1. The Situation
Kabupaten Tabalong dengan luas wilayah 3.946 km2 , terdapat kawasan hutan seluas 2.412
km2 ; yang memiliki potensi kayu yang sangat besar. Di wilayah Kabupaten Tabalong,
aktivitas penebangan liar marak terjadi baik di dalam kawasan hutan seperti di dalam areal Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam maupun pada hutan
tanaman, kawasan hutan lindung serta kawasan hutan produksi. Maraknya industri pengolahan
kayu yang tersebar di wilayah Kabupaten Tabalong mengindikasikan maraknya aktivitas
pembalakan liar (Dinas Kehutanan Kabupaten Tabalong, 2011).
Keinginan : dari permasalahan tersebut kita menginginkan agar hutan terjaga sehingga
fungsi hutan berjalan dengan baik
Rendah nya perekonomian masyrakat tabalong dimanfaatkan oleh beberapa investor untuk
membuat masyarakat melakukan pembalakkan liar. Keberadaan kawasan hutan dengan potensi
kayu yang ada didalamnya memberikan peluang kepada masyarakat setempat untuk melakukan
ekstraksi terhadap potensi kayu yang ada. Masyarakat berasumsi bahwa hutan tumbuh secara
alami sehingga siapa saja berhak untuk memanfaatkannya. Belum mantapnya status kawasan
hutan di Kabupaten Tabalong yang diindikasikan dengan tingginya pengakuan penguasaan
lahan kawasan hutan oleh masyarakat menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik
pemanfaatan lahan kawasan hutan sehingga membuka peluang terjadinya praktek penebangan
liar di dalam kawasan hutan dengan memanfaatkan statusnya sebagai hutan hak.
https://media.neliti.com/media/publications/278741-analisis-faktor-penyebab-dan-strategi-pe-
03c64628.pdf