Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

           Di dalam manajemen, kita mempelajari beberapa fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian atau
pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian. Ini merupakan sederetan fungsi-fungsi
manajemen tradisional yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menjamin organisasi yang bersangkutan
berjalan baik, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah fungsi evaluating/evaluasi dalam
manajemen. Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Evaluasi sering dilakukan
oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler
maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian khusus lainnya.
Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi seperti
fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk
melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi
tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.

1.2. RUMUSAN MASALAH

       Dalam penyusunan makalah ini adapun rumusan masalah yang kami angkat adalah  :
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi ?
2. Apa saja tujuan dan fungsi evaluasi?
3.   Apa saja jenis – jenis evaluasi?
4.   Apa saja prinsip evaluasi ?
5.   Apa Saja unsure-unsur Evaluasi?
6. Apa saja klasifikasi Evaluasi?
7.   Bagaimana tahap-tahap evaluasi?

2.3. TUJUAN

            Berangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk   :
1.      Agar mahasiswa mengetahui pengertian evaluasi sebagai fungsi manajemen
2.      Agar mahasiswa mengetahui tujuan dan proses evaluasi

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.  PENGERTIAN EVALUASI


Fungsi manajemen adalah masing-masing bentuk kegiatan manajemen dengan spesifikasi tertentu
dan dilaksanakan pada periode-periode tertentu. Salah satu fungsi manajemen adalah evaluation atau
penilaian.

Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya yaitu perencanaan,


pengorganisasian, pemantauan, dan pengendalian. Terkadang fungsi pemantauan dan fungsi evaluasi sulit
untuk dipisahkan. Fungsi manajemen puncak misalnya meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai
pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja,
rapat pimpinan, atau temu muka baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian-kejadian khusus
lainnya.

Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi seperti
fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk
melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi
tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.

Evaluasi adalah proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis yang diperlukan dalam
rangka pengambilan keputusan, GAO (1992:4). Evaluasi akan menghasilkan umpan balik dalam kerangka
efektifitas pelaksanaan kegiatan organisasi. Menurut Departement of Health & Human Service, evaluasi
adalah proses untuk mengumpulkan informasi. Sebagaimana dengan proses pada umumnya, evaluasi
harus dapat mendefinisikan komponen-komponen fase dan teknik yang akan dilakukan.

Menurut W. Dunn, istilah evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-masing menunjukkan
pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan program. Secara umum istilah evaluasi
dapat disamakan dengan penaksiran, pemberian angka, dan penilaian kata-kata yang menyatakan usaha
untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti yang lebih spesifik. Evaluasi berkenaan dengan produksi
informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan.

Pengertian lain dikemukakan oleh  Peter H. Rossi (1993:5) menyebutkan bahwa evaluasi merupakan


aplikasi penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, implementasi, dan manfaat aktivitas dan
program dari suatu organisasi. Dengan kata lain, evaluasi dilakukan untuk menilai dan meningkatkan cara-
cara dan kemampuan berinteraksi organisasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya.

Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis, pemberian nilai, atribut, apresiasi dan pengenalan
permasalahan serta pemberian solusi atas permasalahan yang ditemukan. Dalam berbagai hal, evaluasi
dilakukan melalui monitoring terhadap sistem yang ada. Namun demikian, evaluasi kadang-kadang tidak
dapat dilakukan dengan hanya menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pada
organisasi saja.

2
2.2. TUJUAN EVALUASI
Tujuan dilaksanakannya evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut  :
1.      Untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan aktivitas dan program organisasi
2.      Untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program dan perencanaan program yang akan datang
3.      Untuk mengembangkan program-program dan teknik baru bagi peningkatan kinerja
4.      Untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari suatu program
5.      Untuk meningkatkan efektivitas manajemen pelaksanaan kegiatan
Secara umum, jika dihadapkan pada suatu pertanyaan mengapa perlu dilakukan evaluasi ? maka
terdapat beberapa jawaban seperti berikut  :
1.      Karena evaluasi merupakan fungsi manajemen
2.      Karena evaluasi merupakan mekanisme umpan balik bagi perbaikan
3.      Karena evaluasi akan dapat menghindarkan organisasi dari mengulangi kesalahan yang sama
4.      Karena evaluasi akan dapat menemukan dan mengenali berbagai masalah yang ada di dalam organisasi
dan mencoba mencari solusinya

2.3. JENIS EVALUASI


1.      Menurut waktu pelaksanaan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a.    Evaluasi Formatif, dilaksanakan pada saat pelaksanaan prioritas, focus prioritas/ program
prioritas, dengan tujuan memperbaiki tujuan pelaksanaannya. Temuan utama biasanya berupa
masalah-masalah dalam pelaksanaannya
b.    Evaluasi Summatif, dilaksanakan pada saat prioritas focus prioritas/ program prioritas sudah
selesai diselenggarakan, bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan. Temuan utama berupa
capaian-capaian prioritas dari pelaksanaan prioritas atau kegiatan prioritas.
2.      Menurut tujuan dapat dilakukan 4 jenis evaluasi, yaitu :
a.    Evaluasi Formulasi
Evaluasi yang mengkaji formulasi apakah formulasi desain kebijakan atau program yang dilakukan
pada saat penyusunan awal telah menggunakan metode yang benar.
b.    Evaluasi Proses
Evaluasi yang mengkaji apakah pelaksanaan focus prioritas/ program prioritas berjalan kearah
pencapaian sasaran.
c.    Evaluasi Biaya – Manfaat/Efektivitas (cost-benefit)
Evaluasi yang mengkaji apakah biaya prioritas focus prioritas/ program prioritas untuk mencapai
capaian atau sasaran yang sudah ditetapkan.
d.    Evaluasi Dampak
Evaluasi yang mengkaji apakah prioritas, focus prioritas/ program prioritas memberikan pengaruh
atau manfaat yang telah ditetapkan terhadapa penerima manfaat.

3
2.4. PRINSIP EVALUASI
Prinsip-prinsip dalam melakukan evaluasi, antara lain :
a.      Berprinsip keseluruhan
Dalam evaluasi seharusnya evaluasi tersebut dilaksanakan secara keseluruhan yaitu menyeluruh
kesemua bagian. Sehingga evaluasi dapat dikatakan baik karena semua pihak yang dievaluasi dapat
melaksanakannya semua.Dengan kata lain evaluasi hasil belajar harus dapat mencangkup berbagai
aspek.

b.      Berprinsip kesinambungan.


Yang dimaksudkan di sini adalah sebagai suatu evaluasi dapat dikatakan menjadi baik jika evaluasi itu
dilakukan secara sambung menyambung dan dilakukan dari waktu ke waktu.
c.       Berprinsip obyektivitas Prinsip
Obyektivitas mengandung makna bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik apabila
terlepas dari fakto-faktor yang bersifat subyektif. Maka dalam melaksanakan evaluasi sebaiknya
senantiasa berpikir dan bertindak secara wajar, menurut keadaan yang senyatanya tidak dicampuri
oleh kepentingan-kepentingan yangbersifat subyektif. Maka prinsip obyektivitas ini sangat penting
dilakukan.

2.5. UNSUR-UNSUR EVALUASI


1.      Input, Terdiri dari :
a.       Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam kerja, pekerja harus memiliki kemampuan yang sepadan.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau
attitude test.
b.      Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakkan bentuknya
dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu, informasi tentang kepribadian sangat diperlukan.
Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau pesonality test.

c.       Sikap-sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau
gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang
paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang
menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengukur keadaan sikap seseorang
dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa skala, maka lalu disebut skala
sikap atau attitude scale.

4
d.      Inteligensi
Untuk mengetahui tingkat inteligensi ini digunakan tes inteligensi yang sudah banyak diciptakan
oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan Binet dan Simon yang dikenal
dengan tes Binet-Simon. Selain itu ada lagi tes-tes yang lain misalnya SPM, Tintum, dan
sebagainya. Dari hasil tes akan diketahui IQ (Intelligence Quotient) orang tersebut.
2. Transformasi (Perubahan)
Adanya proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap tertentu,
3. Output
Penilaian terhadap kegiatan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi
kerja mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes
pencapaian atau achievement test.

2.6.   KLASIFIKASI EVALUASI


Klasifikasi evaluasi dapat dilakukan berdasarkan pada   :
1.      Apa yang dievaluasi
2.      Tujuan evaluasi
3.      Fokus evaluasi
4.      Pendekatan evaluasi
5.      Orientasinya
Berdasarkan apa yang dievaluasi, evaluasi dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok  :
1. Evaluasi kegiatan
2.   Evaluasi program
3.  Evaluasi kebijakan
4. Evaluasi pengelolaan kebijakan
5. Evaluasi pengelolaan sumber daya manusia
6. Evaluasi terhadap sistem dan governance
7. Evaluasi terhadap struktur, mekanisme, dan prosedur
8. Evaluasi efisiensi, efektifitas, kehematan, dan kelayakan

Penggolongan evaluasi berdasarkan tujuan evaluasi dapat meliputi  :


1). Evaluasi untuk tujuan tertentu, misalnya : untuk mempelajari fakta dan kemungkinan perbaikannya,
untuk meningkatkan akuntabilitas, dan untuk meningkatkan kinerja
2). Goal free evaluation atau evaluasi untuk mencari peluang perbaikan yang tidak ditetapkan terlebih
dahulu

Berdasarkan fokus evaluasinya, evaluasi dapat dibagi ke dalam lima kelompok  :


1) Input Evaluation
Evaluasi input yaitu evaluasi untuk menilai suatu program yang belum atau akan dilaksanakan
2). Process Evaluation
Evaluasi proses yaitu evaluasi untuk menilai proses atau kegiatan
3). Output Evaluation
5
Evaluasi output yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan program
4). Impact Evaluation
Evaluasi dampak yaitu evaluasi untuk menilai dampak dari hasil pelaksanaan program

Berdasarkan pendekatannya, evaluasi dapat dibagi ke dalam  ;


1. Evaluasi semu
Evaluasi semu adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan atau metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya tanpa berusaha untuk menanyakan tentang
manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap individu, kelompok, atau masyarakat secara
keseluruhan.
2.  Evaluasi formal
Evaluasi formal adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk menghasilkan
informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil-hasil  kebijakan tetapi mengevaluasi hasil
tersebut atas daasar tujuan program kebijakan yang telah diumumkan secara formal oleh pembuat
kebijakan.
3. Evaluasi keputusan teoritis
Evalusi keputusan teoritis adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan
yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan 

Berdasarkan orientasinya, evaluasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori sebagai


berikut  :
1. Evaluasi yang proaktif (proactive evaluation)
Evaluasi proaktif ini dapat dilakukan sebelum suatu kebijakan/program ditetapkan
2.  Evaluasi yang klarifikatif (clarificative evaluation)

Evaluasi klarifikatif ini berfokus pada klarifikasi struktur internal dan fungsi dari suatu program dan
kebijakan
3.  Evaluasi interaktif (interactive evaluation)

Evaluasi intreaktif ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi atas implementasi program
4. Evaluasi monitoring (monitoring evaluation)
Evaluasi monitoring ini sangat tepat digunakan ketika program sudah dalam pelaksanaan. Evaluasi
ini sudah melibatkan pengembangan sistem untuk pemantauan kemajuan program
5. Evaluasi dampak (impact evaluation)
Evaluasi ini digunakan untuk menilai hasil dan dampak program yang sudah mapan. Evaluasi ini
dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang penghargaan atau kemanfaatan program.
Evaluasi ini disebut juga evaluasi sumatif.

2.7. TAHAP-TAHAP EVALUASI


Penerapan evaluasi pada manajemen organisasi memiliki tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan.
Berikut tahapan evaluasi yang harus diketahui :

6
1. Perencanaan.

Evaluasi yang diterapkan pada tahap perencanaan dalam menetapkan prioritas dari berbagai alternatif
pilihan dan possibility akan suatu metode dalam pencapaian tujuan.

2. Pelaksanaan.

Kegiatan evaluasi pada tahapan ini adalah menganalisa dan menentukan level perkembangan pada
penerapan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan.

3. Setelah Pelaksanaan.

Hampir serupa pada tahap pelaksanaan namun evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan memiliki obyek
yang berbeda untuk dianalisa. Tahapan ini membandingkan perencanaan dengan hasil pelaksanaan.
Bagaimana dampak yang dihasilkan pada kegiatan yang telah dilaksanakan. Apakah sesuai dengan harapan
atau tidak.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.   KESIMPULAN
7
Sebagai kesimpulan tujuan evaluasi sangat tergantung dari kebijakan pimpinan organisasi yang diberi
wewenang untuk melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan berbagai kendala yang ada. Evaluasi
yang dilakukan oleh pihak luar secara eksplisit menyatakan tujuan evaluasi tersebut secara jelas, sehingga
dapat didesain suatu evaluasi yang secara paragmatis dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Kegiatan evaluasi
memang dibutuhkan dalam suatu organisasi guna menilai, mengumpulkan informasi bagaimana system,
proses, cara dalam organisasi telah dikerjakan dengan baik atau belum oleh masing-masing anggota
terhadap kebijakan yang telah ditentukan. Fungsi evaluasi sangat penting dalam manajemen karena
evaluasi seperti yang diketahui dari arti dari Evaluasi adalah proses penilaian. Penilaian ini bisa menjadi
netral, positif atau negatif atau merupakan gabungan dari keduanya. Saat sesuatu dievaluasi biasanya
orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Penilaian harus
dikembangkan bersama perencanaan suatu program. Penilaian pada kegiatan evaluasi dilakukan pada
komponen input, proses dan input. Penilaian selalu terkait dengan proses pengambilan keputusan.

3.2. SARAN
    

Bagi mahasiswa yang sedang atau akan melaksanakan kegiatan evaluasi manajemen harus lebih
memahami cara-cara atau prosedur dalam melaksanakan proses evaluasi. Selain itu, sebelum
melaksanakan kegiatan evaluasi harus diketahui dahulu tujuan dan proses evaluasi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai