INSIGHT STAGE Tujuan: membantu klien memahami pikiran, perasaan, dan perilakunya (menyadari apa yang terjadi pada dirinya/ masalahnya) Pada tahap ini konselor bertindak lebih aktif dibandingkan tahap exploration, karena kadang kadang klien membutuhkan saran atau pendapat dari konselor Hal yang harus dilakukan konselor: Bekerjasama dengan klien untuk membentuk insight baru yang lebih positif Mendorong klien untuk menentukan pikiran, perasaan, dan perilaku sesuai perannya Bekerjasama dengan klien untuk meminimalisir masalah- masalah yang telah/akan terjadi dalam hubungan terapeutik yang terjalin INSIGHT STAGE Konselor memberikan feedback kepada klien untuk membantu klien memunculkan insight terkait dirinya atau masalahnya Insight akan membantu klien untuk memahami apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan lakukan. Ketika klien memahami dirinya sendiri, maka proses konseling akan menjadi lebih mudah Didasarkan pada teori psikoanalisa, seperti attachment, defence mechanisme, dan ketidaksadaran Didasarkan pada teori interpersonal mengenai hubungan terapeutik, interaksi, dan hubungan interpersonal antara koselor dan klien KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI KONSELOR DALAM INSIGHT STAGE CHALLENGE Dilakukan oleh konselor ketika klien menunjukan kontradiksi atau perbedaan antara apa yang ingin diraih dengan apa yang sudah dilakukan Dilakukan untuk membantu klien memahami pikiran dan perasaan yang awalnya tidak disadari Contoh: Oke, Anda mengatakan sudah move-on dari pacar Anda, tapi kemudian Anda berkata bahwa Anda masih sering cemburu melihat pacar Anda jalan dengan pacar barunya Tadi Anda mengatakan bahwa Anda sayang dengan sahabat Anda, tapi Anda juga bilang bahwa Anda sering menolak bertemu sahabat Anda INTERPRETATION Merupakan pernyataan yang dikemukakan konselor berdasarkan cerita klien untuk memberikan pandangan baru pada klien mengenai perilaku, pikiran, dan perasaannya terhadap masalah yang dihadapi Intrepetasi membantu klien untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya Contoh Klien: Ibu saya selalu menyuruh saya untuk bersih bersih kamar. Tapi entah kenapa saya tidak pernah mau, rasanya males. Konselor: Mungkin, Anda tidak mau mematuhi perintah Ibu Anda karena Anda masih marah dengan Ibu Anda dan belum memaafkan beliau SELF-DISCLOSURE OF INSIGHT Merupakan suatu cara yang dilakukan konselor untuk memunculkan insight pada klien dengan menceritakan pengalaman konselor yang terkait dengan pengalaman klien Self disclosure membuat klien merasa normal dan senasib sepenanggungan dengan konselor Contoh: Klien: Saya terlalu perfeksionis. Semua tugas selalu saya koreksi berulang ulang sampai akhirnya saya telat mengumpulkan. Saya capek. Konselor: Saya dulu juga begitu. Tapi kemudian saya menerima diri saya yang perfeksionis sambil perlahan lahan saya kurangi. Tidak ada yang tidak mungkin bukan? IMMEDIACY Dilakukan oleh konselor untuk menyatakan perasaan konselor terhadap klien, hubungan antara konselor dan klien, atau hubungan di dalam proses konseling Kemampuan ini penting dimiliki oleh konselor karena kadang klien memproyeksikan konselor sebagai sosok yang bermasalah dengan klien Perlu dilakukan dengan hati-hati Contoh: Saat ini, saya merasa tidak nyaman, karena sepertinya Anda sedang marah pada saya Saya merasa tidak nyaman juga, tetapi saya tersanjung jika Anda bersedia menceritakan apa yang Anda rasakan REFERENSI Hill, C. E. (2003). Helping Skill, Facilitating, Exploration, Insight, and Action, Second Edition. Washington, DC: American Psychological Association