KELOMPOK 2
I Wayan Gede Sweca, SKM
I Ketut Putra Kumara Jaya, SKM
Ni Made Ayu Saskarani, SKM
Ni Ketut Budiartini, SKM
Ni Luh Trisnawati, SKM
Titin Agustina, S.ST.,M.Kes
Rita Ranggung, S.Kep.Ns.M.Kes
Ellen Timmerman, S.Kep.Ns.M.Kes
Ni Luh Putu Lely Karnia Dewi, SKM.,M.H.Kes
PERSIAPAN INSTITUSI DALAM PENYELENGGARAAN PELATIHAN
YANG TERAKREDITASI
A. Persiapan Akreditasi
a. Persiapan oleh Institusi Penyelenggara Pelatihan
1. Institusi yang mengajukan akreditasi untuk pertama kali.
Persiapan meliputi :
1) Mengikuti pelatihan/ workshop/ mempelajari literature/ konsultasi terkait dengan akreditasi
institusi
2) Membangun komitmen antara pimpinan dan seluruh jajaran organisasi untuk menerapkan
sistem penjaminanmutu di institusi pelatihan dengan pendekatan Plan, Do, Chek, Action
(PDCA) dan siap diaudit baik oleh internal maupun eksternal
3) MenetapkanSK Tim Penyusun Dokumen Mutusebelum menerapkan manajemen sistem mutu.
4) Menetapkan SK Tim Pengendali Mutu (TPM) sebelum penerapan manajemen sistem mutu
5) Menerapkan manajemen sistem mutu minimal 1 tahun
6) Apabila memerlukan fasilitasi untuk persiapan akreditasi , institusi dapat mengajukan
permohonan kepada Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan.
Untuk Fasilitasi awal sebaiknya dilaksanakan paling lambat 12 bulan sebelum rencana
penilaian.
7) Tim Penyusun Dokumen Mutu menyusun dokumen mutu sesuai dengan yang dipersyaratkan
didalam akreditasi institusi.
8) Jajaran organisasi melengkapi dokumen terkait sesuai dengan yang dipersyaratkan sebagai
bukti bahwa dokumen mutu diterapkan
9) Sebelum dokumen mutu dibagikan ke unit terkait untuk diterapkan , TPM melakukan audit
kecukupan dokumen mutu ( jumlah da nisi) sesuai Pedoman Audit MutuInternal
10) Seluruh dokumen mutu diterapkan oleh semua unit kerja dalam institusi
11) TPM melakukan audit terhadap penerapan dokumenmutu, kemudian melaporkan hasil
audinya kepada kepala institusi 2 (dua) kali dalam setahun, untuk ditindaklanjuti, sesuai
Pedoman Audit Mutu Internal
12) Sebelum dilakukan visitasi, TPM melakukan penilaian mandiri (self assessment) dalam
rangka persiapan penilaian dengan memperhitungkan waktu untuk menindaklanjuti hasil
penilaian mandiri tersebut.
13) Apabila masih memerlukan fasilitasi untuk persiapan penilaain, dapat mengajukan
permohonan kepada Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
14) TPM Membuat laporan hasil audit mutu internal dan penilaian mandiri (self assessment)
kemudian diserahkankepada pimpinan untuk ditindaklanjuti
15) Mengrimkan dokumen pembuktian pemenuhan ketentuan institusi yang akan diakreditasi
pertama kali.
Tim fasiltasi :
1) Sebelum fasilitasi di mulai, tim memberikan paparan tentang akreditasi institusi kepada
kepala institusi, tim akreditasi institusi dan seluruh pegawai yang terkait
2) Tim fasilitator menyampaikan cara penyusunan dokumen mutu
3) Tim Fasilitator melakukan fasilitasi penyusunan dokumen mutu sebagi berikut :
a) Melakukan pembimbingan penyusunan dokumen mutu menggunakan instrument
akreditasi institusi.
b) Menjelaskan cara menyiapkan dokumen-dokumen terkait untuk masing-masing
parameter, seperti yang tercantum pada instrument akreditasi institusi
c) Apabila dokumen mutu dan dokumen terkait sudah disusun, tim menilai dokumen
tersebut dan membuat catatan jika menemukan dokumen yang masih belum sesuai
atau harus dilengkapi
4) Fasilitator menjelaskan urutan penataan dokumen mutu dan dokumen terkait
5) Fasilitatormenjadi moderator saat peserta menyajikan hasil penyusunan dokumen
akreditasi
6) Membuat berita acara hasil fasilitasi yang ditandatangani oleh tim fasilitasi dan kepala
isntitusi pelatihan.
7) Menyampaikan feedback hasil fasilitasi kepada pimpinan dan seluruh pegawai terkait
B. PELAKSANAAN AKREDITASI
1. Persiapan sebelum Pelaksanaan Akreditasi
a. Sekretariat menetapkan waktu pelaksanaan visitasi berdasarkan kesepakatan dengan institusi
pemohon
b. Sekretariat menyerahkan soft file dokumen akreditasi dan rekomendasi hasil fasilitasi kepada
assessor yang ditugaskan untuk melakukan visitasi
c. Asesor yang ditugaskan untuk visitasi mempelajari semua dokumen yang diterima dan
menyiapkan pedoman-pedoman terkait akreditasi
d. Sekretariat menyiapkan keperluan administrasi perjalanan dinas, seperti surat tugas, tiket dll
2. Pelaksanaan Visitasi
Visitasi dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masa berlaku sertifikat habis,
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari efektif.
a. Institusi Yang divasilitasi.
1) Seluruh pegawai hadir didalam pertemuan awal visitasi
2) Kepala institusi menyampaikan upaya yang telah dilakukan dalam persiapan visitasi dan
perubahan performance dalam organisasi
3) Seluruh pegawai dan tim penyusun dokumen mutu di bagi 3 kelompok sesuai dengan
tanggung jawab dalam menangani komponen akreditasi institusi dan memberikan
klarifikasi jka diperlukan
4) Pegawai yang ditugaskan untuk diwawancara stanby agar sewaktu-waktu diperlukan
sudah siap
5) Kepala institusi menandatangani dan menerima acara hasil pemeriksaan dan rekomendasi
b. Tim Asesor :
1) Mengadakan pertemuan awaldengan Kepala Institusi, tim akreditasi dan seluruh
pegawai terkait
a) Menyampaikan tujuan visitasi
b) Menyampaikan jadwal pelaksanaan visitasi
c) Menetapkan jadwal visitasi
d) Menetapkan responden
2) Membagi tugas untuk menilai 3 Dokumen komponen akreditasi
Penilaian dilakukan dengan metode :
a) Cek dokumen.
Mencocokan dokumen dengan keadaan yang sebenarnya, untuk membuktikan
keakuratan dokumen dengan bukti fisik melalui klarifikasi ,verifikasi dan validasi
b) Observasi
Melakukan observasi lapangan untuk pengecekan kesesuaian dokumen dengan
kondisi factual.Pada saat observasi didampingi oleh penangung jawab terkait.
c) Wawancara kepada alimni peserta latih, pelaksan, pegawai, dan stake holder
3) Melakukan pemeriksaan dan verifikasi dengan menggunakan instrument akrediatsi
institusi dan membuat cataatn apabila ada dokumen yang harus dilengkapi pada setiap
parameter.
4) Melakukan kesepakatan rumusan rekomendasi hasil pemeriksaan dan yang perlu di
tindak lanjuti
5) Menyampaikan hasil pemeriksaan dan rekomendasi kepada kepala institusi dan tim
akreditasi yang diluangkan dalam berita acara
6) Diakhir pelaksanaan tim asesor dan kepala institusi menandatangani berita acara visitasi.
3. Menindaklanjuti Rekomendasi
a. Institusi menerima rekomendasi hasil visitasi dari tim asesor dan menindaklanjuti
rekomendasi tersebut serta mengirimkanperbaikan kepada asesor selambat-lambatnya 5 hari
kerja setelah visitasi. Apabila pengiriman dokumen yang diminta melewati batas waktu yang
sudah ditentukan maka dokumen yang dinilai adalah dokumen saat visitasi
b. Asesor melakukan perhitungan skor hasil visitasi dengan menggunakan pembobotan
penilaian yang telah ditentukan
c. Tim asesor menyerahkan hasil visitasi dan rekomendasi kepada secretariat dalam amplop
tertutupselambat-lambatnya 10 hari kerja setelah visitasi
E. PELAPORAN
1. Sekretariat membuat laporan akhir kegiatan pelaksanaan akreditasi institusi sesuai ketentuan
2. Laporan dikirimkan kepada kepala Puslat SDM Kesehatan
F. PASCA VISITASI
Untuk menjaga kesinambungan penerapan akreditasi dilakukan
1. Audit Mutu Eksternal
Pelaksanaan audit mutu eksternal diatur pada pedoman audit mutu eksteral yang diterbitkan oleh
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
2. Pembinaan
Apabila sistem mutu di Institusi penyelenggara pelatihan tidak berjalan sesuai dengan yang
seharusnya, perlu dilakukan pembinaan oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan dalam bentuk
pendampingan atau bimbingan teknis
G. SANKSI
Apabila saat dilakukan audit mutu eksternal selama masa berlakunya sertifikat akreditasi ditemukan
pelanggaranatau penyimpangan pada penerapan dokumen mutu, maka akan diberikan peringatan
secara tertulis sampai dengan pencabutan sertifikasi akreditasi institusi.
1. Apabila hasil audit mutu eksternal selama masa berlakunya sertifikat akreditasi ditemukan
pelanggaran atau penyimpangan pada penerapan dokumen mutu maka akan diberikan surat
peringatan pertama SP 1 secara tertulis untuk melakukan perbaikan.
2. Apabila SP 1 tidak ditindaklanjuti maka akan diberikan surat peringatan kedua SP 2 secara
tertulis
3. Apabila SP 2 tidak ditindaklanjuti maka akreditasi institusi dicabut dan selanjutnya institusi
pelatihan tersebut tidak algi memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pelatihan bidang
kesehatan
4. Jika ditemukan pelanggaran terkait dengan kewenangannya, maka akan diberikan teguran
samapai dengan pencabutan sertifikat akreditasi institusi.