Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

direndahkan supaya ditinggikan.

Kabar baik! Anda bisa menghindari kematian akibat bencana salju longsor. Kiat
pentingnya adalah meludahlah terlebih dahulu, galilah jalan keluar kemudian. Menggali adalah
gagasan yang bagus, namun tidak dengan membabi buta. Kebanyakan, si korban menghabiskan
setiap ons tenaga yang dimiliki, hanya untuk mendapati dirinya lebih jauh kedalam. Jika saat
meludah ternyata mengenai muka anda sendiri, berarti anda sedang menghadap kearah atas, arah
yang benar. Saat anda berhasil selamat jangan lupa berikan terima kasih. Ketika nanti Yesus
datang untuk mengarahkan kompas sekali dan selamanya, ituulah yang dinamakan waktu
penggenapan. Tapi seolah-olah memegang peta yang terbalik, Yesus mengatakan bahwa jalan
menuju keatas adalahbergerak kebawah dan sebaliknya. Ini adalah penjungkirbalikan yang
radikal dan kedengaran hebat. Ditantang untuk menentukan arah. Kebesaran adalah kerendahan
hati. Ada dua sistem perbandingan yaitu sistem dunia dan sistemNya. Sistem dunia seperti
penempatann para Farisi di puncak tangga sosial. Namun, pemungut cukai adalah pengkhianat
bangsa dan pencuri yang legal. Ada dua jenis manusia berjalan menuju bait Allah, yang kau
harapkan menjadi sepertinya dan yang tidak pernah sekalipun dipertimbangkan keberadaanya.
Ketika Yesus memberikan perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai, mereka yang
mendengarkannya adalah mereka yang menganggap diri benar dan memandang rendah orang
lain. Kita hampir selalu mengannggap gambaran perumpamaan adalah tentang orang lain, bukan
diri kita. Ketika kita mendengar teguran tepat sasaran di gereja , kita cenderung mengangap
teguran itu diperuntukan untuk orang disebelah kita. Sama seperti orang Farisi yang
menggunakann pemungut cukai sebagai batu loncatan untuk mendapatkan imbalan ekstra atas
kesalehannya diahadapan Tuhan. Obsesi atas peraturan keagamaan membuat mereka berperilaku
sebagai semacam petugas patroli moral. Mereka berawal dari segala niatan baik yang kemudian
tedorong sampai dititik tak tertanggungkan beratnya. Allah memberikan peraturan demi
kebaikan manusia tapi diputarbalikan oleh para Farisi. Anda mungkin seorang Farisi kalau,
mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai berkat dan membandingkan kelebihannya dengan orang
lain. Ketika kita menuduh orang lain sebenarnya hal tersebut berbalik merujuk pada kita.
Keangkuhan atau kerendahan hati palsu selalu ada dan jelas terlihat pada setiap orang. Inilah
gejala verbal seperti sikap defensive yang menolak kritik dan koreksi serta menganggap adanya
hirarki. Saat tak ada lagi kritik kasih itu bukan karena ada sudah melampui kritk tapi karena
mereka tahu hasilnya percuma. Anda juga keberatan mengucapkan permintaan maaf karena
keangkuhan anda. Seperti mengalami kekalahan yang menyakitkan, orang angkuh terobsesi
untuk menjadi tak terkalahkan. Hingga sampai pada kebuntuan, orang angkuh akan tetap
menambahkan syarat dalam permintaan maafnya. Atau mungkin anda sering merasa ini tidak
adil. Kesulitan merayakan kesuksesan dan kemenangan orang lain. Kalau anda berpikir anda
layak mendapatkan segala sesuatu yang anda dapatkan dan lupa bersyukur, anda mungkin
seorang Farisi. Saat anda mendapati diri anda senang bergosip dan menunjukan betapa superior
anda atas orang itu. Keangkuhan menghalangi kita menyadari betapa kita sesungguhnya
membutuhkan Allah. Kadang anda tidak bisa melihat keangkuhan diri anda karena ia ada
didalam diri anda. Kadang kita mengarahkan jari telunjuk pada orang lain dan berkata mereka
adalah masalahnya bukan saya. Ibarat mobil, saya hanya mempunyai kaca kecil untuk
menunjukan diri saya sendiri. Keangkuhan adalah persoalan utama dari kondisi manusia, ia
bukanlah salah satu dosa yang mematikan melainkan induk dari dosa yang ada. Kita sebagai
manusia hanya berfokus pada penampilan, mementingkan kinerja. Ketika identitas anda
terbungkus diantara pendapat orang lain tentang anda, maka iman anda harus terlihat didepan
mata semua. Penampilan terlalu mudah dipalsukan maka Tuhan melihat apa yang ada di
kedalaman hati sebagai ukuran sejati diri kita. Sekali kita terbuai oleh tepuk tangan untuk semua
pencapaian, kita mengganti hati dengan tangan. Segala sesuatu yang mereka pedulikan tidak
bersentuhan dengan segala sesuatu yang Allah pedulikan. Orang Farisi mencintai dan
mengagumi diri sendiri, memuja diri sendiri dan ternyata melewatkan mujikzat terbesar dalam
sejarah umat manusia. Kita cenderung mengangumi diri sendiri lewat media sosial.
Kecenderungan keangkuhan kita cenderung menunjukan sisi ideal kita. Sebuah bentuk
humblebrag atau “ sok rendah hati “. Kadang upaya kita untuk rendah hati dengan meneteskan
sedikit kesombongan disana. Saya harap saya terhindar dar melakukan upaya sok rendah hati.
Lewat media sosial, kita langsung saja bediri didepan banyak orang dan membesar besarkan nilai
diri kita. Anda hanya akan membandingkan diri anda dengan hal yang membuat anda nyaman.
Seperti orang Farisi yang membandingkan diri dengan orang yang lebh rendah darinya, karena
ingin Allah melihatnya dalam posisi terbaik. Ia mengevaluasi diri terhadap penampilan orang
yang terburuk, supaya dirinya bersinar terang diantara keburukan itu. Lewat media soisal sering
kita merasa harus menyaingi orang lain. Kita memastikan semua orang melihat versi terbaik dari
diri kita. Keangkuhan : kau bisa lari, tapi kau tidak bisa sembunyi. Bahaya terbesar adalah ketika
apapun selain Yesus telah menjadi fondasi bagi kepercayaan diri kita. Yesus berminat pada siapa
diri kita dibagian dalam dimana hanya Dia yang bisa melihatnya, dimana segala sesuatu terlihat
apa adanya, dan tak ada satupun yang bisa dipalsukan. kalau ada yang namaya indeks
keangkuhan, indeks itu pasti dihitung dari berapa kali anda menggunankan kata ganti me-aku
dalam sekian kata. Sekalipun kita melakukan seratus kali lipat dari pada yang diminta Allah itu
tidak akan dihitubg jika tidak berasal dari hati. Orang Farisi menganggap Agama sebagai ajang
membuat Orang terkesan, bukan membuat Allah senang. Sementara si orang Farisi penuh
dengan dirinya sendiri, si pemungut cukai berada diakhir keakuannya. Dari bahasa tubuh
pemungut cukai Ia berdiri jauh-jauh. Ia bersentuhan dengan ketidaklayakan dihadapan Allah, ia
merendahkan dirinya serta mengerti siapa dirinya serta siapa itu Allah. Seperti yang telah kita
lihat Yesus menyatakan berkat bgi orang-orang yang lemah lembut atau rendah hati. Demi
memperoleh tepuk tangan dari Allah orang Farisi berjuang naik ke tangga sosial yang lebih
tinggi dan dalam perjalannya itu menginjak-injak semua orang yang menghalangi jalannya.
Namun Allah tidak terkesan yang Allah butuhkan seperti si pemungut cukai, ia hancur dan
rendah dihadapan keagungan Allah yang bisa ia lakukan hanya memohon rahmat serta belas kasi
Allah sebab ia sadar pada beban dosanya. " Orang ini pulang kerumahnya sebagi orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa keninggikan diri, ia akan
direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan " (Lukas 18 : 14).
Yesus menjungkirbalikan perkiraan kita. Daftar kewajiban dan daftar larangan. Orang datang ke
gereja untuk mencari solusi jauh lebih mudah melakukan dari pada menjadi. Semua terjadi ketika
anda merendahkan diri. Tidak ada pengganti bagi merendahkan hati di hadapan Allah.
Pengajaran Yesus tampak terbalik, karena kitalah yang sudah lama bergerak kearah yang salah.
Merendahkan diri saya sendiri. " barangsiapa merendahkan diri " (Lukas 18:14). Tetapi Yesus
berbicara tentang kerendahan hati yang aktif, dimana kita adalah orang-orang yang secara aktif
merendahkan hati. Nik Wallenda. Bagaimana anda bisa merendahkan hati ketika anda adalah
yang terbaik di dunia. Sebagai seorang pengikut Yesus, saya melihat-Nya membasuh kaki orang
lain. Saya pun melakukannya, karena kalau saya tidak melayani orang lain, maka saya hanya
akan melayani ego saya sendiri. Tinggi hati mendahului kejatuhan. Ini adalah mahakarya, yaitu
teladan Yesus. Menyelesaikan tugasnya tanpa membanggakan kerendahan hati itu dan merusak
segalanya. Merendahkan diri bukan membiarkan diri anda menderita atau percaya bahwa anda
layak mendapat perlakuan tidak adil. Kemanapun anda menengok, disituasi apapun anda berada
iti semua adalah laboratorium untuk merendahkan diri, sebuah kesempatan untuk meninggikan
Kristus dan meletakan kesombongan di kayu salib.
BAB 4

Otentik supaya diterima

One hour cleaners. Cleaners ( jasa cuci selesai besok ) ? Atau, whenever it's done
cleaners (jasa cuci diambil kapan pun selesai ). " saya pikir kata-kata itu tidak punya art8 yang
sama dengan apa yang anda pikir ." satu kasus advertensi palsu. Apakah kita benar-benar
menunjukan kepada dunia siapa sesungguhnya diri kita adalah hal lain. Kita takut terhadap
penolakan. Mungkin orang akan menyukai kita dengan apa adanya kita. Itu adalah resiko yang
tidak ingin kita ambil. Kerajaan Allah berkenan pada orang-orang yang berada didasar tumpukan
sosial. Penting bagi Allah adalah apa yang terjadi didalam. Orang menghabiskan terlalu banyak
waktu untuk mengurusi penampilan yang dilihat dunia, padahal Allah melihat langsung kedalam
hati dimana terdapat nilai-nilai inti diri kita. Ketika aspek batiniah anda cocok dengan aspek
lahiriah, berarti anda memiliki hati hati yang murni. Tiba diakhir dari keakuan saya mengerti
bahwa Allah sedang menantikan yang sejati dari saya. Para pemimpin agama Yahudi
mendefinisikan kesucian berkutat pada persoalan bagaimana memenuhi begitu banyak aturan.
Yesus menyamakan agama Yahudi dengan " kuburan yang dilabur putih," yang sebelah luarnya
keliatan mengkilap dan cemerlang, tetapi yang sebelah dalamnya penuh dengan kematian serta
kebusukan(ay.27). Allah melihat bagian dalam dimana terdapat kesejatian dari diri kita.
Kesucian hati melebihi kesucian dekorasi. Arti pertama adalah tanpa campuran : tidak ada
bahan-bahan buruk yang dimadukan kedalamnya. Hati saya tentu tidak murni atau tanpa
campuran. Ketika anda memasukan bahan-bahan yang tepat anda menghindari memasukan
bahan yang lain. Tulus hati. Kita tulus untuk menggambarkan hati yang suci. Hati yang suci
tanpa ruang gelap didalamnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya
dilihat orang, kemunafikan adalah kebalikan dari ketulusan hati. Banyak hal baik dari Allah yang
diberikan kepada orang yang hatinya suci. Dalam ekonomi kerajaan sorga banyak hal ditentukan
oleh khalayak yang anda pilih untuk menonton. Kita menerima upah kita dari Allah bukan dari
manusia. Anda datang dengan membawa hati anda mendapat stiker atau tanda dari Allah.
Manusia secara alamiah adalah makluk yang kompetitif. Masalah muncul ketika kita
menghidupkan kebiasaan kedalam sebuah filosofi lalu percaya bahwa iman kita didefinisikan
oleh hal-hal yang kita lakukan. Kita mengevaluasi orang lain melalui apa yang di perlihatkan
kepada kita. " semua pekerjaan yang dilakukan hanya untik dilihat orang mereka memakai tali
sembayang yang lebar dan Jumbai yang panjang" (Mat.23:5). Apakah kita berpikiran tentang
Allah dan segala pemeliharaanNya ?. Ketika kita berdiri dan berdoa dimuka umum kata yang
kita ucapkan ditujukan bagi telinga Allah atau orang-orang yang mendengarkan?. Media sosial
bisa berkontibusi pada kecenderungan untuk terlalu mencemaskan apa yang dipikirkan oleh
orang lain. Pasti ada beberapa hal yang akan diposting dan beberapa hal yang tidak mungkin
diposting. Saat anda diner manis dengan suami mungkin anda akan memotretnya lalu diposting.
Namun saat senin pagi yang menjengkelkan sangat tidak mungkin untuk diposting. Media social
ternyata menjadi ajang untuk penampilan ketimbang tempat untuk berterus terang. Biasanya
surat ucapan Natal keluarga menjadi ajang bergaya di depan umum. Saat ini kita banyak
menghabiskan waktu untuk menampilkan kesalehan pribadi. Saya melihat tulisan pada Tshirt
yang saya sukai “ semoga hidup anda suatu hari nanti sama mengagumkannya dengan yang anda
perlihatkan di Facebook “. Mungkin media social menjadi sesuatu yang baik saat membawa kita
dekat pada akhir keakuan kita. Kita tergoda untuk memakai topeng yang berbeda dan
memainkan peran yang berbeda sesuai dengn situasi. Yesus memanggil kita untuk menjalani
hidup sekali dan secara terbuka atau kesucian hati. Kemunafikan adalah kebalikan dari kesucian
di dalam hati. Para pemimpin agama Yahudi menghakimi aspek batiniah melalui apa ynag
terlihat di bagian luar. Mereka menggunakan rumbai (phylactery) sebagai tanggapan akan firman
Allah menurut kitab Ulangan. Tentu saja ini adalah kesalahan dalam mengartikan maksud Yesus.
Ini semu terjadi karena kaum Farisi hanya mementingkan penampilan. Yang harus kita ingat
“manusia melihat apa yang ada di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1 Sam 16:7). Allah
menghendaki otentisitas dalam penyembahan, hubungan, dan dalam segala hal mengenai kita.
Kadang kita juga sibuk melihat dan menghakimi orang lain dari penampilan luarnya. Allah
sebernya ingin kita untuk mempersiapkan diri dari dalam bukan hanya dari luar. Bagi orang
Yahudi doa menjadi aktivitas yang membosankan. Mereka harus mengulang doa yang sama pada
waktu yang telah ditentukan. Mereka akan membacanya dari sebuah buku. Tapi menurut Yesus
seharusnya kita berdoa dengan sikap apa adanya. Namun saat ini doa menjadi pertunjukan dan
kita bekerja keras untuk menampilkan yang terbaik. Allah hanya ingin kita berbicara pada-Nya
dengan menjadi diri sendiri seperti kita bebicara pada sahabat. Allah tak ingin dengar kata-kata
indah dan luar biasa, yang ingin IA dengar adalah kata kata dari diri kita yang sejati. Kita sering
berpura-pura menjadi orang lain di hadapan Allah. Topeng yang kita pakai menghalangi
keintiman dengan Allah dan membuat kita kelelahan. Berada di akhir keakuan kita berarti kita
tidak peru menyembunyikan kesalahan, karna kita tahu kasih-Nya tidak bersyarat. Seperti saat
saya mulai melihat istri saya tanpa makeup. Saya suka melihat dia dalam keadaan paling rileks,
paling otentik. Yesus ingin kita membangun hubungan dengan-Nya tulus. Minggu ini saya
menonton sebuah acara yang menampilkan gagasan dimana seseorang belajar menjadi yang
bukan dirinya. Saya menikmatinya lalu mulai berpikir, betapa meletihkan berusaha menjadi yang
bukan dirinya. Itu merupakan hidup yang sengsara. Tapi sampai pada akhir keakuan saya artinya
melupakan diri sendiri sehingga diri yang sejati bisa mengalami kehidupan nyata dalam Kristus.
Tangan yang bersih, Hati yang Murni. Bersikaplah tulus terhadap Allah dan sesame maka IA
berjanji untuk menyucikan dan membersihkan anda. Dalam perjanjian lama membasuh tangan
adalah lambang pembersihan spiritual. Mintalah Allah membasuh hati anda. Dari diri anda yang
sejati anda akan mengenal Allah yang sejati. Allah akan melihat seperti apa anda tanpa kepura-
puraan.
BAB 5
Kosong supaya dipenuhkan

Orang tua tunggal, dia berada di posisi tersulit. Perempuan ini bukan hanya orang tau
tunggal tapi juga seorang janda ketika sang suami meninggal. Ia mendapati diri miskin pada
suatu malam. Ia menjual kedua anak lelakinya sebagai budak sampai hutang mereka lunas, ia
sudah tidak punya apa apa selain keputusasaan. Ia hanya memiliki kedua anak lelakinya dan
tidak punya apa apa lagi. Janda itu memiliki sebotol minyak yang disimpannya di atas lemari,
beberapa jam kemudian rumahnya penuh dengan bejana dan bejana itu terisi penuh dengan
minyak. Janda itu menjual minyak minyak itu lalu melunasi hutangnya dan juga untuk
memenuhi kehidupannya. Kisah ini bersumber dari 2 raja raja 4.  Apa isi bejana anda ?Ukuran
yang kita terima berbanding lurus dengan tingkat kekosongan kita. Hidup punya cara untuk
menguras kita, dan ini tidak ada hubungannya dengan apa yang kita inginkan. Kita mengalami
rasa takut .bagaimana kalau kekosongan ini adalah tempat dimana Allah ingin kita berada ?. Kita
berada dimana sesuatu yang luar biasa dapat terjadi di kehidupan kita. Saat hidup mengambil
sesuatu, maka Allah memberi sesuatu bahkan lebih berarti. Hidup kita akan berkepunahan dan
kita berterima kasih kepada Allah.Yesus mengisi wadah yang kosong Allah mengisi tempat yang
kosong dan Yesus adalah gambarannya. Kita lihat Yesus mengubah air menjadi air anggur pada
pesta pernikahan. Dengan artian Yesus dapat mengisi kekosongan dalam kehidupan kita. Makan
malam di hari minggu
Yesus memberi perumpamaan tentang pesta perjamuan. Dan pada saat itu ada orang sakit
memasuki ruangan dimana mereka makan. Secara alamiah Yesus mengisi dan menyembuhkan
orang itu. Mukjizat itu ditanggapi dengan keheningan yang sangat dingin. Kita heran mengapa
para pakar iman ini tidak mempertanyakan prasangka mereka? Tapi bukannya memberi
persembahan, atau belas kasih, mereka justru memberi kritik. Orang memang datang ke meja
perjamuan dengan berbagai alasan. Tepat didepan muka mereka Ia melakukan mukjizat. Mereka
pasti akan membengkokan aturan sabat dalam situasi semacam itu. Yesus pasti sadar apa yang
sedamg terjadi, Yesus tau hal itu akan masuk dari telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.
Seperti hal lain yang Ia katakan kepada mereka. Pesta bagi rakyat jelata. Yesus berbicara tentang
sebuah pesta perjamuan yang besar dan mewah. Sebuah pesta perjamuan lebih dari sekedar
makan biasa. Yesus banyak berbicara tentang perjamuan karena ini adalah gambaran yang
memikat bagi para pendengarnya. Allah adalah pribadi yang memberi kita makan. Bisnis seperti
biasa.Yesus berbicara tentang keuntungan pribadi. Ketika saya menyaksikan berbagai iklan di
TV saya sadar iklan menjual sesuatu berdasarkan kekosongan. Pra-anggapan bahwa ada
kekosongan dalam hidup adalah bensin yang menjalankan ekonomi berbasis pelanggan.
Pernahkah anda menonton video tentang natal bersama?. Cepat atau lambat anda akan bertanya
tanya apakah anda membutuhkan sesuatu? Saya melingkari beberapa barang yang harus saya
miliki. Tidak ada habis habisnya barang yang bisa kita beli. Kita berusaha mengisi celah kosong
di dalam jiwa dengab berbagai benda.Menyibukan diri adalah pekerjaan kita. Menyibukan diri
semacam perlindungan bagi kekosongan kita. Mari bicara tentang telepon dan kesibukan.
Dengan adanya telepon kita semakin sibuk atau menyibukan diri kita sendiri. Tragedi
terbesarnya adalah banyak orang yang tidak tau apa yang ia lewatkan karena kesibukannya.
Bagai butiran debu di jam pasir. Gagasan ini membuat banyak orang yang telah menikah dan
memasuki ekspektasi yang besar dengan keliru. Hanya satu hubungan yang bisa mengisi
kekosongan kita yaitu hubungan dengan Yesus. Apa hal yang sudah mengisi kekosongan hidup
anda?. Kepenuhan sejati. Saya sungguh percaya bahwa pada waktu hati kita dikosongkan dari
kesombongan dan kepentingan diri sendiri dan pencairan kepuasaan diri dan segala sesutau yang
bertentangan dengan hukum Allah, Roh kudus akan mengisi setiap sudut hati kita. Sebelum
berdoa supaya Allah memenuhkan kita, saya percaya kita harus berdoa supaya Allah
menhosongkan kita. Dan ketika hati kita dibongkar bangkir oleh segala sesuatu maka Roh kudus
akan hadir.
Datang kepada Allah biarkan diri anda di penuhkan oleh Roh kudus.

Anda mungkin juga menyukai