p.i 30 ml.
4. Campur larutan tersebut, aduk homogen.
5. Dicek pH (5,0-7,5) sebelum di ad, lalu ditambah dengan aqua p.i. ad 1100 ml.
6. Campur ad homogen.
7. Ditambahkan 1 g karbon absorben lalu dipanaskan sambil diaduk selama 15 menit,
jangan sampai mendidih sekitas 50-60oC
8. Disaring dengan kertas saring dua lapis atau sampai jernih.
9. Masukkan dalam wadah botol infus ad tanda (500 mL).
10. Ditutup dengan karet penutup steril, lalu ditutup lagi dengan kap infus.
11. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC, 15 menit.
12. Diberi etiket dan label, dikemas dalam dus, lalu diserahkan.
I. UJI ORGANOLEPTIK
A. BAHAN
1. Salep Mata Tetrasiklin
B. ALAT
1. Beaker glass
2. Pipet
3. Spluit
C. PROSEDUR
1. Ambil sampel tuangkan kedalam beaker glass.
2. Amati dengan panca indra
Warna
Bau
Bentuk
II. UJI HOMOGENITAS
A. BAHAN
1. Salep Mata Tetrasiklin
B. ALAT
1. Spatel
C. PROSEDUR
1. Ambil sampel salep mata tetrasiklin
2. Oleskan sampel padatelapak tangan
3. Amati dan rasakan ada atau tidak partikel yang menggumpal
Parameter Hasil
III. UJI PH
A. BAHAN
1. Salep Mata Tetrasiklin
B. ALAT
1. Baeaker glass
2. pHmeter
C. PROSEDUR
1. Diambil secukupnya kemudian di uji pH dengan indikator universal di plat tetes.
2. Catat hasil
Parameter Hasil
IV. KEBOCORAN
A. BAHAN
1. Salep Mata Tetrasiklin
B. ALAT
1. Tisu / lap kering
2. Kertas penyerap
3. Oven
C. PROSEDUR
1. Pilih 10 tube salep mata denga segel khusu
2. Bersihkan dan keringkan bagian luar tube dengan tisu
3. Letakkan tube dengan posisi horizontal diatas kertas penyerap dalam oven dengan suhu 60o
selama 8 jam
4. Amati keadaan tube, jika terjadi kebocoran 1 tube maka ulangi pengujian dengan tambahan
20 tube
Parameter Hasil
Tidak ada satupun kebocoran
diamati dari 10 tube pertama
Kebocoran yang diamati tidak
lebih dari 1 tube dari 30 tube
V. UJI STERILITAS
A. BAHAN
1. Salep mata tetrasiklin
B. ALAT
1. Tabung reaksi
2. Jarum Ose
3. Inkubator
C. PROSEDUR
1. Diambil 3 tabung @10 ml media FTM
2. Diambil 3 tabung @10 ml media TSB
3. Diinokulasikan larutan uji infus ringer kedalam masing-masing media
4. Diinkubasi media pada suhu 20o – 25oC selama 7 – 14 hari
Parameter Hasil
B. ALAT
1. Cawan petri
2. Water bath
3. Mikroskop
C. PROSEDUR
1. Ambil sampel 10 tube dan keluarkan isinya
2. Letakkan ke dalam cawan petri terpisah dan tutup cawan
3. Panaskan pada suhu 85o selama 2 jam sampai salep meleleh
4. Keluarkan dari oven pada suhu kamar dan biarkan membeku
5. Amgkat tutup dan balikan awan petri sehingga berada dibawah mikroskop yang
sesuai perbesaran 30x
6. Amati dan hitung jumlah partikel logam yang berukuran 50 im
Parameter Hasil