Anda di halaman 1dari 7

1.

TugasKewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum (Permen 02 Tahun 1992)


TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
b. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
c. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. 5 langkah penerapan SMK3 beserta landasannya:
PP RI No 50 Tahun 2012:
1. Penetapan kebijakan K3 (Pasal 7)
a. Melakukan tinjauan awal kondisi K3 yang meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian da pengendalian resiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang
lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahagiakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasik penilaian sebelumnya yang
membahayakan dengan keselamatan
b. Memperhatikan peningkatan kerja atau buruh maupun serikat pekerja
2. Perencanaan K3 (Pasal 9)
Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pegusaha dengan mengacu kepada
kebijakan K3 yang telah ditetapkan
3. Pelaksanaan Rencana K3 (Pasal 10)
Pengusaha dalam pelasanaan rencana K3 didukung oleh SDM di bidang K3,
sarana dan prasarana, anggaran yang memadai
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 (Pasal 14)
Pengusaha wajib meakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Hasil
pemantauab diaporkan kepada pengusaha. Hasil pemantauab dan evaluasi
kinerja K3 digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 (Pasal 15)
Untuk menjamin keseuaian dan efektivitas penerapan SMK3, pengusaha wajib
melakukan pengujian
3. Hak dan Kewajiban tenaga kerja UU No. 1 Tahun 1970 (Pasal 12)
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau
ahli keselamatan kerja
b. Memakai alat-alat perlinfungan diri yang diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajiban
d. Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan yang diwajibkan
e. Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta APD yang diwajibakan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai-pegawai pengawas dalam batas-
batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.
4. Kewajiban Pengurus perusahaan untuk mencegah, mengurangi dan
memadamkan kebakaran di tempat kerja: (Kepmenaker 186 Tahun 1999:
a. PengendalRian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelanggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang memperkerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan
atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
5. Ruang lingkup Permenaker No. 5 /1985:
a. Peraturan ini berlaku untuk perncanaan pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian perubahan dan atau perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat
angkat angkut
b. Pesawat angkat angkut Ayat (1)
- Peralatan angkat
- Pita transport
- Pesawat angkutan di atas landasan dan dia atas permukaan
- Alat angkuta jalan rel

Ruang Lingkup Permenaker No.4 /1985, pesawat tenaga yang dimaksud adalah :
a. Penggerak mula
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik
c. Perkakas kerja
d. Mesin Produksi
e. Dapur
Ruang lingkup Permenaker No.2 Tahun 2015 :
1. Pelaksanaan K3 listrik meliputi :
a. Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
b. Pemeriksaan dan pengujian
2. Persyaratan dilaksanakan pada:
a. Pembangkitan Listrik
b. Transmisi listrik
c. Distribusi listrik
d. Pemanfaatan lisrik yang berpotensi dengan tegangan > 50 Volt, arus bolak
balik atau 120 volt arus searah
6. Penyelenggaran pelayanan kesehatan ditempat kerja sesuai dengan
Permenakertrans-03-1982
Pasal 2; Tugas pokok:
a. Pemeriksaan kesehatan sebeum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
khusus;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
c. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerja
Pasal 4
a. Diselaenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau
pelayanan kesehatan lain
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja
7. Kewajiban pengurus dalam penerapan progem P3K di tempat kerja
Permenakaer 15 Tahun 2008: Pasal 2;
a. Wajin menyediakan petugas P3k dan fasilitas P3K di tempat kerja
b. Wajib melaksanakan P3K di tempat kerja
c. Wajib mengatur tersedianya Petugas P3K (pasal4)
d. Wajib memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi petugas P3K di
tempat kerja pada tempat yang mudah dilihat (pasal 7)
8. Ruang Lingkup K3 Konstruksi (Permenakaer 01/1980):
Usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit Akibat
Kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha penyelamatan:
a. tempat kerja dan alat-alat kerja
b. perancah
c. tangga
d. alat-alat angkat
e. kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu
f. mesin-mesin
g. peralatan konstruksi bangunan
h. konstruksi di bawah tanah
i. penggalian
j. pekerjaan memancang
k. pekerjaan beton
l. pekerjaan lainnya
m. pembongkaran
n. penggunaan perlengkapan penyelamat dan perlindungan diri

9. Untuk Tabel; Pa ungkapanmu:


NO. Jenisa Bahan Jumlah NAK
1 Ammonia 60 Ton 100 Ton
2 Chlorine 10,1 Ton 10 Ton
3 Elpigi 5 Ton 50 Ton
4 Solar 500.000 Liter 200 Ton
Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk
perushaan potensi bahaya besar atau menengah, dan sebutkan kewajiban
perusahaan tersebut setelah disebutkan potensi bahaya.
10. Berapa kebutuhan Ahli K3 Konstruksi bersarkan jumlah pekerja dan lama pekerjaan
proyeknya? Sebutkan landasan hukumnya!
11. Keselamatan Kerja
a. Secara etimologis adalah Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan
sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
b. Secara fislosofi Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera dan budaya dalam
upaya mencapai masyarakat adil makmur dan sejahtera
c. Secara keilmuan : Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
1. SEBUTKAN TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN AHI K3 UMUM!
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan di bidang K3 kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta maupun tidak)
KEWAJIBAN (Pasal 9)
c. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan dan kesehatan kerja sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya
d. Memberikan laporan kepada Menaker atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil
pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk ahli K3 ditempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan
lain
2. Untuk ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai melakukan kegiatannya.
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang
didapat berhubung dengan jabatannya.
KEWENANGAN (Pasal 10)
d. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan
e. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3
di tempat kerja dengan keputusan pemumjukannya.
f. Memonitoring, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3
2. Penyakit Akibat Kerja : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau Lingkungan
Kerja (Permenaker No. 1/1981)
Kecelakan Kerja : suatu kejadian tidak diduga yang mengakibatkan kacaunya
proses pekerjaan / Produksi yang direncanakan sebelumnnya
3. Sebutkan tugas dan Fungsi P2K3! Dan sebutkan Landasan Hukumnya!
Tugas : membuat pertimbangan, baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau
pengurus mengenai masalah K3
Tujuan: Supaya tidak ada saling lempar tanggung jawab
Dasar Hukumnya: KepmenNakertrans No. 155 Tahun 1984
4. Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Menurut UU No.1 Tahun 1970
a. Kewajiban : Memntaati aturan perusahaan; Memberi Keterangan yang Benar;
Memakai APD
b. Hak:
1. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
2. Menyatakan keberatan bekerja bila syarat dan K3 dan APD tidak memenuhi
syarat-syarat
5. Tujuan penerapan SMK3 pada perusahaan:
Berdasarkan PP no.50 Tahun 2012 pasal 2:
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur
dan terintegrasi
b. Menegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen dan syarikat pekerja
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas
6. Lima Prinsip Dasar SMK3 dan Dasar Hukum
Berdasrkan Permen No. 50 Tahun 2012;
1. Penetapan Kebijakan K3;
2. Perencanaan K3;
3. Pelaksanaan Perencanaan K3;
4. Pemantauan dan evaluasi Kinerja K3;
5. Peninjauan dan Peningkatan Kerja
7. Bagaimana cara mendeteksi PAK:
Berdasarkan Permen 01 Tahun 1981:
Untuk mendeteksi dan mendiagnosa PAK perlu dilakukan 2 hal:
1. Monitoring kesehatan tenaga kerja melallui pemeriksaan kesehatan dan
pemantauan
2. Monitoring pemantauan lingkungan kerja terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan kerja
8. Apa peran saudara sebagai Ahli K3 dalam program pencegahan dan
Penanggulangan HIV AIDS
Berdasarkan Kepmen No 68 Tahun 204 Pasal 2 Ayat 2
Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di tempat
kerja, pengusaha wajib:
1. Mengembangkan kewajiban tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV AIDS
2. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dengan
cara menyebarluaskan informasi dan menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan
3. Memberikan perlindungan kepada para pekerja dan buruh dengan HIV/AIDS dari
tindakan diskriminatif
4. Menerakan prosedur K3 khusu untu pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan dan Standar yang berlaku
9. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus/pengusaha ditempat kerja dalam
mengurangi kebakaran! Sesuai dengan Kepmen 186 Tahun 1999 Pasal 2
a. Pengendalian setiap bentuk energi
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm dan pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat
kerja yang mempunyai karyawan melebihi 50 orang tenaga kerja atau tempat
kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat
10. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan oleh listrik! Berdasarkan Kepdirjen No. 48
Tahun 2015:
a. Gagal kerja jantung
b. Gangguan pernafasan
c. Kerusakan sel
d. Terbakar
11. Jelaskan Ruang Lingkup Pengawasan K3 di bidang Konstruksi bangunan dan
sebutkan Peraturan dan Perundangan Terkait!
Berdasarkan Permen No.1 Tahun 1980 Pasal 3 Ayat (3)
Melakukan usaha pencegahan meliputi kecelakaan, kebakaran, peledakan, PAK,
Pertolongan Pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyeamatan.
12. Jelaskan kewajiban pengusaha dalam mengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat kerja berdasarkan Permenakertrans No. 187 Tahun 1999:
a. Memperkerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila diperkerjakan
dengan sistem kerja Non Shift sekurang-kurangnya 2 orang apabila
diperkerjakan dengan system kerja shift seurang-kurangnya 5 orang
b. Memperkerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 Orang
c. Membuat dokumen pengendalian dengan potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan
modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakuka pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan kerja sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali

Anda mungkin juga menyukai