Anda di halaman 1dari 2

Nama : Naufal Hilmi Setiawan Putra

NIT : 20193014

Prodi : Teknologi Mekanika Perkeretaapian 2A

Matkul : Sarana Berpenggerak Non Listrik

SKYTRAIN

Kalayang (kereta melayang) atau biasa disebut Automatic People Mover System
(APMS) atau Skytrain adalah fasilitas bandara yang digunakan oleh pengguna bandara untuk
melakukan perpindahan antar terminal ataupun dari terminal ke stasiun kereta api bandara.
Skytrain pertama untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini menggunakan roda, bukan
berbasis rel. Skytrain ini melayani sepanjang 3,05 kilometer yang terdapat 3 terminal serta
stasiun kereta bandara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Terdapat 2 jalur (track)
yang digunakan dalam operasi Skytrain, disetiap jalurnya dioperasikan 2 Set kalayang dengan
2 kereta disetiap set kalayang. Ada empat pemberhentian kalayang Bandara Soekarno-Hatta,
yaitu terminal 1 di ujung selatan, diikuti oleh bangunan integrasi yang terhubung langsung
dengan stasiun bandara Soekarno-Hatta sebagai terminus layanan kereta ekspres bandara
internasional Soekarno-Hatta, Terminal 2, dan Terminal 3 sebagai pemberhentian ujung
utara.

A. Profil Jalur Skytrain Bandara Soekarno-Hatta


Konstruksi jalur Skytrain terbuat dari beton yang sangat kuat dan besi pada
dinding bagian bawah jalur. Terbuat dari beton karena Skytrain sendiri menggunakan
roda ban karet bukan rel besi. Dari jenis roda penggerak, skytrain mirip dengan
monorel. Di antara roda penggerak terdapat bantalan tempat roda bergerak, rodanya
sendiri statis tidak bergerak belok kanan ataupun kiri. Jalurnya dibentuk
menyesuaikan teknologi di track lurus maupun berbelok yang ada pada Skytrain agar
terciptanya keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang.

B. Sistem Kendali dan Transmisi (MT/AT) Skytrain Bandara Soekarno-Hatta

Kalayang atau Skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggunakan


sistem driverless atau tanpa masinis pada Skytrain atau Automatic People Mover
System (APMS). Skytrain atau kalayang merupakan kereta tanpa masinis yang
menggunakan teknologi sistem kendali kereta berbasis komunikasi yaitu sistem
Communication-Based Train Control (CBTC) atau Sistem Kendali Kereta Berbasis
Komunikasi yang merupakan sistem persinyalan kereta yang menggunakan frekuensi
radio (RF) sebagai komunikasi data nirkabel antar berbagai sub-sistem yang
terintegrasi, sesuai dengan standar IEEE 1474.1 hingga 1474.4. Skytrain nantinya
akan dioperasikan oleh petugas khusus di Operation Control Center (OCC). Dapat
disimpulkan bahwa Skytrain mempunyai transmisi otomatis (AT).

Anda mungkin juga menyukai