Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL NUTRISIONIS AHLI PERTAMA


TAHUN 2021

A. Pendahuluan
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas didukung dengan
adanya\ sumber daya manusia kesehatan yang professional. Untuk itu Kementerian
Kesehatan RI telah menetapkan 27 jabatan fungsional kesehatan yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak yang penuh, untuk melakukan tugas dan
fungsinya sesuai dengan profesinya masing-masing. Jabatan fungsional adalah
jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil. Salah satu jabatan fungsional tersebut adalah jabatan
fungsional nutrisionis.
Nutrisionis adalah Pegawai Negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
teknis fungsional di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik di masyarakat
maupun rumah sakit, pada perangkat pemerintah propinsi, kabupaten, kota dan unit
pelaksana kesehatan lainnya. Jabatan fungsional nutrisionis ditetapkan melalui surat
keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 23/KEP/M.PAN/4/2001
tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya. Jabatan fungsional
nutrisionis terdiri dari jenjang jabatan terampil dan jenjang jabatan ahli.
Angka kredit yang telah dikumpulkan oleh seorang Nutrisionis sesuai dengan
ketentuan dapat digunakan sebagai dasar untu kenaikan jabatan atau pangkat. Dasar
lain yang digunakan untuk penghitungan angka kredit adalah Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dapat dilakukan
oleh profesi maupun kedinasan.
Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kompetensi pemangku jabatan fungsional kesehatan. Pelatihan yang
diselenggarakan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 725/ Menkes/ SK/V/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Di
Bidang Kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menjalankan tugas pokok dan
fungsi sebagai pejabat fungsional nutrisionis ahli pertama

2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu :
a. Menyiapkan perangkat lunak pelayanan gizi, makanan dan dietetik
b. Melaksanakan pengamatan masalah gizi, makanan dan dietetic
c. Menyiapkan penanggulangan masalah gizi, makanan dan dietetik
d. Melaksanakan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
e. Memantau pelaksanaan pelayanan gizi, makanan dan dietetic
f. Mengevaluasi di bidang pelayanan gizi, makana dan dietetik
g. Membuat karya tulis/ilmiah di bid. gizi, makana dan dietetik/kesehatan terkait

Halaman | 1
h. Mengembangkan teknologi tepat guna di bid. Gizi makanan dan
dietetik/kesehatan terkait
i. Membuat buku pedoman/juklak/juknis da standar di bidang gizi, makanan dan
dietetik
j. Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK

C. Kompetensi
Dalam menjalankan fungsinya, seorang nutrisionis ahli pertama memiliki kompetensi
yaitu mampu :
Kompetensi
No Fungsi
Nutrisionis Ahli Pertama
1. Menyiapkan perangkat lunak 1. Menganalisis data secaradeskriptif untuk
pelayanan gizimakanan dan dietetik penyusunan rencana 5 (lima) tahunan
2. Menganalisis data secara deskriptif untuk
penyusunan rencana tahunan
3. Menganalisis data secara deskriptif untuk
penyusunan rencana triwulan
4. Menganalisis data secara deskriptif untuk
penyusunan rencana bulanan
5. Menganalisis data untuk penyusunan juklak/juknis
6. Menganalisis data secara deskriptif untuk
penyusunan pedoman
7. Menganalisis data standar umum untuk penyusunan
standar
8. Menganalisis data untuk menyusun kebutuhan
9. Studi kelayakan rancangan juklak/juknis/ pedoman
standar kebutuhan :
- Menganalisis
- Melaksanakan studi kelayakan
- Menyusun laporan pelaksanaan studi
2. Pelaksanaan pengamatan 1. Menyusun instrumen pengamatan keadaan
masalah gizi, makanan dan dietetik gizmakanan dan dietetik :
- Menyusun proposal
- Melakukan Uji coba
2. Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka
pengamatan masala keadaan gizi, makanan dan
dietetik
3. Menyiapkan penanggulangamasalah 1. Mengumpulkan data tentang sumber daya
gizi, makanan dan dietetik 2. Mengumpulkan data gizi makanan & dietetik serta
penunjangnya untuk melaksanakan koordinasi
kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan
gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan &
dietetik pada kegiatan kelompok sasaran tertentu,
pencatatan dan pelaporan
4. Melaksanakan pelayanan gizi, 1. Mengumpulkan data sasaran kekurangan Vit A di
makanan dan dietetik unit atau wilayah kerja tahunan
2. Mengumpulkan data prevalensi KEP dan anemi gizi
besi, (AGB) di unit atau wilayah kerja tahunan
3. Melakukan penilaian hasil pengumpulan data
prevalensi anemi gizi besi
4. Melakukan penilaian pemeriksaan penunjang, (tab,
klinis, dll)
5. Melakukan inventarisasi fisik bahan materi, pangan,
peralatan, sarana pelayanan gizi
6. Melakukan pelatihan bagi pengelolaan
Halaman | 2
instituspelayanan di bidang gizimakanan & dietetic
7. Melakukan konseling diet khusus dengan 1
komplikasi
8. Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan
dengan 2 komplikasi
9. Melakukan konseling diet KEP Berat tanpa
komplikasi
10.Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok
11.Melakukan pemeriksaan pada :
- Penyediaan makanan biasa
- Penyediaan makanan khusus
12. Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan
PMT : standar porsi, standar bumbu, standar resep,
standar menu, standar keamanan dan cita rasa
13. Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada
kunjungan keliling
14. Mengolah data penelitian terapan dalam bidang gizi
dan dietetik Melakukan rujukan gizi sesuai kasus
layanan gizi, makanan, dietetik
5. Memantau pelaksanaan pelayanan 1. Memantau kegiatan pengukuran LILA, IMT, Palpasi,
gizi, makanan dan dietetik deteksi Vit. A: sasaran, perawatan gizi, standar gizi,
tahunan
2. Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan
gizi, makanan dietetik di RS atau institusi lain secara
bulanan
3. Memantau konseling diet, standar khusus (sasaran,
macam dan jumlah diet)
4. Memantau penyuluh gizi, khusus, individu, kelompok
(sasaran, macam dan jumlah diet)
6. Mengevaluasi di bidang pelayanan 1. Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi
gizi, makanan dan dietetik (pengukuran TB, BB, umur) di akhir kegiatan secara
analitik
2. Mengevaluasi hasil kegiatan anak sekolah
3. Mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi (kapsul
yodium, kapsul Vit A, pil besi, obat gizi) di desa,
kecamatan di tengah dan di akhir tahun
4. Mengevaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan
gizi, makanan, dietetik di kecamatan, di akhir tahun
7. Membuat karya tulis/karya ilmiah di Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang gizi,
bidang gizi, makanan dan dietetik/ makanan dan dietetik/ kesehatan terkait
kesehatan terkait
8. Mengembangkan teknologi tepat guna Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang
di bidang gizi, makanan dan dietetik/ pelayanan gizi, makanan dietetik/ kesehatan
kesehatan terkait
9. Membuat bukupedoman/ juklak/juknis, Membuat buku pedoman/ juklak/juknis, dan standar
dan standar di bidang gizi, makanan, di bidang gizi, makanan, dan dietetik
dan dietetik

Halaman | 3
D. Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka disusunlah materi yang akan diberikan
dengan metode blended yaitu dengan klasikal dan virtual sesuai struktur program
pelatihan sebagai berikut :

Metode Klasikal Metode Blended


No Materi T P PL Total
T P PL Total
SM KLS AK SM KLS
A. MATERI DASAR
1. Kebijakan Diklat
2 - - 2 2 - - - - - 2
Aparatur
2. Jabatan Fungsional
2 2 - 4 2 - - - - - 2
Nutrisionis
3. Standar Profesi Gizi 2 - - 2
Jumlah 6 2 - 8
B. MATERI INTI
1. Persiapan perangkat
lunak pelayanan gizi, 2 3 - 5 2 - 3 - - - 5
makanan dan dietetik
2. Pengamatan masalah
gizi, makanan dan 2 2 - 4 2 - 2 - - - 4
dietetik
3. Persiapan
penanggulangan
2 3 - 5 2 - 3 - - - 5
masalah gizi, makanan
dan dietetik
4. Pelayanan gizi,
3 6 4 13 3 - 6 - - 4 13
makanan dan dietetik
5. Pemantauan
pelaksanaan
4 6 2 12 4 - 6 - - 2 12
pelayanan gizi,
makanan dan dietetik
6. Evaluasi di bidang
pelayanan gizi, 2 4 2 8 2 - 4 - - 2 8
makanan dan dietetik
7. Karya tulis/karya
ilmiah di bid. gizi,
makanan dan 2 6 - 8 - 2 - - 6 - 8
dietetik/kesehatan
terkait
8. Teknologi tepat guna
di bid. gizi, makanan
2 4 - 6 - 2 - - 4 - 6
dan dietetik/kesehatan
terkait
9. Buku
pedoman/juklak/juknis
dan standar di bidang 2 3 - 5 - 2 - - 3 - 5
gizi, makanan dan
dietetik
10. Penghitungan angka
kredit dan pengajuan 2 6 - 8 - 2 - - 6 - 8
DUPAK
Jumlah 4
23 8 74
3

Halaman | 4
C. MATERI PENUNJANG
1. Membangun
- 3 - 3 - - - 3 - - 3
Komitmen Belajar
2. Anti Korupsi 2 - - 2 2 - - - - - 2
3. Rencana Tindak 2 - - - - 2 2
- 2 - -
Lanjut
Jumlah 2 5 - 5
TOTAL 5 89
31 8
0

Catatan : 1 JPL = 45 Menit


Keterangan :
1. T = Terori (Klasikal)
2. P = Penugasan (Klasikal)
3. PL = Praktik Lapangan (Klasikal)
4. SM = Sinkronous Maya, merupakan pembelajaran (penyampaian materi/ mata
pelatihan dan penugasan) yang terjadi dalam situasi tatap muka langsung antara
fasilitator dan peserta di kelas virtual, dalam waktu bersamaan di tempat yang
berbeda
5. AK = Asinkronous Kolaboratif, merupakan pembelajaran berupa penugasan
yang diberikan secara online dengan penyelesaian penugasan di luar kelas virtual.
Selama proses penyelesaian tugas, ada interaksi antara fasilitator dengan
peserta dalam waktu yang tidak bersamaan.
6. KLS = Kelas, adalah merupakan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas
dengan bertatap muka secara langsung antara fasilitator dan peserta

E. Metode Pelajaran
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan pada pelatihan ini, antara lain
adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Demonstrasi
5. Simulasi
6. Latihan
7. Role Play
8. Virtual

Halaman | 5
F. Alur Proses Pelatihan
Pre Test

Pembukaan

Membangun Komitmen Belajar


Metode: games, Diskusi

Wawasan : Pengetahuan DAN Keterampilan :


E 1. Kebijakan 1. Persiapan perangkat lunak pelayanan gizi, makanan dan
V Diklat Aparatur dietetik
A 2. Jabatan 2. Pengamatan masalah gizi, makanan dan dietetik
L Fungsional 3. Persiapan penanggulangan masalah gizi, makanan da dietetic
U Nutrisionis 4. Pelayanan gizi, makanan dan dietetic
A 3. Standar 5. Pemantauan pelaksanaan pelayanan gizi, makanan da dietetic
S Profesi Gizi 6. Evaluasi di bidang pelayanan gizi, makanan dan dietetic
7. Karya tulis/karya ilmiah di bid. gizi, makanan dan
I Metode : dietetik/kesehatan terkait
- Curah pendapat 8. Teknologi tepat guna di bid. gizi, makanan dan
- CTJ dietetik/kesehatan terkai
9. Buku pedoman/juklak/juknis dan standar di bidang gizi
makanan dan dietetic
10. Penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK

Metode:
- Ceramah Tanya jawab
- Curah pendapat
- Diskusi
- Demonstrasi
- Simulasi
- Latihan
- PKL

Praktik Lapangan

Rencana Tindak Lanjut

Penutupan Post Tes – Evaluasi penyelenggaraan

G. Peserta Pelatihan
Adapun kriteri peserta pada pelatihan ini adalah sebagai berikut :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
2. Usia maksimal 50 tahun
3. Pendidikan minimal S1 Kesehatan (Gizi, Kesehatan Masyarakat)
4. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a

H. Narasumber/ Fasilitator Pelatihan


Narasumber/Pelatih merupakan pejabat struktural maupun fungsional tingkat
Propinsi yang memiliki kemampuan yang kapabel terdiri dari :
Halaman | 6
a. Narasumber dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
b. Pejabat Struktural Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

c. Widyaiswara UPT Balai Pendidikan Pelatihan Kesehatan Provinsi Sulawesi


Tengah
d. Fasilitator yang sudah mengikuti TOT Jabatan Fungsional Nutrisionis Ahli

I. Penyelenggaraan
1. Pelaksana
Penyelenggara kegiatan ini adalah UPT Balai Pendidikan Pelatihan Kesehatan
(BAPELKES) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Sulawesi Tengah

2. Waktu Pelaksanaan
Pelatihan akan dilaksanakan selama 9 hari efektif dari tanggal 3 s/d 13 Februari
2021, dengan jumlah jam pelajaran 89 jpl @ 45 menit dimana pelaksanaan
pelatihan sesuai juklak bahwa pelatihan di atas 50 JP, maka harus
menggunakan metode secara blended antara virtual class dan classical class.
Pada pelatihan ini sebanyak 65 JP dilakukan secara Virtual dan 24 JPL dilakukan
secara Klasikal.

3. Tempat Pelaksanaan
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis tingkat Ahli akan dilaksanakan di
UPT Bapelkes Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah, Jalan Prof. M.
Yamin No. 39 Palu
b. Praktik lapangan akan dilaksanakan di UPT Bapelkes Dinas Kesehatan
Propinsi Sulawesi Tengah, Jalan Prof. M. Yamin No. 39 Palu. Dengan cara
memanggil para pejabat fungsional yang sudah mengerjakan tugasnya sebagai
pejabat fungsional nutrisionis ahli yang bekerja di puskesmas maupun rumah
sakit

4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan diselenggarakan dengan memperhatikan protokol
Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian covid-19 sesuai Kepmenkes
nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang protokol Kesehatan bagi
masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan
pengendalian Corona Virus Dissease 2019 (COVID-19), sebagai berikut :
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan
mulut hingga dagu
b. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis
alkohol/handsanitize
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari
kerumunan, keramaian, dan berdesakan
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
Halaman | 7
J. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan yaitu :
1. Evaluasi hasil belajar peserta
Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta melalui :
a. Penjajakan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test)
Standar minimal evaluasi hasil belajar adalah evaluasi terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran khusus
2. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang
menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam
menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik,
dapat dipahami dan diserap oleh peserta, meliputi :
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metode
c. Hubungan interpersonal dengan peserta
d. Motivasi
3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi
adalah pelaksanaan administrasi akademis yang meliputi :
a. Tujuan pelatihan
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g. Pelayanan akomodasi
h. Pelayanan konsumsi

K. Sertifikasi
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran ini minimal 90% dari
keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan diberikan sertifikasi yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI, dengan jumlah jam pembelajaran (jpl) sesuai dengan yang
tertera pada standar kurikulum pelatihan jabatan fungsional nutrisionis berdasarkan
jenjangnya, yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan oleh panitia
penyelenggara.

L. Pembiayaan
Sumber Pembiayaan dalam pelatihan ini berasal dari Institusi Pengirim masing-masing
peserta

Halaman | 8
M.Penutup
Diharapkan peserta mampu mengaplikasikan hasil pelatihan dan nantinya diusulkan
menjadi pejabat fungsional penyuluh kesehatan masyarakat (Promkes) yang
profesional. Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelatihan ini

Halaman | 9
Halaman | 10

Anda mungkin juga menyukai