org
ISSN 2224-6061 (Kertas) ISSN 2225-059X (Online)
Vol. 17, 2014
Abstrak
Mojokerto adalah kota tempat berbagai candi
peninggalan Kerajaan Majapahit berada. Masing-masing
candi dilengkapi dengan relief yang terdiri dari
penggambaran tokoh atau sekedar sebagai hiasan. Selain
mampu menggugah rasa estetika keindahan, relief candi
sebagai modal visual yang dapat menjadi sumber
inspirasi dalam pengembangan kerajinan lokal di
Mojokerto. Kajian di bidang ini menitikberatkan pada
upaya menciptakan motif batik khas berdasarkan relief
candi di Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
kreasi batik corak Mojokerto. Makalah ini terdiri dari
tiga bagian. Pertama, membahas tentang relief candi.
Kedua, membahas tentang unsur-unsur ragam hias pada
relief candi sebagai dasar inspirasi terciptanya motif
batik Mojokerto. Dan terakhir membahas tentang proses
mendesain motif Mojokerto.
Kata kunci : Mojokerto, Majapahit, relief, candi, motif, dan batik.
1. Perkenalan
Mojokerto merupakan salah satu dari 38 kota di Jawa
Timur. Wilayah Mojokerto meliputi Kecamatan Jatirejo,
Gondang, Pacet, Trawas, Ngoro, Pungging, Kutorejo,
Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Dlanggu, Puri, Trowulan,
Sooko, Dedek, Kemlagi, Jetis, dan Dawarblandong. Salah
satu kabupaten yang paling populer adalah Trowulan.
Trowulan yang terletak di lembah sungai Brantas
(Robson, 198) dahulu merupakan pusat ibu kota
Kerajaan Majapahit (Dumarçay, 1988).
Sebagai situs kerajaan Majapahit, Mojokerto memiliki
banyak peninggalan berupa candi, kolam, dan makam.
Selain itu, Mojokerto juga dikenal dengan kesuburan
tanahnya yang menghasilkan tebu, kopi, teh (Nasution,
2012), pabrik tenun (Austin, 1998), dan juga sebagai
tempat Presiden Soekarno menjalani masa kecilnya
(Wongkaren, 2007) .
Trowulan sebagai ibu kota Majapahit bisa dibilang
menjadi situs warisan paling banyak. Saat ini,
Kecamatan Trowulan memiliki banyak sekali candi
seperti Bajang Ratu, Menak Jinggo, Kedaton, Candi Tikus,
Wringin Lawang, Bejijong, dan Gentong . Candi Bangkal
dan Jedong terletak di Kecamatan Ngoro. Candi Kesiman
Tengah terletak di Kecamatan Pacet. Candi Kendalisodo
dan Jolotundo terletak di Kecamatan Trawas. Selain itu
juga terdapat kolam Segaran , Situs Makam Panjang (
Makam Panjang ), Situs Makam Putri Cempa , Situs
Makam Troloyo , dan Pendapa Agung .
Mojokerto memiliki seni, budaya, dan tradisi yang
beragam (Taufik dan Wandini, 2012). Di bidang seni, seni
kriya tersebar di beberapa desa di Mojokerto. Kerajinan
kuningan cor yang terletak di desa Trowulan dan
Bejijong (kecamatan Trowulan), kerajinan patung di desa
Watesumpak (kecamatan Trowulan), kerajinan terakota
di desa Bejijong (kecamatan Trowulan), kerajinan
sepatu, dompet, dan tas di Wringinrejo, Jepang, Desa
Karang Kedawang, Jampirogo, Sambiroto, dan Sooko.
Kerajinan yang sama terdapat di Desa Pakis (Kecamatan
Trowulan), Desa Tunggal Pager (Kecamatan Pungging),
Desa Balongmojo dan Desa Medali (Kecamatan Puri),
Desa Mojorejo dan Banjarsari (Kecamatan Jetis), Desa
Jampirogo dan Desa Kedung Maling (Kecamatan Sooko),
Desa Tulang Desa Pager dan Sekargadung (Kecamatan
Pungging). Kerajinan perak terdapat di desa Batankrajan
(kecamatan Gedeg) dan desa Mojodadi (kecamatan
kemlagi). Kerajinan bambu berada di desa Karang
Kunten dan Bening (Kecamatan Gondang), Desa
Mojopilang (Kecamatan Kemlagi), Desa Gunungan
(Kecamatan Dawarblandong), Desa Mojorejo (Kecamatan
Jetis), dan Desa Domas dan Kejagan (Kecamatan
Trowulan).
10
11
12
Studi Seni dan Desain www.iiste.org
ISSN 2224-6061 (Kertas) ISSN 2225-059X (Online)
Vol. 17, 2014
13
14
Menanam
Bajang Ratu Sulur
Bangkal Bentuk tanaman Tumpal terbalik
Jedong Sulur, Berbentuk tumbuhan
tumpal
Kasiman Tengah Bunga
Menak Jinggo Bunga Ceplok
Kedaton Tanaman berbentuk Tumpal
Tikus Lotus, Jasmine
Kendalisodo Tumbuhan berbentuk tumpal menghadap ke baw
Selanjutnya dari hasil penentuan motif terpilih, peneliti
melakukan kontemplasi terhadap semua objek yang
telah diamati dan dipilih sebagai dasar proses kreatif
tahap selanjutnya.
4.5. Motif Desain Batik
Panggung ini dimaksudkan untuk menemukan motif khas
Mojokerto. Kegiatan untuk mencapai tujuan ini adalah:
4.5.1. Menggambar Motif
Gambar motif dikerjakan oleh tim kreatif yang dibentuk
oleh peneliti. Tim kreatif terdiri dari 4 mahasiswa
Program Studi Batik Fakultas Seni Rupa dan Desain. Tim
kreatif diberikan pembekalan oleh ketua peneliti agar
fokus pada desain motif yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Berdasarkan ornamen yang telah
ditentukan di atas, tim kreatif menggali motif dengan
arahan dan bimbingan peneliti. Dari gambar hasil motif
yang beragam tersebut, kemudian hasilnya dievaluasi
oleh peneliti bersama tim kreatif, untuk dilakukan
perbaikan desain motif yang diperlukan.
4.5.2. Motif Digitalisasi
Dari hasil perancangan motif yang dilakukan oleh tim
kreatif, peneliti memilih motif yang mencerminkan
kekhasan Majapahit yang dianggap berpotensi untuk
dikembangkan menjadi batik Mojokerto. Hasil dari
15
16
Referensi
Andhisti, Ken. (2000). “Penggubahan Ornamen Candi P
eninggalan Majapahit Pada Motif Batik Tulis 'Erna'
Surodinawan Mojokerto”. (Skripsi: Universitas Negeri
Surabaya).
Damardjati, RS (1995). Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta:
Pradnya Paramita.
17