Makalah Teknik Pelaksanaan Dan Alat Berat
Makalah Teknik Pelaksanaan Dan Alat Berat
OLEH
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Teknik Pelaksanaan dan Alat Berat. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konstruksi Rel Kereta Api bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Teknik Pelakasanaan dan
Alat Berat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebelum tahun 1800 alat angkut yang dipergunakan antara lain adalah
tenaga manusia, hewan dan sumber tenaga dari alam seperti angin. Pada masa itu
barang-barang yang dapat diangkut rata-rata dalam jumlah yang kecil dan waktu yang
ditempuh relatif lama. Namun setelah antara tahun 1800 hingga tahun 1860
transportasi telah mulai berkembang dengan baik karena telah mulai dimanfaatkannya
sumber tenaga mekanik seperti kapal uap dan kereta api, yang dimana mulai banyak
dipergunakan dalam dunia perdagangan dan dunai tranportasi. Dan kurang lebih pada
tahun kisaran antara tahun 1860 sampai dengan tahun 1920 mulai diketemukannya
alat tranportasi lainnya seperti misalnya kendaraan bermotor dan pesawat terbang
meskipun dengan banyak keterbatasan dari teknologi yang ada pada saat itu, namun
pada masa itu pula angkutan kereta api dan jalan raya memegang peranan penting
dalam pengangkutan secara masal antar daerah pada suatu wilayah.
Kereta api mulai diperkenalkan di Indonesia, pada masa penjajahan
Belanda, oleh sebuah perusahaan swasta yang mempunyai singkatan NV atau lebih
dikenal dengan nama Nederlandsch Indische Spoorweg Mij (NISM), berdiri kisaran
tahun 1864. Proyek pertama yang dibuat adalah jalur kereta api pertama dibangun
pada 17 Juni 1864. Yakni jalur Kemijen-Tanggung, Kabupaten Semarang saat ini,
jalur yang dibuat kurang lebih sepanjang 26 Km. Diresmikan oleh Gubernur Jenderal
L.A.J Baron Sloet Van Den Beele. Kemudian tanggal 18 Februari 1870, NISM
membangun jalur umum Semarang-Solo-Yogyakarta. Dan tanggal 10 April 1869
pemerintah Hindia Belanda mendirikan Staats Spoorwegen atau lebih dikenal dengan
nama singkatan (SS) yang membangun jalur lintasan Batavia-Bogor. Kemudian
tanggal 16 Mei April 1878, perusahaan negara luar ini membuka jalur Surabaya-
Pasuruan-Malang, dan 20 Juli 1879 membuka jalur Bangil-Malang. Pembangunan
terus berjalan hingga ke kota-kota besar seluruh Jawa terhubung oleh jalur kereta api.
Di luar Jawa, 12 Nopember 1876, Staats Spoorwegen juga membangun jalur
Ulele-Kutaraja(Aceh). Selanjutnya lintasan PaluAer-Padang (Sumatera Barat) pada
Juli 1891, lintasan Telukbetung-Prabumulih (Sumatera Selatan) tahun 1912, dan 1Juli
1923 membangun jalur Makasar-Takalar (Sulawesi). Di Sumatera Utara, NV. Deli
Spoorweg Mij juga membangun lintasan Labuan-Medan pada 25 Juli 1886. Pada
masa pemerintahan Hindia Belanda, selain Staats Spoorwegen milik pemerintah,
sudah ada 11 perusahaan kereta api swasta di Jawa dan satu perusahaan swasta di
Sumatera.
2. TUJUAN DI BANGUNNYA MODA TRANPORTASI KERETA API.
Kereta Api merupakan moda (metode dasar) transportasi dengan multi keunggulan
komparatif: hemat lahan & energi, rendah polusi, besifat massal, adaptif dengan perubahan
teknologi, yang memasuki era kompetisi, potensinya diharapkan dapat dimobilisasi dalam
skala nasional, sehingga mampu menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produksi dan
jasa domestik dipasar global. Dengan tugas pokok dan fungsi memobilisasi arus penumpang
dan barang diatas jalur rel kereta api, maka ikut berperan menunjang pertumbuhan ekonomi
nasional.
3. RUMUSAN MASALAH
a. Mengapa kereta api penting untuk mendukung kemajuan moda transportasi?
b. Factor apa saja yang dapat membuat kereta api bisa berjalan?
c. Bagaimana proses pembuatan sarana (rel) agar kereta api dapat bekerja
sebagai moda transportasi?
BAB II
PEMBAHASAN
Batang rel terbuat dari besi ataupun baja bertekanan tinggi, dan juga
mengandung karbon, mangan, dan silikon. Batang rel khusus dibuat agar dapat
menahan beban berat (axle load) dari rangkaian KA yang berjalan di atasnya. Inilah
komponen yang pertama kalinya menerima transfer berat (axle load) dari rangkaian
KA yang lewat. Tiap potongan (segmen) batang rel memiliki panjang 20-25 m untuk
rel modern, sedangkan untuk rel jadul panjangnya hanya 5-15 m tiap segmen. Batang
rel dibedakan menjadi beberapa tipe berdasarkan berat batangan per meter
panjangnya.
Di Indonesia dikenal 4 macam batang rel, yakni R25, R33, R42, dan R54.
Misalkan, R25 berarti batang rel ini memiliki berat rata-rata 25 kilogram/meter.
Makin besar “R”, makin tebal pula batang rel tersebut.Berikut ini daftar rel yang
digunakan di Indonesia menggunakan standar UIC dengan Standar:
A. Rel 25 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 25 (kg).
B. Rel 33 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 33 (kg).
C. Rel 41 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 41 (kg).
D. Rel 42 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 42 (kg).
E. Rel 50 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 50 (kg).
F. Rel 54 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 54 (kg).
G. Rel 60 yang berarti tiap 1 meter potongan rel beratnya adalah 60 (kg).
Perbedaan tipe batang rel mempengaruhi beberapa hal, antara lain (1) besar
tekanan maksimum (axle load) yang sanggup diterima rel saat KA melintas, dan (2)
kecepatan laju KA yang diijinkan saat melewati rel. Semakin besar “R”, maka makin
besar axle load yang sanggup diterima oleh rel tersebut, dan KA yang melintas di
atasnya dapat melaju pada kecepatan yang tinggi dengan stabil dan aman.
Tipe rel paling besar yang digunakan di Indonesia adalah UIC R54) yang digunakan
untuk jalur KA yang lalu lintasnya padat, seperti lintas Jabodetabek dan lintas Trans
Jawa. Tak ketinggalan lintas angkutan batubara di Sumsel-Lampung yang
memiliki axle load paling tinggi di Indonesia.
2. BANTALAN REL
Oleh karena itu bantalan harus cukup kuat untuk menahan batang rel agar
tidak bergesar, sekaligus kuat untuk menahan beban rangkaian KA. Bantalan dipasang
melintang dari posisi rel pada jarak antarbantalan maksimal 60 cm. Ada tiga jenis
bantalan, yakni :
(1) Bantalan Kayu (Timber Sleepers), terbuat dari batang kayu asli maupun kayu
campuran, yang dilapisi dengan creosote (minyak pelapis kayu) agar lebih awet dan
tahan jamur.
(2) Bantalan Plat Besi (Steel Sleepers), merupakan bantalan generasi kedua, lebih
awet dari kayu. Bantalan besi tidak dipasang pada trek yang ter-eletrifikasi maupun
pada trek yang menggunakan persinyalan elektrik.
(3) Bantalan Beton Bertulang (Concrete Sleepers), merupakan bantalan modern saat
ini, dan paling banyak digunakan karena lebih kuat, awet, murah, dan mampu
menahan beban lebih besar daripada dua bantalan lainnya.
3. PLAT LANDAS
Pada bantalan kayu maupun besi, di antara batang rel dengan bantalan
dipasangi Tie Plate (plat landas), semacam plat tipis berbahan besi tempat
diletakkannya batang rel sekaligus sebagai lubang tempat dipasangnya
Penambat (Spike). Sedangkan pada bantalan beton, dipasangi Rubber Pad, sama
seperti Tie Plate, tapi berbahan plastik atau karet dan fungsinya hanya sebagai
landasan rel, sedangkan lubang/tempat dipasangnya penambat umumnya terpisah dari
rubber pad karena telah melekat pada beton.
Fungsi plat landas selain sebagai tempat perletakan batang rel dan juga lubang
penambat, juga untuk melindungi permukaan bantalan dari kerusakan karena tindihan
batang rel, dan sekaligus untuk mentransfer axle load yang diterima dari rel di atasnya
ke bantalan yang ada tepat dibawahnya.
4. PENAMBAT REL
Penambat kaku misalnya paku rel, mur, baut, sekrup, atau menggunakan
tarpon yang dipasang menggunakan pelat landas. Umumnya penambat kaku ini
digunakan pada jalur kereta api tua. Karakteristik dari penambat kaku adalah selalu
dipasang pada bantalan kayu atau bantalan besi. Penambat kaku kini sudah tidak
layak digunakan untuk jalan rel dengan frekuensi dan axle load yang tinggi. Namun
demikian tetap diperlukan sebagai penambat rel pada bantalan kayu yang dipasang
pada jalur wesel, jembatan, dan terowongan.
Selain itu penambat elastis juga dipakai pada rel yang disambungan dengan las
termit (istilahnya Continuous Welded Rails, karena sambungan rel dilas sehingga
tidak punya celah pemuaian) karena kemampuannya untuk menahan batang rel agar
tidak bergerak secara horizontal saat pemuaian. Penambat elastis inilah yang sekarang
banyak digunakan, terutama pada bantalan beton, meskipun ada juga yang digunakan
pada bantalan kayu dan bantalan besi.
b. Dump Truck
d. Crane
e. Molen Truck
Pengaduk beton atau juga molen adalah mesin yang digunakan untuk
mengaduk beton. Mesin ini dapat berupa mesin statis, semi-
mobile maupun full mobile (mixer truck).
Truk mixer memiliki beragam jenis namun fungsinya sama, yaitu
mengangkut beton dari pabrik semen ke lokasi kontruksi sambil menjaga
konsistensi beton agar tetap cair dan tidak mengeras dalam perjalanan.
KESIMPULAN
Kereta api merupakan salah satu penerapan moda transportasi darat di Indonesia
yang cukup banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk bepergian. Kereta api
memiliki banyak jenis berdasarkan segi rel dan penempatan rel yaitu kereta api rel
konvensional, kereta api modern, kereta api layang, kereta api bawah tanah, dan kereta api
permukaan. Dalam pelaksanaannya kereta api membutuhkan sarana untuk dapat bekerja yaitu
rel kereta api. Rel kereta api dibuat dengan beberapa komponen komponen penting yang
diatur sesuai ketentuan yang berlaku seperti batangan besi baja ( standar UIC ), batangan rel,
plat landas, dan penambat rel.
Dalam pembangunan sarana rel kereta api diperlukan beberapa alat berat sebagai
berikut:
- Excavator
berfungsi untuk menggali daerah yang akan dibangun.
- Dump truck
membawa bahan yang diperlukan dalam pembangunan sarana
- Bulldozer
digunakan untuk meratakan tanah dan menumbangkan pohon yang berada di sekitar
lahan ( clearing )
- Crane
untuk pembuatan rel untuk kereta api laying
- Molen truck
untuk membawa beton segar agar tidak mengering saat dalam perjalanan
Setiap alat berat yang digunakan memiliki produktivitas masing masing yang perlu untuk
dihitung agar sesuai dengan dana yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Buldoser
https://id.wikipedia.org/wiki/trukjungkit
https://id.wikipedia.org/wiki/excavator
https://id.wikipedia.org/wiki/Derek_jangkung
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengaduk_beton
http://civildoqument.blogspot.com/2014/10/makalah-konstruksi-jalan-rel-kereta-api.html