Anda di halaman 1dari 6

PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH RAMBUT JAGUNG (Zea maysL.

)
SEBAGAI TEH ANTIDIABETIK DAN ALTERNATIF WIRAUSAHA
(Studi Di Dusun Cung Belut, Desa Semen, Kecamatan Paron,
Kabupaten Ngawi )

Training Using Corn Hair Waste (Zea Maysl.) As An Antidiabetic Tea And Alternative
Entrepreneurs (Study in Cung Belut Hamlet, Semen Village, Paron District,
Ngawi Regency)

Nurul Hidayah1
1
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi; Jl. Dr. Wahidin No 49 Ngawi
63212 Telp. (0351) 744859, email: nurulridlo@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang: Dusun Cung Belut merupakan salah satu dusun agraris dengan komoditas utamanya
jagung. Selama ini masyarakat hanya mengetahui manfaat dari buah jagung, sedangkan rambut jagung
masih dianggap limbah yang tidak dimanfaatkan. Melihat potensi alam dan sumber daya manusia yang
dimiliki, perlu dilakukan peberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berpijak
pada potensi yang dimiliki wilayah ini. Tujuan: Memberikan keterampilan warga tentang cara
pengolahan limbah rambut jagung menjadi teh antidiabetik pada penderita DM dan sebagai alternatif
wirausaha Populasi: Warga Dusun Cung Belut yang menderita DM dan kelompok risiko DM sebanyak
50 orang. Metode: Penyuluhan kesehatan, demonstrasi pemberian ketrampilan tentang pembuatan teh
rambut jagung, dan pemeriksaan kesehatan. Waktu: Kegiatan dilaksanakan antara 1 Februari-1 Maret
2019. Hasil: Pengetahuan warga tentang cara pengolahan limbah rambut jagung menjadi teh antidiabetik
pada penderita DM meningkat sebesar 85%, dan 70% partisipan menyatakan berminat untuk
berwirausaha teh rambut jagung. Hasil pemeriksaan kadar gula darah dalam kategori normal sebanyak 14
partisipan, dan hiperglikemi sebanyak 36 partisipan. Pemeriksaan IMT kategori normal sebanyak 12
partisipan, kurang 6 partisipan, berlebih 23 partisipan dan obesitas 9 partisipan. Kesimpulan kegiatan
pengabdian ini efektif meningkatkan pemahaman warga tentang pemanfaatan limbah rambut jagung
sebagai teh antidiabetik dan alternatif wirausaha.

Kata Kunci: teh rambut jagung, antidiabetik, wirausaha

ABSTRACT
Background: Cung Belut Hamlet is one of the agrarian hamlets with its main commodities being corn. So
far, the community only knows the benefits of corn fruit, while corn hair is still considered a waste that is
not utilized. Seeing the natural potential and human resources that are owned, it needs to be empowered
to improve the welfare of the community by resting on the potential possessed by this region. Objective:
To provide skills for residents on how to process corn hair waste into antidiabetic tea in DM patients and
as an entrepreneurial alternative Population: Cung Belut Hamlet residents who suffer from DM and DM
risk groups as many as 50 people. Methods: Health education, demonstration of giving skills about
making corn hair tea, and health checks. Time: Activities carried out between 1 February and 1 March
2019. Results: Citizens' knowledge of how to process corn hair waste into antidiabetic tea in DM patients
increased by 85%, and 70% of participants expressed interest in entrepreneurship corn hair tea. The
results of examination of blood sugar levels in the normal category were 14 participants, and
hyperglycemia as many as 36 participants. Normal category BMI examination was 12 participants, less
than 6 participants, over 23 participants and obese 9 participants. The conclusion of this service activity
was to effectively increase people's understanding of the utilization of corn hair waste as an antidiabetic
tea and an entrepreneurial alternative

Keywords: corn hair tea, antidiabetic, entrepreneurship

38
PENDAHULUAN antioksidan rambut jagung tertinggi
Dusun Cung Belut merupakan didapatkan pada rambut jagung segar
salah satu Dusun yang terletak di Desa dibandingkan dengan yang dikeringkan,
Semen Kecamatan Paron Kabupaten dengan lama perebusan kurang lebih 5
Ngawi Propinsi Jawa Timur. Luas menit sebesar 59,404%. Kandungan
Dusun ini sebesar 1.284.118 ha. Jumlah flavonoid dalam 100g rambut jagung
penduduk di Dusun ini sebesar 467 jiwa kering sebesar 219 gr (Hidayah &
terdiri dari 232 pria dan 235 wanita. Nisak, 2018) Rambut jagung juga
Dusun ini merupakan Dusun Agraris, berpotensi menurunkan kadar gula
dengan komoditas utama yang darah pada tikus putih jantan galur
dihasilkan adalah Jagung. Tingkat wistar (Rattus norvegicus L.) yang
pendidikan penduduk rata-rata adalah diinduksi aloksan sebesar 130
SD. Hal ini mengakibatkan sulitnya mg/KgBB secara intraperitoneal,
mencari pekerjaan yang lebih baik, dengan efektivitas dosis sesesar 2,52
sehingga berpampak pada tingkat g/KgBB yang diminum selama 14 hari
pendapatan penduduk rata-rata sebesar berturut-turut (Koloay et al., 2015).
Rp 500.000-Rp1.000.000/bulan. Hasil Penelitian Hidayah & Nisak (2018)
panen jagung tiap tahun mencapai 230 mengatakan teh rambut jagung terbukti
ton. Selama ini warga hanya menurunkan kadar gula darah penderita
memanfaatkan hasil panennya dari buah DM tipe 2 setelah dikonsumsi berturut-
jagung saja, sedangkan untuk rambut turut selama 14 hari.
jagung dianggap sabagai limbah yang Melihat potensi alam dan potensi
biasanya dibuang sia-sia. Padahal dalam sumber daya manusia yang dimiliki
rambut jagung terdapat senyawa oleh Dusun Cung Belut, maka perlu
bioaktif seperti protein, vitamin, dilakukan suatu kegiatan untuk
karbohidrat, garam-garam, kalsium, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kalium, magnesium, natrium, minyak di wilayah tersebut. Pemberdayaan
atsiri, steroid seperti sitosterol dan masyarakat yang dilakukan berpijak
stigmasterol, alkaloid, saponin, tanin, dari potensi yang dimiliki oleh wilayah
dan flavonoid. Senyawa flavonoid ini, antara lain dari hasil pertanian
berfungsi sebagai antioksidan yang seperti jagung. Oleh karena itu,
berfungsi melindungi kerusakan sel-sel kegiatan pengabdian masyarakat ini
tubuh sebagai akibat paparan dari diarahkan pada pemberdayaan
radikal bebas (Guo, 2009). Sumber masyarakat melalui pelatihan
antioksidan alami banyak dijumpai pada pemanfaatan limbah rambut jagung
buah dan sayu-sayuran, dan telah (Zea maysL.) sebagai teh antidoabetik
terbukti melindungi sel-sel tubuh dari dan alternatif wirausaha menggunakan
kerusakan oksidatif (Kurniasih, 2013). bahan dasar jagung yang mudah
Proses pengeringan rambut jagung akan diperolah dari wilayah tersebut.
mempengaruhi kadar antioksidan yang Teknologi olahan bahan pangan yang
terkandung didalamnya. Menurut akan diprogramkan antara lain:
penelitian Putri (2016) kadar pembuatan teh rambut jagung. Teh
antioksidan tertinggi pada rambut rambut jagung ini sangat berpotensi
jagung diperoleh dengan cara untuk dikembangkan menjadi produk
dikeringkan pada suhu 500c sebesar wirausaha karena peluang pasarnya
85,8%, hal berbeda dikatakan oleh yang cukup menjanjikan, salah satunya
Ismiati (2015), bahwa aktivitas sebagai terapi komplementer pada
39
pasien DM tipe 2. Selain pelatihan demografi, karakteristik partisipan dan
berupa keterampilan pembuatan teh data seputar permasalahan kesehatan
rambut jagung, akan diberikan pula yang terdapat di dusun Cung Belut.
penyuluhan tentang kewirausahaan, Untuk memperlancar kegiatan survey
penyuluhan penyakit seputar DM, dan awal, penulis bekerjasama dengan
pemeriksaan kesehatan tentang kadar Kepala Desa, Kepala Dusun, RT, RW,
gula darah dan IMT. Dengan demikian, dan para Tokoh masyarakat terkait
melalui program pengabdian ini dibantu dengan mahasiswa AKPER.
diharapkan dapat meningkatkan Kegiatan ini berlangsung pada
kesejahteraan masyarakat di Cung Belut tanggal 2 Februari – 5 Februari 2019
Desa Semen Kecamatan Paron Pada tahap pelaksanaan dilakukan
Kabupaten Ngawi. Kegiatan pengabdian kegiatan pemeriksaan kesehatan,
ini sekaligus akan mendukung arah penyuluhan dan demonstrasi pembuatan
kebijakan pembangunan Kabupaten teh rambut jagung. Tahap evaluasi
Ngawi, yaitu : (1) Menanggulangi kegiatan dilakukan pengkuran tingkat
kemiskinan secara terpadu dan pemahaman partisipan melalui
berkelanjutan . Mengembangkan iklim kuesioner yang dibagikan diakhir
usaha dan ekonomi kerakyatan berbasis penyuluhan.
agraris (Pemda Ngawi, 2019).
Berdasarkan uraian latar belakang POPULASI
diatas, penulis tertarik melakukan Target populasinya adalah warga Dusun
kegiatan pengabdian masyarakat yang Cung Belut Kecamatan Paron yang
berjudul “Pelatihan Pemanfaatan menderita DM dan kelompok risiko DM
Limbah Rambut Jagung (Zea maysL.) sebanyak 50 orang.
Sebagai Teh Antidiabetik Dan
Alternatif Wirausaha Di Dusun Cung WAKTU PELAKSANAAN
Belut Desa Semen Kecamatan Paron Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 1
Kabupaten Ngawi” Februari sampai dengan 1 Maret 2019
di Dusun Cung Belut Desa Semen
TUJUAN: Memberikan keterampilan Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.
warga tentang cara pengolahan limbah
rambut jagung menjadi teh antidiabetik HASIL DAN PEMBAHASAN
dan sebagai alternatif wirausaha Data demografi
Jumlah penduduk Dusun Cung Belut
METODE Kegiatan pengabdian pada tahun 2019 adalah: 467 jiwa,
menggunakan metode penyuluhan dengan penduduk laki-laki sebesar 232
kesehatan, demonstrasi pemberian jiwa, perempuan 235 jiwa. Distribusi
ketrampilan tentang pembuatan teh penduduk berdasarkan kelompok usia:
rambut jagung, dan pemeriksaan Balita 35 orang, Anak 56 orang,
kesehatan kepada warga Dusun Cung Remaja 68 orang, Dewasa 225 orang,
Belut. Tahapan pelaksanaan pengabdian dan Lansia 83 orang. Terdapat 158 KK
meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan 142 somah.
dan evaluasi kegiatan. Tahap persiapan
kegiatan ini meliputi: pengurusan surat Pekerjaan Dan Pendapatan
izin pengabdian dari Institusi AKPER Sebagian warga bekerja sebagai petani
PemKab Ngawi ke Kesbangpol, dan sebanyak 179 orang, IRT 40, Karyawan
Desa. Pada tahap ini juga dilakukan swasta2, Pedagang 17, PNS 1, Buruh
survey awal untuk pencarian data dasar tani 18, Pensiun 1, Pengangguran 12,
40
dengan pendapatan rata-rata Rp Demonstrasi cara memproduksi teh
500.000-Rp1.000.000/ bulan tambut jagung
Kegiatan penyuluhan ini
Kegiatan penyuluhan tentang dilakukan pada tanggal 15 Februai
penyakit Diabetes dan pemanfaatan 2019, dengan tujuan meningkatkan
limbah rabut jagung sebagai pemahaman warga tentang cara
antidiabetik membuat teh rambut jagung untuk
Tujuan dari kegiatan penyuluhan tujuan konsumsi sendiri ataupun untuk
ini adalah meningkatkan pengetahuan dijual. Pada kegiatan ini diberikan
warga tentang manfaat teh rambut materi tentang tentang cara
jagung sebagai terapi komplementer memproduksi teh rambut jagung mulai
pada penyakit Diabetes. Persiapan dari cara mendapatkan bahan baku
kegiatan ini meliputi: koordinasi dengan rambut jagung, cara membersihkan
perangkat desa seperti kepala desa, rambut jagung dari kotoran, cara
kepala Dusun, ketua RT, RW dan kader pengeringan rambut jagung hingga siap
untuk mensosialisasikan kegiatan dikemas, cara penimbangan dan
penyuluhan yang akan dilakukan pada pengemasan teh rambut jagung. Selain
tanggal 15 Februari 2019. Tema dari itu juga diajarkan analisis usaha untuk
penyuluhan ini adalah “Sosialisasi produksi teh rambut jagung meliputi
pemanfaatan teh rambut jagung sebagai besarnya modal yang diperlukan dan
terapi komplementer penderita DM analisis profit yang diperoleh dari setiap
Tipe2”. Materi yang diberikan meliputi kg pembelian bahan baku rambut
penyakit DM, dan penanganannya jagung sampai menjadi teh siap
menggunakan terapi komplementer konsumsi. Pada kegiatan ini juga
khususnya teh rambut jagung. Kegiatan diajarkan tentang prospek usaha teh
penyuluhan materi ini berlangsung rambut jagung yang sangat potensial
selama 60 menit. Jumlah warga yang untuk dikembangkan, mengingat
diundang 50 orang. Kegiatan ini wilayah Dusun Cung Belut merupakan
mendapat dukungan dari warga dan penghasil jagung. Diakhir penyuluhan
perangkat desa, hal ini dapat dilihat dari tak lupa penulis memberikan materi
jumlah undangan yang hadir dan tentang bagaimana cara memulai usaha
antusias warga bertanya seputar teh rambut jagung dan memotivasi
penyakit DM dan manfaat Teh Rambut warga untuk memulai usaha teh rambut
Jagung. Dukungan lain dari warga juga jagung.
diperlihatkan dari cara warga datang Evaluasi kegiatan dilakukan
lebih awal pada pelaksanaan dengan pemberikan angket yang
penyuluhan. Warga bersama mahasiswa menjadi tolak ukur motivasi peserta
juga membantu menyiapkan tempat pelatihan untuk memulai usaha secara
berkumpul untuk acara penyuluhan, mandiri dengan keterampilan yang telah
meminjamkan sarana prasarana seperti diberikan. Indikator keberhasilan dari
rumah untuk pertemuan, tikar, mic, kegiatan ini adalah bila lebih dari 50%
sound, dan membantu kebutuhan partisipan termotivasi untuk membuka
konsumsi kegiatan. wirausaha melalui keterampilan ini.
. Evaluasi dari kegiatan ini adalah Melalui pelatihan pembuatan ini 70%
peningkatan pemahaman warga tentang partisipan termotivasi untuk membuat
manfaat teh rambut jagung sebagai teh teh rambut jagung minimal untuk
antidiabetik pada penyakit DM sebesar konsumsi sendiri
85%
41
Pemeriksan Kesehatan UCAPAN TERIMAKASIH
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Ucapan terimakasih disampaikan
meliputi pemeriksaan kadar gula darah kepada Akper PemKab Ngawi, yang
sewaktu dan penilaian status gizi (BB, telah mendanai kegiatan Pengabdian
TB, IMT) partisipan. Hal ini dilakukan masyarakat ini. Penulis juga
karena sebagian besar partisipan yang mengucapkan terimakasih kepada
diundang dalam kegiatan ini adalah Kepala Desa Semen, kepala dusun Cung
penderita DM Tipe 2 dan kelompok- Belut, ibu-ibu kader dan warga Desa
kelompok risiko DM. Pemeriksaan Semen yang telah membantu kegiatan
kesehatan juga dimaksudkan untuk terlaksananya program pengabdian
menarik minat partisipan datang ke masyarakat.
acara penyuluhan. Pemeriksaan ini
dilakukan sesaat setelah partisipan tiba DAFTAR PUSTAKA
di lokasi pengabdian. Guo, J., Liu, T., Han, L. & Liu, Y.
Dari hasil pemeriksaan kadar gula darah 2009. The Effects of Corn Silk on
partisipan dalam kategori normal Glycaemic Metabolism. Nutrition &
sebanyak 14 partisipan, dan Metabolism. 6:47.
hiperglikemi sebanyak 36 partisipan. Hidayah, N., Nisak, R., 2018, Buku ajar
Pemeriksaan IMT kategori normal terapi komplementer untuk
sebanyak 12 partisipan, kurang 6 mahasiswa keperawatan: Evidence
partisipan, berlebih 23 partisipan dan Based Practice. Yogyakarta:
obesitas 9 partisipan. Samudra Biru
Hidayah, N., Nisak, R., 2018. The effect
KESIMPULAN of corn silk tea on blood glucose
Kegiatan pengabdian masyarakat level in patients with type 2 diabetes
yang dilakukan dengan modifikasi mellitus, International conference on
teknik penyuluhan, demontrasi, dan public health.
pemeriksaan kesehatan terbukti efektif DOI: https://doi.org/10.26911/theicp
untuk meningkatkan pemahaman warga h.2018.05.17 Tersedia dalam:
tentang pemanfaatan limbah rambut http://theicph.com/id_ID/2018/09/12/
jagung (Zea Maysl.) sebagai teh the-effect-of-corn-silk-tea-on-blood-
antidiabetik dan alternatif wirausaha glucose-level-in-patients-with-type-
pada masyarakat Dusun Cung Belut 2-diabetes-mellitus/
Ismiati, E.R. 2015 Aktivitas
SARAN antioksidan minuman herbal rambut
1. Kegiatan ini perlu dikembangkan jagung dengan varian kondisi dan
lebih lanjut untuk merealisasikan lama perebusan, Skripsi, Universita
wirausaha pembuatan teh rambut Muhammadiyah Surakarta
jagung mengingat potensi bahan Kolay, K., Citraningtyas,G., Lolo,W.A.,
baku yang melimpah dan sumber 2015. Uji efektivitas ekstrak etanol
daya yang memadai. rambut jagung (Zea mays L)
2. Diperlukan peran serta Pemerintah Terhadap penurunan kadar gula
Daerah dan instansi terkaitan untuk darah tikus putih jantan wistar (ratus
mengembangkan usaha kecil norvegicus L) yang diinduksi
menengah di bidang ini. aloksan, Manado. Jurnal ilmiah
farmasi: vol 4 (3) ISSN 2302 – 2493
Kurniasih.2013. Khasiat dan manfaat
daun kelor untuk penyembuhan
42
berbagai penyakit. Yogyakarta : Putri,F.K. 2016. Aktivitas antioksidan
Pustaka baru Press. dan kualitas teh kombinasi rambut
Pemda Ngawi, 2019.Visi dan misi jagung dan daun kelor dengan variasi
pemerintah kabupaten ngawi periode sugu pengeringan, Skripsi,
2016 – 2021 Universitas Muhammadiyah
https://ngawikab.go.id/visi-dan-misi/ Surakarta.

43

Anda mungkin juga menyukai