Anda di halaman 1dari 6

NIM : C1.

17180009

NAMA MHS : INDAH SETIA NINGRUM

NAMA MATKUL : DRAMA

SOAL

1. What types of people are Jack Worthing, Algernon Moncrieff, and Gwendolen Fairfax?
2. How does the setting influence the characterization of the main character?
3. Why do Jack Worthing, Algernon Moncrieff manipulate their identity?
4. What does Miss Prism know about the baby she brought to walk twenty eight years ago?
5. How does Jack Worthing solve his name Ernest?

JAWABAN

1. Berikut adalah hasil analisis yang menerangkan siapa dan seperti apa karakter Jack
Worthing, Algernon Moncrieff, dan Gwendolen Fairfax:
a. Jack Worthing
John/Jack adalah tokoh utama protagonis dalam drama ini, yang memiliki nama lain
Ernest Worthing, “Well, my name is Ernest in town and Jack in the country...” (Jack,
act.1). Keluarganya di desa hanya mengetahui kalau dia bernama Jack, dan ia
mengaku memilki saudara yang tinggal di kota bernama Ernest yang sering berbuat
ulah sebagai alasan agar ia dapat sering berkunjung ke kota. Sedangkan di kota, ia
berpura pura sebagai Ernest Worthing karena ia tau kalau perempuan yang dicintainya
sangat menyukai nama itu. Perempuan yang dikencaninya adalah Gwendolen Fairfax,
sepupu dari Algernon. John Worthing memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Physical description
Dia adalah seorang pria berumur 29 tahun, ia mengatakannya saat menjawab
pertanyaan Lady Bracknell mengenai umurnya,“Twenty-nine.” (Jack, act.1); dan
dia memiliki mata berwarna biru, “... What wonderfully beautiful blue eyes you
have, Ernest! They are quite, quite blue!...” (Gwendolen, act.1).
 Psychological description
Menurut keluarganya dia adalah orang yang serius, “Dear Uncle Jack is so very
serious! Sometimes he is so serious that I think he cannot be quite well.” (Cecily,
act.2); dia juga seorang yang tegas; romantis; namun dia itu pemarah dan kurang
sopan, dapat dilihat saat Lady Bracknell mempersilakannya untuk duduk tapi dia
malah menyanggahnya, “Thank you, Lady Bracknell, I prefer standing.” (Jack,
act.1).
 Social description
Dia merupakan anak hilang yang diangkat oleh Mr. Thomas Cardew, kakek dari
Cecily dan kemudian menjadi penjaga Cecily.(“...Old Mr. Thomas Cardew, who
adopted me when I was a little boy, made me in his will guardian to his grand-
daughter, Miss Cecily Cardew...” (Jack, act.1)). Dengan warisan dari ayah
angkatnya, dia menjadi orang kaya dan memiliki rumah dan lahan di desa juga
rumah di Belgrave Square (“Well, I own a house in Belgrave Square, but it is let
by the year to Lady Bloxham. Of course, I can get it back whenever I like, at six
months' notice.” (Jack, act.1)), dan berinvestasi dengan penghasilan 7.000-8.000
pounds setiap tahun. Oleh karena itu dia selalu dikelilingi dengan orang-orang
kelas atas.
b. Algernon Moncrieff
Algernon/Algy adalah tokoh utama protagonis. Ia diceritakan sebagai pemuda yang
berasal dari keluarga terpandang. Ia banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul
bersama teman-temannya layaknya seorang pengangguran yang suka berfoya-foya,
“Oh! ... by the way, Lane, I see from your book that on Thursday night when Lord
Shoreman and Mr.Worthing were dining with me, eight bottles of champagne are
entered ashaving been consume” (Algernon, act.1). Ia juga merupakan sahabat dari
Jack Worthing. Sama seperti Jack, Algy adalah seorang yang pandai berbohong yang
disebutnya dengan bunburying. Kebohongannya dilakukan sebagai alasan ketika ia
dipaksa untuk mengadiri acara keluarga atau kegiatan lain yang tidak disukainya
dengan mengatakan bahwa ia harus mengunjungi temannya yang sakit-sakitan
bernama Mr. Bunbury, “... I have invented an invaluable permanent invalid called
Bunbury, in order that I may be able to go down into the country whenever I
choose...” (Algernon, act.1). Algernon memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Physical description
Pria berumur lebih muda dari Jack, karena pada akhir cerita diungkap bahwa Jack
adalah kakak dari Algy; tampan; berambut keriting.
 Psychological description
Suka berbohong untuk menghindari masalah yang disebutnya sebagai bunburying;
ia juga suka ingin tahu urusan orang dan cerewet, sehingga Jack menyebutnya
seperti dokter gigi, “My dear Algy, you talk exactly as if you were a dentist. It is
very vulgar to talk like a dentist when one isn't a dentist. It produces a false
impression.” (Jack, act.1).; orang yang serius dalam menanggapi perkataan orang
lain, “...You are hardly serious enough...” (Jack, act.1).; tapi ia egois dan pelit,
dapat dilihat saat Jack mencoba mengambil cucumber sandwich yang disediakan
untuk menyambut Lady Bracknell, ia tidak membolehkan Jack memakannya tapi
ia sendiri boleh menghabiskannya; dan tidak bersungguh sungguh dalam
menyelesaikan masalah, dapat dilihat saat Jack mengkhawatirkan tentang
kebohongan yang mereka buat, Algy tidak fokus dan malah terus makan muffin,
“I say it's perfectly heartless your eating muffins at all, under the circumstances.”
(Jack, act.2)
 Social description
Dia adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga kaya raya yang terkenal di
kota. Ia sering menghabiskan waktunya untuk berkumpul dengan teman-temannya
dengan status sosial kelas atas.
c. Gwendolen Fairfax
Gwendolen adalah tokoh utama protagonis. Dia adalah sepupu Algernon, “My dear
fellow, Gwendolen is my first cousin...” (Algernon, act.1) dan merupakan anak dari
Lady Bracknell. Gwendolen sangat terobsesi dengan nama Ernest karena baginya
pria bernama Ernest itu memiliki nada yang sempurna, sesempurna sifat-sifat baik
yang ada didalamnya dan sangat cocok dengan kekasihnya, “It suits you perfectly. It
is a devine name. It has a music of its own. It produces vibrations.” (Gwendolen,
act.1).. Gwendolen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Physical description
Gadis muda yang cantik, “...If I marry a charming girl like Gwendolen...” (Jack,
act.1); anggun & berpenampilan menarik, dapat dilihat dari dialog Algy pada
Gwendolen, “Dear me, you are smart!” (Algernon, act.1) maksud dari kata smart
adalah komentar yang baik pada penampilannya.
 Psychological description
Pintar dan cerdas, “I can see no possible defence at all for your deceiving a brilliant,
clever, thoroughly experienced young lady like Miss Fairfax...” (Algernon, act.2);
namun ia adalah orang yang sombong, dapat dilihat saat ia menceritakan tentang
keluarganya pada Cecily, “Outside the family circle, papa, I am glad to say, is
entirely unknown. I think that is quite as it should be. The home seems to me to be the
proper sphere for the man. And certainly once a man begins to neglect his domestic
duties he becomes painfully effeminate, does he not? And I don't like that. It makes
men so very attractive. Cecily, mamma, whose views on education are remarkably
strict, has brought me up to be extremely short-sighted; it is part of her system;...”
 Social description
Dia berasal dari keluarga Bracknell yang kaya raya dan terkenal di kota.
Pergaulannya yaitu orang-orang kelas atas.

2. Setting dalam drama ini menggambarkan karakteristik para tokoh utama sebagai anggota
dari kelas sosial tingkat atas di Era Victoria. Berdasarkan beberapa data dapat
disimpulkan mengenai kehidupan masyarakat kelas atas di era itu sebagai berikut:
a. Golongan kelas atas atau para orang kaya tidak boleh menikah dengan golongan kelas
rendah. Hal ini digambarkan melalui hubungan antara Jack Worthing dan Gwendolen,
yang tidak direstui Lady Bracknell karena Jack tidak diketahui asal usulnya. Namun
hubungan antara Algy dan Cecily direstui sebab status sosial mereka setara.
b. Perempuan tidak bisa menentukan masa depannya sendiri namun semuanya diatur
oleh orang tua mereka. Hal ini digambarkan melalui karakter Gwendolen.
c. Orang dari kelas rendah tidak dapat berubah menjadi orang kelas atas. Mereka lahir
untuk menjadi miskin, seperti Jack Worthing. Karakter Jack diceritakan sebagai anak
angkat dari Mr. Thomas Cardew, meskipun ayah angkatnya merupakan seorang kaya
raya, Jack tidak bisa disebut sebagai orang dari kelas atas karena asal usulnya tidak
pasti. Sedangkan Cecily, walaupun dia adalah anak asup Jack tapi dia lahir sebagai
orang dari kelas atas karena ia mewarisi harta kakeknya, yaitu Thomas Cardew.
Begitupun Algernon, dia hanyalah seorang pengangguran tidak punya apa-apa tapi dia
lahir dari keluarga kaya dan mewarisi harta orangtuanya.
d. Orang-orang dari kelas atas banyak menghabiskan waktu untuk foya-foya.
e. Status sosial menjadi bagian yang sangat dominan dimana orang-orang dari kelas atas
sangat menghina dan menindas kelas bawah dan merasa paling berkuasa dan berbuat
semena-semena. Hal ini dapat diketahui saat Lady Bracknell dengan mudahnya
menghina Jack karena ia adalah seorang anak angkat.
f. Kehidupan modern digambarkan sebagai kehidupan yang penuh dengan kebohongan.

Jika dianalisis berdasarkan setting tempat pada setiap scene nya dapat disimpulkan
sebagai berikut:
 ACT I berlatar tempat di ruang tamu kediaman Algernon Moncrieff di Half Moon
Street, London. Ruangan ini sangat mewah dan dipenuhi oleh barang-barang artistik.
Ruangannya bersebelahan dengan ruang musik tempat Algernon memainkan piano.
Tempat ini dapat diketahui dari prolog: Morning room in ALGERNON’s flat in Half
Moon Street. The room is luxuriously and artictically furnished. The sound of the
piano is heard in the adjoining room. Tempat ini menggambarkan tempat tinggal
sekaligus karakteristik dari keluarga Moncrieff yang begitu mewah dan glamor.
 ACT II berlatar di taman di kediaman Jack, Manor House, Woolton, London. Taman
yang indah dengan gaya klasik dimana terdapat banyak bunga mawar, teras batu abu-
abu, dan terdapat meja serta kursi tempat Cecily belajar yang terletak di bawah pohon
cemara. Tempat ini dapat diketahui dari prolog: Garden at the Manor House. A flight
of gray stone steps leads up to the house. The garden, an old fashioned one, full of
roses. Time of year, July. Basket chairs, and a table covered with books, are set
under a large yew tree. MISS PRISM discovered seated at the table. CECILY is at
the back watering flowers. Tempat ini menggambarkan karakter orang orang desa
yang sederhana dan asri.
 ACT III Di ruang tamu kediaman Jack di Manor House, Woolton, London. Terdapat
jendela besar yang menuju ke arah taman. Tempat ini dapat diketahui dari prolog:
Morning room at the Manor House. GWENDOLEN and CECILY are at the window,
looking out into the garden. Tempat ini menggambarkan karakteristik Jack Worthing
dan keluarganya yang tinggal di desa.

3. Alasan kenapa Jack Worthing dan Algernon Moncrieff berpura-pura menjadi Ernest
adalah demi mendapatkan hati dari kekasihnya. Jack menggunakan nama Ernest saat
berkunjung ke kota dengan tujuan agar Gwendolen tertarik padanya karena Gwendolen
begitu mencintai nama Ernest, “Jack? . . . No, there is very little music in the name Jack,
if any at all, indeed. It does not thrill. It produces absolutely no vibrations . . . I have
known several Jacks, and they all, without exception, were more than usually plain.
Besides, Jack is a notorious domesticity for John! And I pity any woman who is married
to a man called John. She would probably never be allowed to know the entrancing
pleasure of a single moment's solitude. The only really safe name is Ernest” (Gwendolen,
act.1). Begitupun dengan Algy, ia menyamar sebagai Ernest karena awalnya ia penasaran
dengan Cecily Cardew yang diceritakan begitu terobsesi dengan nama Ernest. Bahkan
ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya Cecily mengatakan bahwa mereka telah
bertunangan dan saling bertukar surat padahal mereka tidak pernah bertemu sebelumnya,
“... Why, we have been engaged for the last three months.” (Cecily, act.2).

4. Di akhir cerita, Miss Prism akhirnya mengetahui bayi yang tidak sengaja hilang di
pengawasannya pada 28 tahun yang lalu. Awalnya, Lady Bracknell berkunjung ke rumah
Jack di desa untuk menjemput Gwendolen, ia sedang bertengkar dengan Jack pada saat
itu. Tiba tiba seorang pendeta, Dr. Chasuble, mendatangi mereka dan mengatakan tentang
pembaptisan yang akan dilakukan oleh Jack Worthing untuk menggati namanya menjadi
Ernest. Dr. Chasuble mengatakan agar acaranya segera dilakukan karena Miss Prism
sedang menunggunya. Lady Bracknell merasa tidak asing dengan nama Miss Prism
karena ia adalah pengasuh bayi dari kakaknya pada 28 tahun lalu. Tak lama kemudian,
datanglah Miss Prism. Saat ia sadar melihat Lady Bracknell, ia sangat gugup, “I was told
you expected me in the vestry, dear Canon. I have been waiting for you there for an hour
and three-quarters. [Catches sight of LADY BRACKNELL, who has fixed her with a
stony glare. MISS PRISM grows pale and quails. She looks anxiously round as if desirous
to escape.]”. Lady Bracknell pun memanggilnya dan mendesaknya menjelaskan tentang
bayi kakaknya yang ia hilangkan 28 tahun lalu. Dengan menyesal, Prism mengatakan
yang sesungguhnya, ia sudah teledor menjaga bayi itu karena terlalu fokus membuat
naskah sehingga ia salah meletakan bayi ke dalam tas tempat naskah novel dan tertinggal
di sebuah stasiun, “Lady Bracknell, I admit with shame that I do not know. I only wish I
did. The plain facts of the case are these. On the morning of the day you mention, a day
that is for ever branded on my memory, I prepared as usual to take the baby out in its
perambulator. I had also with me a somewhat old, but capacious hand-bag in which I
had intended to place the manuscript of a work of fiction that I had written during my few
unoccupied hours. In a moment of mental abstraction, for which I never can forgive
myself, I deposited the manuscript in the basinette, and placed the baby in the hand-
bag.” Dengan terkejutnya, Jack merasa bahwa ia adalah anak yang hilang itu (JACK.
[Who has been listening attentively.] But where did you deposit the hand-bag?). Ia pun
memberi bukti dengan membawa tas jinjing tersebut ke hadapan Miss Prism ([Rushing
over to MISS PRISM.] Is this the handbag, Miss Prism? Examine it carefully before you
speak. The happiness of more than one life depends on your answer.). Dan ternyata benar
ia adalah anak yang hilang tersebut (“It seems to be mine. Yes, here is the injury it
received through the upsetting of a Gower Street omnibus in younger and happier
days...” (Miss Prism, act.3)).

5. Setelah Jack Worthing mengetahui bahwa ia adalah bayi yang hilang tersebut, ia sempat
salah menduga kalau ibunya adalah Miss Prism. Namun kemudian Lady Bracknell
menjelaskan semuanya, “I am afraid that the news I have to give you will not altogether
please you. You are the son of my poor sister, Mrs. Moncrieff, and consequently
Algernon's elder brother.” Kemudian, Jack menanyakan siapa namanya yang asli. Lady
Bracknell tidak tahu tapi dia punya petunjuk bahwa namanya diambil dari nama ayahnya,
“Being the eldest son you were naturally christened after your father.” Algernon juga
tidak mengetahuinya karena ayah mereka telah meninggal saat Algy masih bayi. Namun
Jack berpikir bahwa nama tersebut pasti ada di dalam daftar para Army. Akhirnya ia
mencari nama Moncrieff, dan menemukan bahwa nama ayahnya adalah Ernest John.
Sehingga dapat diketahui bahwa nama asli Jack adalah Ernest.

Anda mungkin juga menyukai