Anda di halaman 1dari 2

KASUS I (HIV) (Kel ganjil)

Ny. M lahir tanggal 3 Januari 1980, masuk rumah sakit, di diagnosa B20, diare kronis,
febris lama, kandidiasis oral, TB paru. TB 150 cm, Lila 18 cm, status belum menikah.
Pasien berpendidikan SMA. Tidak bekerja, bersuku dayak.
Keluhan : Nyeri kepala, demam, batuk, mual, tidak nafsu makan, penurunan berat badan
2 kilo dalam 1 bulan terakhir, perut kembung dan sakit dada.
Hasil Pemeriksaan Biokimia :
HB 8,7 g/dl (N; 11-16 g/dl), Eritrosit 2,45 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 20,5 rb/mm3 (N: 4-
10 rb/mm3), Trombosit 56.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
GDS = 78 mg/dl (N <200), albumin : 3,1 g/dl (3,5-5,5 g/dl)
Data Klinis Pasien : TD 100/70 mmHg, nadi : 70x/menit, suhu : 38,7°C, pernafasan :
28x/menit. Secara fisik pasien tampak kurus, lemah dan hanya dapat berbaring di tempat
tidur.
Terapi :
Infus NaCl 20 TPM
Obat : cefriaxon 2x1, azihromisin 1 x 1, ranitidine, 2 x 1, Salbutamol 3x1, OBH Syrup 3x1
cth, Vit B6 1x1
Riwayat Makan Dahulu : di rumah pasien makan sebelum masuk rumah sakit : makan
2-3 kali sehari, dengan komposisi makanan pokok ½-1 porsi, lauk hewani 1 porsi, sayur
½-1 porsi. Pasien jarang mengkonsumsi makanan kecil.
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa, pasien makan hanya sedikit, nilai gizi asupan
sebanyak 930 kkal, protein 25 g, lemak 30 g, karbohidrat 140 g.
KASUS II (HIV KOMPLIKASI) (Kel genap)
Tn. W adalah seorang laki-laki berumur 37 tahun, dia memiliki BB 55,6 kg dan TB 153,5
cm. Tn W didiagnosa oleh dokter hepatitis B kronik, candidiasis oral, anemia, B20 dan
Thypoid Fever. Pasien masuk rumah sakit di temani oleh kaka kandungnya dan dirawat
inap di ruang ASTER di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Tn W memiliki
mobilitas yang baik, dan masih dapat berjalan seperti biasa. Pasien memiliki keluhan nyeri
dibagian perut seperti di tusuk-tusuk tembus ke pinggang dan juga pasien sering
berkeringat dingin. Pasien juga seorang perokok aktif. Pola makan pasien teratur 3 kali
sehari, Pasien alergi makan telur dan ayam, dan pasien menyukai makanan ikan panggang.
Pasien juga mengeluh sulit untuk menelan makanan, tetapi pasien masih mau makan
walau makanannya jarang habis. Pasien menggunakan infus Ringer Lactat 25 tpm.
Diketahui data hasil pemeriksaan dan terapi medis yang diberikan untuk pasien sebagai
berikut :
Hasil pemeriksaan fisik/klinis :
Penampilan seluruhnya : composmentis
Sistem pencernaan : normal
Kepala dan mata : normal
Vital sign : Nadi : 119x/menit, suhu :370C, eespirasi : 23x/menit dan TD : 100/70 mmHg
Nilai laboratorium :
Hemoglobin :7,9 g/dl (rendah), Haemotocrit : 25 g/dl (rendah), Eritrosit : 3,09 juta,
(rendah), Leukosit : 13.000 (tinggi), Segmen : 76% (tinggi), Limfosit : 13%(rendah),
SGPT : 48 (tinggi), LED : 22/jam (tinggi)
Terapi obat dari RS : Pasien diberikan obat Infus Ringer Lactate 25 TPM, Ranitidine
50mg IV, Antrain 1000mg IV Cefotaxim, 1 gr 3×1, Mecobalamin 2×1.
Terapi diet dari RS : pasien mendapatkan terapi diet dari rumah sakit berupa bubur, diet
hati + ikan haruan 3 kali sehari, tidak pakai ayam dan telur
Recall 24 jam :

Asupan Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g) Fe (mg)


Asupan oral 895,4 43,7 8,6 158,4 6,1
.

Anda mungkin juga menyukai