1. Identitas Pasien
Ny. I (35th)
2. Diagnosa Medis
Suspect Faringitis
3. Dasar Pemikiran
Faringitis akut merupakan infeksi akut mukosa dan struktur limfe pada
faring yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun asap, uap, dan zat kimia
(KMB). Beberapa faktor yang menjadi predisposisi munculnya penyakit ini
yaitu virus influenza, udara dingin, makanan kurang bergizi, maupun
penurunan daya tahan tubuh (Tubert, 1994). Pasien dengan faringitis akut
dapat mengalami gejala yang berbeda-beda tergantung patogen penyebabnya.
Pada pasien yang menderita faringitis akibat infeksi streptococcus non
hemolitik dapat mengalami gejala yang muncul perlahan seperti batuk, pilek,
suara parau, dan sakit pada tenggorokan (Price, 2005).
Pasien yang menderita faringitis akut dianjurkan untuk mengurangi
aktivitas sehari-hari, mengkonsumsi banyak cairan, tidak meminum minuman
yang dingin, berkumur dengan larutan NaCl hangat setiap 2-3 jam untuk
mengurangi rasa sakit, dan menghindari makanan yang merangsang (Ditjen
PP dan PL, 2010). Pasien mengalami gangguan menelan akibat inflamasi
faring sehingga asupan nutrisi dan cairan oral tidak adekuat. Pemberian
nutrisi dapat dibantu dengan menggunakan nasogastric tube (NGT) untuk
menyalurkan nutrisi dan cairan langsung ke lambung tanpa melalui
tenggorokan. Indikasi pemasangan NGT diantaranya (Hartono, 2006):
a. Pasien tidak sadar (koma)
b. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis esofagus, tumor
mulut/faring/esofagus
c. Pasien tidak mampu menelan
d. Pasien pasca operasi pada mulut/faring/esofagus
4. Analisa Sintesa
Faringitis
Proses inflamasi
Sakit tenggorokan
Nyeri telan
Napsu makan manurun
Pemasangan NGT
6. Diagnosa Keperawatan
7. Data fokus
Ny I (35 tahun) dibawa ke IGD RSUP Dr Kariadi semarang karena mengeluh
tidak bisa menelan, tenggorokan sakit dan sudan 3 hari tidak makan nasi
dikarenakan tidak bisa menelan.