1.2 Rumusan masalah
a. Apa jenis-jenis iklim di Jepang menurut para ahli?
b. Bagaimana pengaruh jenis iklim terhadap karakteristik wilayah
di Jepang?
c. Bagaimana kondisi iklim di jepang?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui jenis-jenis iklim di Jepang menurut para ahli.
b. Mengetahui pengaruh jenis iklim terhadap karakteristik wilayah
di Jepang.
c. Mangerti kondisi iklim di Jepang.
BAB II
PEMBAHASAN
Musim di Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang beriklim sub tropis yang di
cirikan dengan empat musim, dan di antara empat musim tersebut
terdapat batas yang jelas dan mempunyai jangka waktu yang hampir sama,
yaitu masing-masing kurang lebih tiga bulan. Empat musim itu adalah,
Musim Semi (Spring, 春, haru) Musim Panas (Summer, 夏, natsu) Musim
Gugur (Autumn, 秋, aki) Musim Dingin (Winter, 冬, fuyu). Musim Panas
diawali dengan musim hujan sekitar seminggu yang disebut Tsuyu (梅雨).
1. Musim Semi (Spring, 春, haru)
Musim semi terjadi pada bulan Maret, April dan Mei. Orang Jepang
pada gembira karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir.
Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon
plum (梅, ume). Setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-
kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (桜). Musim Semi
juga merupakan musim awal dari sekolah, kerja, pembukuan dan lain-
lainnya. Misal tahun ajaran baru sekolah di Jepang, dimulai tanggal 1 April,
demikian juga pembukuan perusahaan, dan lain-lainnya.
Musim semi di jepang selalu identik dengan sakura dan
perayaan Hanami. Hanami atau Ohanami adalah tradisi Jepang dalam
menikmati keindahan Bunga, khususnya bunga Sakura (桜). Mekarnya
bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.
Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta
makan-makan di bawah pohon sakura. Pohon sakura adalah salah satu
pohon yang tergolong dalam Familia Rosaceae, genus Prunus sejenis
dengan pohon prem,persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura
digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata “sakura” adalah kata
“saku” (bahasa jepang untuk “mekar”) ditambah akhiran yang menyatakan
bentuk jamak “ra“. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry
blossoms. Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna
putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu,
hijau muda atau merah menyala.Pohon sakura berbunga setahun sekali,
kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim
dingin dan bunganya mekar di akhir bulanmaret sampai awal bulan april di
saat cuaca mulai hangat. Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah
bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar.
Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang
sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu
pada saat yang hampir bersamaan. Bunga sakura jenis someiyoshino hanya
dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup
bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura
tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan
angin kencang. Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon
sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura (ohanami). Saat
melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu
tempat bunganya sudah mekar semua. Pada musim semi ini juga sekolah-
sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sedangkan para
petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim
mendukung untuk bertani.
c. Iklim Koeppen
Berdasarkan data suhu dan curah hujan Jepang dapat diketahui:
Suhu bulan terdingin 4°C (39°F), daerah ini termasuk tipe iklim C.
Curah Hujan pada Bulan Terkering 48mm (1,9nchi). 44mm<60mm
Termasuk iklim Cwa karena memiliki musim dingin dan kering, memiliki
iklim subtropis dengan musim panas yang panas lembab tanpa musim
kemarau.
d. Iklim Thornthwaite
Berdasarkan tabel perhitungan ratio P-E dan T-E dapat diketahui:
1. Indeks P-E = 109,82
Termasuk golongan B yakni daerah lembab dengan keefektifan tanaman
berupa hutan.
2. Indeks T-E = 81,42
Termasuk golongan suhu B′ = mesothermal.
Menurut Thornthwaite, jepang memiliki tipe iklim BB′s termasuk daerah
tropis lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan dan defisit curah
hujan terjadi pada musim panas.
e. Iklim Mohr
Klasifikasi iklim menurut Mohr, Jepang termasuk Golongan II yaitu daerah
agak basah karena memiliki 1 bulan kering dalam setahun.
f. Iklim Schmidt Dan Ferguson
Harga quotient Q = 11,11% termasuk tipe iklim A, memiliki iklim yang
dingin, daerah lahannya sangat basah dan hutannya hutan hujan tropis.
g. Iklim Oldeman
Apabila dikonversikan dengan data Iklim Jepang, maka akan diperoleh:
Jumlah bulan basah terjadi 1 kali, termasuk kategori iklim E
dikarenakan bulan basah teerjadi 1 kali.
jumlah bulan kering terjadi 3 kali, termasuk kategori 2 karena bulan
basah terjadi 2-4 kali.
jumlah bulan lembab terjadi 8 kali
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Jepang menurut
perhitungan Oldeman beriklim , yaitu < 3 bulan basah berurutan dan 2 - 4
bulan kering. dengan interpretasi agroklimat lahan pertanian yaitu satu
kali panenan tanaman. Tanaman sekunder contohnya, ubi kayu, ubi jalar,
dan tebu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dari beberapa klasifikasi tersebut diketahui
bahwa iklim di Mesir adalah sebagai berikut:
1. Iklim matahari: iklim di Jepang adalah subtropik
2. Iklim Jonghun: iklim di Jepang adalah iklim zona panas
3. Iklim Thornthwaite : iklim di Jepang iklim BB′s termasuk daerah
tropis lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan dan defisit curah
hujan terjadi pada musim panas.
4. Iklim Koppen : iklim di Jepang termasuk kelompok iklim Cwa karena
memiliki musim dingin dan kering.
5. iklim Mohr : iklim di Jepang termasuk Golongan II yaitu daerah agak
basah karena memiliki 1 bulan kering dalam setahun.
6. Iklim Schmidt-Ferguson: iklim di Jepang Q = 11,11% termasuk tipe
iklim A, memiliki iklim yang dingin, daerah lahannya sangat basah dan
hutannya hutan hujan tropis.
7. Iklim Oldeman: iklim di Jepaang termasuk iklim , yaitu < 3 bulan
basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering.
Dari beberapa klasifikasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi
iklim di Jepang ialah lembab.
DAFTAR PUSTAKA
http://mrplugman.blogspot.com/2013_10_01_archive.html
Utomo, Dwiyono Hari. 2009. Meteorologi Klimatologi Dalam Studi Geografi.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Slamet Kistiyanto, Marhadi. 2004. Geografi Regional Indonesia (Bagian
Alamiah). Malang: Universitas Negeri Malang.
Rifai, Ali. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Surabaya: Bina Ilmu.
http://www.climate-zone.com/climate/japan/
http://www.worldtravelguide.net/japan/weather-climate-geography
http://www.climatetemp.info/japan/
http://viogeo.blogspot.com/2012/03/analisis-iklim-jepang.html