Pendahuluan
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
Pembahasan
Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal atau sepak bola sering kali digelar untuk
meramaikan pasar malam. Pertandingan dilaksanakan sore hari. Sebenarnya selain
sepak bola, bangsa Eropa termasuk Belanda juga memperkenalkan olahraga lain,
seperti kasti, bola tangan, renang, tenis, dan hoki. Hanya, semua jenis olahraga itu
hanya terbatas untuk kalangan Eropa, Belanda, dan Indo. Alhasil sepak bola paling
disukai karena tidak memerlukan tempat khusus dan pribumi boleh memainkannya.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering
menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus
untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka
kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond
itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga
Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Pada 1928 dibentuk Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) sebagai akibat dari
3
diskriminasi yang dilakukan NIVB. Sebelumnya bahkan sudah dibentuk Persatuan
Sepak Bola Djakarta (Persidja) pada 1925. Pada 19 April 1930, Persidja ikut
membentuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di gedung Soceiteit
Hande Projo, Yogyakarta. Pada saat itu Persidja menggunakan lapangan di Jalan
Biak, Roxy, Jakpus.
Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku
bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) yang berganti nama
menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) pada tahun 1936 yang
merupakan milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) milik bangsa
Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang
Indonesia.
Memasuki tahun 1930-an, pamor bintang lapangan Bond NIVB, G Rehatta dan de
Wolf, mulai menemui senja berganti bintang lapangan bond China dan pribumi,
seperti Maladi, Sumadi, dan Ernst Mangindaan. Pada 1933, VIJ keluar sebagai juara
pada kejuaraan PSSI ke-3.
Pada 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia. Pengiriman kesebelasan Indonesia (Hindia
Belanda) sempat mengalami hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal
Unie) atau organisasi sepak bola Belanda di Jakarta bersitegang dengan PSSI
(Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) yang telah berdiri pada bulan April 1930.
PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama
tinggal di Eropa, ingin pemain PSSI yang dikirimkan. Namun, akhirnya kesebelasan
dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU
yang diakui FIFA.
Pada masa Jepang, semua bond sepak bola dipaksa masuk Tai Iku Koi bentukan
pemerintahan militer Jepang. Di masa ini, Taiso, sejenis senam, menggantikan
4
olahraga permainan. Baru setelah kemerdekaan, olahraga permainan kembali
semarak.
Tahun 1948, pesta olahraga bernama PON (Pekan Olahraga Nasional) diadakan
pertama kali di Solo. Di kala itu saja, sudah 12 cabang olahraga yang
dipertandingkan. Sejalan dengan olahraga permainan, khususnya sepak bola, yang
makin populer di masyarakat, maka kebutuhan akan berbagai kelengkapan olahraga
pun meningkat. Pada tahun 1960-1970-an, pemuda Jakarta mengenal toko olahraga
Siong Fu yang khusus menjual sepatu bola. Produk dari toko sepatu di Pasar Senen
ini jadi andalan sebelum sepatu impor menyerbu Indonesia. Selain Pasar Senen, toko
olahraga di Pasar Baru juga menyediakan peralatan sepakbola.
Pengaruh Belanda dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah adanya istilah henbal,
trekbal (bola kembali), kopbal (sundul bola), losbal (lepas bola), dan tendangan 12
pas. Istilah beken itu kemudian memudar manakala demam bola Inggris dimulai
sehingga istilah-istilah tersebut berganti dengan istilah persepakbolaan Inggris.
Sementara itu, hingga 1950 masih terdapat pemain indo di beberapa klub Jakarta.
Sebut saja Vander Vin di klub UMS; Van den Berg, Hercules, Niezen, dan Pesch dari
klub BBSA. Pemain indo mulai luntur pada tahun 1960-an.
B. Sejarah PSSI
PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan nama Persatuan
Sepak Raga Seluruh Indonesia. Sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa
penjajahan Belanda, kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk
menentang penjajahan. Apabila mau meneliti dan menganalisa lebih lanjut saat-saat
sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi
kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh
muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan
5
dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda
Indonesia yang ikut bergabung.
Setelah berhenti dari Sizten en Lausada, Soeratin lebih banyak aktif di bidang
pergerakan. Sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepak bola, dia menyadari
kepentingan pelaksanaan butir-butir keputusan yang telah disepakati bersama dalam
pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda).
Soeratin melihat sepak bola sebagai wadah terbaik untuk menyemai nasionalisme di
kalangan pemuda sebagai sarana untuk menentang Belanda.
6
dengan cara kontak pribadi atau melalui kurir, seperti dengan Soediro yang menjadi
Ketua Asosiasi Muda Magelang.
Kemudian pada tanggal 19 April 1930, berkumpullah wakil dari VIJ (Sjamsoedin,
mahasiswa RHS), BIVB - Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Gatot), PSM -
Persatuan sepak bola Mataram Yogyakarta (Daslam Hadiwasito, A. Hamid, dan M.
Amir Notopratomo), VVB - Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (Soekarno), MVB -
Madioensche Voetbal Bond (Kartodarmoedjo), IVBM - Indonesische Voetbal Bond
Magelang (E.A. Mangindaan), dan SIVB - Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond
(Pamoedji). Dari pertemuan tersebut, diambillah keputusan untuk mendirikan PSSI,
singkatan dari Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia. Nama PSSI lalu diubah
dalam kongres PSSI di Solo pada tahun 1930 menjadi Persatuan sepak bola Seluruh
Indonesia sekaligus menetapkan Ir. Soeratin sebagai ketua umumnya.
Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat Hungaria yang mengalahkan Hindia Belanda.
Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Perancis. Sekitar 10.000
penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain
mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda
mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi
tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22
atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat
banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan
7
penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28,
dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak
kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem gugur.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya
pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-
Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".
Setelah penampilan perdana itu, Indonesia tidak pernah lagi masuk babak pertama
Piala Dunia FIFA, dengan hasil paling memuaskan adalah Sub Grup III Kualifikasi
Piala Dunia FIFA 1986. Ketika itu Indonesia hampir lolos ke Piala Dunia 1986 tetapi
Indonesia kalah di partai final kualifikasi melawan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
Era 1950
Setelah era Perang Dunia kedua, pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan
kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah itu, sepak bola Indonesia mengalami kemajuan di Asia. Mereka berhasil lolos
ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan
bertemu dengan raksasa dunia ketika itu, Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh
kiper terbaik dunia ketika itu, Lev Yashin. Ketika itu mereka berhasil menahan Uni
Soviet 0-0. Namun pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4-0 pada
pertandingan kedua. Prestasi ini adalah prestasi tertinggi Indonesia dalam sejarah
sepak bola di Indonesia.
Pada tahun 1958, Indonesia juga merasakan hasil terbaik di Kualifikasi Piala Dunia
1958 dimana Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Namun
8
mereka menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua dikarenakan
alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi piala dunia
hingga tahun 1970.
Era 1960-1970
Pada era ini, lahirlah pesepak bola Indonesia yang terkenal di Asia antara lain
Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Jacob Sihasale, Kadir, Iswadi Idris, Andjiek Ali
Nurdin, dan Yudo Hadianto. Diantara mereka yang paling fenomenal adalah Soetjipto
Soentoro. Ia adalah pemain tersukses di Indonesia dengan membawa Indonesia
menjadi raja sepak bola Asia.
Ketika itu Indonesia berhasil menjuarai berbagai turnamen yaitu Turnamen Merdeka
1961, 1962, 1969, Piala Emas Agha Khan 1966, dan Piala Raja 1968. Indonesia juga
berhasil meraih medali perak dalam Asian Games 1966.
Bahkan pemain Indonesia ada yang dipanggil AFC untuk menjadi bagian dari skuat
Asia All Stars pada tahun 1967-1968. Mereka adalah Soetjipto Soentoro yang
bertindak sebagai penyerang bayangan sekaligus sebagai kapten, Jacob Sihasale
sebagai penyerang tengah, Iswadi Idris bertindak sebagai penyerang sayap kanan, dan
Kadir sebagai penyerang sayap kiri. Ketika itu, mereka adalah kuartet tercepat yang
pernah dimiliki Indonesia
9
Era 1970-1990-an
Era ini merupakan era dimana sepak bola Indonesia masih menjadi negara terkuat di
Asia. Indonesia berhasil menjuarai Piala Pesta Sukan 1972 di Singapura untuk
terakhir kali. Namun Indonesia sempat berjaya ketika mereka berhasil mengalahkan
tim asal Amerika Latin, Uruguay.
Ketika itu Indonesia berhasil mengalahkan Uruguay dengan skor 2-1. Beruntung
ketika itu, Indonesia memiliki pemain yang bertalenta yang sangat mumpuni seperti
Ronny Paslah, Sutan Harhara, Ronny Pattinasarany, Risdianto, Andi Lala, Anjas
Asmara, Waskito dan pemain bekas angkatan Soetjipto Soentoro.
Setelah itu sepak bola Indonesia berangsur mengalami penurunan. Terakhir mereka
menjuarai SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Di kualifikasi Piala Dunia, prestasi
terbaik hanya diraih ketika Indonesia berhasil lolos ke putaran final. Namun harus
kandas di tangan Korea Selatan dengan agregat 1-6.
Piala Asia
Di kancah Piala Asia Indonesia pertama kali tampil di putaran final pada tahun 1996
di Uni Emirat Arab (UAE). Indonesia berhasil membuat kejutan di pertandingan
pertama dengan berhasil menahan imbang Kuwait 2-2, tetapi akhirnya tersingkir di
penyisihan grup setelah kalah 2-4 dari Korea Selatan dan kalah 0-2 dari tuan rumah
10
UAE. Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah
menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor
yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia,
Thailand, dan Vietnam.
Piala AFF
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara
Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger) dan hanya menjadi salah satu tim unggulan.
Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua pada tahun 2000, 2002, dan 2004,
dan 2010 (dan menjadikan Indonesia negara terbanyak peraih runner-up dari seluruh
negara peserta Piala AFF). Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali
emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
11
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari sejarah sepak bola Indonesia bisa kita lihat bahwa persepakbolaan di Indonesia
Diharapkan sepak bola Indonesia menjadi sepakbola sebagai sebuah industri yang
menjanjikan dengan ditopang infrastruktur yang mumpuni. Yang memperhatikan
pembinaan usia dini untuk dapat menjadi pesepakbola profesional. Selain itu,
diharapkan kualitas sumber daya manusia terutama pelatih dan wasit sebagai bagian
dari suksesnya pelaksanaan sebuah pertandingan. Semoga kompetisi sepakbola
indonesia bersih sehingga dunia internasional tidak akan memandang sebelah mata
12
terhadap kompetisi indonesia.
Dengan kompetisi yang terlaksana dengan baik, Saya pun berharap hal tersebut
memiliki imbas terhadap prestasi tim nasional indonesia. “muara kompetisi adalah
tim nasional. Dan filosopi timnas adalah akan kuat di masa depan jika pembinaan dini
itu benar dari sekarang.
13
DAFTAR PUSAKA
http://semuatugasmakalah.blogspot.com/2015/07/makalah-sepak-bola.html
https://aturanpermainan.blogspot.com/2015/08/sejarah-sepak-bola-indonesia-
lengkap-benar.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
14