Anda di halaman 1dari 2

TATA NASKAH DINAS

Tata naskah dinas merupakan acuan pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
Tujuan dari naskah dinas yaitu menciptakan kelancaran komunikasi tertulis sehingga
berhasilguna dan berdayaguna. Menurut Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2011,
ada 6 azas dalam pembuatan naskah dinas, yaitu azas efektif dan efisien, azas
pembakuan, azas pertanggung jawaban, azas keterkaitan, azas kecepatan, azas
kemananan.
Bentuk dan susunan naskah dinas terbagi dalam bentuk produk hukum dan surat.
produk hukum terbagi dua yaitu peraturan dan penetapan yang meliputi peraturan daerah,
peraturan bupati, peraturan bersama bupati, dan keputusan bupati. Sedangkan produk
surat dibedakan menjadi 2, yaitu surat perintah yang bersifat diluar tugas dan fungsi, tidak
menggunakan konsideran. Serta surat tugas bersifat sesuai dengan tugas dan fungsinya,
berisi konsideran yang memuat pertimbangan atau dasar. Produk surat meliputi : instruksi,
surat edaran, surat biasa, surat keterangan, surat pernyataan melaksanakan tugas, nota
dinas, sertifikat, dsb.

Tingkat keamanan surat dinas terbagi menjadi lima yaitu biasa (B), Konfidensial
(K), Penting (P), Rahasia(R), dan Sangat Rahasia (SR). Sedangkan kecepatan
pemrosesan surat dinas dibagi dalam 4 kategori yaitu kategori biasa maksimal 5 hari,
penting dalam waktu 3x24 jam, segera XX dalam waktu 2x24 jam, yang terakhir amat
segera/kilat XXX dalam waktu 24 jam. Penandatanganan naskah dinas sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatan yang berwenang menggunakan tinta
berwarna biru.

Stempel merujuk pada identitas dari suatu jabatan meliputi stempel jabatan dan
instansi. Kop naskah dinas digunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani Kepala
dinas / badan yang bersangkutan. Kop naskah dinas memuat sebutan Pemerintah
Kabupaten Kediri, nama dinas / badan yang bersangkutan, alamat, nomor telepon, nomor
faksimile, website, e-mail dan kode pos serta menggunakan lambang daerah.
Bidang Mutasi dan Kepangkatan

Bidang mutasi dan kepangkatan adalah salah satu bidang pada badan
kepegawaian daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
melakukan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengoordinasian, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan meliputi mutasi dan kepangkatan Aparatur Sipil Negara. Bidang
mutasi terbagi dalam dua sub bidang, pertama sub bidang jabatan dan perpindahan,
kedua sub bidang kepangkaatan dan pemberhentian.

Tugas bidang mutasi meliputi, pemrosesan  pengangkatan cpns menjadi PNS dan
pemberhentian CPNS, pemrosesan kenaikan gaji berkala PNS, pemrosesan  kenaikan
pangkat, pemrosesan pelaksanaan ujian dinas dan ujian penyesuaian ijazah PNS, serta
pemrosesan pengusulan dan penilaian angka kredit jabatan fungsional tertentu,
pemrosesan administrasi bebas tugas menjelang pensiun pns, pemrosesan administrasi
pemberhentian PNS, pemrosesan admnistrasi penyesuaian masa kerja PNS, pemrosesan
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam jabatan, pemrosesan administrasi
pelaksanaan pelantikan dan pengukuhan, serta pemrosesan administrasi perpindahan
PNS antar unit kerja dan antar instansi.
Dasar aturan pengangkatan CPNS menjadi PNS berdasarkan Pasal 34  ayat (1) PP
11 Tahun 2017 yaitu CPNS diangkat menjadi PNS setelah melalui masa percobaan
selama 1 (satu) Tahun. Sedankan pada Pasal 36 ayat (1) PP 11 Tahun 2017 Calon PNS
yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan Lulus pendidikan & pelatihan
dasar yang dibuktikan dengan STTPL, Sehat jasmani dan rohani melalui Uji Kesehatan. 

Anda mungkin juga menyukai