Anda di halaman 1dari 5

KASUS I (1,6 dst

Ny. ES umur 55 tahun, masuk rumah sakit, TB 155 cm, BB 56 kg, status menikah, di
diagnosa cholesistitis, choletithiasis, struma uninodosa, cephalgia perbaikan, konstipasi
dan hipertensi stage II
Pasien ibu rumah tangga dengan pendidikan SMA. Suami pasien juga sebagai pedagang
dan pendidikannya SMA. Keduanya bersuku banjarmasin.
Keluhan : Nyeri kepala, mual (+), muntah 10 kali @100 cc, belum bisa BAB, perut
kembung selama 6 hari. KU cukup, sclera icterik. H/N struma nudosa.
Hasil Pemeriksaan Biokimia :
FT4 = 22,19 (N: 9-20 pmol/L), TSH = 0,6 (N: 0,25-5 µiu/ml)
Bilirubin total = 10,83 mg/dl (N < 1,1), Bilirubin direk = 3,49 mg/dl (N < 0,25)
HB 13,8 g/dl (N; 11-16 g/dl), Eritrosit 5,53 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 8,03 rb/mm 3
(N: 4-10 rb/mm3) Trombosit 247.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
GDS = 133 mg/dl (N <200)
Elektrolit : Na = 144 (N : 135-148 mmol/L), K = 3,6 (N : 3,5-5,3 mmol/L), Ca = 1,02
(0,98-1,2 mmol/L)
Data Klinis Pasien : TD 160/105 mmHg, nadi : 80x/menit, suhu : 37°C, pernafasan :
20x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah dan dapat duduk atau berbaring di tempat
tidur, terkadang bisa berjalan sendiri ke kamar mandi.
Terapi :
Infus RL 20 TPM
Obat : dulcolac supp, laxadin 3 x 10 cc, domperidon 3 x 1, cefriaxone 2 x 1, omeprazole 2
x 40 mg, mecobalamin 2 x 1, sucralfat 3 x 1, flunarizin 2 x 5 mg
Riwayat Makan Dahulu : pasien biasa tidak suka mengkonsumsi sayur-sayuran, suka
makanan berlemak, gorengan dan santan
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa pasien hanya menghabiskan 50% makanan dari
rumah sakit yaitu sebanyak 1047 kkal, protein 39 g, lemak 30 g, karbohidrat 156 g.
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
KASUS II (2,7 dst
Tn. M umur 46 tahun, masuk rumah, TB 170 cm, BB 55 kg, status menikah, di diagnosa
cholesistitis, choletithiasis, Hipertensi Pasien mengalami penurunan berat badan 2 kilo
selama 3 bulan terakhir.
Pasien ibu rumah tangga dengan pendidikan SMA. Suami pasien juga sebagai swasta dan
pendidikannya SMA. Keduanya bersuku dayak.
Keluhan : Nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus menerus
dan menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, nyeri berkurang saat
istirahat mual, muntah 10 kali @100 cc, sclera icterik, demam.
Hasil Pemeriksaan Biokimia :
Bilirubin total = 11,73 mg/dl (N < 1,1), Bilirubin direk = 4,49 mg/dl (N < 0,25),
HB 10,4 g/dl (N; 11-16 g/dl), Eritrosit 4,33 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 30 rb/mm 3 (N:
4-10 rb/mm3), Trombosit 366.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
GDS = 100 mg/dl (N <200), SGOT = 80 U/L (N=<33 U/L), SGPT = 115 U/L (N =<46
U/L),
Data Klinis Pasien : TD 145/95 mmHg, nadi : 100x/menit, suhu : 38°C, pernafasan :
24x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah hanya berbaring di tempat tidur. Urin
tampung 24 jam 1000 cc.
Terapi :
Infus RL 20 TPM
Obat : petidin, metronidazol, sekalosporin, ampicilin
Riwayat Makan Dahulu : di rumah pasien makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi 1-
2 centong nasi, lau hewani 1 potong dan sayur 3 sendok makan. pasien suka makanan
berlemak, gorengan dan santan
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa, pasien hanya makan sebanyak 800 kkal, protein
31 g, lemak 23 g, karbohidrat 134 g.
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
Kasus III (3,8 dst
Ny. Ms umur 54 tahun masuk rumah sakit, TB 154 cm, BB 63 kg, status menikah, di
diagnosa batu empedu.
Pasien ibu rumah tangga dengan pendidikan SMP. Suami pasien juga sebagai tukang
bangunan dan pendidikannya SMP. Keduanya bersuku jawa.
Keluhan : sakit perut bagian kanan sampai ke belakang sehingga tidak bisa tidur. Mual dan
muntah, perut kembung dan sering bersendawa, sclera icterik ringan, demam.
Riwayat penyakit dahulu : pasien didiagnosa mengalami batu empedu sejak 2 tahun yang
lalu, 1 bulan yang lalu pernah masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama.
Hasil Pemeriksaan Biokimia :
Bilirubin total = 7,9 mg/dl (N < 1,1), Bilirubin direk = 6,1 mg/dl (N < 0,25),
HB 10,7 g/dl (N; 11-16 g/dl), Eritrosit 4,83 jt/UL (3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 15 rb/mm 3 (N:
4-10 rb/mm3) Trombosit 350.000/mm3 (N: 150-400 rb/mm3)
Albumin 2,7 g/dL (N=3,4-4,8 g/dL), GDS = 133 mg/dl (N <200), SGOT = 70 U/L
(N=<33 U/L), SGPT = 58 U/L (N =<46 U/L)
Elektrolit : Na = 132 (N : 135-148 mmol/L), K = 3,2 (N : 3,5-5,3 mmol/L), Ca = 1,05
(0,98-1,2 mmol/L)
Data Klinis Pasien : TD 145/95 mmHg, nadi : 86x/menit, suhu : 37,5°C, pernafasan :
20x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah, berbaring di tempat tidur, dapat duduk
sesekali di tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.
Terapi :
Infus RL 20 TPM
Obat : cefobid (iv) 2 x 1 gr, vit Bcom (im) 1 x 2 cc, vit c (iv) 1 x 200 mg
Riwayat Makan Dahulu : di rumah pasien makan porsi kecil dan hanya mengkonsumsi
nasi dan sayur oseng. Serta menyukai makanan siap saji. Pasien mengkonsumsi lauk
hewani hanya saat malam hari, berupa ikan, ayam atau telur. Jarang minum air putih, suka
minum manis.
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa, pasien hanya makan sebanyak 900 kkal, protein
34 g, lemak 22 g, karbohidrat 156 g.
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !
Kasus IV (4,9 dst
Tn.D adalah seorang laki-laki dewasa, pekerjaan swasta, memiliki tingkat pendidikan
terakhir SMA, memiliki 2 orang anak dan beragama Kristen. Tn. D memiliki BB sebesar
87 kg dan tinggi badan 167 cm. Tn. D masuk ke rumah sakit dengan diagnosa dokter yaitu
Acute Cholelithiasis dan di rawat inap di ruang Dahlia karena ada rencana dilakukan
operasi. Saat ini Tn. D dirawat inap dengan ditemani istrinya di RS Doris Syilvanus
Palangka Raya. Pasien datang karena merasa nyeri dibagian perut. Keadaan pasien saat ini
yaitu mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun (+), kembung (-), konstipasi (-),
gangguan menelan (-) dan gangguan mungunyah (-). Mobilitas pasien saat ini lemas, bisa
berdiri dan berjalan sendiri tapi tidak dalam waktu yang lama karena nyeri yang dirasakan.
Riwayat makan Tn.D terdahulu tidak ada alergi, pasien menyukai makanan dengan
pengolahan digoreng, kurang mengonsumsi sayur-sayuran, pola makan 3x sehari dengan
sesekali snack seperti biskuit,dan juga sesekali mengonsumsi buah-buahan. Pasien tidak
menyukai makanan seperti tempe.
Pengobatan : Inj Cenfriaxone 1 gr/hari, Inj Ranitidin 2x50 mg, Inj Antrain, Obat Urdahex
2x250mg, Obat Levofloxacin 2x500mg,
Terapi diet yang diberikan kepada Tn. D adalah Diet Rendah Lemak
Hasil recall 24 jam :
Waktu Masakan Berat
Pagi Tidak Ada -
Siang Biskuit roma kelapa 5 keping
Sore Tidak ada -

Data Pemeriksaan Biokimia


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Glukosa Sewaktu 76 mg/dl <200 mg/dl Normal
Creatinin 0,87 mg/dl 0,7 – 1,5 mg/dl Normal
Ureum 20 21-53 mg/dl Dibawah normal
SGOT/AST 54 U/L L < 37; P< 31 Diatas normal
SGPT/ALT 135 U/L L < 42; P < 32 Diatas normal
Albumin 3,93 g/dl 3,5 – 5,5 g/dl Normal
Clotting Time (CT) 400 menit 4 – 10 menit Normal
30
Bleeding Time (BT) 2 menit 1-3 menit Normal
Hasil Pengamatan : Fisik Fisik : Lemah, Keadaan umum : Composmentis, BAK : Lancar
BAB : Lancar
Hasil Pengamatan Klinis,
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan
Tekanan darah 120/70 110/65 mmHg Normal
Nadi 80x/m 75-105 x/menit Normal
Suhu 36,20C 36,1 – 37,2 0C Normal
Respirasi 20 x/menit 18-26 x/menit Normal
KASUS V (5,10 dst
Tn. D.K umur 49 thn, masuk RS dengan di diagnosa : pankreatitis akut, anemia,
dispepsia, hiponatremia. TB 165 cm, BB perkiraan 48 kg, LILA 23,5 cm. Status menikah,
Pasien bekerja swasta dengan pendidikan S1, istri adalah ibu rumah tangga. Keduanya
bersuku dayak.
Riwayat penyakit : pasien mengalami penurunan BB 10 kg dalam 4 bulan terakhir, perut
membesar dan nyeri perut menjalar ke ulu hati hilang timbul. Saat masuk RS pasien tidak
dapat makan, sakit perut, mual dan setiap makan selalu muntah.
Hasil Pemeriksaan Biokimia :
HB 9 g/dl (N= 11-16 g/dl), Eritrosit 3,2 jt/UL (N=3,5-5,5 jt/UL), Leukosit 4,78 rb/mm 3 (N= 4-
10 rb/mm3), Trombosit 87.000/mm3 (N= 150-400 rb/mm3), Albumin 2,81 g/dL (N=3,4-4,8
g/dL), SGOT = 20 U/L (N=<33 U/L), SGPT = 23 U/L (N =<46 U/L), Amilase 348 (N =<53),
Lipase = 223 (N= <60)
Data Klinis Pasien : TD 100/70 mmHg, nadi : 70x/menit, suhu : 36,5°C, pernafasan :
20x/menit. Secara fisik pasien tampak lemah, kehilangan massa otot dan lemak (+),
asites (+), pasien hanya berbaring di tempat tidur, terpasang urine cateter (urine tampung
500 ml/24 jam).
Terapi :
Infus triofusin 1000 cc/24 jam (E=500 kcal), aminoleban 500 cc/24 jam (protein 19 gr),
KAEN 3B 500 ml/12 jam (E=108 kcal)
Riwayat Makan Dahulu : kebiasaan makan tidak teratur, cenderung mengkonsumsi
makanan tinggi lemak, suka santan dan makanan cemilan.
Hasil Recall 24 Jam saat awal anamnesa, pasien hanya makanan dari rumah sakit yaitu
makanan cair formula rumah sakit dan formula komersial sebanyak 900 kkal, protein 35
g, lemak 23 g, karbohidrat 151 g.
Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !

Anda mungkin juga menyukai