Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KEUANGAN STRATEGIK

Alternatif Investasi dan Risiko Investasi

Dosen Pengampu: I Wayan Suarjana, SE. MM

Oleh:

KELOMPOK 2

Agus Adi Surya Artha sedana (07)

Dewa Ayu Agung Tresna Dewi (08)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

DENPASAR

2020

i
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Dalam berinvestasi, ada tiga landasan yang menjadi dasar keputusan investor yaitu return
yang diharapkan, tingkat risiko dan hubungan antara return dan risiko. Investor dapat
mengurangi risiko dengan cara melakukan diversifikasi investasi. Alternatif investasi adalah
tindakan investasi alternatif di luar investasi seperti biasanya. Investasi dilakukan pada instrumen
investasi dengan tujuan tertentu dan mempunyai risiko cukup, tetapi ada kemungkinan tingkat
pengembalian tinggi. Atau modal awal tidak hilang saat jatuh tempo, tetapi tingkat
pengembaliannya tidak jelas, hanya indikasi.
Risiko adalah kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan terjadi di
masa mendatang ( chance that some unfavorable event will occur ). Risiko Investasi adalah dapat
diartikan dengan “ probability of losses “, yaitu semakin besar kemungkinan untuk rugi maka
investasi tersebut akan semakin berisiko. Dengan demikian pengertian risiko diatas, akan
mempunyai dampak yang berbeda bagi investor apabila mereka dihadapkan pada situasi
pengambilan keputusan di bidang investasi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Alternatif Investasi?


2. Apa saja resiko dalam Investasi?
3. Bagaimana resiko dalam artian ketidakpastian Arus Kas?
4. Apa yang dimaksud dengan Resiko Proyek?
5. Apa yang dimaksud dengan Resiko Total Perusahaan?
6. Apa saja contoh kasus dalam risiko Investasi?

1
1.3. Tujuan

Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui yang dimaksud dengan
alternatif investasi, apa saja risiko dalam investasi, termasuk risiko investasi, risiko dalam
ketidakpastian arus kas, risiko proyek, metode simulasi monte carlo, dan risiko total perusahaan.

2
BAB II
Pembahasan
2.1 Alternatif Investasi

Alternatif investasi maksudnya adalah tindakan investasi alternatif di luar investasi


seperti biasanya. Investasi dilakukan pada instrumen investasi dengan tujuan tertentu dan
mempunyai risiko cukup, tetapi ada kemungkinan tingkat pengembalian tinggi. Atau modal awal
tidak hilang saat jatuh tempo, tetapi tingkat pengembaliannya tidak jelas, hanya indikasi.

Secara garis besar, lahan investasi secara umum dapat dibagi dua, yaitu real asset
investment and financial asset investment.

a. Real asset investment adalah komitmen mengikatkan aset pada sektor real. Seperti diketahui,
istilah sektor real sering digunakan untuk menunjukkan sektor diluar keuangan, seperti
perdagangan, industri, pertanian dan lain sebagainya. Dengan demikian, investasi pada sektor
real adalah komitmen mengikatkan aset di luar sektor keuangan. Sebagai contoh dari real
asset investment, misalnya membeli ruko untuk berdagang tekstil atau barang lainnya,
membangun pabrik, membeli apartemen kemudian disewakan, membeli lukisan untuk dijual
kembali dan masih banyak lagi.
Ciri-ciri investasi di sektor real ini adalah perantara tidak mutlak.diperlukan dan informasi
bisa didapat secara langsung dari lapangan, karena obyek investasinya bisa dilihat secara
nyata, misalnya mutu bangunan ruko yang kita beli, dapat kita lihat langsung dari tampilan
bangunan-bahan bangunannya baik, warnanya cocok, ukurannya tepat dan lain sebagainya.
b. Financial asset investment (investasi di sektor keuangan) atau sering juga disebut portfolio
investment (investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat
berharga (securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya. Penerbit surat berharga ini
beragam,mulai dari individu, perusahaan hingga pemerintah. Demikian pula dengan jenisnya,
sangat beragam, mulai dari yang sederhana seperti utang piutang antar pribadi hingga produk
derivative (turunan) yang rumit, seperti future. Sebagai contoh investasi pada sektor
keuangan ini, misalnya, kita menabung uang di bank, membeli saham, obligasi atau
reksadana.

3
2.2 Risiko dalam Investasi

a) Risiko Investasi
Risiko Investasi berhubungan dengan kemungkinan memperoleh hasil investasi yang rendah
atau malah minus terhadap produk tanpa risiko (risk free asset). Beberapa risiko investasi
adalah:
 Risiko pasar
Risiko yang berkaitan dengan turunnya harga surat berharga (dan tingkat bunga naik)
mengakibatkan investor mengalami capital loss
 Risiko reinvestment
Turunnya harga sekuritas pada gilirannya menyebabkan timbulnya risiko investor seperti
penghasilan suatu aset financial yang harus di-reinvest dalam asset yang berpendapatan
rendah.
 Risiko gagal bayar
Ketidakmampuan peminjam (debitor) memenuhi kewajibannya sesuai yang
diperjanjikan.
 Risiko inflasi
Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga barang dan jasa-jasa
yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya.
 Risiko valuta (currency or exchange rate risk)
Perubahan nilai mata uang yang menyebabkan keuntungan atau kerugian
 Risiko politik
Kemungkinan adanya perubahan ketentuan perundang-undangan yang mengakibatkan
turunnya pendapatan.
 Marketability atau Liquid risk
Risiko sulitnya instrumen pasar dijual kembali sebelum jatuh tempo.
 Risiko negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi
perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, maka stabilitas

4
ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat perlu diperhatikan guna
menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.
 Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa
diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka
semakin likuid sekuritas tersebut. Dan demikian pula sebaliknya.

Selain risiko di atas tersebut, dalam manajemen investasi dikenal pembagian risiko dalam
dua jenis, yaitu risiko sistematis dan risiko unsistematis. Risiko sistematis merupakan risiko yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Sedangkan risiko
unsistematis merupakan risiko yang tidak berkaitan dengan perubahan pasar secara keseluruhan.

b) Risiko dalam Artian Ketidakpastian Arus Kas

Tidak ada jaminan bahwa arus kas yang kita harapkan benar-benar akan terealisir sesuai
dengan apa yang kita harapkan. Selalu ada unsur ketidakpastian dan selalu ada risiko yang
menyertai suatu investasi tersebut. Pada dasarnya ada dua pendekatan yang dilakukan untuk
memasukkan faktor risiko dalam investasi, yaitu sebagai berikut:

o Mengukur risiko dalam bentuk ketidakpastian arus kas,


o Menggunakan konsep hubungan yang positif antara risiko dengan tingkat keuntungan yang
dipandang layak.

Apabila kita pasti akan menerima sejumlah uang tertentu pada masa yang akan dating
maka kita dapat mengatakan bahwa penerimaan tersebut mempunyai sifat pasti. Karena itu
investasi yang mempunyai karakteristik seperti itu dikatakan bersifat bebas berisiko. Sayangnya
sebagian besar investasi pada aktiva riil merupakan investasi yang mempunyai unsur
ketidakpastian atau mempunyai unsur risiko. Dan kalau kita berbicara tentang masa yang akan
dating dan unsur ketidakpastian, maka kita hanya bias mengatakan tentang nilai yang diharapkan
(expected value).

Apabila dipergunakan ketidakpastian arus kas sebagai pengukur risiko, maka pemikiran
ini berarti behwa semakin tidak pasti arus kasnya atau semakin besar nilai deviasi standar arus

5
kas tersebut, semakin berisiko proyek tersebut. Masalah yang timbul adalah bahwa proyek
investasi mempunyai jangka waktu yang cukup lama. Disisi lain kita menaksir arus kas setiap
tahun (termasuk ketidakpastiannya). Proyek tersebut mungkin diharapkan akan menghasilkan
arus kas selama beberapa tahun. Dengan kata lain, kita perlu menaksir arus kas yang diharapkan
(expected cash flow) dan deviasi standarnya pada tahun pertama sampai tahun berikutnya.

Arus kas yang independent berarti bahwa arus kas pada tahun n+1 tidak berkaitan dengan
arus kas pada tahun n. artinya apabila arus kas pada waktu ke n ternyata menurun 10% dari yang
diharapkan, maka arus kas pada waktu n+1 tidak mesti menurun sebesar 10% juga. Karena bisa
saja tetap sesuai dengan yang diharapkan atau kalau menyimpang tidak mesti sejalan dengan
tahun ke n.

Dari kesemuanya ini dapat kita simpulkan bahwa risiko dapat diartikan sebagai ketidak
pastian arus kas. Semakin tidak pasti arus kas, semakin berisiko proyek tersebut. Apabila
ketidakpastian arus kas ini diperhatikan dalam konteks proyek, maka umumnya akan dijumpai
adanya korelasi antara arus kas pada waktu t dan pada waktu t+1. pada waktu kita mulai
memperhatikan faktor ketidakpastian ini, maka kita hanya dapat mengatakan bahwa NPV yang
diharapkan dari suatu proyek adalah bernilai tertentu.

Perhitungan NPV yang diharapkan menggunakan tingkat keuntungan bebas risiko, karena
kemungkinan penyimpangan dari expected NPV tersebut yang dipergunakan sebagai ukuran
risiko. Semakin besar kemungkinan menyimpang dari expected NPV, semakin besar risiko
proyek tersebut. Ukuran penyimpangan tersebut mungkin dipergunakan deviasi standar atau
koefisien variasi.

Apabila diperhatikan faktor korelasi antar arus kas, maka penaksiran variance NPV
menjadi lebih rumit, lenih-lebih apabila proyek tersebut mempunyai usia ekonomis yang cukup
lama. Untuk itu kemudian diperkenalkan metode simulasi Monte Carlo. Kesulitan dari metode-
metode tersebut adalah pada penaksiran probabilitas suatu variable akan memperoleh nilai
tertentu. Karena bagaimanapun, akhirnya unsure judgement masuk dalam penaksiran
probabilitas tersebut.

6
c) Risiko Proyek

Menurut Chapman definisi yang luas mengenai risiko proyek adalah “implikasi adanya
ketidakpastian yang berarti, mengenai tingkat kinerja proyek yang dapat dicapai”. Sumber risiko
proyek adalah setiap faktor yang dapat mempengaruhi kinerja proyek.Risiko timbul jika efek ini
bersifat tidak pasti dan penting dalam pengaruhnya terhadap kinerja proyek.Karenanya, definisi
dari tujuan proyek dan kinerja proyek mempunyai pengaruh yang fundamental pada tingkat
risiko proyek.

Menetapkan biaya dan target waktu yang ketat menjadikan proyek lebih berisiko
terhadap waktu dan biaya, karena pencapaian target menjadi lebih tidak pasti jika targetnya
ketat.Sebaliknya dengan menentapkan waktu atau persyaratan kualitas yang longgar
menunjukkan risiko waktu atau risiko kualitas yang rendah.Bagaimanapun juga target-target
yang tidak tepat dengan sendirinya merupakan sumber dari risiko, dan kegagalan untuk
mengetahui kebutuhan tingkat kinerja minimum terhadap kriteria tertentu secara otomatis
membangkitkan risiko pada dimensi-dimensi tersebut.Karena itu sangatlah penting untuk
menetapkan tujuan-tujuan dan kriteria kinerja yang jelas yang mencerminkan kebutuhan dari
berbagai pihak.Tujuan proyek yang berbeda yang dimiliki oleh berbagai pihak dan saling
ketergantungan antara tujuan-tujuan yang berbeda perlu dipahami. Strategi untuk me-manage
risiko tidak bisa dipisahkan dari strategi me-manage tujuan proyek.

Apapun tujuan kinerja yang mendasarinya, fokus suksesnya proyek dan ketidakpastian
pencapaiannya mengarah kepada risiko yang didefinisikan sebagai “ancaman untuk sukses”.
Misalnya suksesnya proyek diukur hanya dalam bentuk biaya yang telah terealisir relatif
terhadap beberapa target atau komitmen. Kemudian risiko dapat didefinisikan sebagai ancaman
untuk sukses terhadap rencana yang telah ditetapkan dalam bentuk besarnya kemungkinan
kelebihan biaya. Hal ini bisa diartikan sebagai “intensitas ancaman”. Perspektif ini menyatakan
bahwa merupakan langkah yang alami untuk menganggap manajemen risiko sebagai
pemindahan atau pengurangan kemungkinan adanya kinerja yang rendah.

7
Ancaman yang terjadi harus diamankan.Apa yang harus diamankan baru bisa diketahui
jika sudah diketahui di mana saja ada risiko-risiko yang menghadang keberhasilan produk akhir
dan bagaimana menanganinya.

Dengan menelusuri lebih jauh dapat terlihat berbagai aspek yang terkait dengan risiko,
dapat diklasifikasikan antara lain sebagai berikut :

o Mana yang dapat dihindarkan, mana yang bisa diperkecil dan mana yang harus diterima
sebagai fakta.

o Mana yang wajar diambil sebagai risiko yang dapat diterima (accepted risk), mana yang tidak
wajar, mana yang bersifat gambling.

o Mana risiko yang adil pengalokasiannya, mana yang tidak manusiawi dan mana yang
berlawanan dengan asas hukum keadilan.

o Mana yang dapat dijangkau perlindungan asuransi dan mana yang tidak dapat.

o Mana yang wajar di tangan kontraktor, mana yang wajar di tangan pemilik proyek, dan mana
yang di tangan konsultan.

o Mana yang dilindungi faktor keamanan, mana yang ditangani langkah pengamanan, mana
yang tidak.

o Mana yang kritis (crucial) ke arah kegagalan total, kegagalan berantai, kegagalan meluas,
atau kegagalan lokal.

o Mana yang bisa diperkecil dengan peningkatan faktor beban, mana yang tidak.

o Mana yang bisa dijangkau metode probabilitas, mana yang harus dengan pendekatan fakta,
logika,pertimbangan (judgment), dan pengalaman.

d) Metode Simulasi Monte Carlo

8
Jika suatu sistem mengandung elemen yang mengikut sertakan faktor kemungkinan,
model yang digunakan adalah model Monte Carlo. Dasar dari simulasi Monte Carlo adalah
percobaan elemen kemungkinan dengan menggunakan sampel random (acak). Metode ini terbagi
dalam 5 tahapan:
 Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting

 Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap‐tiap variabel di tahap pertama

 Menentukan interval angka random untuk tiap variabel

 Membuat angka random

 Membuat simulasi dari rangkaian percobaan

Penjelasan dari ke 5 tahapan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting
Gagasan dasar dari simulasi monte carlo adalah membuat nilai dari tiap variabel yang merupakan
bagian dari model yang dipelajari. Banyak variabel di dunia nyata yang secara alami mempunyai
berbagai kemungkinan yang mungkin ingin kita simulasikan.
Salah satu cara umum untuk membuat distribusi kemungkinan untuk suatu variabel adalah
memperhitungkan hasil di masa lalu. Kemungkinan atau frekuensi relative untuk tiap
kemungkinan hasil dari tiap variabel ditentukan dengan membagi frekuensi observasi dengan
jumlah total observasi
Contoh: Permintaan akan ban di toko ban “Benjol” selama 200 hari kebelakang terlihat di tabel
berikut:

9
Kita dapat merubah keadaan tersebut diatas menjadi distribusi kemungkinan (bila kita asumsikan
tingkat penjuala dimasa lalu akan tetap bertahan sampai ke masa depan) dengan membagi tiap
permintaan dengan total permintaan. Seperti pada tabel berikut:

2. Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap‐tiap variabel di tahap


pertama

Konversi dari distribusi kemungkinan biasa, seperti pada kolom kanan tabel 2 menjadi distribusi
kumulatif dilakukan dengan menjumlahkan tiap angka kemungkinan dengan jumlah sebelumnya
seperti pada tabel 3.

Probabilitas kumulatif terlihat pada gambar dibawah, digunakan pada tahap ke 3 untuk
membantu menempatkan nilai random

10
3. Menentukan interval angka random untuk tiap variabel
Setelah kita menentukan probabilitas kumulatif untuk tiap variabel yan termasuk dalam
simulasi, kita harus menentukan batas angka yang mewakili tiap kemungkinan hasil.hal tersebut
ditujukan pada interval angka random. Penentuan interval didasari oleh kemungkinan kumulatif

11
4. Membuat angka random
Untuk membuat angka random kita bisa menggunakan software Microsoft Excel dengan
menggunakan perintah Randbetween, misal untuk angka random dari 1‐100, kita tuliskan
perintah: =randbetween(1,100) dan diulangi sejumlah baris yang diperlukan

5. Membuat simulasi dari rangkaian percobaan


Kita bisa membuat simulasi dari sebuah eksperimen dengan mengambil angka random
dari gambar diatas, misal kita akan membuat simulasi untuk 10 hari, kita ambil Kolom A1‐A10.
Cara penentuan permintaan adalah dengan ditentukan oleh angka random. Contohnya bila angka
random adalah 56, angka itu terletak pada interval 36 s/d 65 yang berarti permintaan 3 buah ban

12
Total permintaan untuk 10 hari adalah 28 ban, rata‐rata permintaan per hari adalah 2,8 ban.

e) Risiko Total Perusahaan


Risiko total = (1)risiko unik perusahaan (bisa dihilangkan dengan diversifikasi = risiko
tidak sistematis),  (2)risiko pasar (tidak bisa dihilangkan = risiko sistematis).

Sinergi bisa diperoleh dengan :

1. skala ekonomi : lebih besar, lebih baik. Contoh : memesan barang lebih banyak akan dapat
potongan besar. Perusahaan kecil kalah bersaing dengan yang besar sebab agregat demand tetap
atau mengecil.

2. skope ekonomi : memproduksi 2/lebih jenis dengan input yang sama, misalnya : sabun mandi
dan cuci = sharing input. Rumus :AC < AC1 + AC2. Jika gabungan terlalu banyak bisa juga
terjadi disekonomi : AC > AC1 + AC2 + AC3.

Asuransi menggunakan law of large number = risiko makin kecil bila jumlah eksposur (yang
ditanggung) bertambah. Premi jangan terlalu tinggi sebab = orang yang ceroboh saja yang
membeli premi tinggi. Tipe risiko yang bisa diasuransikan  :

13
 Yang bisa diukur/ditentukan
 Risiko yang mempunyai kemiripan dan banyak. Contoh : Risiko kematian sangat tidak
pasti, tetapi dalam jumlah besar, misalnya kelompok umur, profesi/pekerjaan bisa diukur
tepat.
 Ketidaksengajaan/kecelakaan
 Bukan karena bencana
 Adalah kerugian besar
 Probabilitas terjadinya tidak terlalu tinggi. Misalnya : saat "katastropik" = jika depresi
semua bisnis merugi.

f) Kasus

Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota mengusut kasus dugaan penipuan berkedok
investasi penanaman emas hingga ratusan juta rupiah. East Cape Mining Corporation (ECMC)
adalah perusahaan pengelola yang dilaporkan telah menipu oleh tiga korban. "Sampai saat ini
kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami tetap tindak lanjuti laporan dari para korban," kata
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Kediri, AKP Siswandi, di Kediri, Senin. Para
korban membeli saham yang harganya sampai Rp10 juta per lot.

Pihaknya sampai saat ini juga belum memanggil yang terlapor. Sejauh ini penyidik masih
mengumpulkan bukti-bukti, dan jika sudah mencukupi ke depan akan memanggil pihak terlapor.
Sejumlah warga diduga menjadi korban penipuan yang berkedok penanaman investasi emas
yang diselenggarakan ECMC. Mereka sudah menanamkan sejumlah uang, namun uang mereka
terancam hilang.

Jeannie Tanasale, salah seorang korban mengaku ia menanamkan uangnya membeli emas
sejak 2011 lalu, setelah mengikuti pertemuan tentang investasi itu di salah satu pusat
perbelanjaan di Kota Kediri. Saat itu, terdapat sejumlah orang yang mengaku dari ECMC.
Dengan sejumlah pakar dan IT yang mengaku dari Jakarta melakukan presentasi, sehingga warga
yang datang langsung mau menginvestasikan uangnya.

14
Tanasale mengaku, saat itu ia menyerahkan uang sekitar Rp170 juta membeli saham yang
diserahkan pada Melky. Dalam kontrak, pembayaran saham itu berakhir pada 2014. Ia sempat
mendapatkan keuntungan dari saham yang ditanamkan tersebut, yaitu sekitar Rp14 juta. Uang itu
diberikan hanya tiga bulan saja, namun sejak Juli ternyata sudah tidak ada kiriman lagi. "Kami
sudah curiga dengan hal ini. Kami menelusuri dari identitas IT yang datang itu, ternyata mereka
dari Madiun bukan Jakarta. Kami sempat lapor masalah ini ke polisi, tapi belum ada tanggapan,"
katanya. Ia mengaku, selain dirinya, banyak lagi masyarakat yang menjadi korban. Bahkan,
pemilik toko perhiasan emas yang menginvestasikan uangnya sekitar Rp500 juta, dan ternyata
hasilnya seperti ini, menjadi korban penipuan.
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/334936/polisi-usut-penipuan-investasi-emas

 Pembahasan Kasus

Pada kasus diatas, penipuan yang dilakukan oleh ECMC merupakan penipuan investasi
emas. Padahal, dapat dikatakan bahwa investasi emas merupakan salah satu investasi yang
memiliki risiko tinggi, walaupun disisi lain return yang dihasilkan juga tinggi. Sebab, Investasi
dalam bentuk emas batangan risikonya akan berbeda dengan emas derivatif alias emas
berjangka. Memang, keuntungan emas berjangka relatif lebih besar dibandingkan emas
batangan, sehingga risikonya pun semakin besar.

Sebenarnya, investasi emas dapat kita bagi menjadi dua bentuk saja. Yaitu investasi nyata
dan investasi maya. Investasi nyata adalah bentuk investasi yang umum dilakukan oleh orang-
orang, investor membeli emas baik dalam bentuk batangan atau perhiasan, kemudian disimpan
dalam waktu tertentu sampai investor ingin menjual emasnya tesebut. Sedangkan, investasi maya
atau disebut investasi emas online adalah investasi emas online hampir sama dengan membeli
emas secara fisik. Bedanya kalo investasi maya investor tidak benar-benar memiliki emas
tersebut. Investasi emas online sebenarnya sangat mudah dilakukan. Cukup bermodalkan
komputer dan internet maka anda sudah bisa trading emas dimana saja dan kapan.

Investasi emas online sebenarnya dapat dikatakan memberikan return yang tinggi. Sebab,
harga emas rata-rata bergerak 50 poin perharinya. Jika dikali 20 hari kerja (sabtu-minggu pasar
emas libur), maka total poin yang bisa kita menangkan adalah 1.000 poin alias 1000%.  Berarti
dengan modal 10 juta, total keuntungan investor adalah 100 juta.

15
Namun pada kasus diatas, skema investasi yang ditawarkan ECMC adalah penempatan
dana di convertible preffered stocks (CPS), dengan imbal hasil berupa dividen berbentuk emas.
Para investor dijanjikan bisa mengkonversi CPS menjadi saham perusahaan yang tercatat di
London Stock Exchange (LSE), yang bernama Lead All Investments Limited atau LAEL. Oleh
karena itu, seharusnya perusahaan ini sudah terdaftar, Pemerintah Inggris sudah memiliki
informasi dan legalitasnya terdaftar. Namun sayangnya, perusahaan ini Tidak Terdaftar di
London Stock Exchange

Dapat dikatakan banyaknya korban dari PT. ECMC diakibatkan kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai investasi emas online, dan karena diiming-imingi oleh dividen yang tinggi
yang tinggi dari pihak PT. ECMC.

16
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Secara garis besar, lahan investasi secara umum dapat dibagi dua, yaitu real asset
investment and financial asset investment. Real asset investment adalah komitmen mengikatkan
aset pada sektor real. Seperti diketahui, istilah sektor real sering digunakan untuk menunjukkan
sektor diluar keuangan, seperti perdagangan, industri, pertanian dan lain sebagainya. Financial
asset investment (investasi di sektor keuangan) atau sering juga disebut portfolio investment
(investasi portofolio) adalah komitmen untuk mengikatkan aset pada surat-surat berharga
(securities), yang diterbitkan oleh penerbitnya. Penerbit surat berharga ini beragam,mulai dari
individu, perusahaan hingga pemerintah.

Risiko Investasi berhubungan dengan kemungkinan memperoleh hasil investasi yang


rendah atau malah minus terhadap produk tanpa risiko (risk free asset). Beberapa risiko dalam
investasi adalah:

 Risiko likuiditas
 Risiko negara
 Marketability atau Liquid risk
 Risiko politik
 Risiko valuta (currency or exchange rate risk)
 Risiko inflasi
 Risiko gagal bayar
 Risiko reinvestment
 Risiko pasar

Jika suatu sistem mengandung elemen yang mengikut sertakan faktor kemungkinan,
model yang digunakan adalah model Monte Carlo. Dasar dari simulasi Monte Carlo adalah

17
percobaan elemen kemungkinan dengan menggunakan sampel random (acak). Metode ini terbagi
dalam 5 tahapan:
 Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting

 Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap‐tiap variabel di tahap pertama

 Menentukan interval angka random untuk tiap variabel

 Membuat angka random

 Membuat simulasi dari rangkaian percobaan

3.2. Saran

Pada kasus ini, penipuan yang terjadi adalah penipuan dengan kedok bisnis emas online atau
investasi emas online. Untuk mencegah hal ini terjadi adalah dengan meningkatkan pengetahuan
masyarakat bagaimana cara melakukan investasi yang aman. Beberapa cara untuk berinvestasi
yang aman adalah

 Perhatikan status hukum yang kita serahkan asset kita tersebut, apakah perorangan atau
badan usaha.
 Jika perorangan, apakah ia punya pengalaman dan kapabilitas dalam memutar modal
investasi, apakah sering mengalami loss atau profit.
 Jika badan usaha, cek izin usahanya, PT atau CV atau Firma. Pastikan investor tahu siapa
direksi, manajemen dan struktur organisasi perusahaan tersebut.
 Jika menjanjikan keuntungan 120% dalam setahun atau 10% dalam sebulan, waspadalah,
hati-hati scam.
 Produk investasi yang baik akan memberikan laporan berkala (misal perbulan atau per
tiga bulan) perkembangan investasinya.
 CATAT, jika nilai investasinya besar lebih dari 50 jt, pastikan ada bukti hitam di atas
putih berupa tanda tangan plus materai.
 Kalau hanya ada bukti transfer bank, itu tidak cukup. Dan perhatikan kalau tujuan
transfer nya tidak atas nama PT tetapi perorangan, segera hindari.

18
 Investasi adalah proses dan tujuannya adalah jangka panjang. Sebaiknya tidak
mengharapkan keuntungan besar secara instan.
 Semakin tinggi potensi keuntungan, akan semakin tinggi pula risiko suatu investasi.
 Berinvestasi lah di produk yang investor pahami dan mengerti tentang investasi tersebut.
 Jangan berinvestasi hanya karena ajakan/bujukan teman/saudara. Dan perhatikan kalau
model investasinya pyramid berarti sudah bisa dipastikan scam hanya waktu yang bisa
jawab. Kasihan member yang paling bawah. Dan dalam model sistem piramid investor
tidak tahu menjadi orang pertama atau orang terakhir. Biasanya orang yang terakhir yang
kena akan getahnya.
 Semoga investasi anda berhasil dan anda bukan bekerja untuk uang tetapi uang yang
bekerja untuk anda.
 Risiko investasi bisa dikualitatif dengan rasio (30:70) artinya 30% lose dan 70% untung.
Dan kalau ada yang menjanjikan bahwa investor menerima deviden tetap dari jumlah
investasi sudah bisa dipastikan itu scam (penipuan investasi). Apalagi perusahaan
tersebut alasan nya bergerak di pertambangan emas dan tidak pernah menunjukkan
neraca rugi laba kepada setiap calon investornya.
 Yang terpenting bukan money game atau tidak money game, tetapi seberapa banyak uang
yang investor hasilkan kalaupun itu money game dan berapa uang yang investor
hilangkan saat itu money game.

19

Anda mungkin juga menyukai