Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PETROLOGI

BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

Disusun Oleh:
Fauzi Azzahri
21100119130072

LABORATORIUM SUMBERDAYA MINERAL DAN


BATUBARA DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MARET 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Petrologi Acara Batuan Sedimen Non Klastik yang disusun oleh
praktikan bernama Fauzi azzahri telah diperiksa dan disahkan pada

hari :

tanggal :

pukul :

sebagai tugas Laporan Praktikum mata kuliah Petrologi

Semarang, Maret 2020

Asisten Acara, Praktikan,

Gracia Megasari Fauzi Azzahri


NIM : 21100117120002 NIM : 21100119130072
Acara :
Batuan Sedimen Non Klastik
Laboratorium Sumberdaya Mineral dan Batubara
Departemen Teknik Geologi
Fakultas Teknik Nama : Fauzi Azzahri
Universitas Diponegoro NIM : 21100119130072
Kelas : B
Sketsa : No. Peraga : 49
Deskripsi Megaskopis
- Warna : Hitam
- Struktur : Masif
- Cerat : Hitam
- Kilap : Non Logam
- Kekerasan : 6,5 – 7 SM
- Pecahan : Concoidal
- Tenacity : Kuat
- Transparansi : Opak
- Kemagnetan : Diamagnetik

- Komposisi
- Kabon ( >85% )
- Unsur pengotor berupa S, O2,
H, dan N

Ket : Panjang = 17 cm, Lebar = 10 cm, Tinggi = 8 cm


Organik/Bioherm

Nama Batuan : Anthrasit Coal ( C94OH3O33NS )


Petrogenesa :
Batuan bewarna hitam ini termasuk kedalam jenis batuan batubara , dimana batuan ini
terbentuk akibat proses kompaksi dari material gambut atau sisa-sisa organ dari tumbuhan. Dilihat dari
bentuk nya yang padat dan kekerasannya yang tinggi, kemungkinan batuan ini telah mengalami proses
kompaksi sangat tinggi, tumbuhan yang telah mati mengalami mengalami proses dekomposisi,
kemudian selalu tertimbun oleh lapisan lapisan baru,selama bertahun tahun bahkan beribu tahun berada
di bawah permukaan material gambut mengalami kompaksi akibat tekanan dan suhu yang tinggi.
Akibat pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi, batubara yang dihasilkan memiliki tenacity yang kuat
dan mengkilap, serta kandungan air, sehingga dapat dikelompokkan bahwa jenis batuan batubaraini
adalah anthrasit coal.

Acara :
Batuan Sedimen Non Klastik
Laboratorium Sumberdaya Mineral dan Batubara
Departemen Teknik Geologi
Fakultas Teknik Nama :Fauzi Azzahri
Universitas Diponegoro NIM : 21100119130072
Kelas : B
Sketsa : No. Peraga : A-11
Deskripsi Megaskopis
- Warna : Hitam
- Struktur : Masif
- Tekstur
Bentuk butir : Rounded
Sortasi : Baik
Kemas : Tertutup
Ukuran butir : 1/256 mm ( Lempung )
- Komposisi :
Silika (100%)

Ket : Panjang = 10 cm, Lebar = 7 cm, Tinggi = 2 cm

Nama Batuan : Rijang


Petrogenesa:
Batuan ini terbentuk di daerah laut dalam , dimana terdapat banyak organisme yang mengandung
silikaan. Organisme yang telah mati akan meninggal kan cangkang yang banyak mengandung silika,
cangkang tersebut larut menjadi material-material lepas berupa s ilika yang sangat halus,kemudian
terakumulasi di dasar lautan yang dalam. Setelah terendap di bawah lautan,endapan silika tersebut
mengalami proses kompaksi dan rekreatilisasi sehingga menghasilkan batuan yang sangat keras.
Batuan ini juga bisa terbentuk akibat letusan gunung api bawah laut, magma yang mengandung
silikaterakumulasi di dalam lautan dalam lautan dalam kemudian mengalami proses kompaksi.
Berdasarkan pembentukan dan ciri-ciri nya dapat disimpulkan bahwa batuan ini benama rijang, batuan
rijang terbentuk akibat proses kristalisasi dan diagenesis kimia

Acara :
Batuan Sedimen Non Klastik
Laboratorium Sumberdaya Mineral dan Batubara
Departemen Teknik Geologi
Fakultas Teknik Nama : Fauzi Azzahri
Universitas Diponegoro NIM : 21100119130072
Kelas : B
Sketsa : No. Peraga : KSP-11
Deskripsi Megaskopis
- Warna : Putih
- Struktur : Pisoritik
- Tekstur : Kristalin
 Kilap : Kaca
 Cerat : Putih
 Kemgnetan : Diamagnetik
 Transparansi : Transparan-
Translusent
 Kekerasan : 2 SM
 Tenacity : brittle
 Pecahan : Concoidal
 Belahan : sempurna
- Komposisi :
 Gypsum

Ket : Panjang = 12 cm, Lebar = 7 cm, Tinggi = 5 cm


Kristalin
Nama Batuan : Gypsum ( CaSO4.2H2O )
Petrogenesa :
Gypsum terbentuk akibat pengendapan lansung dari material air garam, air laut dengan salinitas 35 %
tersebut mengalami proses evaporasi , mineral evaporasi akan terpresipitasi dalam sekuen tertentu, dan
mineral karbonat akan mulai terbentuk, akibat konsentrasi yang semakin pekat dan komsentrasi
volume air makin sedikit, maka akan terbentuk gypsum di saat volume air hanya tinggal 20 % dari
volume awal atau salinitynya 130-160%

Acara :
Batuan Sedimen Non Klastik
Laboratorium Sumberdaya Mineral dan Batubara
Departemen Teknik Geologi
Fakultas Teknik Nama : Fauzi Azzahri
Universitas Diponegoro NIM : 21100119130072
Kelas : B
Sketsa : No. Peraga : 33
Deskripsi Megaskopis
- Warna : Coklat Muda
- Struktur : Masif
- Tekstur : Kristalin
 Warna : Hitam kemerahan
 Cerat : Hitam, merah
 Kilap : Logam
 Kekerasan : 5-6,5 SM
 Kemagnetan : Ferromagnetik
 Transparansi : Opak

- Komposisi
 Magnetite
 Hematite
Ket : Panjang = 10 cm, Lebar = 6 cm, Tinggi = 1,5 cm
Kristalin
Nama Batuan : Iron Stone
Petrogenesa :
Batuan bewarna hitam ini memiliki kandungan besi yang banyak yaitu sekitar 15%. Batuan ini
terbentuk pada zaman precambrian, paleozoik awal, jura, dan kretasius. Nama batuan ini adalah iron
stone’ dimana persentase nya hanya 1 % dari seluruh batuan sedimen yang menyusun kerak bumi.

Anda mungkin juga menyukai