Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

12. Cara Pewarisan Sifat

A. Tujuan :

1. Menyajikan hasil pengamatan pembelahan mitosis pada akar bawang


merah
2. Membandingkan pembelahan mitosis dan meiosis.
3. Membandingkan oogenesis dan spermatogenesis.
4. Membedakan antara struktur DNA dan RNA..
5. Menjelaskan proses sintesis protein..
6. Menjelaskan pola –pola hereditas pada manusia.
7. Menjelaskan macam-macam mutasi gen dan kromosom
.

B. Alat dan Sumber Belajar

Alat :
1. Mikroskop 6. Pinset
2. Kaca preparat 7. Burnsen
3. Jarum bertangkai 8. Water bath
4. Cutter 9. Pipet
5. Beaker glass
6. Alat pengetuk/pensil kayu
7. Cawan petri

Bahan :
1. Larutan fiksasi
2. HCl 1N
3. Pewarna acetocarmin 45%
4. Aquadest steril
5. Spirtus
6. Akar bawang merah ( Allium cepa )
7. Kertas tissu

C. Teori :

Mitosis terbagi atas empat tahapan yaitu: Profase, Metafase, Anafase dan
Telofase. Tahap sel diluar periode pembelahan disebut Interfase yang meliputi
periode G1 (pertumbuhan sel 1), S (sintesis DNA) dan G2 (pertumbuhan sel 2)
pada daur sel. Sedangkan meiosis terdiri dari profase 1, metafase 1, anafase 1,
telofase 1, profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2. Dalam pengamatan
mikroskopis tahapan-tahapan tersebut mempunyai cirri-ciri khusus. Pembelahan
mitosis terdapat pada sel tubuh dan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel
kelamin yang disebut oogenesis pada wanita dan spermatogenesis pada pria. Sifat

1
akan diwariskan pada keturunan ketika terjadi fertilisasi oleh gen. Gen bisa
mengalami mutasi.

D. Kegiatan :

1. Siapkan gelas alroji berisi HCl 1N


2. Pemotongan akar (akar dipotong sekitar 0.5 – 1.0 cm, ambil bagian ujungnya)
3. Fiksasi dan pelunakan (masukkan/rendam selama 15 menit dalam gelas alroji
berisi HCl 1 N agar spesimen terfiksasi dan menjadi lunak)
4. Pewarnaan (pindahkan spesimen pada gelas objek bersih yang sudah ditetesi
acetocarmin 45%)
5. Pencacahan (potong spesimen sekitar 1 mm dari ujung dan sisanya dibuang,
kemudian dicacah menggunakan ujung jarum)
6. Tutup dengan gelas penutup dan dipanaskan diatas lampu spiritus (harus
dijaga jangan sampai mendidih)
7. Letakkan gelas objek diatas kertas penghisap, Lakukan squash/penekanan
dengan ibu jari sambil putar ke kanan hingga diperoleh preparat tipis
dengan sel-sel yang terpisah lakukan sedikit penekanan pada tutup
gelas. Selanjutnya tekan pada salah satu bagian sudut gelas penutup dan
diketuk-ketuk dengan bagian ujung kayu kecil (pensil kayu) dengan arah dari
tengah ke pinggir.
8. Amati dibawah mikroskop dari pembesaran lensa objektif 10 x s/d 100 x.

Hail pengamatan

1. Buatlah gambar hasil pengamatan

Keterangan :
1. Telofase
2. Profase
3. Anafase

Perbesaran : 40×10
2.Bedakanlah antara mitosis dengan meiosis

No. Perbedaan Pembelahan mitosis Pembelahan meiosis


1. Tempat terjadinya Terjadi pada semua sel tubuh Hanya terjadi pada sel gonad
(autosom) yang sedang saat pembentukan gamet.
memperbanyak diri.
Hanya terdapat satu tahap Terdapat dua tahap
2. Tahapan pembelahan dalam siklus pembelahan, yaitu meiosis I
pembelahan sel. dan meiosis II.
Jumlah sel anakan hasil Satu sel induk menghasilkan 2 Satu sel induk menghasilkan
3.
pembelahan sel anak 4 sel anak

4. Jumlah kromosom anak Diploid (2n) Haploid (n)

5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada tahap profase I

Reduksi kromosom yaitu


6. Tujuan Pertumbuhan dan regenerasi
pembentukan gamet

3. Bedakanlah antara oogenesis dengan spermatogenesis

No. Perbedaan oogenesis spermetogenesis


1.
Tempat terjadi Testis Ovarium
Memiliki periode istirahat
2. Proses Terjadi terus menerus
yang panjang
Berbeda, ovum memiliki
3. Ukuran Sama
ukuran yang lebih besar
Dimulai pada masa pubertas, Pralahir, pasca lahir, pasca
4. Waktu terjadi
selama hidup pubertas, hingga menopause
4 sel fungsional, yaitu sperma 1 sel ovum(n) dan 3 badan
5. Hasil
(n) polar(n)
Hanya menghasilkan satu
6. Jumlah produk Ratusan juta sperma
ovum perbulan
4. Bedakanlah antara DNA dengan RNA

No. Perbedaan DNA RNA


1. Pengertian DNA merupakan jenis RNA atau asam ribonukleat
biomolekul atau materi yang merupakan sebuah
membentuk kromosom – polinukleotida rantai
kromosom yang menyimpan tunggal ataupun ganda yang
informasi detail genetika dan gak berpilin.
beberapa virus didalam tubuh
makhluk hidup.

2. Struktur Penyusun Mempunyai susunan kimia Polimer dalam pembentuk


berupa polimer dari rantai RNA ada satu neuklotida
panjang nukleotida. Setiap yang tersusun atas satu
nukleotida terdiri dari gula gugus fosfat, gula pentosa
pentosa deoksiribosa, gugus ribosa, basa nitrogen yang
fosfat dan basa nitrogen. terdiri atas basa purin dan
pirimidin yang mengikat
berselang seling antara satu
dengan yang lain.

3. Fungsi Sebagai pembawa materi Sebagai pengendali


genetika dari gen indukan ke aktivitas sel, yang
gen anakan atau turunan. mempunyai tugas sebagai
katalisator dan mengatur
reaksi metabolik.

4. Proses Pembentukan Proses pembentukan DNA Proses pembentukan RNA


disebut juga dengan replikasi dilakukan oleh enzim RNA
DNA. polymerase yang menyalin
gen, kemudian enzim
tersebut akan mengikat gen
yang akan ditranskripsi.

5. Bentuk Mempunyai bentuk RNA ini berbentuk pita


menyerupai pita spiral ganda, tunggal, dengan ukuran
mempunyai ukuran lebih lebih pendek, dan
panjang dan juga membulat. berbentuk lebih tipis.

6. Letak Dalam nukleus, kloroplas, dan Nukleus, sitoplasma,


juga mitokondria. mitokondria, dan
juga ribosom.

7. Komponen Penyusun DNA tersusun dari komponen


gula Deoksiribosa dan jenis Komponen gula yang
basa penyusunnya yaitu Purin, menyusun RNA adalah
gugus fosfat, dan Primidin Ribosa dan jenis basa yang
(sitosin dan timin). menyusunnya yaitu Purin
dan Primidin.

8. Kadar Tetap, tidak dipengaruhi oleh Berubah-ubah sesuai sesuai


dengan jumlah sintesis
aktivitas sintesis protein.
protein yang dibutuhkan.

9. Keberadaannya Periode pendek karena


Permanen
mudah terurai.

5. Jelaskan proses síntesis protein

Proses sintesis protein dimulai ketika ikatan hidrogen DNA hasil replikasi dipecah atau diputus
oleh enzim RNA polymerase. Kemudian rantai DNA tersebut dikode oleh mRNA. Sintesis
protein terjadi melalui dua tahap, yaitu transkripsi yang dilanjutkan dengan translasi.

A. Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan informasi DNA kepada mRNA. Proses ini terjadi di dalam
nukleus dan dikatalisasi oleh enzim RNA polymerase. Transkripsi hanya terjadi pada satu untai
rantai DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja.
Terdapat beberapa tahapan pada proses transkripsi, yaitu:

Inisiasi (Permulaan) Transkripsi


Tahapan inisiasi, yaitu sebagai berikut:

1. RNA polymerase melekat pada daerah promoter atau pangkal transkripsi untuk memulai
transkripsi.
2. RNA polymerase kemudian berikatan dengan kumpulan protein sehingga membentuk
kompleks inisiasi transkripsi.
3. RNA polymerase membuka untaian rantai ganda DNA.

Elongasi (Pemanjangan) Transkripsi


Tahapan elongasi, yaitu sebagai berikut:

1. Setelah rantai ganda DNA terbuka, RNA polymerase kemudian meyusun untaian nukleotida-
nukleotida RNA dari arah 5’ ke 3’ sesuai dengan pasangan basa nitrogennya sehingga terjadi
pemanjangan RNA.
2. RNA akan membentuk pasangan basa Adenin (A) dengan Urasil (U).

Terminasi (Pengakhiran) Transkripsi


Tahapan terminasi, yaitu sebagai berikut:

1. Terminasi terjadi pada daerah terminator. Daerah ini memiliki urutan DNA yang berfungsi
untuk menghentikan proses transkripsi.
2. Rantai DNA menyatu kembali kemudian RNA polymerase dan mRNA yang telah terbentuk
akan terlepas dari DNA. mRNA (Messenger RNA), merupakan RNA yang mengandung kode
genetik (kodon) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA yang menjadi cetakan untuk menjadi
urutan asam amino polipeptida yang mengkode suatu protein tertentu.
3. Kemudian mRNA akan keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus dan masuk ke dalam
sitosol.

B. Translasi
Translasi adalah sintesis polipeptida dari mRNA untuk menentukan urutan-urutan asam amino
yang akan membentuk suatu protein. Translasi terjadi di ribosom. Pada tahap ini, sel harus
menerjemahkan kode gentik atau kodon. Kodon adalah tiga nukleotida pada urutan mRNA yang
dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino. Urutan asam amino akan mengkode suatu
protein spesifik.

Terdapat beberapa tahapan pada proses translasi, yaitu:


Inisiasi (Permulaan) Translasi
1. Ujung mRNA yang telah keluar dari nukleus akan berikatan dengan ribosom unit kecil melalui
bantuan GTP dan enzim. Peristiwa tersebut disebut dengan kodon inisiasi
2. Kodon inisiasi tersebut adalah AUG. Kodon AUG memberikan sinyal untuk memulai proses
translasi.
3. Kemudian, tRNA (transfer RNA) antikodon UAC yang membawa asam amino metionin
melekat pada kodon inisiasi AUG. tRNA antikodon UAC merupakan komplementer dari
kodon AUG. tRNA sendiri berfungsi untuk mengantarkan informasi genetik mRNA dari
sitoplasma menuju ribosom untuk disusun menjadi protein.

Elongasi (Pemanjangan) Translasi


1. Kodon yang dibawa oleh mRNA akan diterjemahkan satu persatu menjadi asam amino.
2. asam amino berikutnya akan ditambahkan satu persatu-satu dari asam amino pertama
(metionin).
3. Asam amino pertama (metionin) segera lepas dari ribosom, tRNA kembali ke sitoplasma untuk
mengulangi fungsinya. tRNA berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon mRNA
berikutnya.
4. Setelah itu masing-masing asam amino akan digabungkan oleh tRNA.
5. Gabungan asam amino tersebut akan membentuk rantai polipeptida yang dikatalisasi oleh
rRNA. rRNA (ribosomal RNA) terdapat pada ribosom sub unit besar yang berfungsi sebagai
enzim pembentuk ikatan peptida yang menyambungkan polipeptida-polipeptida antar asam
amino.

Terminasi (Pengakhiran) Translasi


1. Proses translasi berakhir ketika salah satu kodon stop mRNA (UAA, UAG, dan UGA) melekat
pada ribosom.
2. Polipeptida atau protein yang terbentuk akan terlepas dari ribosom dan terjadi pelepasan sub
unit ribosom menjadi sub unit besar dan kecil.
3. Protein yang telah disintesis mengalami proses post-translasi. Pada tahap ini, protein dapat
berikatan dengan karbohidrat atau dipecah kembali menjadi beberapa polipeptida.
6. Jelaskan pola-pola hereditas pada manusia

Pola hereditas dibagi atas beberapa jenis, yaitu :

1. Tautan => merupakan keadaan dimana ada beberapa sifat fenotip yg selalu terpisah bersama-sama
pada waktu pembelahan meiosis. Jadi tidak semua gen berpisah secara bebas, melainkan ada beberapa
gen yang cenderung selalu bersama-sama atau bertautan satu dengan lainnya.

2. Pindah silang => Merupakan keadan dimana kromosom homolog mengalami pengaturan letak dan
berduplikasi menjadi kromatid yang mempunyai empat benang.

3. Determinasi seks => merupakan keadaan dimana dalam semua sel terdapat pasangan kromosom
homolog, tetapi selalu terdapat satu pasang kromosom yang berbeda antara jantan dan betina.

4. Pautan seks => merupakan keadaan dimana kromosom x maupun kromosom y banyak mengandung
gen yang tidak semuanya bersangkut paut dengan sifat seksualitas.

5. Gagal pisah => merupakan peristiwa gagalnya kromosom untuk berpisah pada saat pembelahan
meiosis sehingga menyebabkan jumlah kromosom berubah.

6. Alel ganda => merupakan keadaan dimana gen yang memiliki alel berjumlah lebih dari dua.
7. Bedakanlah antara mutasi gen dengan mutasi kromosom

No. Perbedaan Mutasi gen Mutasi kromosom


1. Tempat terjadinya Pada gen Pada kromosom

2. Penyebab akibat perubahan basa disebabkan oleh terjadinya


nitrogen/susunan duplikasi, inversi,
polinukleotida pada rantai penghapusan, penambahan,
DNA ataupun translokasi
kromosom pada proses
meiosis.

Kesimpulan
mitosis adalah pembelahan sel yang hasilnya adalah 2 sel keturunan yang sifatnya identik. Terjadi
pada sel somatis tubuh yang bertujuan untuk regenerasi dan pertumbuhan sel tubuh. Ada 5 fase atau
tahapan dalam mitosis yaitu, interfase, profase, metafase, anafase dan telofase.

Tentukan pendekatan, model, media yang cocok untuk mengajarkan materi


tersebut Beri alasan!
Pendekatan : Pendekatan Saintifik,
Alasan : karena merupakan pendekatan yang ilmiah yang fungsional terhadap masalah
tertentu, sehingga pengetahuan dan jawaban yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

Model : Problem Based Learning,


Alasan : karena dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan
siswa, siswa tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
tetapi melalui model problem based learning (PBL) siswa menjadi aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya membuat kesimpulan.

Media : PPT dan Video,


Alasan : karena dengan penggunaan media power point akan memudahkan
siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Media pembelajaran yang paling tepat
dan akurat dalam menyampaikan pesan dan akan sangat membantu pemahaman peserta
didik. Dengan adanya media video peserta mampu mencapai kemampuan dalam ranah
kognitif, afektif, psikomotorik dan meningkatkan kemampuan interpersonal.

Anda mungkin juga menyukai