Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA BANK DANAMON SIMPAN PINJAM

SUDARMIN MANIK
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau
E-mail: aminmanik82@gmail.com

NOVA SYAFRINA
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau
E-mail: nova.syafrina80@gmail.com

Abstract
The theme of the article is "economy based on the principles of Islam". The purpose of this study to
determine factors that affect the productivity of employees at Bank Danamon Simpan Pinjam Unit
Ps. Duri City. The sample in this research is all employees at Bank Danamon Simpan Pinjam Unit
Ps. Duri City totaling 30 people. Sampling was conducted using a sample saturated. The data
analysis is done by using validity, reliability, normality test, heteroscedasticity, multicollinearity
test, autocorrelation test, multiple linear regression, R2 test, F test, t test. The tests are conducted to
determine the relationship between the independent variables (independent variables) and dependent
variable (dependent variable). The final conclusion of the study on the variables training, mental and
physical abilities of employees, the relationship between superiors and subordinates of employee
productivity can be seen from Table F value obtained for F (0,05) (26) = 2.975, while F count on the
F test is obtained from the data processed by 7.352, meaning F count = 7.352 > 2.975. From the
results of the t test that most affect the employees productivity at Bank Danamon Simpan Pinjam
Unit Ps. Duri City is the mental and physical abilities of employees with t value 3.060 > 2.05.

Keywords: Mental, Productivity, Relationship, Subordinates, Superiors, Training

PENDAHULUAN yang terbaik agar dapat bersaing dengan bank


Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. lainnya dalam memberikan jasa perbankan
Kota Duri merupakan bank mikro pertama kepada masyarakat. Salah satu cara Bank
yang berdiri di kota Duri. Seiring dengan Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri
kemajuan kota Duri, banyak bank-bank lain agar dapat bersaing dengan bank lainnya adalah
yang ingin membuka kantor operasional di memberikan pelayanan terbaik serta menawarkan
kota Duri. Hal ini disebabkan karena perkembangan produk bank yang menarik agar dapat diminati
kota Duri yang terus meningkat. Oleh sebab oleh masyarakat. Bank Danamon Simpan Pinjam
itu, Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Unit Ps. Kota Duri harus jeli dalam melihat
Kota Duri berusaha memberikan pelayanan target wilayah yang akan dimasukkan, agar
50 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 1, Januari – Juni 2018

produk yang ditawarkan dapat diterima dengan sebaik mungkin sehingga tercapai tingkat
baik oleh masyarakat. kepuasaan yang optimal bagi para nasabahnya.
Kegiatan Bank Danamon Simpan Pinjam Hal ini dimaksudkan untuk mendukung
Unit Ps. Kota Duri dalam usaha perbankan perkembangan dan pertumbuhan usahanya
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jasa dimasa mendatang. Bank Danamon Simpan
pelayanan bagi masyarakat umum yang meliputi: Pinjam Unit Ps. Kota Duri ini memiliki visi
1. Menunjang pertumbuhan dan modernisasi menjadi perbankan simpan pinjam yang unggulan,
ekonomi pedesaan sehingga para petani, sehat dan kuat sehingga mampu berperan
nelayan dan perdagangan kecil didesa sebagai motor pergerakan dalam memperdayakan
dapat terhindar dari lintah darat, pengijon perekonomian rakyat kecil dan menengah.
dan pelepas uang. Sedangkan misi yang diemban oleh Bank
2. Melayani kebutuhan modal dengan prosedur Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri
pemberian kredit yang mudah dan adalah:
sesederhana mungkin sebab yang dilayani 1. Menggerakkan usaha-usaha masyarakat
adalah orang-orang yang relatif rendah dengan menghimpun dan menyalurkan
pendidikannya. dana pada usaha-usaha produktif.
3. Menampung dan menghimpun tabungan 2. Meningkatkan kemampuan usaha masyarakat
masyarakat, dengan demikian perbankan dengan kerja sama dalam manajemen usaha.
dituntut memobilisasi modal untuk keperluan 3. Ikut serta dalam membangkitkan ekonomi
pembangunan dan turut mendidik rakyat masyarakat.
dalam berhemat, aman dan mudah untuk Agar dapat menunjang operasionalnya,
menyimpan uang bagi penabung kecil. Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota
Melihat peluang kegiatan usaha tersebut, Duri memperkerjakan sejumlah karyawan
maka pihak Bank Danamon Simpan Pinjam yang berkompeten dibidangnya. Jumlah
Unit Ps Kota Duri mengembangkan sistem karyawan Bank Danamon Simpan Pinjam Unit
perbankan yang bergerak khusus dalam pinjaman Ps. Kota Duri dari tahun 2012-2014 mengalami
mikro usaha rakyat. Sebagai perusahaan publik peningkatan sedangkan pada tahun 2015-2016
yang menjalankan usaha dibidang perbankan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan
khususnya dalam pinjaman mikro, Bank Danamon menurunnya pencapaian hasil kinerja Bank
Simpan Pinjam Unit Ps Kota Duri juga selalu Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri
mengutamakan agar dapat memberikan pelayanan sehingga perusahaan mengambil beberapa
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja (Sudarmin Manik & Nova Syafrina) & 51

kebijakan untuk para karyawannya. Semakin perhatian penting bagi pimpinan, karena
banyak masyarakat yang menjadi nasabah pada salah satu ciri-ciri bank yang kuat adalah bank
Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota yang tetap produktif dalam menjual produk
Duri, maka produktivitas kerja karyawan akan yang dikeluarkan agar dapat bersaing dengan
terus meningkat. Salah satu cara meningkatkan bank lainnya. Dari tabel dibawah ini juga
produktivitas kerja karyawan adalah dengan dapat dilihat hasil produktivitas kerja karyawan
memiliki disiplin kerja yang baik. Disiplin Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps.Kota
kerja merupakan cerminan diri karyawan Duri dalam menyalurkan dana lending kepada
dalam mematuhi peraturan yang ditetapkan masyarakat dari tahun 2012-2016:
oleh perusahaan. Untuk melihat tingkat Tabel 2. Jumlah Target Dan Pencapaian
Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps.
produktivitas yang dihasilkan Bank Danamon
Kota Duri Tahun 2012-2016
Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri, dapat dilihat Tahun Target (Tahun) Realisasi Pencapaian
(Tahun) (%)
dari jumlah perkembangan nasabah yang ada. 2012 30.000.000.000 18.000.000.000 60%
2013 32.500.000.000 33.769.000.000 103,90%
Berikut ini adalah jumlah perkembangan 2014 35.000.000.000 38.657.000.000 110,45%
2015 40.000.000.000 33.654.000.000 84,13%
2016 45.000.000.000 40.054.000.000 89,01%
nasabah dari tahun 2012-2015:
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Nasabah Dari tabel dapat dilihat dari tahun 2012-
Pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit
Ps. Kota Duri Tahun 2012-2016 2014 pencapaian produktivitas karyawan Bank

Tahun
Jumlah Perkembangan Tingkat Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri
Nasabah Nasabah (%) Produktivitas
2012 150 - 6,00 mengalami peningkatan sedangkan pada tahun
2013 235 56,67% 8,10
2014 373 58,72% 11,30 2016 pencapaian produktivitas karyawan masih
2015 298 -20,11% 9,31
2016 251 -15,77% 8,37
belum maksimal. Hal ini dapat disebabkan
Dari tabel 1 dapat dilihat dari tahun oleh menurunnya produktivitas kerja karyawan
2012-2014 terjadi peningkatan jumlah nasabah Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota
sedangkan pada tahun 2015-2016 terjadi Duri. Penurunan produktivitas ini dapat terjadi
penurunan jumlah nasabah. Hal ini disebabkan karena hubungan antara atasan dan bawahan
oleh kurangnya minat masyarakat dalam yang tidak baik, sehingga visi dan misi yang
melakukan jasa pelayanan yang ditawarkan ditetapkan oleh atasan tidak dilaksanakan dengan
Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota baik oleh para karyawan. Oleh karena itu,
Duri serta menurunnya kinerja karyawan sehingga diharapkan pimpinan juga dapat menjalin
produktivitas kerja yang dilakukan oleh hubungan yang baik dengan karyawan sehingga
karyawan juga ikut menurun. Ini harus menjadi semangat kerja karyawan dalam mencapai
52 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 1, Januari – Juni 2018

produktivitas dapat ikut meningkat. mencapai tujuan yang baik secara individu
Berdasarkan latar belakang, maka dapat maupun organisasi (Sutrisno, 2015:6). Manajemen
dirumuskan permasalahannya yaitu: Faktor- Sumber Daya Manusia adalah suatu kegiatan
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,
produktivitas kerja karyawan pada Bank Danamon pengembangan, penilaian, peberian balas jasa
Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri. Penelitian ini bagi manusia sebagai individu anggota organisasi
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang atau perusahaan bisnis (Samsudin, 2010:22).
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Manajemen sumber daya manusia adalah
pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit mengelola sumber daya manusia yang sangat
Ps. Kota Duri. berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam
Manajemen Sumber Daya Manusia mencapai tujuannya (Gomes, 2003:2).
Para manajer mencapai tujuan organisasi Produktivitas Kerja
melalui pengaturan orang-orang lain untuk Produktivitas diartikan sebagai hubungan
melaksanakan pekerjaan yang diperlukan atau antara keluaran (barang atau jasa) dengan
dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas
itu sendiri (Handoko, 2011:3). Manajemen sumber adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu
daya manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, perbandingan antara hasil keluaran dan masukan.
pengembangan dan pemanfaatan sumber daya Masukan sering dibatasai dengan tenaga kerja
manusia sehingga tujuan organisasi direalisasi sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan
secara daya guna dan adanya kegairahan kerja fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2015:99). Secara
dari semua tenaga kerja (Manullang, 2009:198). teknis produktivitas merupakan perbandingan
Manajemen sumber daya manusia (human antara hasil yang dicapai dan keseluruhan
resources management) adalah pendayagunaan, sumber daya yang dipergunakan, produktivitas
pengembangan, penilaian, pemberian balas tenaga kerja merupakan perbandingan antara
jasa dan pengelolaan anggota organisasi hasil yang dicapai dengan pasar tenaga kerja
kelompok karyawan (Simamora, 2014:4-5). per satuan waktu dan sebagai tolok ukur jika
Manajemen sumber daya manusia adalah ekspansi dan aktifitas dari sikap sumber yang
bidang strategis dari organisasi. Manajemen digunakan selama produktivitas berlangsung
sumber daya manusia dapat diartikan sebagai dengan membandingkan jumlah yang dihasilkan
kegiatan perencanaan, pengadaan, pengembangan, dengan setiap sumber yang digunakan. Menurut
pemeliharaan serta penggunaan SDM untuk Sunyoto (2012:41) secara filosofi, produktivitas
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja (Sudarmin Manik & Nova Syafrina) & 53

merupakan sikap mental yang selalu berusaha etos kerja yang sangat mendasar yang harus
dan mempunyai pandangan bahwa suatu dipegang teguh oleh eselon manajemen
kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dalam hierarki organisasi.
dan hari esok lebih baik dari hari ini. Menurut Indiktor Produktivitas Kerja
Umar (2005:25) produktivitas adalah sikap mental Produktivitas merupakan hal yang sangat
yang selalu berpandangan bahwa mutu penting bagi para karyawan yang ada
kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari diperusahaan. Dengan adanya produktivitas
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana
Upaya Peningkatan Produktivitas secara efisien dan efektif sehingga ini semua
Bahwa peningkatan produktivitas kerja akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian
dapat dilihat sebagai masalah keperilakuan, tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur
tetapi juga dapat mengandung aspel-aspek produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator,
teknis. Mengatasi hal itu perlu pemahaman yaitu sebagai berikut (Sutrisno, 2015:104-105):
yang tepat tentang faktor-faktor penentu 1. Kemampuan. Mempunyai kemampuan
keberhasilan meningkatkan produktivitas kerja. untuk melaksanakan tugas. Kemampuan
Adapun faktor-faktor tersebut menurut Sutrisno seorang karyawan sangat bergantung pada
(2015:105) adalah sebagai berikut: keterampilan dimiliki serta profesionalisme
1. Perbaikan terus menerus. Dalam upaya mereka dalam bekerja. Ini memberikan daya
meningkatkan produktivitas kerja, salah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
satu implikasinya ialah bahwa seluruh diembannya kepada mereka.
komponen organisasi harus melakukan 2. Meningkatkan hasil yang dicapai. Berusaha
perbaikan secara terus menerus. untuk meningkatkan hasil yang dicapai.
2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan. Berkaitan Hasil merupakan salah satu yang dapat
erat dengan upaya melakukan perbaikan dirasakan oleh yang mengerjakan maupun
secara terus menerus ialah peningkatan yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.
mutu hasil pekerjaan oleh semua orang Jadi, upaya memanfaatkan produktivitas
dan segala komponen organisasi. kerja bagi masing-masing yang terlibat
3. Pemberdayaan sumber daya manusia. Bahwa dalam suatu pekerjaan.
sumber daya manusia merupakan unsur 3. Semangat kerja. Ini merupakan usaha untuk
yang paling strategis dalam organisasi. lebih baik dari hari kemarin. Indikator
Karena itu memberdayakan SDM merupakan ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil
54 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 1, Januari – Juni 2018

yang dicapai dalam satu hari kemudian 1. Pelatihan. Latihan kerja dimaksudkan untuk
dibandingkan dengan hasil sebelumnya. melengkapi karyawan dengan keterampilan
4. Pengembangan diri. Mengembangkan diri dan cara yang tepat untuk menggunakan
untuk meningkatkan kemampuan kerja. peralatan kerja. Untuk itu, latihan kerja
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan diperlukan bukan saja sebagai pelengkap
melihat tantangan dan harapan dengan akan tetapi sekaligus untuk memberikan
apa yang akan dihadapi. Sebab semakin dasar-dasar pengetahuan.
kuat tantangannya, pengembangan diri 2. Mental dan kemampuan fisik karyawan.
mutlak dilakukan. Begitu juga harapan untuk Keadaan mental dan fisik karyawan
menjadi lebih baik pada gilirannya akan merupakan hal yang sangat penting untuk
sangat berdampak pada keinginan karyawan menjadi perhatian bagi organisasi sebab
untuk meningkatkan kemampuan. keadaan fisik dan mental mempunyai
5. Mutu. Berusaha untuk meningkatkan mutu hubungan yang erat dengan produktivitas
lebih baik dari masa lalu. Mutu merupakan kerja karyawan.
hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan 3. Hubungan antara atasan dan bawahan.
kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, Hubungan atasan dan bawahan akan
meningkatkan mutu untuk memberikan mempengarauhi kegiatan yang dilakukan
hasil yang terbaik yang pada gilirannya sehari-hari. Bagaimana pandagan atasan
akan sangat berguna bagi perusahaan dan terhadap karyawan, sejauh mana karyawan
dirinya sendiri. diikutsertakan dalam penentuan tujuan.
6. Efisiensi. Perbandingan antara hasil yang Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dicapai dengan keseluruhan sumber daya produktivitas tersebut antara lain: pendidikan,
yang digunakan. Masukan dan keluaran pelatihan dan motivasi (Sunyoto, 2012:42).
merupakan aspek produktivitas yang 1. Pendidikan. Pendidikan adalah suatu
memberikan pengaruh yang signifikan upaya mengembangkan potensi manusia,
bagi karyawan. sehingga mempunyai kemampuan untuk
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas mengelola sumber daya alam yang tersedia
Kerja untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Menurut Sutrisno (2015:103) ada beberapa (Notoatmodjo, 2009:2).
faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja 2. Pelatihan. Pelatihan adalah setiap usaha
karyawan, yaitu: untuk memperbaiki performansi pekerja
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja (Sudarmin Manik & Nova Syafrina) & 55

pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan.
menjadi tanggungjawabnya. Supaya efektif, Jawaban setiap item yang menggunakan skala
pelatihan harus mencukupi pengalaman likert mempunyai gradiasi dari sangat positif
belajar, aktivitas-aktivitas yang terencana sampai sangat negatif (Sugiyono, 2010:107).
dan didesain sebagai jawaban atas kebutuhan Menurut Sugiyono (2010:135) skala likert adalah
yang berhasil diidentifikasikan. Pelatihan digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
sering dianggap sebagai aktivitas yang dan persepsi seseorang atau sekelompok
paling dapat dilihat dan paling umum orang.
dari semua aktivitas kepegawaian. Para Populasi dan Sampel
majikan menyokong pelatihan karena melalui Penelitian ini dilakukan kepada seluruh
pelatihan para pegawai akan menjadi lebih karyawan yang ada pada Bank Danamon Simpan
terampil, dan karenanya lebih produktif. Pinjam Unit Ps. Kota Duri yang berjumlah
3. Motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap 30 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian
seorang pegawai dalam menghadapi situasi ini adalah seluruh karyawam yang ada pada
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota
menggerakan diri pegawai yang terarah Duri yang berjumlah 30 orang.
untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap Teknik Analisis Data
mental seorang pegawai harus sikap mental Analisis data yang digunakan dalam
yang siap secara psikofisik (siap secara penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dalam
mental, fisik, tujuan dan istimewa). penelitian ini digunakan model analisis regresi
METODE PENELITIAN linear sederhana dengan menggunakan alat
Teknik Pengumpulan Data bantu Statistical Package for Social Science yaitu
Daftar pertanyaan disebarkan kepada seluruh analisis tentang hubungan antara satu dependent
karyawan Bank Danamon Simpan Pinjam Unit variabel dengan satu independent variabel
Ps. Kota Duri. Skala likert digunakan untuk (Arikunto, 2010:339):
mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang Regresi Linear Berganda
atau kelompok orang tentang fenomenal sosial. Hubungan antara variabel dependent dengan
Dengan skala likert, maka variabel yang diukur independent ditunjukan dengan persamaan:
dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + ε
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai Analisis Determinasi (R2)
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen Analisis determinasi menunjukkan seberapa
56 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 1, Januari – Juni 2018

besar persentase variasi variabel independent antara variabel independent dengan variabel
yang digunakan dalam model dan mampu dependent.
menjelaskan variasi variabel dependent. R2 sama Ha: Ada hubungan secara signifikan antara
dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase variabel independent dengan variabel dependent.
sumbangan pengaruh yang diberikan variabel 2. Menetukan tingkat signifikan. Pengujian
independent terhadap variabel dependent atau menggunakan uji dua sisi dengan tingkat
variasi variabel independent yang digunakan signifikan a = 5% (uji dilakukan 2 sisi
dalam model tidak menjelaskan sedikitpun karena untuk mengetahui ada atau tidaknya
variasi variabel dependent. Sebaliknya R2 sama hubungan yang signifikan, jika 1 sisi
dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh digunakan untuk mengetahui hubungan
yang diberikan variabel independent terhadap lebih kecil atau lebih besar).
variabel dependent adalah sempurna, atau variasi 3. Menentukan t hitung.
variabel independent yang digunakan dalam model 4. Menentukan t table. Tabel distribusi t dicari
menjelaskan 100% variasi variabel dependent. pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan
Uji F derajat kebebasan (df) = n-k-1.
Uji digunakan untuk mengetahui apakah 5. Kriteria Pengujian
variabel independent (X1,X2....Xn) secara simultan Ho diterima jika –T Tabel < T hitung < T
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel table
dependent (Y). Atau untuk menetahui apakah Ho ditolak jika –T Hitung < T Tabel atau
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi T Hitung > T Tabel
variabel dependent atau tidak. Signifikat berarti Berdasarkan probabilitas:
hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk H0 diterima jika P value > 0,05
populasi. Ho ditolak jika P value < 0,05
Uji t 6. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Digunakan untuk mengetahui pengaruh dan probabilitas.
masing-masing variabel, baik variabel bebas HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap variabel terikat yang signifikan secara Regresi Linear Berganda
statistik. Langkah-langkah pengujian uji t Berdasarkan data dari 30 orang responden,
sebagai berikut: setelah dilakukan pengujian adapun persamaan
1. Menentukan Hipotesis regresinya adalah dengan menggunakan rumus,
H0: Tidak ada hubungan secara signifikan didapat nilai α = 6,590, β1 = 0,474, β2 = 1,383,
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja (Sudarmin Manik & Nova Syafrina) & 57

β3 = 0,113, maka persamaan regresi linear d. Koefisien variabel hubungan antara atasan
berganda adalah sebagai berikut: dan bawahan (X3) 0,113. Berarti jika variabel
Y = 6,590 + 0,474X1 + 1,383X2 + 0,113X3 hubungan antara atasan dan bawahan di
Berdasarkan persamaan di atas maka: naikkan 1 satuan, maka produktivitas kerja
a. Konstanta 6,590. Berarti saat pelatihan, karyawan pada Bank Danamon Simpan
mental dan kemampuan fisik karyawan Pinjam Unit Ps. Kota Duri akan naik
serta hubungan antara atasan dan bawahan sebesar 0,113 satuan. Koefisien variabel
diabaikan atau nol maka produktivitas hubungan antara atasan dan bawahan
kerja karyawan sebesar 6,590. bertanda positif. Berarti semakin baik
b. Koefisien variabel pelatihan (X1) 0,474. hubungan antara atasan dan bawahan maka
Berarti jika variabel pelatihan dinaikkan produktivitas kerja karyawan pada Bank
1 satuan, maka produktivitas kerja karyawan Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota
pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Duri akan ikut meningkat.
Ps. Kota Duri akan naik sebesar 0,474 satuan. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien variabel pelatihan bertanda positif. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
Berarti semakin baik pelatihan yang diberikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
perusahaan maka produktivitas kerja kerja karyawan pada Bank Danamon Simpan
karyawan pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri digunakan koefisien
Pinjam Unit Ps. Kota Duri ikut meningkat. determinasi (R2), setelah dilakukan pengolahan
c. Koefisien variabel mental dan kemampuan data dapat dilihat pada tabel berikut ini:
fisik karyawan (X2) 1,383. Berarti jika variabel Tabel 3. Hasil Adjusted R Square
(Koefisien Determinan)
mental dan kemampuan fisik karyawan
Adjusted
dinaikkan 1 satuan, maka produktivitas R R Square R Square
.677a .459 .397
kerja karyawan pada Bank Danamon Simpan
Pinjam Unit Ps. Kota Duri akan naik sebesar Dari tabel 3 dapat diperoleh nilai adjusted
1,383 satuan. Koefisien variabel mental dan R square sebesar 0,397. Ini berarti pelatihan,
kemampuan fisik karyawan bertanda positif. mental dan kemampuan fisik karyawan serta
Berarti semakin baik mental dan kemampuan hubungan antara atasan dan bawahan memberikan
fisik karyawan maka produktivitas kerja sumbangan pengaruh terhadap produktivitas
karyawan pada Bank Danamon Simpan kerja karyawan pada Bank Danamon Simpan
Pinjam Unit Ps. Kota Duri ikut meningkat. Pinjam Unit Ps. Kota Duri sebesar 39,7%
58 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 1, Januari – Juni 2018

sedangkan sisanya sebesar 60,3% dipengaruhi positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
oleh variabel lain diluar variabel dalam Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai
penelitian ini. thitung pelatihan (X1) sebesar 1,011, mental
Uji F dan kemampuan fisik karyawan (X2) sebesar
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah 3,060, hubungan antara atasan dan bawahan
variabel independent (pelatihan, mental dan (X3) sebesar 0,206. Tingkat signifikan penelitian
kemampuan fisik karyawan serta hubungan ini adalah 5% atau 0,025 (Uji 2 sisi). Untuk
antara atasan dan bawahan) secara bersama- melakukan uji t maka dilakukan langkah-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap langkah sebagai berikut:
variabel dependent. Di dapat ttabel sebesar 2,056. Maka terbukti
Tabel 4. Hasil Uji F bahwa:
Mean
Model df Square F Sig.
a. Pelatihan (X1) = dengan thitung 1,011 lebih
1 Regression 3 264.517 7.352 .001a
Residual 26 35.978 kecil dari ttabel 2,056 dengan tingkat signifikan
Total 29
0,321 lebih besar dari 5%. Maka Ho diterima
Untuk melihat signifikan tidaknya pengaruh dan Ha ditolak, artinya variabel pelatihan
pelatihan, mental dan kemampuan fisik karyawan (X1) berpengaruh tetapi tidak signifikan
serta hubungan antara atasan dan bawahan terhadap produktivitas kerja karyawan pada
terhadap produktivitas kerja karyawan maka Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps.
digunakan uji F. Nilai F tabel diperoleh Kota Duri.
sebesar F (0,05) (26) = 2,975, sedangkan F hitung b. Mental dan kemampuan fisik karyawan
pada uji F diperoleh dari data olahan adalah (X2) = dengan thitung 3,060 lebih besar dari
sebesar = 7,352 berarti F hitung = 7,352 > 2,975, ttabel 2,056 dengan tingkat signifikan 0,005
maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara lebih kecil dari 5%. Maka Ho ditolak dan Ha
signifikan terdapat pengaruh antara pelatihan, diterima, variabel mental dan kemampuan
mental dan kemampuan fisik karyawan serta fisik karyawan (X2) berpengaruh positif
hubungan antara atasan dan bawahan terhadap dan signifikan terhadap produktivitas kerja
produktivitas kerja karyawan pada Bank karyawan pada Bank Danamon Simpan
Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri. Pinjam Unit Ps. Kota Duri.
Uji t c. Hubungan antara atasan dan bawahan (X3)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah = dengan thitung 0,206 lebih kecil dari ttabel
variabel independent secara parsial berpengaruh 2,056 dengan tingkat signifikan 0,838 lebih
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja (Sudarmin Manik & Nova Syafrina) & 59

besar dari 5%. Maka Ho diterima dan Ha karyawan pada Bank Danamon Simpan
ditolak, artinya variabel hubungan antara Pinjam Unit Ps. Kota Duri.
atasan dan bawahan (X3) berpengaruh tetapi 3. Pelatihan (X1) = dengan thitung 1,011 lebih
tidak signifikan terhadap produktivitas kerja kecil dari ttabel 2,056 dengan tingkat signifikan
karyawan pada Bank Danamon Simpan 0,321 lebih besar dari 5%. Maka Ho diterima
Pinjam Unit Ps. Kota Duri. dan Ha ditolak, artinya variabel pelatihan
KESIMPULAN (X1) berpengaruh tetapi tidak signifikan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai terhadap produktivitas kerja karyawan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps.
kerja karyawan pada Bank Danamon Simpan Kota Duri. Mental dan kemampuan fisik
Pinjam Unit Ps. Kota Duri, maka berikut ini karyawan (X2) = dengan thitung 3,060 lebih
penulis mengambil kesimpulan yaitu: besar dari t tabel 2,056 dengan tingkat
1. Nilai adjusted R square (koefisien determinasi) signifikan 0,005 lebih kecil dari 5%. Maka
sebesar 0,397. Hal ini berarti pelatihan, Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
mental dan kemampuan fisik karyawan serta mental dan kemampuan fisik karyawan (X2)
hubungan antara atasan dan bawahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
memberikan sumbangan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada Bank
produktivitas kerja karyawan pada Bank Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota
Danamon Simpan Pinjam Unit Ps. Kota Duri. Hubungan antara atasan dan bawahan
Duri sebesar 39,7% sedangkan sisanya sebesar (X3) = dengan thitung 0,206 lebih kecil dari
(100%-39,7%) = 60,3% dipengaruhi oleh ttabel 2,056 dengan tingkat signifikan 0,838
variabel lain diluar penelitian ini. lebih besar dari 5%. Maka Ho diterima dan
2. Nilai F tabel diperoleh sebesar F (0,05) (26) Ha ditolak, artinya variabel hubungan antara
= 2,975, sedangkan F hitung pada uji F atasan dan bawahan (X3) berpengaruh tetapi
diperoleh dari data olahan adalah sebesar = tidak signifikan terhadap produktivitas kerja
7,352 berarti F hitung = 7,352 > 2,975, karyawan pada Bank Danamon Simpan
maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti Pinjam Unit Ps. Kota Duri.
secara signifikan terdapat pengaruh antara DAFTAR PUSTAKA
pelatihan, mental dan kemampuan fisik Abhimantra, A., Maulina, A. R., & Agustianingsih,
karyawan serta hubungan antara atasan E. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang
dan bawahan terhadap produktivitas kerja Mempengaruhi Nasabah (Mahasiswa) Dalam
60 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 1, Januari – Juni 2018

Memilih Menabung pada Bank Syariah. Badan Penerbit UNDIP.


Prosiding PESAT, 5. Gomes, F.C. (2003). Manajemen Sumber Daya
Andespa, R. (2016). Strategi Industri Perbankan Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
di Sumatera Barat: Pemilihan Segmentasi Handoko, T.H. (2011). Manajemen Personalia
Pasar untuk Menciptakan Pelayanan yang Dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Memuaskan. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi BPFE.
Islam, 1(1):47-62. Manik, S. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja
Andespa , R. (2016). Strategi Pelayanan Bank Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor
Konvensional dan Syariah: Prioritas Pelayanan Camat Pendalian IV Koto Kabupaten Rokan
Fisik dan Empati. Al-Masraf: Jurnal Lembaga Hulu. International Journal of Social Science
Keuangan dan Perbankan, 1(2): 143-159. and Business, 1(4): 257-264.
Andespa, R. (2017). Faktor-Faktor yang Manullang, M. (2009). Dasar-Dasar Manajemen.
Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Menabung di Bank Syariah. Al-Masraf: Samsudin, S. (2010). Manajemen Sumber Daya
Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 2(1): Manusia. Bandung: Pustaka Setia.
43-57. Simamora, H. (2014). Manajemen Sumber Daya
Andespa, R. (2017). Pengaruh Budaya dan Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Keluarga Terhadap Minat Menabung Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi.
Nasabah di Bank Syariah. Maqdis: Jurnal Bandung: Alfabeta.
Kajian Ekonomi Islam, 2(1): 35-49. Sunyoto, D. (2012). Teori Kuesioner dan Analisa
Andespa, R. (2017). Pengaruh Faktor Pribadi Data Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank CAPS.
Syariah. Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan Sutrisno, E. (2015). Manajemen Sumber Daya
dan Perbankan, 2(2): 193-206. Manusia. Jakarta: Kencana.
Andespa, R. (2017). Pengaruh Faktor Psikologis Umar, H. (2005). Riset Pemasaran dan Prilaku
Terhadap Minat Menabung Nasabah di Bank Konsumen. Jakarta: Gramedia.
Syariah. Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Wahab, W. (2016). Pengaruh Tingkat Bagi Hasil
Islam, 2(2): 177-191. terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), 1(2):
Rineka Cipta. 167-184.
Ghozali, I. (2005). Statistik Nonparametik. Semarang:

Anda mungkin juga menyukai