Anda di halaman 1dari 3

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

Nama : Vanisya Dewi Tshaquella

NPM : F0H020014

Kelas : 1 B

Dosen Pembimbing : Ns.Titin Aprilatutini , S.Kep.,M.Pd

PRODI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU 2021


Tugas : Kesimpulan komunikasi keperawatan pada bayi , anak dan remaja
Komunikasi Terapeutik pada bayi dan anak

Kesimpulan :

1.Orang dewasa harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi anak yang diajak
berbicara seperti menggunakan isyarat yang menunjuk ke objek secara jelas jika objek tersebut
ingin dilihat anak , memilih kata kata secara tepat dan struktur bahasa yang mudah dipahami
anak.

2.Anak berusaha agar komunikasinya juga dipahami orang lain misalnya anak menggunakan
isyarat isyarat tertentu untuk menyampaikan keinginan atau mengungkapkan perasaanya dan
semakin bertambah besar anak, komunikasi dengan isyarat semakin kurang diperlukan karena
pemahaman komunikasi anak sudah lebih baik

3.Bentuk bentuk komunikasi pada bayi dan anak , sebelum bayi mampu menyampaikan
keinginan dengan kata kata,bayi melakukan komunikasi melalui kode kode khusus untuk
menyampaikan keinginannya sebagai bentuk komunikasinya .komunikasi yang demikian
disebut sebagai bentuk komunikasi pra bicara ( prespech). misalnya tangisan ,ocehan atau
celoteh ,isyarat dan ungkapan emosinal dari gerakan anggota badan tertentu.

4Teknik teknik komunikasi pada anak

a.Teknik Verbal , yang terdiri dari teknik orang ketiga , neuro linguistic programmic (NLP) ,
respon memfasilitasi(falitative responding) , beroerita ( story telling) , bibliotherapy , mimpi ,
meminta untuk meyebutkan keinginan , bermain atau permainan , melengkapi
kalimat( sentences completion) , pro dan kontra .

b.Teknik Non-verbal , yang terdiri dari menulis dan menggambar

5.Struat dan sundeen(1998) menguraikan bahwa dalam berkomunikasi dengan anak dapat
menggunakan beberapa teknik yaitu: penggunaan nada suara,mengalihkan
aktivitas,penggunaan jarak fisik,ungkapan marah dan sentuhan.

6.Penerapan komunikasi sesuai dengan tingkat perkembangan anak yaitu : penerapan pada
bayi(0 - 1 tahun) , penerapan pada kelompok todler(1 - 3 tahun) pra sekolah (3 - 6 tahun) , dan
komunikasi pada usia sekolah (7 - 11 tahun).

Komunikasi Terapeutik pada remaja


kesimpulan :

1.Remaja adalah fase transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa,oleh sebab itu
diperlukan strategi khusus untuk berkomunikasi dengan remaja.

2.Tujuan komunikasi pada remaja adalah untuk membangun hubungan yang harmonis dengan
remaja,membentuk suasana keterbukaan dan mendengar ,membuat remaja mau berbicara
ketika ada masalah,membuat remaja mau mendengar dan menghargai saat mereka berbicara
dan membantu remaja menyelesaikan masalah.

3. Faktor yang mempengaruhi komunikasi remaja yaitu pendidikan,pengetahuan,sikap ,usia


tumbang status kesehatan remaja , saluran dan lingkungan.

4.Teknik komunikasi pada remaja yaitu melalui orang lain atau pihak ketiga ,bercerita ,
memfasilitasi ,meminta untuk menyebutkan keinginan ,pilihan pro dan kontra ,penggunaan
skala dan menulis.

5.Suasana komunikasi yang kondusif pada remaja yaitu suasana hormat menghormati,suasana
saling menghargai ,suasana saling percaya , dan suasana saling terbuka.

6.Komunikasi dua arah ,yaitu bergantian yang berbicara dan yang mendengarkan dan
mendominasi pembicaraan serta sediakan waktu untuk remaja menyampaikan pendapatnya.

7.Remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati dirinya, dia akan lebih diam dengan
orang yang dianggapnya tidak sama dengan dia. Masa remaja merupakan masa-masa panjang
yang dialami seorang anak. Saat remaja mereka mulai mengalami berbagai perubahan, baik
fisik maupun non fisik dalam kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai