Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN LUKA

NAMA : MISSIE R W JOLTUWU

NIM : PO530324019474

TINGKAT : II B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

2021
A. PENGERTIAN PERAWATAN LUKA
Perawatan luka merupakan tindakan merawat luka dan melakukan pembalut dengan
tujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses penembuhan
(delma fidasari,2013)
Luka adalah keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat menyebabkan
fungsi tubuh terganggu sehinggga mengganggu aktivitas sehari-hari. Bagian tubuh yang
umumnya berhubungan dengan tubuh adalah kulit.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
Penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Vaskularisasi, sistem peredaran darah ang baik akan mempercepat proses penyembuhan
luka.
2. Kondisi sakit, Beberapa penyakit misalnya anemia dan diabetes melitus dapat
memperlambat proses penyembuhan luka.
3. Usia, pada orang yang sudah lanjut usia, kecepatan perbaikan sel akan menurun
sehingga memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Nutrisi, beberapa vitamin dapat membantu perbaikan sel. Misalnya vitamin A, vitamin
B, vitamin C dan vitamin K.
5. Pengomsumsian obat-obatan dan rokok. Obat-obatan dan rokok dapat memperlambat
proses penyembuhan luka.
6. Stress, orang yang mengalami stress akan mengalami proses penyembuhan luka yang
lebih lama.
C. TUJUAN PERAWATAN LUKA
1. Agar terhindar dari infeksi
2. Agar luka tetap bersih
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka
5. Mencegah terjadinya pencernaan oleh cairan dan kuman yberasal dari luka ke sekitar
6. Mencegah terjadinya infeksi silang
7. Mengistirahatkan bagian yang luka atau sakit
8. Sebagai penahan pada bagian yang luka atau sakit
9. Memberikan rasa aman dan nyaman
D. INDIKASI PERAWATAN LUKA
a. Luka bersih
1. Luka bersih tidak terkontaminasi dan luka steril
2. Balutan kotor darah basah akibat external
3. Ingin mengkaji keadaan luka
4. Mempercepat debrademen jaringan nekrotik
b. Luka kotor
1. Pasien yang luka dikubitus
2. Pasien yang luka gangrene
3. Pasien dengan luka-luka venous.
(verymanisti,2011)
E. KONTRAINDIKASI PERAWATAN LUKA
1. Luka bersih
a. Pada luka dengan ditandai adanya push,necrose dan serum
b. Balutan tidak kotor dan tidak ada rembesan atau eksudat
2. Luka kotor
a. Pasien yang luka decubitus pada pasien yang mobilisasi
(veryromanisti,2011)
F. EFEK SAMPING
1. Infeksi
Keadaan alat dan bahan yang kurang steril dapat menyebabkan terjadinya infeksi serta
penatalaksanaan yang tidak memperhatikan pencegahan infeksi juga bias menyebabkan
ingfeksi saat melakukan perawatan pada luka pasien.
2. Rasa nyeri
Efek samping yang umum terjadi pada perawatan luka yaitu rasa nyeri namun setiap
individu memiliki tingkat nyeri yang berbeda-beda.
G. MEKANISME TERJADINYA LUKA
1. Luka insisi (incised wounds) terjadi karena teriris oleh instrument ang tajam missal
yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptic) biasanya tertutup oleh sutura
setelah seluruh pembuluh darah yang luka diikat.
2. Luka memar (countusion wound) terjadfi akibat benturan oleh suatu tekanan dan
dikareteristik oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet (abraded wound) terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda yang tidak
tajam.
4. Luka tusuk (punctured wound), terjadi akibat adanya benda seperti peluru atau pisau
yang masuk kedalam dengan diameter ang kecil.
5. Luka gores (lacerated wound) terjadi akibat benda yang tajam seperti kaca atau oleh
kawat
6. Luka bakar (combustion)
7. Luka tembus (penetrating wound) yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya
pada bagian awal luka masuk diasmeternya kecil
H. PROSES PENYEMBUHAN LUKA
a. Fase inflamasi atau peradangan
pada tahap awal proses penyembuhan luka pembuluh darah akan menempit untuk
menghentikan perdarahan setelah dilakukan perawatan luka dihari pertama keadaan
luka tidak berbau ataupun perdarahan mengangkat jaringan-jaringan yang mati sampai
bersih dan ditutupi dengan balutan kasa
b. Fase proliferasi atau fibroflasi
setelah dilakukan keperawatan luka yang ke 2 kondisi luka tambahan bersih dan
semakin membaik untuk perawatan luka sama seperti hari pertama tetapi lukanya lebih
baik sudah tidak ada kotoran
c. Fase komedelling/ fase resorbsi/ fase penyudahan
Pada tahapan ini kondisi luka tetap sama membaik akan tetapi tidak menyembuhkan
luka tersebut hana saja memberikan perawatan luka ang tujuannya untuk
membersihkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2017. Laporan pendahuluan perawatan luka.

Anonim, 2018. Laporan pendahuluan nperawatan luka.

Anda mungkin juga menyukai