Anda di halaman 1dari 15

Makalah Iklim Jepang

SMK PELITA ALAM TAHUN AJARAN


2019/2020

NAMA :PUTRI RIZQY AULIA


KELAS ;XII KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Definisi iklim. Iklim adalah keadaan rata-rata dari cuaca di suatu
daerah dalam periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan
iklim antara lain suhu, kelembaban, curah hujan, angun dan penyinaran
matahari. Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut
meteorologi.
Beberapa iklim didefinisikan sebagai berikut :
a.       Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara
statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang
berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference,
1979).
b.      Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur
atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T.
Trewartha, 1980).
c.       Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan,
angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang
panjang (Gibbs,1987).
Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut
klimatologi. Thornthwaite (1933) dalam Tjasyono (2004) menyatakan
bahwa tujuan klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis
iklim ditinjau dari segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi
dan suhu. Unsur lain seperti angin, sinar matahari, atau perubahan
tekanan ada kemungkinan merupakan unsur aktif untuk tujuan khusus.
Jepang adalah negara yang dikelilingi oleh lautan dan terdiri dari
empat pulau utama (Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu) dan pulau-
pulau kecil. Iklim bervariasi dari satu daerah ke daerah. Sebagian besar
negara yang memiliki empat musim yang berbeda. Musim semi pada
bulan Maret, April, dan Mei. Musim panas di bulan Juni, Juli, dan Agustus.
Bulan musim gugur September, Oktober, dan November. Musim dingin di
bulan Desember, Januari, dan Februari.
Suhu normal jepang selama 30 tahun (1981-2010) oleh Badan
Meteorologi Jepang, suhu rata-rata tahunan untuk pusat Tokyo adalah 16,3
derajat C, untuk Sapporo-kota di Hokkaido adalah 8.9 derajat C, dan untuk
Naha-kota di Okinawa adalah 23,1 derajat C Rata-rata. cuaca indikator
yang baik dari apa yang diharapkan setiap bulan.
Musim hujan biasanya Jepang dimulai pada awal Mei di Okinawa. Di
daerah lainnya, biasanya berlangsung dari awal Juni sampai sekitar
pertengahan Juli. Juga, Agustus sampai Oktober adalah musim topan
puncak di Jepang. Sangat penting untuk memeriksa cuaca sering selama
musim.

1.2  Rumusan masalah
a.        Apa jenis-jenis iklim di Jepang menurut para ahli?
b.        Bagaimana pengaruh jenis iklim terhadap karakteristik wilayah
di Jepang?
c.        Bagaimana kondisi iklim di jepang?

1.3  Tujuan
a.        Mengetahui jenis-jenis iklim di Jepang menurut para ahli.
b.        Mengetahui pengaruh jenis iklim terhadap karakteristik wilayah
di Jepang.
c.        Mangerti kondisi iklim di Jepang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Kondisi Fisik Negara Jepang


Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, 日本
国 Nipponkoku/Nihonkoku) adalah sebuah negara kepulauan di Asia
Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut
Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia.
Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling
selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di, laut cina timur,tepatnya di
sebelah selatan
Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Jepang terdiri dari 6.852
pula yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama
dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku,
dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau
terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan
sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di
Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi.
Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-
10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de
facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai
sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa
kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan
terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang. Luas
Negara Jepang adalah 377.835 km2 secara keseluruhan, sedangkan luas
daratannya yaitu 374.744 km2 dan luas lautannya 3.091 km2 .
Letak Astronomis Negara Jepang adalah 30º LU-47º LU dan 128º BT-
146º BT, sedangkan Letak Geografisnya adalah di kawasan Asia timur yang
terpisah dari benua Asia, di sebelah timur benua Asia dan sebelah barat
Samudera Pasifik.
                Sebelah Utara : Berbatasan dengan Pulau Sakhalin dan Laut Okhosk.
                Sebelah Timur : Berbatasan dengan Samudera Pasifik
                Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Cina Timur dan Samudera
pasifik.
                Sebelah Barat : Berbatasan dengan Laut Jepang (Laut Timur)
danselat Korea.
Bentang Alam Negara Jepang adalah Daratan Jepang pada umumnya
merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan puncak tertinggi
adalah Gunung Fuji atau Fujiyama (3.778 meter). Gunung ini dianggap
keramat oleh bangsa Jepang dan menjadi lambang negara Matahari
Terbit.

Pegunungan di Jepang merupakan kelanjutan dari rangkaian jalur


Pegunungan Sirkum Pasifik. Di Jepang terdapat lebih dari 200 gunung api
dan 77 buah diantaranya masih aktif sehingga letusan gunung api dan
gempa bumi biasa terjadi. Di samping itu, wilayah Jepang juga tergolong
labil.
Sekitar 16% daratan Jepang merupakan dataran rendah yang dapat
ditanami. Dataran rendah ini umumnya terdapat di pantai dan terpisah
oleh pegunungan. Di Pulau Honshu bagian timur terdapat 3 dataran
rendah yang agak luas, yaitu Dataran Rendah Kwanto, Kinki, dan Nobi.
Oleh karena kondisi wilayahnya sebagai negara kepulauan dan bergunung-
gunung maka sungai di Jepang pendek-pendek dan alirannya sangat deras
sehingga baik untuk pembangkit tenaga listrik dan irigasi.
Pantai Jepang mempunyai banyak teluk sehingga sangat baik untuk
pelabuhan alam. Danau di Jepang umumnya kecil-kecil dan yang
merupakan danau terbesar adalah Danau Biwa di dekat Kyoto.

2.2 Keadaan Iklim dan Cuaca di Jepang


Iklim di Jepang
Secara keseluruhan Jepang mempunyai iklim muson laut sedang.
Oleh karena Jepang terletak antara garis lintang 30°LU - 47°LU maka iklim
Jepang bagian selatan berlainan dengan iklim bagian utara. Di bagian utara
musim dingin bersalju, sedangkan musim panasnya pendek. Curah
hujannya sedang sampai lebat. Pada bulan Desember-Januari terjadi
musim dingin di bagian selatan, sedangkan di bagian utara tertutup salju.
Pada bulan Juni-Juli saat musim panas bertiup angin muson tenggara
sehingga Jepang bagian utara terasa sejuk, sedangkan bagian selatan
panas. Curah hujan rata-rata 1.524 mm/tahun. Suhu udara tahunan rata-
rata 8°C di utara dan 17°C di selatan. Jepang sering dilanda angin taifun,
sejenis badai tropis yang terjadi pada bulan September. Angin tersebut
bertiup dari Samudera Pasifik melintasi bagian tenggara Pulau Honshu,
Shikoku, dan Kyushu disertai gelombang pasang (tsunami) sehingga sangat
membahayakan kehidupan penduduk di wilayah tersebut. Sekitar 60%
daratan Jepang terdiri atas hutan. Sesuai dengan iklimnya tumbuhan alami
Jepang bagian selatan adalah hutan musim, bagian tengah berupa hutan
campuran, dan di bagian utara berupa hutan cemara. Iklim di Jepang
sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Meskipun demikian,
iklim di Jepang bagian utara dan selatannya berbeda. Di kala musim dingin
menerjang Jepang,  di kawasan utara Jepang seoerti di Hokkaido
mengalami musim salju. Berkebalikan dengan di kawasan utaranya yang
malah beriklim sub-tropis. Iklim di Jepang juga sangat terkait dengan
tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada
musim dingin, dan sebaliknya dikala musim panas.
Jepang merupakan kawasan beriklim sederhana dengan empat musim
yang jelas. Disebabkan oleh jarak yang jauh dari utara ke selatan jepang.
Iklimnya berbeda dari kawasan ke kawasan di mana utara jepang
mengalami iklim yang sangat sejuk pada musim salju dan selatan jepang
mengalami iklim subtropis. Iklim jepang juga dipengaruhi oleh tiupan
angin musim yang bertiup dari benua Asia ke lautan pasifik pada musim
salju dan sebaliknya pada musim panas.
Iklim jepang terbagi atas enam zona iklim, yaitu :
1.      Hokkaido : Hokkaido mempunyai iklim yang sederhana yang disertai
musim salju yang panjang dan sejuk. Pada musim panas bersuhu rendah
dan sejuk. Penguapan tidak besar tetapi kepulauan-kepulauannya sering
membentuk tebing salju yang tinggi ketika musim salju.
2.      Laut Jepang : Tiupan angin barat laut membawa salju yang sangat lebat.
Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik
tetapi kadangkala suhu kawasan ini dapat dapat mencapai suhu yang
sangat tinggi karena fenomena angin foehn.
3.      Dataran Tinggi Tengah (Chuo-Kochi) : Mempunyai iklim kawasan
pedalaman biasa. Perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin
dan waktu malam dan siang amat berbeda. Penguapan ringan.
4.      Laut Pedalaman Seto : Iklim sederhana sepanjang tahun karena kawasan
gunung Chugoku dan gunung Shikoku menghalangi jalur tiupan angin
musim.
5.      Lautan Pasifik : Mengalami musim sejuk yang mempunyai sedikit
penurunan salju serta panas dan lembab pada masa musim panas
disebabkan oleh tiupan angin musim dari tenggara.
a.        6  6.   Nansei-shoto (Ryukyu) atau kepulauan di barat daya Jepang :
Mempunyai iklim subtropis mengalami musim salju yang agak panas dan
musim panas yang bersuhu tinggi. Penguapan sangat berat terutama pada
musim hujan. Topan adalah perkara biasa.

Musim di Jepang
Jepang merupakan salah satu negara yang beriklim sub tropis yang di
cirikan dengan empat musim, dan di antara empat musim tersebut
terdapat batas yang jelas dan mempunyai jangka waktu yang hampir sama,
yaitu masing-masing kurang lebih tiga bulan. Empat musim itu adalah,
Musim Semi (Spring, 春, haru) Musim Panas (Summer, 夏, natsu) Musim
Gugur (Autumn, 秋, aki) Musim Dingin (Winter, 冬, fuyu). Musim Panas
diawali dengan musim hujan sekitar seminggu yang disebut Tsuyu (梅雨).
1.      Musim Semi (Spring, 春, haru)
Musim semi terjadi pada bulan Maret, April  dan Mei. Orang Jepang
pada gembira karena hari-hari dingin dan tidak bersahabat telah berakhir.
Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup-kuncup bunga pohon
plum (梅, ume). Setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup-
kuncup bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (桜). Musim Semi
juga merupakan musim awal dari sekolah, kerja, pembukuan dan lain-
lainnya. Misal tahun ajaran baru sekolah di Jepang, dimulai tanggal 1 April,
demikian juga pembukuan perusahaan, dan lain-lainnya.
Musim semi di jepang selalu identik dengan sakura dan
perayaan Hanami. Hanami atau Ohanami adalah tradisi Jepang dalam
menikmati keindahan Bunga, khususnya bunga Sakura (桜). Mekarnya
bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.
Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta
makan-makan di bawah pohon sakura. Pohon sakura adalah salah satu
pohon yang tergolong dalam Familia Rosaceae, genus Prunus sejenis
dengan pohon prem,persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura
digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata “sakura” adalah kata
“saku” (bahasa jepang untuk “mekar”) ditambah akhiran yang menyatakan
bentuk jamak “ra“. Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry
blossoms. Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna
putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu,
hijau muda atau merah menyala.Pohon sakura berbunga setahun sekali,
kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim
dingin dan bunganya mekar di akhir bulanmaret sampai awal bulan april di
saat cuaca mulai hangat. Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah
bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar.
Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang
sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu
pada saat yang hampir bersamaan. Bunga sakura jenis someiyoshino hanya
dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup
bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura
tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan
angin kencang. Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon
sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura (ohanami). Saat
melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu
tempat bunganya sudah mekar semua. Pada musim semi ini juga sekolah-
sekolah dan universitas di Jepang memulai ajaran baru. Sedangkan para
petani di Jepang memasuki masa tanam, karena udara dan iklim
mendukung untuk bertani.

2.      Musim Panas (Summer, 夏, natsu)


                  Setelah musim semi berakhir, dilanjutkan dengan musim panas
yakni pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Musim Panas diawali dengan
musim hujan sekitar seminggu, yang disebut Tsuyu (梅雨). Musim Panas di
Jepang bisa mencapai suhu maximum 35oC, dengan kelembapan lebih dari
90%. Musim Panas dimulai sekitar bulan Juni ditandai dengan pohon-
pohon hijau dan nyanyian ribut serangga yang bernama ‘Semi’. Sekolah di
Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu aktivitas
yang disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah bermain ke pantai
dan ke laut. Di musim panas masyarakat mengadakan matsuri (festival)
musim panas. Festival musim panas disebut Tanabata.
Setiap wilayah di Jepang merayakan Tanabata dengan ciri khas masing-
masing. Tetapi pada dasarnya adalah untuk merayakan pertemuan Putri
Shokujo/Orihime (personifikasi bintang Vega) dengan Pangeran
Kengyu/Hikoboshi (personifikasi bintang Altair) pada malam tanggal 7
Juli. Sedangkan festival Tanabata yang diadakan di daerah pertanian lebih
dimaksudkan untuk pensucian diri dalam rangka untuk persiapan
menjelang festival Obon. Menjelang festival Tanabata, tiap orang
menyiapkan hiasan tanzaku yang digantungkan pada dahan pohon bambu.
Tanzaku adalah guntingan kertas 5 warna (merah, biru, kuning, putih dan
kuning muda) yang berisi tulisan puisi pendek. Namun biasanya orang
menuliskan permohonan atau cita-cita dengan harapan dapat dikabulkan
oleh dewa yang akan turun dari langit.  

3.      Musim Gugur (Autumn, 秋, aki)


Musim gugur dimulai pada bulan September dan berakhir pada bulan
November, merupakan saat yang dekat dengan musim semi kedua.
Temperatur udara menjadi lebih nyaman, hari-hari yang nyaman lebih
sering dan gugurnya daun-daun yang bewarna-warni sama
mengesankannya dengan mekarnya bunga sakura.
Musim Gugur, ditandai dengan mulai rontoknya dedaunan di pohon-
pohon, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar bulan
September. Musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi
kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). Para binatang liar
seperti beruang, mengumpulkan persediaan makanan untuk ditimbun
selama mereka tidur jangka lama di Musim Dingin. Musim gugur adalah
musim terindah di Jepang. Musim gugur di Jepang sangat identik dengan
jernihnya langit biru yang disebut dengan akizora (langit musim gugur),
daun-daun yang berguguran, musim panen dan suara serangga. Namun
yang paling memikat adalah berubahnya warna daun pada berbagai jenis
pohon. Awal musim gugur bertepatan dengan berakhirnya liburan sekolah
dan liburan musim panas, sehingga murid-murid mulai masuk sekolah
dengan semester yang baru. Seragam sekolah pun berganti dari seragam
sekolah musim panas yang tipis dan berlengan pendek, menjadi seragam
berwarna gelap dan bertangan panjang. Hari pergantian seragam ini
disebut dengan koromogae no hi. Pakaian orang biasa pun mulai berganti
dengan bahan wol. Pada pertengahan bulan September, bulan purnama
terlihat bersinar penuh. Ini disebut dengan chuusuu no meigetsu (bulan
purnama di pertengahan musim gugur). Pada malam bulan purnama inilah
orang Jepang menikmati indahnya bulan yang disebut dengan istilah
tsukimi (melihat bulan). Pada musim gugur tepatnya tanggal 23
September, ada sebuah hari yang dikenal dengan shubun no hi (hari
equinox), dimana saat itu matahari tepat melintasi ekuator, sehingga
lamanya siang sama dengan malam hari. Ini berarti langit pada jam 7
malam yang biasanya sudah gelap akan tampak seperti jam 4 sore.
Memasuki bulan Oktober cuaca dirasakan sudah sangat sejuk, sehingga
sangat cocok untuk melakukan berbagai aktivitas. Perusahaan maupun
sekolah-sekolah akan mengadakan pertandingan olahraga yang disebut
undokai (festival olahraga). Undokai ini dilakukan untuk merayakan Hari
Kesehatan dan Olahraga (Taiku no Hi) pada tanggal 10 Oktober. Bulan
Oktober juga sering disebut sebagai bulan pernikahan karena cuacanya
sangat bersahabat.. Selain itu, bulan inijuga merupakan musim panen,
mulai dari panen padi, sayur-sayuran hingga buah-buahan, terutama buah
anggur, sehingga buah anggur menjadi buah khas musim gugur. Selama
musim gugur, malam hari menjadi lebih panjang dan lebih sejuk. Orang
Suhu udara di bulan November mulai lebih dingin, hal ini ditandai dengan
pemandangan pohon momiji. Pemandangan inilah yang paling unik saat
musim gugur di Jepang, mengingat momiji yang tidak akan tumbuh di
daerah yang terlalu panas atau dingin. Pohon momiji yang ada di Jepang
sangat beragam, seperti kaede, nara, kunugi, nishikigi, dll. Pada akhir
musim gugur, pohon-pohon tersebut berubah warnanya, ada yang
berwarna merah, kuning keemasan dan coklat. Setelah berubah warna, tak
lama kemudian daun-daun dari pohon tersebut akan kering dan
berguguran. Keharmonisan alam dalam setiap musimya selalu dijadikan
sebagai suatu bagian kebudayaan oleh orang Jepang. Akhir November
merupakan berakhirnya musim gugur di Jepang yang ditandai dengan
turunnya salju di daerah utara kepulauan Jepang, seperti Hokkaido, tohoku
dan Hokuriku. Saat itu orang-orang mulai memasang pemanas ruangan
untuk mempersiapkan datangnya musim dingin.

4.      Musim Dingin (Winter, 冬, fuyu)


                  Bulan Desember adalah awal musim dingin dan berakhir pada bulan
februari. Musim Dingin, ditandai dengan turunnya butir-butir salju
pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim Dingin ini adalah musim
yang paling berat, dan mungkin paling banyak menelan korban jiwa karena
ganasnya cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di beberapa
daerah seperti Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai -20 oC.
Musim dingin di Jepang sangatlah indah, terutama jika salju turun
menutupi jalan – jalan dan pepohonan. Keadaan musim dingin di Jepang
berbeda-beda tergantung letak geografisnya. Angin musiman yang dingin
menerpa Jepang pada akhir November menyebabkan hujan dan salju di
daerah – daerah bagian barat Jepang. Daerah Hokuriku [Prefektur Fukui,
Ishikawa, Toyama, dan Niigata] yang dipisahkan dengan bagian lain
Jepang oleh pegunungan dikenal dengan saljunya yang deras. Bila salju
yang turun sedang deras derasnya, ada daerah – daerah yang ditutupi salju
setebal 2-3m, ketinggiannya mampu menutupi atap rumah. Hal ini juga
dapat mengganggu system transportasi di Jepang. Suhu di Hokkaido, pulau
paling timur Jepang yang memang sudah dingin sepanjang tahun,
bertambah dingin di musim ini. Rata – rata suhunya mencapai -4 oC. Badai
salju bukan hal yang langka di daerah ini. Di daerah – daerah jepang yang
menghadap laut Pasifik, musim dinginnya relative lebih ringan. Misalnya di
Tokyo, rata – rata hanya sekitar 5 oC. Musim dingin ini adalah saat terbaik
untuk menikmati Oden, yaitu sejenis sup yang biasanya berisi bakso ikan,
telur rebus, daikon [lobak] dan konnyaku. Oden dimasak dalam mangkuk
besar di tengah meja dan dimakan bersama – sama. \ Salju sangat
dinantikan oleh para pemain ski dan snowboard, yang memenuhi resor –
resor musim dingin. Ski adalah olahraga yang paling popular dari olahraga
musim dingin lain. Jutaan orang menikmati olaharaga ini setiap tahunnya.
Pada tahun 1996, sebanyak 16,1 juta orang Jepang menganggap ski sebagai
hobi mereka. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari pusat
pengembangan hiburan dan hobi di Jepang. Jumlah pemain ski bertambah
sebanyak 4 juta orang sejak tahun 1988. Selain ski, olahraga musim dingin
yang sangat digemari adalah ice skating dan snowboard. Tempat bermain
ski yang paling terkenal di Jepang berada di Hakuba, Nagano. Bagi yang
menginginkan suasana festival yang lebih tradisional, mereka dapat
berjunjung ke festival musim dingin di Iwate. Festival yang mencampurkan
nuansa tradisional dan modern ini telah berlangsung selama ratusan
tahun. Di sana pengunjung dapat menikmati tarian dan music tradisional
Jepang yang ditampilkan di atas perahu yang terapung. Di setiap tempat di
bagian utara Jepang dapat kita jumpai festival musim dingin. Bahkan di
desa – desa kecil di Hokkaido, para penduduk melakukan semacam
perayaan bila salju mulai menumpuk. Musim dingin juga bertepatan
dengan event Natal dan Tahun Baru yang menambah kemeriahan musim
dingin di Jepang.

2.3 Analisis Berdasarkan Klasifikasi Iklim di Jepang


A.      Iklim Koppen
1.        Menghitung rata-rata jumlah curah hujan jepang selama 1 tahun.
2.        Menghitung rata-rata bulan kering jepang selama 1 tahun.

B.       Iklim Schmidt dan Ferguson


1.        Menghitung rata-rata bulan kering selama 10 tahun.
2.        Menghitung rata-rata bulan basah selama 10 tahun.
3.        Dianalisis dalam klasifikasi curah hujan Schmidt-Ferguson dan diagram
iklim Schmidt dan Ferguson.

C.      Iklim Oldeman


Sama dengan perhitungan pada penentuan iklim menurut Schmit-
Ferguson, yaitu unsur curah hujannya. Hanya saja pengklasifikasiannya
saja yang berbeda.

D.      Iklim Thornthwaite


1.      Menghitung rasio keefektifan curah hujan atau rasio P-E, sebagai jumlah
curah hujan bulanan dibagi dengan jumlah penguapan bulanan.
2.      Mengemukakan adanya efisiensi panas dengan menggunakan rumus
rasio T-E dan indeks T-E.
3.      Masing-masing golongan kelembapan dan golongan suhu di
konfirmasikan dengan penyebaran curah hujan musiman.
Iklim Tokyo Jepang
Iklim Jepang- gambaran iklim Jepang dan Cuaca Jepang termasuk
prakiraan cuaca untuk Tokyo.
a.       Musim semi adalah musim terbaik yang ada di Jepang. Suhu yang
hangat tapi tidak panas, tidak ada terlalu banyak hujan, dan Maret-April
membawa bunga sakura yang terkenal adil dan merupakan waktu pesta
pora dan festival. Hanya bersiap-siaplah untuk Golden Week (27 April - 6
Mei), hari libur terpanjang tahun, ketika semua orang perjalanan dan
semua tempat sudah penuh dipesan.
b.      Musim panas dimulai dengan musim hujan yang suram di bulan Juni
dan berubah menjadi mandi uap pada bulan Juli-Agustus, dengan
kelembaban ekstrim dan suhu judul setinggi 40 ° C
c.       Musim gugur - Jatuh, mulai bulan September, adalah dekat kedua
untuk musim semi. Suhu menjadi lebih ditoleransi, hari yang umum dan
warna musim gugur dapat mengesankan seperti bunga sakura.
d.      Musim dingin adalah waktu yang baik untuk pergi ski musim semi
atau panas-hopping, tapi karena Jepang belum mengetahui keajaiban
pemanas sentral, hal ini sering sedih dalam ruangan dingin.
Iklim dan Suhu
Iklim Jepang Panduan Cuaca Suhu rata-rata & Grafik mengelusidasi
dengan sinar matahari dan Data Curah Hujan & Informasi tentang
Kecepatan Angin & Kelembaban:
a.        Tokyo, Jepang lintang dan bujur ; 35 ° 41'N 139 ° 46'E.
b.        Ketinggian; 5 m (16 kaki).
c.        Suhu rata-rata di Jepang adalah 15,1 ° C (59 ° F).
d.       Kisaran suhu bulanan rata-rata adalah 23 ° C.
e.        Rata-rata terpanas max / suhu tinggi adalah 31 ° C (88 ° F) pada bulan
Agustus.
f.         Rata-rata terdengin min  / suhu rendah -1 ° C (30 ° F) pada bulan
Januari.
g.        Jepang menerima rata-rata 1562 mm (61,5 in) curah hujan per tahun
atau 130 mm (5,1 in) setiap bulan.
h.        Pada keseimbangan terdapat 117 hari setiap tahunnya yang lebih besar
dari 0,1 mm (0,004 in) curah hujan (hujan, hujan es, salju atau hujan es)
atau 10 hari occurrs pada bulan rata-rata.
i.          Bulan dengan cuaca terkering adalah Januari ketika pada
keseimbangan 48 mm (1,9 in) dari hujan, hujan es es, atau salju turun di 6
hari.
j.          Bulan dengan cuaca paling basah adalah pada keseimbangan Oktober
ketika 220 mm (8,7 in) hujan, hujan es, hujan es atau salju turun di 12 hari.
k.        Rata-rata kelembaban relatif rata-rata untuk satu tahun dicatat sebagai
71,2% dan secara bulanan itu berkisar dari 60% pada bulan Januari &
Februari sampai 80% pada bulan Juli.
l.          Ada berbagai rata-rata jam sinar matahari di Jepang antara 4,4 jam per
hari di bulan Oktober dan 6,6 jam per hari di Agustus.
m.      Pada keseimbangan ada jam sinar matahari per tahun 2020 dan sekitar
5,5 jam sinar matahari setiap hari.
n.        Pada keseimbangan ada 52 hari setiap tahunnya mendaftar embun beku
di Jepang dan pada bulan Januari ada pada rata-rata 20 hari dengan
embun beku.
Bulan Suhu Ch Suhu Ch Ratio Ratio Kelembapan
(ͦ  C) (mm) (ͦF) (inci) P-E T-E Relatif
Januari 4 48 39 1.9 5.58 1.75 60
Februari 5 73 41 2.9 8.28 2.25 60
Maret 8 101 46 4.0 10 3.5 63
April 14 135 56 5.3 10.44 6 68
 Mei 18 131 64 5.2 8.56 8 73
Juni 22 182 71 7.2 10.73 9.75 79
Juli 26 146 78 5.7 7.33 11.5 80
Agustus 27 147 81 5.8 7.13 12.25 79
September 24 217 74 8.5 12.23 10.5 79
Oktober 17 220 63 8.7 15.47 7.75 77
November 12 101 53 4.0 8.2 2.25 71
Desember 7 61 45 2.4 5.87 3.25 65
Data Meteorologi Negara Jepang
a.    Iklim Matahari
Secara geografis Jepang letak lintang dan bujur antara 35 ° - 41'N 139
° - 46'E. Daerah ini berada di antara 23 ½⁰ LU-40⁰ LU maka berdasarkan
iklim matahari, Jepang memiliki tipe iklim subropik. Mempunyai ciri
amplitude suhu tahunan yang lebih besar daripada iklim tropis. Tetapi
suhu tertinggi bulanan tidak diimbangi dengan curah hujan yang tinggi
seperti pada iklim tropis.
b.        Iklim Junghuhn
Jepang mempunyai ketinggian kurang lebih 5 meter diatas permukaan laut
dengan suhu rata-rata diatas 15,5°C. menurut klasifikasi iklim berdasarkan
Junghuhn maka daerah ini termasuk Zona Panas.

c.    Iklim Koeppen
Berdasarkan data suhu dan curah hujan Jepang dapat diketahui:
       Suhu bulan terdingin 4°C (39°F), daerah ini termasuk tipe iklim C.
       Curah Hujan pada Bulan Terkering 48mm (1,9nchi). 44mm<60mm
Termasuk iklim Cwa karena memiliki musim dingin dan kering, memiliki
iklim subtropis dengan musim panas yang panas lembab tanpa musim
kemarau.
d.   Iklim Thornthwaite
Berdasarkan tabel perhitungan ratio P-E dan T-E dapat diketahui:
1.    Indeks P-E = 109,82
Termasuk golongan B yakni daerah lembab dengan keefektifan tanaman
berupa hutan.
2.    Indeks T-E = 81,42
Termasuk golongan suhu B′ = mesothermal.
Menurut Thornthwaite, jepang memiliki tipe iklim BB′s termasuk daerah
tropis lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan dan defisit curah
hujan terjadi pada musim panas.
e.         Iklim Mohr
Klasifikasi iklim menurut Mohr, Jepang termasuk Golongan II yaitu daerah
agak basah karena memiliki 1 bulan kering dalam setahun.
f.         Iklim Schmidt Dan Ferguson
Harga quotient Q = 11,11% termasuk tipe iklim A, memiliki iklim yang
dingin, daerah lahannya sangat basah dan hutannya hutan hujan tropis.
g.    Iklim Oldeman
Apabila dikonversikan dengan data Iklim Jepang, maka akan diperoleh:
         Jumlah bulan basah terjadi 1 kali, termasuk kategori iklim E
dikarenakan bulan basah teerjadi 1 kali.
         jumlah bulan kering terjadi 3 kali, termasuk kategori 2 karena bulan
basah terjadi 2-4 kali.
         jumlah bulan lembab terjadi 8 kali
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Jepang menurut
perhitungan Oldeman beriklim , yaitu < 3 bulan basah berurutan dan 2 - 4
bulan kering. dengan interpretasi agroklimat lahan pertanian yaitu satu
kali panenan tanaman. Tanaman sekunder contohnya, ubi kayu, ubi jalar,
dan tebu.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Berdasarkan analisa dari beberapa klasifikasi tersebut diketahui
bahwa iklim di Mesir adalah sebagai berikut:
1.            Iklim matahari: iklim di Jepang adalah subtropik
2.            Iklim Jonghun: iklim di Jepang adalah iklim zona panas
3.            Iklim Thornthwaite : iklim di Jepang iklim BB′s termasuk daerah
tropis lembab dengan keefektifan tanaman berupa hutan dan defisit curah
hujan terjadi pada musim panas.
4.            Iklim Koppen : iklim di Jepang termasuk kelompok iklim Cwa karena
memiliki musim dingin dan kering.
5.            iklim Mohr : iklim di Jepang termasuk Golongan II yaitu daerah agak
basah karena memiliki 1 bulan kering dalam setahun.
6.            Iklim Schmidt-Ferguson: iklim di Jepang Q = 11,11% termasuk tipe
iklim A, memiliki iklim yang dingin, daerah lahannya sangat basah dan
hutannya hutan hujan tropis.
7.            Iklim Oldeman: iklim di Jepaang termasuk iklim , yaitu < 3 bulan
basah berurutan dan 2 - 4 bulan kering.
Dari beberapa klasifikasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi
iklim di Jepang ialah lembab.
DAFTAR PUSTAKA

http://mrplugman.blogspot.com/2013_10_01_archive.html
Utomo, Dwiyono Hari. 2009. Meteorologi Klimatologi Dalam Studi Geografi.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Slamet Kistiyanto, Marhadi. 2004. Geografi Regional Indonesia (Bagian
Alamiah). Malang: Universitas Negeri Malang.
Rifai, Ali. 1987. Pengantar Meteorologi dan Klimatologi. Surabaya: Bina Ilmu.
http://www.climate-zone.com/climate/japan/
http://www.worldtravelguide.net/japan/weather-climate-geography
http://www.climatetemp.info/japan/
http://viogeo.blogspot.com/2012/03/analisis-iklim-jepang.html

Anda mungkin juga menyukai