OLEH :
FITRIA DAMAYANTI
144012015094
OLEH :
FITRIA DAMAYANTI
144012015094
Fitria Damayanti
ABSTRAK
iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1
Fitria Damayanti
ABSTRAK
Inguinal hernia is the second most surgical case after appendicitis. There are
18,145 cases of hernia and 75% occur in inguinal hernias. Based on research
studies, generally cases of inguinal hernia are caused by work that requires lifting
heavy objects
The results showed that murottal distraction techniques were able to reduce pain
in patients. R and Mr. T, to Mr. R obtained a decrease in pain scale for 3 days, ie
pain scale 6 fell to pain scale 2, in Mr. T pain scale 7 falls to pain scale 2. It is
expected for nurses to care for patients comprehensively and optimally, especially
for patients who experience inguinal hernia post op with acute pain nursing
problems
iv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2
v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3
vi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4
Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal : 25 Juli 2018
Yang menyatakan
(Fitria Damayanti)
NIM. 144012015094
vii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
5
MOTO HIDUP
Jadilah orang yang rajin dan giat sebelum menyesali kemalasan yang membuat
Orang yang selalu belajar dari kesalahan adalah orang yang berani sukses
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi, saya acc dan saya menang.
Alhamdulillah
viii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim..
Tidak ada kata selain mengucap rasa syukur dengan seizin Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat serta karunia-Nya kepada penulis bisa menyelesaikan tugas
akhir ini, sholawat serta salam penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga
sampai sekarang indahnya iman dan islam masih terasa. Bantuan dari berbagai pihakpun,
tak luput dalam penyelesaian tugas akhir ini, baik bantuan secara materi, spritual,
informasi, dan motivasi. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimkasih
1. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk sepasang malaikatku didunia ini yaitu
ayahanda Yudi Yansyah dan ibunda Hawziah yang saya cintai dan saya sayangi yang
dalam sujud-sujud panjangnya selalu berdoa untuk kebaikanku, yang selalu rela
berkorban serta slalu memberikan dukungan agar saya menjadi orang sukses dan
2. Kedua adikku yang saya cintai (Rizki Hariyansyah dan Hadi Muntazir) yang telah
3. Untuk among yang saya sayangi dan cintai yang selalu mendokan dan mendukung
saya dan alm. Enggom yang semasa hidupnya selalu menyayangi, slalu mendukung
4. Keluarga besarku serta saudar-saudara saya yang telah mendukung dan selalu
mendo’akan saya.
5. Ibu Ns. Rita Sari, M.kep selaku pembimbing satu, Ibu Ns. Tiara, MNS. Selaku
ix
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
7
Terimakasih atas waktu, diskusi, dan arahan untuk membimbing penulis dalam
Keperawatan.
7. Angga Tomi Saputra “terimakasih sangat banyak sekali atas waktu dan perhatian
yang selama ini tercurah terimakasih sekali lagi untuk selalu sabar dan mau
direpotkan, maaf sebesar-besarnya atas egoisme dan emosi diri yang sering kali
menyemangati, menemani dan mau di repotkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
9. Untuk sahabat-sahabatku tercinta Irma Tri Wahyuni, Ariska Sofyana, Antika Citra
Anggraini, Yolian Belia Candi, Nanda Tri Oktavia, Elssy Septarani, Ayu septiana,
kak Istiqomah Mahmuda, Pisda, Rita, Mia, Om Remo dan jajaran teman kelas
Perawat B yang membuat keseharian dibangku perkuliahan menjadi lebih berarti dan
10. Untuk sahabat-sahabatku tercinta Riska Ayu T, Mila Sania, Waladatissani, Mirna
hikmalia yang selalu menyemangati dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah semoga
12. Serta seluruh pihak yang terlibat dan sangat mendukung dalam penyelesaian tugas
Sekali lagi penulis ucapkan terimakasih banyak karena dukungan seluruh pihak diatas
x
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
8
RIWAYAT PENULIS
xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
dengan waktu yang di tentukan. karya tulis ilmiah ini berjudul “Asuhan
Keperawatan Klien Yang Mengalami Post Op Hernia Inguinalis Dengan Masalah
Keperawatan Nyeri Akut Di RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2018”
Penulis karya tulis ilmiah ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir dalam
menempuh pendidikan Diploma III di STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mendapat banyak petunjuk dan bantuan baik
moril maupun materil, untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Dalam menyusun karya tulis ilmiah sudah berusaha sebaik mungkin dengan
kemampuan penulis agar karya tulis ilmiah ini menjadi sempurna. Kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menjadikan karya tulis ilmiah ini jauh
lebih baik lagi. Semoga bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pada
dunia keperawatan pada khususnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
xii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
10
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan ...................................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................ 5
C. Tujuan ............................................................................................... 5
D. Manfaat ............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
xiii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
11
DAFTAR TABEL
xiv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
12
DAFTAR GAMBAR
xv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SOP
xvi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
Hernia merupakan prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Ada beberapa macam
jenis hernia, salah satunya yaitu hernia inguinalis merupakan hernia yang
skrotum. Orang awam biasa menyebutnya “turun bero” atau “hernia”. Hernia
1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2
appendisitis, sampai hari ini hernia inguinalis masih menjadi tantangan dalam
kasus,75% terjadi pada hernia inguinalis, sekitar 15% hernia femoralis dan
setiap tahunnya meningkat. Didapatkan data pada dekade 2005 sampai 2010
negara uni emirat arab adalah negara dengan jumlah penderita hernia terbesar
sendiri. Dari total tersebut, 15.051 diantaranya terjadi pada pria dan 3.094
tidak merasakan nyeri pada saat dibedah. Namun setelah operasi selesai dan
pasien mulai sadar, ia akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang
telah dikenal sejak 550tahun Masehi, dan ini dikembangkan oleh Phytagoras
penenang pun turun drastis hingga 50%. Musik juga merangsang pelepasan
atau pembacaan ayat Al-Qur’an beberapa studi menyebutkan efek yang sama
dengan terapi musik. Pada penelitian tiga pria dan dua perempuan,
mendengarkan murottal meski tidak memahami Bahasa Arab dan tidak diberi
Sejalan dengan teori diatas penelitian yang dilakukan oleh (Sodikin, 2012)
Penelitian yang dilakukan oleh (Hikmanti, 2016) salah satu surat yang
efektif digunakan dalam terapi murottal untuk mengatasi nyeri pasca operasi
caesar adalah surat Ar Rahman yang dilantunkan oleh Ahmad Saud dengan
Sakit Umum Daerah Pringsewu didapatkan data bahwa klien yang mengalami
operasi hernia dari bulan Oktober sampai saat ini didapatkan 45 pasien yang
inguinalisyaitu klien mengeluh nyeri. Nyeri yang dirasakan klien berasal dari
terdapat masalah yang sering muncul yaitu pasien merasakan nyeri, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah
(KTI) dengan judul “Asuhan keperawatan medikal bedah pada klien yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Lampung.
Pringsewu Lampung.
Pringsewu Lampung.
Pringsewu lampung.
Pringsewu lampung.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
nyeri akut.
nyeri akut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah
dari cincin inginalis.Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus,
dalam Muttaqin,2010).
menurut letaknya :
8
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9
dinding perut yang relatif lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa
sakit dan tidak dapat didorong kembali ke dalam perut ketika pertama
kali ditemukan.
Hernia ini muncul sebagai tonjolan di sekitar pusar yang terjadi ketika
ke bawah melalui celah. Jika anda merasa ada benjolan dibawah perut
yang lembut, kecil, dan mungkin sedikit nyeri dan bengkak, anda
mungkin terkena hernia ini. Hernia tipe ini lebih sering terjadi pada
2. Etiologi
yang tidak diketahui. Lemahnya dinding dapat terjadi pada usia lanjut
akibat perubahan struktur fisik dari dinding rongga. Faktor presipitasi dari
yang tinggi, seperti atlet angkat besi, balap sepeda, dan berbagai jenis
terjadinya hernia. Bila dua faktor ini terjadi bersamaan, maka individu
3. Manifestasi klinis
4. Patofisiologi
masuk kedalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, akan menonjol
tonjolan akan sampai ke skrotum melalui jalur yang sama seperti pada saat
janin. Jalur ini biasanya menutup sebelum kelahira, tetapi mungkin tetap
Muttaqin,2010).
epigastrika inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di bagian medial.
5. Pathway
Gangguan gastroiintstinal,
mual, muntah serta
penurunan intake nutrisi dan Hernia iresponibel Hernia responsibel
cairan
Respons sensitivitas
saraf lokal Nekrosis intestinal
Intervensi bedah
Herniorafi relatif
Ketidaknyamanan
abdominal
Risiko
Risiko infeksi
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
6. Penatalaksanaan
berikut :
dinding perut.
kanal.
(Mutaqqin,2010)
B. Konsep Nyeri
1. Definisi
dan fantasi luka (Tozier dan erb, 1987, dalam Tamsuri, 2012 )
onset mendadadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
2. Penyebab Nyeri
3. Intensitas Nyeri
berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran subjektif nyeri dapat
(Tamsuri, 2012)
4. Karakteristik nyeri
(terus menerus, hilang timbul) dan kualitas nyeri (seperti di tusuk, seperti
penggunaan obat, dan apa yang diyakini klien dapat membantu dirinya.
perilaku ini sering didasarkan pada upaya try and error.(Tamsuri, 2012)
a. Respon fisik
Respon fisik timbul karena pada saat impuls nyeri di transmisikan oleh
simpatis. sedangkan pada nyeri yang berat dan tidak dapat ditoleransi
b. Respon psikologis
nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien. Klien yang mengartikan
1. Distraksi
a. Distraksi visual
b. Distraksi pendengaran
amplitude. Pada pitch yang rendah dengan rhythm yang lambat dan
c. Distraksi pernafasan
d. Distraksi intelektual
e. Teknik pernafasan
f. Imajinasi terbimbing
yang tampak dan bau - bauan yang terbayangkan. Minta klien untuk
2. Relaksasi
dan cepat Menurut S meltzer & Bare 2007 dalam Madesti,201 tehnik
1. Pengkajian
lipat paha atau nyeri hebat pada abdomen. Keluhan adanya benjolan
nyeri.
apendektomi.
auskultasi
2. Diagnosis keperawatan
pascabedah.
b. Resiko tinggi infeksi b.d adanya luka port de entree luka pasca bedah
pembedahan
(Muttaqin,2010)
3. Rencana keperawatan
a. Nyeri akut b.d respon inflamasi lokal, kerusakan jaringan lunak pasca
bedah.
Kriteria Hasil:
Nyeri
Intervensi Rasional
Kreteria evaluasi :
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Berikan informasi pada pasien pasca - Ambulasi dini sangat penting untuk
bedah yaitu : mempercepat pemulihan
4. Implementasi
( Mutaqqin, 2010)
5. Evaluasi
mengurangi nyeri.
(Mutaqqin, 2010)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(Dharma, 2011)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,
B. Batasan istilah
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan.
33
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
34
atau pengumpulan data itu konsisten antara sumber data yang satu dengan
berikut :
Asuhan keperawatan pada klien yang mengalami luka post op hernia inginalis
C. Partisipan
keperawatan dan diagnosis medis yang sama yaitu post op hernia inguinalis
dengan masalah keperawatan nyeri akut dan mempunyai kriteria inklusi dan
kriteria ekslusi
1. Kriteria inklusi :
penelitian ini
2. Kriteria ekslusi
b. Subyek penelitian yang drop out atau yang tidak bersedia menjadi responden
Studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu yang
akan dilakukan tindakan perawatan minimal selama 3 hari atau sejak pertama
klien masuk rumah sakit sampai pulang. Jika sebelum 3 hari perawatan klien
sudah pulang, maka akan digantikan dengan klien lainnya yang sejenis. Dan
E. Pengumpulan data
3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data
F. Analisis data
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, gambar, bagan maupun teks
4. Kesimpulan
kesehatan.
G. Etik Penelitian
1. Informed Consent
3. Confidentiality(kerahasiaan)
4. Non maleficience
5. Justice
keperawatan lainnya.
6. Beneficiency
meminimalkan resiko.
7. Infidientialy
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
Peneliti mencari buku dan artikel yang berhubungan dengan sumber untuk
meminta izin untuk mencari data-data di ruang bedah rumah sakit umum
2. Tahap pelaksanaan
oleh Ahmad Saud dengan durasi 13menit 55detik. Pengumpulan data ini
3. Tahap akhir
BAB IV
A. HASIL
Lampung.
40
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
41
berkualitas.
berakhlak mulia.
2. Pengkajian
Tabel 4.1
Identitas klien
B. Identitas
penanggung jawab
Nama : Tn. S Ny. F
1. Riwayat penyakit
Tabel 4.2
Riwayat Penyakit
b. Riwayat saat
pengkajian
keluhan utama : Nyeri Nyeri
Nyeri disebabkan oleh Nyeri disebabkan oleh
luka operasi hernia luka pasca operasi hernia
inguinalis sinistra, nyeri ingunalis sinistra, nyeri
seperti ditusuk-tusuk, terasa panas, seperti
pasien mengatakan nyeri tersayat-sayat.
terasa dibagian abdomen Pasien mengatakan nyeri
bawah (inguinalis). Pasien terasa dibagian abdomen
mengatakan nyeri terasa bawah sampai ke alat
saat bergerak dan batuk, kelamin
pasien mengatakan nyeri nyeri terasa saat pasien
berkurang saat tidur / mencoba untuk bergerak,
istirahat. nyeri terasa berkurang saat
Skala nyeri 6 pasien beristirahat.
Nyeri dirasakan hilang Skala nyeri 7
timbul Nyeri dirasakan terus
menerus
Bagan 4.1
Genogram
Genogram klien 1
Genogram klien 2
Keterangan
x : Meninggal : Klien
Berdasarkan gambar 4.3 klien 1 dan klien 2 tidak memiliki riwayat penyakit
Tabel 4.3
b. BAB b. BAB
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB Pasien mengatakan BAB
1-2 kali sehari, waktunya 1-2 kali sehari, waktunya
tidak menentu, tidak menentu,
konsistensi padat, tidak konsistensi padat, tidak
ada keluhan saat BAB, ada keluhan saat BAB,
pasien tidak pernah pasien tidak pernah
penggunakan obat penggunakan obat
pencahar. pencahar.
Saat sakit : Saat sakit :
Pasien mengatakan Pasien mengatakan
belum BAB sejak dirawat belum BAB sejak masuk
dirumah sakit. Pasien rumah sakit.
tidak menggunakan obat
pencahar.
IWL : IWL :
=(15XBB) =(15XBB)
24jam 24jam
=15x58 =15x63
24 jam 24 jam
= 36.25cc/hari = 39.38cc/hari
Output Output
= IWL + urine + muntah = IWL + urine + muntah
= 36.25 + 1250 + 0 = 39.38 + 1100 + 0
= 1,287 = 1,139
Balance Balance
= input - Output = input - Output
= 3000 – 1,287 = 2500 - 1,139
= 2,998cc/Hari = 2,498cc/Hari
d. Pola istirahat dan
tidur Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Pasien mengatakan saat sehat Pasien mengatakan saat sehat
pasien tidur 5-6jam/hari, dan pasien tidur 6-7jam/hari, dan
tidur siang 1-2jam/hari tidak tidur siang tidak lebih dari
ada keluhan saat tidur. Pasien 1jam. Tidak ada keluahan saat
mengatakan sebelum tidur tidur, pasien selalu berdoa
slalu membaca doa. saat mau tidur.
3. Pemeriksaan Fisik
Tabel 4.4
Pemeriksaan fisik
OBSERVASI KLIEN 1 KLIEN 2
1. Pemeriksaan fisik
A. Kesadaran umum
a. Tingkat kesadaran Compostmetis (GCS : Compostmetis (GCS :
E: 4 M:5 V:6) E: 4 M:5 V:6)
b. Tekanan darah : 110/90 MmHg 140/100 mmHg
c. Nadi : 84x/menit 86x/menit
d. Pernafasan : 22x/menit 20x/menit
e. Suhu : 36,1C 36,3c
f. TB/BB : 58Kg 63kg
2. Pemeriksaan Fisik
persystem
a. Sistem penglihatan Keadaan kedua mata Keadaan kedua mata
simetris kanan dan kiri, simetris kanan dan kiri,
tidak ada peradangan tidak ada peradangan
pada kelopak mata, pada kelopak mata,
pergerakan bola mata pergerakan bola mata
dapat mengikuti arah dapat mengikuti arah
benda yang bergerak benda yang bergerak
didepan mata pasien. didepan mata pasien.
Konjungtiva ananemis, Konjungtiva ananemis,
sklera anikterik, sklera anikterik,
keadaan pupil mengecil keadaan pupil mengecil
saat terkena cahaya dan saat terkena cahaya dan
tidak ada tanda-tanda tidak ada tanda-tanda
peradangan pada mata. peradangan pada mata.
Tidak ada keluhan pada Pasien tidak memakai
mata pasien. alat bantu penglihatan.
Tidak ada keluhan pada
mata pasien.
Tabel 4.5
Kondisi Psikososial-spitual
b. Peran b. Peran
Didalam keluarganya Didalam keluarganya
pasien berperan sebagai pasien berperan sebagai
ayah dan sebagai ayah dan seorang suami.
seorang kakek. Pasien mengatakan
bahwa ia adalah tulang
punggung dalam
keluarga. Namun saat
sakit pasien tidak bisa
melaksanakan perannya
sebagai seorang kepala
rumah tangga.
Pemeriksaan Diagnostik
Tabel 4.6
Hasil Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan klien 1
Nilai rujukan (normal) Hasil
(02-06-2018)
WBC 4.00-10.00 7.88x10^3/uL
RBC 3.50-5.50 5.20 x10^6/uL
HGB 11.0-16.0 15.9 g/dL
PLT 150-450 235x10^3/uL
Pemeriksaan klien 2
Nilai rujukan (normal) Hasil
(03-07-2018)
WBC 4.00-10.00 9.90 x10^3/uL
RBC 3.50-5.50 5.02 x10^6/uL
HGB 11.0-16.0 16.0 g/dL
PLT 150-450 174 0^3/uL
4. Penatalaksanaan
Tabel 4.7
Penatalaksanaan
Farmakologi Non Farmakologi
Klien 1 : Klien 1:
02-06-2018 sampai 05-06-2018 1. Melakukan pemeriksaan fisik
1. Ceftriaxone IV 1gr / 12jam 2. Mengkaji keadaan umum
2. Ranitidin IV 1x25mg / 12jam 3. Mengkaji TTV
3. Keterolac 30mg/12jam 4. Mengkaji skala nyeri
4. IVFD RL 20tpm 5. Tehnik relaksasi nafas dalam
6. Tehnik distraksi musik murottal
(Ar Rahman)
7. Posisi semi fowler
Klien 2 : Klien 2 :
03-07-2018 sampai 06-07-2018 1. Melakukan pemeriksaan fisik
1. Ceftriaxone IV 1gr / 12jam 2. Mengkaji keadaan umum
2. Ranitidin IV 1x25mg / 12jam 3. Mengkaji TTV
3. Keterolac 30mg/12jam 4. Mengkaji skala nyeri
4. IVFD RL 20tpm 5. Tehnik relaksasi nafas dalam
6. Tehnik distraksi musik murottal
(Ar Rahman)
7. Posisi semi fowler
8. Membantu / mengajarkan pasien untuk
miring kanan-kiri dan duduk.
1. Analisa Data
Tabel 4.8
Analisa Data
Tabel 4.9
Rencana Asuhan Keperawatan
(intervensi)
Implementasi
Implementasi
Tabel 4.10
Pelaksanaa 03-06-2018 04-06-2018 05-06-2018
n Implementasi Implementasi Implementasi
Klien 1 07.30 1) Memonitor 08.30 1) Memonitor 07.30 1) Memonitor
Nyeri akut tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
berhubung vital (monitor vital (monitor vital (monitor
an dengan tekanan darah, tekanan darah, tekanan darah,
respon nadi, nadi, nadi,
inplamasi pernafasan pernafasan pernafasan dan
lokal, dan suhu dan suhu suhu tubuh)
kerusakan tubuh) tubuh) R : klien mau
jaringan R : klien mau R : klien mau untuk diperiksa
lunak untuk untuk monitor TTV
pasca diperiksa diperiksa H : TTV
bedah. monitor TTV monitor TTV TD :
H : TTV H : TTV 120/80mmHg
TD : TD : S : 36.6C
100/90mmHg 120/90mmHg RR : 21x/menit
S : 36.1C S : 35,9C N : 88x/menit
RR : RR :
20x/menit 22x/menit
N : 86x/menit N : 82x/menit 08.15 2) Mengkaji skala
nyeri dengan
tehnik
08.00 2) Mengkaji 08.40 2) Mengkaji pendekatan
skala nyeri skala nyeri PQRST
dengan tehnik dengan tehnik R : klien
pendekatan pendekatan bersedia untuk
PQRST PQRST dikaji skala
R : klien R : klien nyeri
bersedia bersedia H : skala nyeri
untuk dikaji untuk dikaji 2
skala nyeri skala nyeri
H : skala H : skala
nyeri 6 nyeri 5
Evaluasi
Tabel 4.11
Evaluasi Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
klien 1 S: S: S:
Tn.R - Klien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien
Nyeri akut nyeri sedikit masih merasa nyeri mengatakan nyeri
berhubungan berkurang pada bagian luka pada bagian luka
dengan respon - Pasien mengatakan operasi operasi sudah
inplamasi lokal, setelah mendengar - Pasien mengatakan berkurang
kerusakan jaringan murottal merasa saat ingin bergerak - Pasien
lunak pasca bedah. nyaman dan tenang (miring kanan – mengatakan saat
- Skala nyeri menjadi miring kiri) sudah bergerak sudah
5 tidak begitu nyeri) tidak merasakan
- Pasien mengatakan nyeri
sudah bisa tidur - Pasien
- Pasien mengatakan mengatakan
setelah sudah bisa tidur
mendengarkan - Pasien
murottal pasien mengatakan
merasa tenang dan setelah
lebih nyaman mendengarkan
- Pasien menagtakan murottal pasien
senang mendengar merasa tenang
alunan ayat suci al- dan lebih nyaman
Quran - Pasien
- Skala nyeri menjadi mengatakan
4 senang
mendengar
klien 2 S: S: S:
Tn. T - Pasien mengatakan - Pasien mengatakan - Pasien
Nyeri akut masih nyeri pada masih merasa nyeri mengatakan nyeri
berhubungan bagian luka operasi pada bagian luka pada bagian luka
dengan respon - Pasien mengatakan operasi operasi sudah
inplamasi lokal, masih nyeri saat - Pasien mengatakan berkurang
kerusakan jaringan ingin bergerak saat ingin bergerak - Pasien
lunak pasca bedah. - Pasien mengatakan (miring kanan – mengatakan saat
nyeri yang miring kiri) sudah bergerak sudah
dirasakan membuat tidak begitu nyeri) tidak merasakan
tidak bisa tidur - Pasien mengatakan nyeri
- Pasien mengatakan sudah bisa tidur - Pasien
lebih merasa - Pasien mengatakan mengatakan
O: O: O:
- Pasien tampak - Pasien sudah bisa - Pasien tampak
menahan nyeri miring kanan kiri lebih sehat
- Pasien bedrest - Pasien tampak - Pasien sudah
- Pasien tampak nyaman tidak menahan
rileks saat - Pasien tampak ingin nyeri
mendengarkan tertidur saat - Pasien sudah bisa
murottal mendengarkan duduk
alunan ayat suci Al- - Skala nyeri 3
Quran - Luka operasi
- Skala nyeri 5 tampak mengerik,
tidak ada pus dan
tidak odema.
B. Pembahasan
diberikan kepada Tn. R dan Tn. T yang mengalami luka operasi hernia
keluarga.
1. Pengkajian
riwayat psikososial-spritual.
luka operasi pada saat ingin bergerak dan batuk, nyeri seperti
2. Diagnosa Keperawatan
pola tidur.
3. Intervensi
(Tarwoto, 2011).
4. Implementasi
penjelasan 0 tidak nyeri, 1-5 nyeri sedang, 6-10 nyeri sangat hebat.
pada pasien.
5. Evaluasi
mengurangi nyeri.
skala nyeri 6 menjadi skala nyeri 5, pada hari kedua skala nyeri 5
menjadi skala nyeri 3 dan pasien sudah bisa tidur, dan pada hari
masih merasa nyeri saat ingin bergerak. Pada hari ke-dua pasien
sudah bisa miring kanan miring kiri dan duduk tetapi masih
inguinalis.
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3hari pada klien 1 dan klien
1. Data pengkajian yang terdapat dalam teori tidak semua nya terdapat pada
tinjauan kasus
6 diagnosa, pada klien 1 dan klien 2 hanya muncul 1 diagnosa dan peneliti
prioritaskan.
71
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
72
B. Saran
berikan untuk asuhan keperawatan pada klien yang mengalami post op hernia
1. Bagi perawat
4. Bagi klien
DAFTAR PUSTAKA
Amin, H.N & Hardi, K. (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Nanda
Nic-Noc jilid 2. Jogjakarta: Medication Jogja
Pribadi, T., Ayu, A.S., & Vindora, M. (2013). Perbandingan Efektivitas Tehnik
Distraksi Dan Relaksasi Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pasien
Post Operasi Hernia Di Rsud Menggala. Jurnal kesehatan holistic. Vol 8,
no , 153-158. (http://malahayati.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/10.-
Vindora-Shinta-Arini-Ayu-Teguh)
Sesa, M.I & Efendi, A.A. (2012). Karakteristik Penderita Hernia Inguinalis Yang
Dirawat Inap Dirumah Sakit Umum Antapura. Jurnal healthy tadulako.
(jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/HealthyTadulako/article/download/57
28/4494)
Wowling, V.A.P., Limpeleh, P.H., & Rawis, G.C. (2015). Pola hernia inguinalis
lateralis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-clinic (eCI),
volume 3, nomer 2, 6955-699.
Pengertian
Tujuan
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem
2. Pikiran beristirahat
A. Prosedur Pelaksanaan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
dan keluarga
C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang
jelas
4. Siapkan alat
focus
music murottal
D. Tahap Terminasi