Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA AGREGAT LANSIA DENGAN

PENYAKIT DEGENERATIF (HIPERTENSI)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : Ns. Solihul Huda, S.Kep.,M.Ng

Disusun Oleh :
Maftuhah Khoirotun Nisa’ (2018012057)
PSIK 6A

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

TAHUN 2021

1
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA AGREGAT LANSIA DENGAN KASUS
PENYAKIT HIPERTENSI

A. Pengkajian
1. Data Umum Keluarga
a. Identitas Umum Keluarga
a. Nama KK : Tn. A
b. Usia : 41 tahun
c. Alamat & tlp : Bandung RT 1/RW 3 Honggosoco, Jekulo. Telp
089998765432
d. Pekerjaan : Buruh Pabrik
e. Pendidikan : SMA
f. Komposisi keluarga : Suami, Istri, Anak, Kakek

No Nama Jenis Hubungan Pendidikan Status


kelamin dengan KK Imunisasi
1. Tn. A Laki-laki Kepala keluarga SMA Lengkap
2. Ny.S Perempuan Istri SMA Lengkap
3. An.D Perempuan Anak SMP Lengkap
4. Tn.Z Laki-laki Kakek SD Lengkap

g. Genogram :

: Perempuan : Keluarga binaan Laki-laki

: Laki-laki : Meninggal

2
h. Tipe keluarga :
(Extended family) terdiri dari keluarga inti yaitu dalam satu keluarga
terdiri dari ayah, ibu, anak dan kakek dari ayah
i. Suku bangsa :
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan
bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa.
j. Agama :
Seluruh anggota Tn A adalah beragama islam dan taat beribadah,
sering mengikuti pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Tn.Z
dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya
k. Status ekonomi :
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK   Rp
2.000.000/bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga :
a. Makan Rp 750.000
b. Bayar Listrik/PDAM Rp 200.000
c. Pendidikan Rp 150.000
d. Lain-lain Rp 150.000
Total Rp 1.250.000
Sisanya ditabungkan untuk kebutuhan yang mendadak.
l. Aktivitas rekreasi :
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton TV bersama dirumah, sedangkan rekreasi diluar rumah
kadang-kadang ikut rombongan pengajian yang ada (ziarah wali
songo ) yang diadakan 1 tahun sekali.
1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
m. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn. A dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu
keluarga dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai dari sejak anak
berusia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini pada
umumnya keluarga mencapai fase jumlah anggota keluarga yang
maksimal. Tugas perkembangan sebagai berikut :
a. Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan

3
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan biaya hidup
n. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi karena semua anggota
keluarga melakukan tugas mereka masing-masing dengan baik
o. Riwayat keluarga inti :
Baik Tn.A maupun Ny.S tidak memiliki riwayat penyakit yang serius,
jarang sakit, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun
kebutuhan dasar yang lain
p. Riwayat keluarga sebelumya :
Keluarga Tn.A maupun Ny.S tidak mempunyai riwayat penyakit menular
(TBC, Kusta). Namun Tn.Z (ayah Tn.A) menderita hipertensi sejak 15
tahun yang lalu, mengeluh pusing. Tekanan darah naik bila klien dalam
hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-daging dan
mengkonsumsi makanan yang asin. TD 190/140 mmHg, selama ini
berobat ke RS secara teratur yaitu 1 bulan sekali.
2. Pengkajian Lingkungan
q. Karakteristik rumah :
a. Luas               : 8 X 20 M2
b. Jenis              : Permanen
c. Sirkulasi udara : cukup baik
d. Pemanfaatan ruangan rumah : perabot tertata rapi
e. Kebersihan ruangan :bersih
f. Lantai : keramik
g. Jarak septic tank dengan sumur: > 10 meter
h.  Sumber air minum : air galon
i. Pembuangan limbah : melalui selokan
j. Halaman dimanfaatkan dengan tanaman hias keadaan pekarangan
bersih
k. Pembuangan sampah dibakar
r. Karakteristik tetangga dan komunitas :
Hubungan antar tetangga Tn. A baik, saling membantu, bila ada tetangga
yang membangun rumah dikerjakan saling gotong-royong.

4
s. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga  Tn. A  selama ini sebagai penduduk asli desa Sambung dan tidak
pernah pindah rumah.
t. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Ny. S mengatakan mulai bekerja pukul 06.00 – 18.00 WIB yaitu membuka
toko pracangan di rumah dan pada malam hari digunakan untuk
berkumpul bersama seluruh keluarganya, Ny S mengikuti pengajian tiap
hari minggu
u. Sistem pendukung keluarga :
Jumlah anggota keluarga 4 orang , yaitu ayah, istri, anak dan orang tua
(ayah)
3. Struktur Keluarga
v. Pola komunikasi keluarga :
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan
mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi
lainnya didapat dari televisi dan radio
w. Struktur kekuatan keluarga :
Pengendali keluarga adalah Tn.A sebagai kepala keluarga, keputusan
diambil kepala keluarga
x. Struktur peran :
a. Formal
Tn  A sebagai KK, Ny S sebagai istri, anak dan orang tua (ayah)
b. Informal
Tn A sebagai pencari nafkah dengan dibantu Ny S dengan
membuka toko pracangan di rumah dan tugas anak belajar
y. Struktur nilai :
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah
SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa
tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah
Sakit atau petugas kesehatan
4. Fungsi Keluarga
26. Fungsi afektif :

5
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, saling menyayangi dan
peduli sesame anggota keluarga bila ada yang sakit langsung dibawa ke
Rumah sakit atau petugas kesehatan
27. Fungsi sosial :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang ada
28. Fungsi perawatan kesehatan :
1) Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk,
dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang
sakit, keluarga merawat dan memeriksakannya ke Rumah Sakit atau petugas
kesehatan
2) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Tn.Z sering mengeluh pusing karena penyakit darah
tinggi dan takut tensinya naik
3) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Tn.Z sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau petugas kesehatan ke
rumah
4) Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Tn.Z, masih memberikan makanan yang sama dengan
anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan
waktunya kurang lama, namun selalu melakukan kontrol secara teratur ke
pelayanan kesehatan
5) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali
dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan terawat
6) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan bila
sakit dan Tn.Z melakukan periksa sejak menderiat hipertensi
29. Fungsi reproduksi :
Jumlah anak 1 orang, anak masih sekolah SMP
30. Fungsi ekonomi :

6
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk
anak dan biaya untuk berobat.
5. Stress dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Stressor jangka pendek
Tn. Z mengatakan sering mengeluh pusing
b. Stressor jangka panjang
Tn.Z khawatir tensinya bertambah tinggi 
32. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas
atau petugas kesehatan
33. Strategi koping yang digunakan
Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah
yang ada
34. Strategi adaptasi disfungsi
Tn.Z bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat
6. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Tn.Z
a. Keadaan umum : cukup, TD: 190/140 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 20
X/mnt, BB:58 kg dan TB: 160 cm.
b. Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat
c. Mata :Conjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis
pembululuh darah
d. Hidung : Pernafasan spontan
e. Mulut : bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat caries bibir,
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan
vena jugularis
g. Dada : tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan
kiri sama.  Suara paru sonor pada semua lapang paru, suara jantung pekak,
suara nafas vesikuler, S1 S2 tunggal.
h. Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba.,
suara perut timpani.

7
i. Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas
bagian atas maupun ekstrimitas bagian bawah.
7. Harapan
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Tn. “Z”
B. ANALISA DATA
N DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD
O
1 2 3 4 5
1. -   - Tn. “Z”  mengatakan sering-   - Tn. “ Z” terlihat sering Nyeri
mengeluh sakit kepala memegangi kepala bagian
-   - Tn. “Z” mengatakan nyeri belakang
skala 2 -   - Wajah Tn. ”Z” kadang-
-   - Keluarga mengatakan kadang terlihat
kurang memahami cara menyeringai 
merawat -       TD : 190/140 mmHg
-   - Makanan Tn. ”Z” sama -       N : 88x/mnt
dengan keluarga yang lain -       RR: 20 x/mnt
-   - Pola tidur Tn. ”Z” tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan
-   - Kontrol secara teratur
2. - Tn. “Z” mengatakan Cemas
khawatir tensinya semakin-  - Tn. “Z” terlihat bingung
tinggi -  - Wajah Tn. “Z” kadang-
- - Keluarga kurang memahami kadang terlihat pucat
cara mengenal masalah  Tn.-       TD : 180/140 mmHg
“Z” yang khawatir tensinya-       N : 88x/mnt
akan bertambah tinggi -       RR: 20 x/mnt
    - Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat Tn.”Z”
    - Makanan Tn.”Z” sama
dengan keluarga yang lain

8
    - Pola tidur Tn.”Z” tidak
sesuai dan kurang dari
kebutuhan

SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan keluarga I


Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan hipertensi.
N KRITERIA PERITUNGAN SCORE PEMBENARAN
O
1 Sifat masalah  3     x 1 1 Nyeri kepala yang dirasa karena
tidak /ancaman  3 peningkatan tekanan vaskuler
kesehatan serebral
2 Kemungkinan  2     x 2 1 Dengan kontrol yang teratur dapat
masalah dapat  2 menurunkan tekanan darah
diubah
sebagian 
 2     x 1
3 Potensial Rasa nyeri dapat dikurangi
 2
masalah untuk 2 melalui pengobatan dan
dicegah cukup 3 perawatan yang tepat
4 Menonjolnya  2     x1 1 Keluarga menyadari Tn.A: 
masalah-  2 hipertensi mempunyai masalah
masalah berat dampak sehingga keluarga segera
harus segera mengatasi masalah tersebut
ditangani
Jumlah 3   2    
       3

Diagnosa keperawatan keluarga II


Gangguan rasa aman ( cemas ) terhadap kompliksi berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat dam mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi
NO KRITERIA PERHITUNNGA SCORE PEMBENARAN

9
N
   2    
1 Sifat masalah    2     x 1 Rasa cemas
   3
keadaan masalah    3 menyebabkan
peningkatan TD yang
dapat memperburuk
keadaan
2 Kemungkinan    1     x 2 1 Pemberian penjelasan
masalah dapat    2 yang tepat dapat
diubah sebagian membantu menurunkan
rasa cemas
3 Potensial masalah    2     x 1    2     Penjelasan dapat
untuk dicegah    3    3 membantu mengurangi
cukup rasa cemas
  
4 Menonjolnya 1     x 1    1    Keluarga menyadari
masalah-masalah    2    2 dengan mematuhi diet
tidak perlu yang dianjurkan dapat
ditangani mengrangi rasa cemas
Tn.Z
Jumlah 2   5    
       6

C. Rumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan merawat
anggota keluarga dengan hipertensi yang ditandai dengan
DS :
- Tn. Z mengatakan sering mengeluh sakit kepala
- Tn. Z mengatakan nyeri skala 2
- Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat :
 Makanan Tn. Z sama dengan keluarga yang lain
 Pola tidur Tn. Z tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan
 Kontrol secara teratur
DO :
- Tn. Z terlihat sering memegangi kepala bagian belakang
- Wajah Tn. Z kadang-kadang terlihat menyeringai
- TD : 190/140 mmHg

10
- N : 88x/mnt
- RR : 20x/mnt
2. Gangguan rasa aman (cemas) terhadap komplikasi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat dan mengenal masalah anggota keluarga
dengan hipertensi yang ditandai dengan :
DS :
- Tn. Z mengatakan khawatir tensinya semakin tinggi
- Keluarga kurang memahami cara mengenal masalah Tn. Z yang khawatir
tensinya akan bertambah tinggi
- Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Tn. Z
DO :
- Tn. Z terlihat bingung
- Wajah Tn. Z kadang–kadang terlihat pucat
- TD : 190/140 mmHg
- N : 88x/mnt
- RR : 20x/mnt
D. Intervensi Keperawatan Keluarga
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
N
KRITERI
O UMUM KHUSUS STANDART
A
1 Setelah Setelah Demonstras Keluarga dapat
1b-Berikan penjelasan
dilakukan dilakukan i mendemonstrasika pada keluarga
tindakan kunjungan n cara mengurangi tentang cara
keperawatan rumah 3x dan mencegah mengurangi/menc
rasa nyeri diharapakan trerjadinya nyeri egah terjadinya
teratasi/hilan keluarga dengan benar nyeri
g mampu dengan teknik   Demonstrasikan
memberika relaksasi, kompres pada keluarga
n dingin pada kepala tentang cara
keperawata bagian belakang mengurangi nyeri
n pada Tn.Z dan menghindari      Berikan
dengan perubahan posisi penjelasan pada
nyeri secara mendadak keluarga tentang
sekunder dan pengobatan diet yang sesuai

11
hipertensi secara teratur dengan penderita
hipertensi yaitu
diet rendah
garam, rendah
lemak dan
kolesterol
      Anjurkan pada
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
      Anjurkan pada
keluarga untuk
jadwal tidur Tn.
Z
         Anjurkan pada
keluarga
memeriksakan
Tn.Z  secara
teratur  dan
mengkonsumsi
obat jika kambuh
Setelah Setelah Demonstras -    Adanya usaha
1.       Berikan
dilakukan dilakukan i untuk tidur sesuai penjelasan pada
tindakan kunjunngan kebutuhan keluarga tentang
keperawatan rumah 3x -    Periksa secara diet yang sesuai
diharapkan diharapakn teratur ke untuk penderita
rasa takut keluarga pelayanan hipertensi yaitu
teratasi/hilan mampu kesehatan diet rendah
g memberika -    Ungkapan Tn.Z garam, rendah
n perawatan tidak takut lemak dan
pada Tn.Z -    Wajah Tn.Z kolesterol
tamapak relaks 2.       Anjurkan pada

12
keluarga untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi

3.       Anjurkan pada


keluarga untuk
jadwal tidur Ny.
S

4.       Anjurkan
kepada keluarga
memeriksakan
Ny S secara
teratur

E. Implementasi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon Keluarga


.
1. Gangguan rasa nyaman 1. Memberikan S:
(nyeri) berhubungan pendidikan kesehatan Keluarga Tn.A
dengan ketidakmampuan mengenai cara mengatakan sangat
merawat anggota penanganan nyeri senang bisa diberi
keluarga 2. Mendemonstrasikan informasi
teknik pengurangan kesehatan
nyeri atau penanganan O:
nyeri Keluarga Tn.A
3. Memotivasi untuk memperhatikan
berobat dan dengan baik
mengkonsumsi obat penjelasan yang
bila hipertensi kambuh diberikan

2. Gangguan rasa aman 1. Memberikan S:

13
(cemas) terhadap pendidikan kesehatan Keluarga Tn.A
komplikasi berhubungan mengenai pengaturan mengatakan sangat
dengan ketidakmampuan diet yang baik bagi senang bisa diberi
keluarga merawat dan penderita hipertensi informasi
mengenal masalah 2. Memberikan contoh kesehatan
anggota keluarga dengan cara membuat daftar O:
hipertensi menu dan jadwal pola Keluarga Tn.A
hidup yang baik untuk memperhatikan
penderita hipertensi dengan baik
penjelasan yang
diberikan

F. Evaluasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Catatan Keperawatan


.
1. 17 November Gangguan rasa nyaman (nyeri) S:
2020 berhubungan dengan - Keluarga Tn.A
ketidakmampuan merawat mengatakan sudah
anggota keluarga memahami masalah
hipertensi pada Tn.Z
- Keluarga Tn.A
mengatakan sudah
mengerti teknik relaksasi
dan kegunaannya
- Keluarga Tn.A
mengatakan sangat senang
bisa diberi informasi
kesehatan.
O:
- keluarga Tn.A tampak
memperhatikan penjelasan
yang diberikan perawat
- keluarga TN.A terlihat

14
mau mempelajari
hipertensi
- keluarga Tn.A tampak
memperhatikan dan mau
melakukan tekhnik
relaksasi
- Tn.Z mendemonstrasikan
ulang tekhnik tersebut
A: Masalah telah teratasi
P: Hentikan intervensi
2. 17 November Gangguan rasa aman (cemas) S:
2020 terhadap komplikasi - Keluarga Tn. A
berhubungan dengan mengatakan sudah
ketidakmampuan keluarga memahami masalah
merawat dan mengenal masalah merawat Tn.Z yang sakit
anggota keluarga dengan hipertensi
hipertensi - Keluarga Tn. A
mengatakan senang sekali
bisa berdiskusi masalah
kesehatan dengan perawat
O:
- Tn.Z tampak
memperhatikan penjelasan
dari perawat
- keluarga Tn.A aktif
bertanya mengenai pola
tidur dan pola makanan
Tn.Z
A: Masalah telah teratasi
P: Hentikan Intervensi

15
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang
abnormal dengan diastol >90 mmHg dan sistol >140 mmHg yang dipengaruhi oleh
banyak faktor resiko. Hipertensi dibagi menjadi 2golongan besar yaitu Hipertensi Primer
(essensial) dan Hipertensi Sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90%
dibandingkan dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena penyebab dari
langsung (etiologi) dari hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang mengalami
hipertensi primer tidak mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi
2 kelompok besar yaitu medis dan non medis. Kontrol pada penderita hipertensi sangat
diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan tambahan pengetahuan mengenai anemia pada ibu hamil. Kami mengetahui
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan, bahasa
dan lain sebagainya. Untuk itu saran dari pembaca yang bersifat membangun, kami
harapkan agar dapat tercipta makalah yang baik dan benar.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unair.ac.id/97724/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf , diakses
pada 17 November 2020

https://www.academia.edu/33408815/ASUHAN_KEPERAWATAN_KELUARGA_1_docx ,
diakses pada 17 November 2020

https://www.academia.edu/40071815/ASUHAN_KEPERAWATAN_KELUARGA_DENGA
N_HIPERTENSI , diakses pada 17 November 2020

https://www.academia.edu/17520203/ASUHAN_KEPERAWATAN_KELUARGA_DENGA
N_HIPERTENSI , diakses pada 17 November 2020

17

Anda mungkin juga menyukai