Anda di halaman 1dari 15

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No.

1, (2013) 1-15 1

PENYUSUNAN STRATEGI DAN SISTEM PENJUALAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN


PENJUALAN TOKO DAMAI

Willy Pratama Widharta dan Sugiono Sugiharto, S.E., M.M


Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: Willy_09053@yahoo.com

Abstrak— Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini Selain itu jika dilihat berdasarkan sudut pandang
sangatlah ketat seiring dengan semakin meningkat dan konsumen, ada pola belanja yang muncul dari dalam diri
berkembangnya dunia bisnis modern. Dengan konsumen. Pola belanja yang dipengaruhi oleh faktor – faktor
bertambahnya jumlah pelaku bisnis yang bertujuan untuk yang berkenaan langsung dengan diri sesorang (yaitu keadaan
memenuhi kebutuhan konsumen baik berupa barang atau psikologis dan karakteristik individual), dan juga faktor –
jasa, para pelaku bisnis memiliki tantangan untuk faktor yang tidak secara langsung berhubungan tetapi
mendapatkan pangsa pasar yang ada. Pada penelitian ini, memiliki pengaruh (yaitu lingkungan sosial). Menurut
peneliti mencoba meneliti tentang pengaruh variabel Soetjipto (1998), perubahan pola belanja konsumen dapat
bauran pemasaran terhadap peningkatan penjualan Toko disebabkan oleh:
Damai yang bergerak dalam bidang menjual bahan – 1) Kegunaan Waktu (time utility), yaitu kemampuan
bahan bangunan. Adapun yang menjadi masalah dalam perusahaan dalam menyediakan barang dan jasa yang
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dibutuhkan pada waktu yang tepat.
pengaruh bauran pemasaran dalam meningkatkan 2) Kegunaan Tempat (place utility), yaitu kemampuan
penjualan Toko Damai perusahaan dalam menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan di tempat yang terjangkau.
Kata kunci- Penjualan, peningkatan penjualan, potensi Pangsa pasar toko ritel bahan bangunan khususnya di
pasar, bauran pemasaran. wilayah Denpasar – Bali masih dapat berkembang, mengingat
banyaknya pembangunan yang dilakukan masyarakat.
I. PENDAHULUAN Berdiri sejak tahun 1991, dengan nama “Toko Damai”
1.1 Latar Belakang yang terletak di jalan raya sesetan no 221 Denpasar – Bali,
Pada zaman moderen seperti saat ini, perkembangan perusahaan ini berdiri sebagai toko ritel bahan – bahan
di berbagai bidang usaha sangat cepat terjadi. Bukan hanya di bangunan. Perusahaan ini dimulai dengan modal pribadi
bidang teknologi informasi yang akhir-akhir ini mengalami owner, hal ini dikarenakan usaha ini dalam bentuk Usaha
perkembangan sangat pesat tapi juga bidang-bidang lainnya Dagang (UD). Pada tahun – tahun pertama owner sering
yang bertujuan untuk pemuasan dan pemenuhan kebutuhan mengalami kerugian hal ini dikarenakan kurangnya
dan gaya hidup konsumen. Salah satu bisnis yang saat ini pengalaman dan informasi dalam bidang ritel bahan bangunan.
berkembang pesat yaitu bisnis properti, kebutuhan masyarakat Lokasi toko ini berada pada pusat kota denpasar dan
akan tempat tinggal menjadikan peluang usaha ini dicari merupakan pusat perdagangan. Selain itu, juga banyak
masyarakat. Saat ini peluang usaha properti, tidak hanya fokus ditemukan toko – toko yang bergerak dibidang bahan – bahan
membangun rumah dan menjualnya saja. Masih banyak bangunan. Berdasarkan keadaan ini maka persaingan yang
peluang dalam binis properti yang dapat dicoba, salah satu terjadi cukup ketat.
bisnis yang mendukung kebutuhan properti seperti bisnis Pada tahun 1991, owner mulai merintis usaha ini
bahan bangunan juga memiliki prospek pasar yang cukup dengan memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 2 orang yang
besar. Karena selama masih ada pembangunan rumah, kantor, terdiri dari 1 orang karyawan dan 1 sopir. Kemudian untuk
sekolah, serta gedung lainnya, bahan bangunan seperti besi, melengkapi usaha ini owner membeli 1 armada sebagai alat
semen, cat, keramik, dan kayu akan terus dibutuhkan pasar angkut dan transportasi di toko. Seiring dengan berjalannya
(bisnis ukm 11 oktober 2010). Sebagai pemenuh kebutuhan waktu dan berkembangnya usaha ini, owner mulai
konsumen tersebut maka dibuat lah desain usaha toko ritel menambahkan jumlah karyawan sebanyak 3 orang, hal ini
bahan - bahan bangunan, yang sesuai dengan minat konsumen. dikarenakan semakin padatnya tingkat transaksi dan
Seperti perkembangan zaman pada saat ini persaingan dalam pembelian yang terjadi. Disusul dengan perkembangan yang
bidang usaha toko ritel bahan – bahan bangunan cukup ketat. semakin pesat dan semakin banyaknya pesaing yang muncul,
Persaingan yang muncul adalah ketika sebuah toko retail yang membuat owner berpikir untuk mencoba menambahkan
satu dengan toko retail yang lain bersaing dalam menarik pilihan produk yang dijual, sehingga dapat memenuhi
minat konsumen dengan menggunakan berbagai macam kebutuhan konsumen.
strategi. Banyak strategi penjualan yang diterapkan toko – Jumlah karyawan yang sudah mencapai 5 orang, hal
toko retail, salah satunya adalah permainan harga. Permainan itu menuntut owner agar terjadi proses penjualan setiap
harga merupakan salah satu strategi yang dapat mempengaruhi harinya. Hal ini dilakukan untuk dapat menutupi fixed cost
minat konsumen dalam membuat keputusan pembelian. yang ada. Ketepatan waktu pengiriman juga menjadi
pertimbangan owner dalam proses penambahan armada baru.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 2

Armada yang ada saat ini sudah dalam batas cukup untuk penjualan seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan
digunakan dalam proses pengiriman. purna jual, dan garansi.
Di samping itu, kondisi pasar bahan – bahan bangunan 2. Kondisi pasar
dari tahun ke tahun terus menerus meningkat, hal ini Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi
dikarenakan banyaknya pembangunan yang terjadi khususnya sasaran dalam penjualan. Faktor-faktor kondisi pasar yang
di kota Denpasar – Bali. Semakin banyaknya perlu diperhatikan adalah jenis pasar, kelompok pembeli,
pembangunanmemaksa perusahaan untuk terus menerus segmen pasar, daya beli, frekuensi pembelian, keinginan
memperbaiki kualitas layanan dan kualitas produk dalam dan kebutuhannya.
memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga ketika adanya 3. Modal
konsumen yang datang dan memesan barang, perusahaan Penjual harus memperkenalkan dulu atau membawa
dapat selalu memenuhi dan menyediakan barang yang produknya kepada pembeli, diperlukan adanya sarana serta
dibutuhkan oleh konsumen. usaha seperti alat transport, tempat peragaan baik dalam
Bidang usaha yang digeluti Toko Damai adalah toko perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi,
ritel bahan bangunan. Toko Damai melayani pembelian secara dan lain-lain, dimana semuanya itu disebut dengan modal.
tunai dengan jangkauan luas dalam area Denpasar and 4. Kondisi organisasi perusahaan
sekitarnya. Perusahaan ini merupakan milik pribadi di mana Pada perusahaan kecil, jumlah tenaga kerjanya lebih
owner merangkap sebagai manajer operasional, manajer sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-
finansial, dan manajer penjualan. Segala bentuk keputusan masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya tidak
harus sepengetahuan owner dan setiap keputusan yang dibuat sekompleks perusahaan besar. Masalah penjualan
merupakan keputusan owner selaku pemilik sekaligus ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan pada
merangkap proses manajerial yang lain. orang lain.
Toko Damai menawarkan produk – produk bahan – 5. Faktor lain
bahan bangunan yang rata – rata merupakan bahan dasar Faktor-faktor lain umumnya seperti periklanan, peragaan,
dalam mendirikan sebuah bangunan. Kemudian dilengkapi kampanye, pemberian hadiah sering mempengaruhi
juga dengan barang – barang yang bersifat pelengkap seperti penjualan.
perkuncian dan kaca dengan berbagai macam merek. Semua
produk ini disesuaikan berdasarkan minat konsumen baik dari 2.1.2 Pertumbuhan Penjualan
konsumen kalangan kelas ekonomi bawah hingga menengah. Pertumbuhan penjualan menurut Andjarwati dan
Beberapa merek bahan – bahan dasar bangunan yang paling Chandrarin (2006) mengutip Husnan (1998, p.376) adalah
dikenal masyarakat antara lain: semen tiga roda, semen gresik, variabel yang pada dasarnya mengukur stabilitas keuntungan
cat emco, cat paragon, gembok butterfly, dan lain – lain. yang diperoleh perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2001, p.39) yang
1.2 Rumusan Masalah dikutip oleh Saidi (2004), perusahaan dengan penjualan yang
Bagaimana cara meningkatkan penjualan Toko relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak
Damai dengan menggunakan potensi pasar yang pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi
tersedia yang didukung dengan sistem dan strategi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak
penjualan yang baik? stabil.
Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa
II. LANDASAN TEORI pertumbuhan penjualan merupakan tingkat stabilitas
2.1 PENJUALAN pertumbuhan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
2.1.1 PENGERTIAN PENJUALAN setiap periode tahun buku.
“Bagaimana menciptakan hubungan jangka panjang Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering
dengan pelanggan melalui produk atau jasa perusahaan. disebut dengan istilah mean, merupakan metode yang paling
Dalam hal ini, selling berarti sebuah taktik yang dapat banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi
mengintegrasikan perusahaan, pelanggan, dan relasi antara sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data
keduanya” (Kertajaya, 2006, p.15). pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data
“Selling adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk (Walpole, 2002).
mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar
pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk 2.1.3 Sistem Penjualan
yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga
yang menguntungkan bagi kedua belah pihak” (Moekijat, Definisi dari sistem penjualan, suatu proses melalui
2000, p.488). prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak
Dalam prakteknya, kegiatan penjualan dipengaruhi diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada
oleh : (Swastha, 2002, p.129-131) atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang
1. Kondisi dan kemampuan menjual disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan
Penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar atas penjualan yang berlaku (Mcleod, Raymond, 2001).
dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang Analisis Sistem Penjualan Barang meliputi :
diharapkan. Penjual harus memahami jenis karakteristik 1. Analisis Informasi (Information Analysis)
produk yang ditawarkan, harga produk, dan syarat Dalam melakukan penyajian informasi, sistem
mampu memberikan informasi secara real time.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 3

Dan dalam menyajikan informasi jangkauannya


tak terbatas. 2.2.1 Marketing Mix
2. Analisis Ekonomi (Economy Analysis) “Marketing mix adalah kombinasi dari empat
Secara ekonomi sistem penjualan yang lama variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
membutuhkan lebih banyak biaya karena pemasaran perusahaan yakni produk, struktur harga, kegiatan
karyawan yang dibutuhkan lebih banyak. Selain promosi dan sistem distribusi” (Swastha, 2005, p.42).
itu biaya untuk keperluan administrasi lebih Keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi
banyak, sehingga biaya operasional juga lebih tersebut saling berhubungan lagipula kita meninjau konsep
banyak. sistem sebagai keputusan dimana masing-masing elemen
3. Analisis Pengendalian (Control Analysis) didalamnya saling mempengaruhi. Juga setiap variabel yang
Dalam sistem lama lebih sulit melakukan ada mempunyai banyak sekali sub variabel. Perusahaan dapat
control, karena pemrosesan data dilakukan oleh memasarkan satu atau beberapa macam barang baik yang ada
manusia sehingga kemungkinan terjadi hubungannya maupun tidak. Mereka dapat mendistribusikan
kesalahan lebih besar. lewat pedagang besar atau langsung pada pengecer dan
4. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis) seterusnya. Akhirnya, dari sekian banyak variabel manajemen
Penjualan secara manual kurang efisien, karena harus memilih kombinasi terbaik yang dapat menyesusaikan
semua transaksi dan atau administrasi dilakukan dengan lingkungan.
secara manual. Selain itu efisiensi karyawan juga Secara ringkas, masing-masing variabel marketing
kurang, karena jumlah karyawan yang mix ini (P.H.D.P) dapat diuraikan sebagai berikut. Kita lihat
dipekerjakan lebih banyak. gambar dibawah ini:
5. Analisis Pelayanan (Service Analysis)
Dengan sistem lama maka dalam hal pelayanan
terhadap pelanggan memiliki keterbatasan waktu Produk Harga
dan jangkauan pelayanan. Selain itu proses
transaksi lebih lama. Hal ini berpengaruh Promosi Distribusi
terhadap kualitas pelayanan.

2.1.4. Strategi Penjualan Gambar 2.1.2 Marketing Mix


Menurut Basu Swastha, Strategi adalah suatu rencana yang Sumber : Swastha (2005)
diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut (1997, p.6.). Jadi, a. Produk. Dalam penggolongan produk termasuk pula
strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, terpadu perencanaan dan pengembangan produk dan/atau jasa yang
yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Perlu adanya suatu
tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah
bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapau melalui produk baru, atau mengambil tindakan lain yang dapat
pelaksaan yang tepat dalam perusahaan. mempengaruhi kebijaksanaan dalam penentuan produk.
Strategi penjualan adalah rencana yang dibuat oleh Selain itu, keputusan-keputusan juga diambil menyangkut
perusahaan untuk menentukan bagaimana dapat meningkatkan masalah pemberian merek, pembungkusan, warna dan
volume penjualan produknya dan dapat memenuhi serta bentuk produk lainnya.
memberikan kepuasan akan permintaan konsumen. b. Harga. Dalam kebijaksanaan harga manajemen harus
Berikut adalah pertimbangan yang harus dilakukan menentukan harga dasar dari produknya, kemudian
dalam menentukan atau memperbaharui strategi penjualan menentukan kebijaksanan menyangkut potongan harga,
yang tepat: pembayaran ongkos kirim dan hal-hal lain yang
o Apakah penekanan diutamakan pada berhubungan dengan harga.
mempertahankan pelanggan saat ini atau menambah c. Promosi. Promosi ini merupakan komponen yang dipakai
pelanggan yang ada. untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi
o Keputusan tersebut ditentukan oleh lamanya produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang
wiraniaga berurusan dengan pelanggan, pertumbuhan termasuk dalam kegiatan ini adalah periklanan, personal
status industri, kekuatan dan kelemahan perusahaan, selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan
kekuatan pesaing, dan tujuan pemasaran (khususnya masyarakat.
dalam menambah pelanggan). d. Distribusi. Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih
o Meningkatkan produktivitas wiraniaga. Pemanfaatan perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi,
biaya tinggi (untuk meningkatkan motivasi), serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik
kemajuan teknologi (telemarketing, teleconferencing, menangani dan mengangkut produk melalui saluran
cybermarketing, dan penjualan terkomputerisasi), dan tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai
teknik penjualan inovatif (seperti prensentasi dengan pasar yang dituju tepat pada waktunya.
video) banyak menguntungkan pemasar dalam hal 2.2.2. Identifikasi Pelanggan
memproduktifkan sumber-sumber armada Survey atau identifikasi pelanggan adalah bertujuan
penjualnya. untuk mengenali siapa pelanggan kita dan lokasi para
o Siapa yang harus dihubungi bila berurusan dengan pelanggan dan jumlah semua pelanggan (Ibrahim. D, 2004).
pelanggan organisasi. Proses indentifikasi ini di bagi dalam tiga tahapan, yaitu:
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 4

 Mapping: setelah melakukan survey, kemudian b. Below The Line (BTL) adalah promosi yang
dibuatkan peta dengan menandai lokasi tempat dipublikasikan dengan biaya yang minimum arau bahkan
pelanggan. hampir tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk
 Outlet classification: bertujuan untuk mengetahui mempublikasikannya. Media-medianya adalah :
jenis pelanggan (end users atau bisnis) dan juga besar 1. Brochure, Leaflet, Flier
kecilnya jumlah transaksi. 2. Katalog, Kalender, Agenda
 Outlet list: setelah melakukan kegiatan diatas maka 3. Company Profile
dibuatlah daftar pelanggan yang memuat informasi 4. Video Profile
nama, toko, alamat, fasilitas yang dimiliki, tipe, dan 5. Point of Sales (hanging mobile, flag chain, roll up
sebagainya banner, totem, floor display)
6. Direct Mail
2.2.3. Identifikasi Potensi Pasar 7. Event Activities
Menurut Hanke dan Reitsch (1995), metode 8. Sales Promo
peramalan dapat dibagi menjadi dua yakni :
a. Metode peramalan kualitatif atau subyektif, yaitu :
“Qualitative forecasting techniques relied on human 2.3.2. Promosi Penjualan
judgments and intuition more than manipulation of past 2.3.2.1. Pengertian Promosi Penjualan
historical data” “Sales promotion adalah kegiatan-kegiatan
Metode yang hanya didasarkan kepada penilaian dan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas
intuisi, bukan kepada pengolahan data historis. yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan
b. Metode peramalan kuantitatif, yaitu : pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan,
“Quantitative techniques that need no input of judgments, pameran, demonstrasi, dan sebagainya” (Swastha, 1996, p.10).
they are mechanical procedures that produce quantitative “Promosi penjualan adalah usaha penjualan yang
result and some quantitative procedures require a much meliputi aktivitas komunikasi pemasaran selain periklanan,
more sophisticated manipulation of data than do other” public relation, dan personal selling yang dapat merangsang
Teknik kuantitatif tidak memerlukan masukan, teknik pembelian dari konsumen dan efektifitas dealer. Termasuk
kuantitatif adalah suatu prosedur mekanisme yang pameran (displays), pertandingan (contests), undian kupon,
menghasilkan suatu kesimpulan kuantitatif dan beberapa program frequent shopper, hadiah, sample, demonstrasi,
prosedur manipulasi data yang lebih rumit. referral gifts, dan usaha penjualan dalam batas waktu tertentu
diluar rutinitas penjualan pada umumnya” (Berman dan
2.3.1. Promosi Evans, 2001, p.646-648).
2.3.1.1 Pengertian Promosi
“Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan 2.3.2.2 Fungsi dan Tujuan Promosi Penjualan
konsumen baik konsumen setia saat ini maupun konsumen “Fungsi promosi penjualan adalah selain
prospektif, yang mana apa yang mereka komunikasikan menghubungkan antara periklanan, personal selling, dan alat
sebaiknya tidak dibiarkan pada peluang saja, artinya promosi lain, juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa
menggunakan bahasa komunikasi yang kuat dan ampuh bidang tersebut” (Swastha, 1996, p.280).
sehingga bisa memberikan pancingan kesan positif pada Berdasarkan definisi tersebut, maka diartikan
konsumen-konsumen tersebut” (Kotler dan Armstrong, 2004, bahwa tujuan dari promosi penjualan adalah agar masyarakat
p.466). Upaya-upaya komunikasi itu harus diolah menjadi mengetahui atau mengenal produk tersebut dan kemudian
sebuah program komunikasi yang konsisten dan terkoordinir membelinya. Tujuan-tujuan lain yang dapat diraih melalui
dengan baik. Sebaik mungkin sehingga dapat menjaga segala aktivitas-aktivitas promosi penjualan (Jobber dan Lancaster,
bentuk hubungan, dalam sebuah wahana yang disebut 2003) antara lain :
promosi. Promosi relatif merupakan bentuk lain dari  Dorongan pembelian ulang
penjualan, tujuannya adalah untuk menginformasikan,  Membangun loyalitas pelanggan dalam jangka
membujuk, dan mempengaruhi orang. panjang
Menurut Stanton (1984, p.443), ada dua cara  Dorongan konsumen untuk mengunjungi outlet
promosi, yaitu : penjualan secara khusus
a. Above The Line (ATL), adalah promosi yang  Meningkatkan tingkat persediaan eceran
dipublikasikan dan ada harga atau biaya yang harus  Memperluas dan meningkatkan distribusi produk
dibayarkan kepada agen iklan untuk membuat serta maupun merek
mempublikasikannya. Media-medianya adalah : Dalam memasarkan produk, bidang penjualan dapat
1. Televisi bekerjasama dengan kelompok-kelompok atau badan-badan di
2. Radio luar perusahaan seperti konsumen, dealer, distributor, maupun
3. Newspaper, Tabloid pengencer.
4. Magazine Menurut Dharmesta (2002, p.280), tujuan promosi
5. Web Site, Web Banner penjualan adalah sebagai berikut :
6. Billboard, Inidiboard, neonbox, signage  Tujuan promosi penjualan intern
7. Vertical Banner, Horizontal Banner
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 5

Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk Potongan harga yang terdapat langsung
mendorong karyawan lebih tertarik pada produk pada kemasan atau pada produk itu sendiri.
dan pada promosi perusahaan. Sebagai penarik perhatian calon pembeli,
 Tujuan promosi penjualan perantara dapat meningkatkan penjualan secara
Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara signifikan meskipun hanya sementara dan
(pedagang besar, pengecer, lembaga perkreditan, tidak membuat konsumen menjadi loyal.
dan lembaga jasa). Dapat dipakai untuk  Reuseable containers
memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan Dimana kemasan produk bisa digunakan
musiman dalam pesanan, untuk mendorong jumlah untuk hal-hal lain, seperti susu bubuk yang
pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dikemas pada tempat plastik yang bisa
dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha digunakan sebagai tempat makan oleh
promosi, atau untuk memperoleh tempat serta ruang konsumen setelah susu bubuk itu habis.
gerak yang lebih baik. Memberikan nilai tambah bagi konsumen,
 Tujuan promosi penjualan konsumen dapat menjadi pertimbangan konsumen
Promosi penjalan konsumen dapat dilakukan untuk dalam menentukan pembelian.
mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk  Free-in-the-mail premium
baru, untuk meningkatkan volume per penjualan Pemberian bonus kepada konsumen untuk
(mendapatkan potongan 20% apabila membeli satu produk yang tingkat keloyalitasan
dosin), untuk mendorong penggunaan baru dari konsumennya tinggi. Sepert obat, misalnya
produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang panadol setiap pembelian satu paket
dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan panadol untuk anak – anak mendapatkan
penjualan. termometer pengukur panas secara cuma –
cuma.
 Self- liquidating premiums
Dapat meningkatkan brand image produk,
2.3.2.3 Alat-Alat Promosi Penjualan digunakan pada saat perusahaan tidak
Ada banyak alat-alat promosi penjualan yang dapat memiliki cara lain lagi yang dapat
dipergunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dilakukan. Seperti JawaPos, dengan
secara langsung, oleh karena itu perusahaan harus membayar uang berlangganan JawaPos 6
mengadakan pemilihan alat-alat sales promotion secara tepat. bulan diawal, dapat membeli sepatu
Menurut Don E.Schultz ada 12 teknik dalam League seharga Rp. 100.000,00.
promosi penjualan:  Sweeptakes and contets
 Sampling Adalah undian berhadiah dengan jangka
Pemberian produk contoh secara gratis waktu cukup lama. Dapat mempercepat
kepada semua orang, dengan tujuan agar perputaran produk, meningkatkan
produk baru atau produk lama yang penjualan secara signifikan. Tetapi
mengalami pengembangan dapat diketahui memerlukan biaya besar dan semakin
banyak orang. menarik penawaran yang ditawarkan maka
 Coupons semakin besar pula peningkatan
Pembagian kupon potongan harga, yang penjualannya.
memiliki dampak lebih baik dari pada  Refund offers
pemberian sampel. Dikarenakan kupon Banyak konsumen yang tertarik dengan
dapat meraih calon konsumen dalam sales promo refund, dikarenakan yang
jumlah besar dan calon konsumen tersebut dikembalikan kekonsumen adalah uang
biasanya adalah pengguna produk tersebut. dan dapat menciptakan model biaya yang
 Trade coupons adil.
Adalah kupon yang memiliki syarat  Bonus packs
dengan melakukan pembelian produk A Tambahan produk yang bisa didapat
maka dapat membeli produk B dengan konsumen tetapi menjadi satu paket atau
harga yang lebih murah dari pada kemasan yang tidak dapat dipisahnya.
sebelumnya. Biasanya pengecer atau toko Misalnya: teh kotak yang bertulisan free
bekerja sama dengan pabrikan. isi 50%.
 Trade allowance
Trade allowance secara esensial berbicara  Stamp plans and continuity premium
tentang bagaimana caranya meningkatkan Metode sales promo dimana konsumen
distribusi penjualan, menghabiskan barang harus melakukan pembelanjaan secara
display, dan cara membangun persediaan. kontinu, dimana pada setiap
 Price offs pembelanjaannya konsumen akan
diberikan stamps atau stampel yang bisa
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 6

dikumpulkan dan pada akhirnya bisa Kelemahan (Weakness)


ditukarkan dengan produk yang diinginkan Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
konsumen. seperti yang dilakukan sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif
Hypermart. menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat
Sebelum menentukan alat promosi penjualan yang berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan
akan dipakai, hendaknya perusahaan mempertimbangkan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan
faktor-faktor sebagai berikut : sumber dari kelemahan perusahaan.
a. Sales promotion tersebut ditujukan untuk siapa (tenaga
penjual, pedagang, atau konsumen akhir). Peluang (Opportunities)
b. Biaya dan efektifitas dari tiap-tiap sales promotion.
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
c. Dana yang disediakan perusahaan untuk melakukan
lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan
promosi penjualan.
penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti
Bila dilihat dari sudut pandang biaya, sales
perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
promotion dapat dibedakan menjadi :
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan
a. Tindakan-tindakan sales promotion yang sifatnya tetap
gambaran peluang bagi perusahaan.
atau rutin.
Tindakan ini dilakukan secara terus-menerus sepanjang
tahun dan biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut Ancaman (Threats)
sudah dapat diperhitungkan sebelumnya. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan
b. Tindakan-tindakan sales promotion yang sifatnya dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan
insidentil. pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
Tindakan ini hanya diperlukan apabila dirasakan sangat perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang
perlu, misalnya pada saat omset penjualan yang menurun baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi
drastis, dan besarnya biaya untuk maksud tersebut kurang kesuksesan perusahaan.
dapat atau bahkan tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.
2.4.1.2. Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis
2.4.1 Analisa SWOT SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis
2.4.1.1. Pengertian SWOT situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (peluang dan ancaman).
(Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut
Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber- tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan
sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan- mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat
kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua memenuhi pemasukan yang diinginkan.
organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk
atau lemahnya dalam semua area bisnis. meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka /
peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi
jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan
strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud perusahaan.
memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
2.4.1.3. Matriks SWOT
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat
R.,2005:47) yaitu : menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
Kekuatan (Strenghts) kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan- menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing
perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh
perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah
kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif
bagi perusahaan di pasar
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 7

Pilihan Strategi

Sumber : Husein Umar, Strategic Management in


Strategi Generik Strategi Utama
Integrasi Integrasi ke Depan (Forward
Vertikal Integration)
(Vertical Integrasi ke Belakang (Backward
Integration) Integration)
Integrasi Horizontal (Horizontal
Integration)
Gambar 2.1.7 Matriks SWOT Intensif Pengembangan Pasar (Market
Sumber : Rangkuti (2006) (Intensive) Development)
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas : Pengembangan Produk (Product
Development)
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini Penetrasi Pasar (Market Penetration)
dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu Diversifikasi Diversifikasi Konsentrik (Concentric
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk (Diversification) Diversification)
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – Diversifikasi Konglomerat
besarnya. (Conglomerate Diversification)
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam Diversifikasi Horizontal (Horizontal
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan Diversification)
untuk mengatasi ancaman. Bertahan Usaha Patungan (Joint Venture)
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi (Divensive) Penciutan Biaya (Retrenchment)
ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang Penciutan Usaha (Divestiture)
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Likuidasi (Liquidation)
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini Action, 2003 : 43
berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan Gambar 2.1.8 Pilihan Strategi
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta2. Backward Integration Strategy. Strategi ini bertujuan untuk
menghindari ancaman. mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian
bagi para pemasok agar pengawasan terhadap bahan baku
2.5.1. Alternatif Strategi dapat lebih ditingkatkan.
Menurut Fred R.David (dalam Umar 2003:35), pada3. Horizontal Integration Strategy. Strategi ini bertujuan untuk
prinsipnya strategi generik dapat dikelompokkan atas empat mendapatkan kepemilikan dan meningkatkan pengendalian
kelompok strategi, yaitu : terhadap pesaing.
a. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration 4. Market Penetration Strategy. Strategi ini bertujuan untuk
Strategy). Strategi ini menghendaki agar perusahaan meningkatkan market share dengan usaha pemasaran yang
melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, maksimal kepada pasar yang sudah ada.
pemasok, dan atau para pesaingnya, misalnya melalui merger, 5. Market Development Strategy. Strategi ini bertujuan
akuisisi atau membuat perusahaan sendiri. untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada
b. Strategi Intensif (Intensive Strategy). Strategi ini sekarang kedaerah yang secara geografis daerah baru.
memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan 6. Product Development Strategy. Strategi ini bertujuan
posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara
c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy). Strategi ini meningkatkan atau memodifikasi produk atau jasa yang ada.
dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi 7. Concentric Diversification Strategy. Strategi ini
ini makin kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi bertujuan untuk membuat produk baru yang berhubungan
tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan untuk pasar yang sama.
aktivitas perusahaan yang berbeda-beda. 8. Horizontal Diversification Strategy. Strategi ini
d. Strategi Bertahan (Difensive Strategy). Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan
bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, pada para konsumen yang ada sekarang.
yang pada ujung-ujungnya adalah kebangkrutan. 9. Conglomerate Diversification Strategy. Strategi dengan
Strategi generik diatas dijabarkan kepada strategi menambahkan produk atau jasa yang tidak berhubungan
utama. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat masing- dengan produk atau jasa yang ada saat ini.
masing strategi utama : 10. Joint Venture Strategy. Strategi dimana dua atau lebih
1. Forward Integration Strategy. Strategi ini menghendaki agar perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer atau
perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap konsorsium untuk tujuan kapitalisasi modal.
pengendalian para distributor atau pengecer mereka, atau bila
perlu dengan memilikinya.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 8

11. Retrenchment Strategy. Strategi ini disebut juga ekplorasi terhadap keadaan di dalam perusahaan. Penelitian
turnaround. Strategi ini dapat dilakukan melalui reduksi biaya eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha mencari ide-
dan aset perusahaan. ide atau hubungan-hubungan yang baru. Metode eksploratif
12. Divestiture Strategy. Strategi ini dilakukan dengan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman
menjual satu divisi atau atau bagian dari perusahaan. mengenai masalah yang diteliti. Penulis menggunakannya
untuk menggali keterangan dari Toko Damai perihal sejarah
2.6. Kerangka Berpikir perusahaan, total sales perusahaan, produk yang ditawarkan,
cakupan wilayah yang dilayani oleh Toko Damai.

3.2 Jenis data


Data yang digunakan oleh penulis terdiri dari data
kualitatif dan data kuantitatif. “Data kualitatif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena apa
yang dialami oleh subjek penelitian, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah” (Moleong, 2005, p.6).
Data kualitatif yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah data mengenai sejarah perusahaan,
gambaran perusahaan secara umum, struktur organisasi
perusahaan, promosi-promosi yang sedang berlangsung dan
yang akan diadakan, penulis peroleh melalui wawancara
dengan pihak perusahaan.
“Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam
bentuk angka” (Kuncoro, 2003, p.124). Data kuantitatif yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data
jumlah konsumen yang melakukan pembelian produk dan
jasa, data omset penjualan produk dan jasa, dan data omset
penjualan secara keseluruhan.

3.3 Sumber Data


Data terbagi menjadi dua, yaitu data pimer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh sendiri
dengan metode kuesioner, wawancara, survey, atau observasi.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pengumpulan
dan pencatatan data yang dilakukan oleh orang lain (Churchill,
1991).
2.7. Kerangka Model
Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan
oleh penulis melalui proses wawancara dan observasi
lapangan (kerja praktek/magang). Wawancara adalah sebuah
proses memperoleh keterangan untuk memperoleh tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antar
pewawancara dengan responden atau orang yang di
wawancarai (Nazir, 1999).
“Observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera
mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya” (Bungin,
2005, p.133). Data sekunder di peroleh dari penuturan tentang
Toko Damai oleh owner Toko Damai.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian HASIL DAN ANALISIS
Metode eksploratif adalah penelitian yang bertujuan 4.1. Temuan Lapangan
untuk mengembangkan pengetahuan atau dugaan yang 4.1.1. Data Penjualan
sifatnya masih baru dan untuk memberikan arahan bagi Berikut ini adalah daftar data penjualan Toko Damai
penelitian selanjutnya (Mudrajad Kuncoro, 2003, p. 73-74). pada tahun 2011 yang dikelompokan pada setiap bulan:
Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi situasi
penelitian dan data yang diperlukan untuk penelitian
selanjutnya. Metode ini dilakukan dengan cara observasi dan
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 9

Penjualan (tahun 2011 dalam Rupiah)


Bulan
Cat Semen Kaca Besi
Januari Rp Rp Rp Rp
„11 69,500,00 25,285,00 30,210,00 19,580,00
0 0 0 0
290,793,50 Cat
Februari Rp Rp Rp Rp
0 721,735,00
„11 63,275,00 32,500,00 29,263,50 20,500,00 Kaca
0 0 0 0 343,980,50 0
Maret Rp Rp Rp Rp 0 Semen
„11 57,725,00 28,050,00 20,340,00 24,875,00
303,384,50 Besi
0 0 0 0
April Rp Rp Rp Rp 0
„11 61,285,00 29,450,00 23,458,00 23,750,00
0 0 0 0
Mei „11 Rp Rp Rp Rp
66,500,00 30,275,00 31,238,00 24,250,00
0 0 0 0
Juni „11 Rp Rp Rp Rp Gambar 4.1 Pembagian Berdasarkan Kategori Produk
70,500,00 26,350,50 28,132,50 20,125,50 (Rupiah)
0 0 0 0
Juli „11 Rp Rp Rp Rp 4.1.2. Sistem dan Strategi Penjualan yang Diterapkan
49,750,00 21,550,00 19,675,00 19,462,50 Saat Ini
0 0 0 0 4.1.2.1. Sistem Penjualan
Agustus Rp Rp Rp Rp Sistem penjualan yang dipakai Toko Damai saat ini adalah:
„11 52,250,00 32,750,00 29,528,00 22,545,00
0 0 0 0
Septemb Rp Rp Rp Rp
er „11 60,250,00 34,450,00 25,455,00 28,660,00
0 0 0 0
Oktober Rp Rp Rp Rp
„11 59,550,00 30,120,00 20,684,00 27,435,50
0 0 0 0
Novemb Rp Rp Rp Rp Gambar 4.3 Sistem Penjualan
er „11 68,500,00 27,850,00 23,872,50 32,245,00
0 0 0 0 4.1.2.2. Strategi Penjualan
Desemb Rp Rp Rp Rp Menurut Basu Swastha, Strategi adalah suatu rencana yang
er „11 42,650,00 25,350,00 21,528,00 27,365,00 diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut (1997, p.6.). Jadi,
0 0 0 0 strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, terpadu
TOTAL Rp Rp Rp Rp yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
721,735,0 343,980,5 303,384,5 290,793,5 tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan
00 00 00 00 bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksaan yang tepat dalam perusahaan.
Rata- Rp Rp Rp Rp Strategi penjualan adalah rencana yang dibuat oleh
rata 60,144,60 28,665,00 25,282,00 24,232,80 perusahaan untuk menentukan bagaimana dapat meningkatkan
0 0 0 0 volume penjualan produknya dan dapat memenuhi serta
memberikan kepuasan akan permintaan konsumen.
Tabel 4.1. Data Penjualan 2011 dalam Rupiah  Strategi penjualan yang dipakai Toko Damai saat
ini adalah:
Dari tabel 4.1 ini dapat dilihat produk barang laku
adalah cat yang mencapai Rp.721,735,000 untuk penjualan o Melakukan ekspansi pasar dalam
selama tahun 2011. Sedangkan untuk kategori produk barang rangka meningkatkan penjualan dalam
yang kurang laku adalah besi yang hanya mencapai bentuk profit dan volume penjualan
Rp.290,793,500 selama penjualan yang terjadi pada tahun perusahaan.
2011. Dan untuk bulan yang terjadi penjualan terbesar adalah o Mengaplikasikan perbaikan yang
pada bulan juli 2011 dan yang terendah pada bulan januari berkelanjutan (continuous
2011. improvement) dalam proses terjadinya
penjualan baik dari barang maupun jasa.
o Berusaha mengubah konsumen pasif
menjadi konsumen aktif.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 10

selanjutnya, dengan dasar pertimbangan data penjualan tahun


sebelumnya.

4.1.3. Identifikasi Pelanggan


Survey atau identifikasi pelanggan adalah bertujuan Dari tabel 4.1. didapat data bahwa selama 2011, Toko Damai
untuk mengenali siapa pelanggan kita dan lokasi para memiliki penjualan sebesar Rp1.659.893.500, dimana Rp
pelanggan dan jumlah semua pelanggan (Ibrahim. D, 2004). 721.735.000(43,4%) berasal dari produk Cat, Rp 343.980.500
Dari hasil data yang diperoleh penulis dari pemilik (20,7%) berasal dari produk Semen, Rp 303.384.500(18,2%)
perusahaan sebagian besar tipe pelanggan Toko Damai adalah berasal dari produk Kaca, Rp 290.793.500 (17,5%) berasal
pengguna akhir atau end users(kontraktor, developer) dan dari produk Besi.
sisanya adalah pelanggan bisnis (antar toko). Kategori Produk Profit Rata-Rata
Beberapa pelanggan loyal Toko Damai melakukan Profit
repeat buying setiap 3-4 bulan sekali setelah transaksi terakhir
untuk tipe pelanggan end users sedangkan untuk pelanggan Cat 15% - 25%
bisnis melakukan repeat buying lebih rutin dan jangka waktu 25%
pembelian kembalinya lebih pendek yakni rata-rata setiap 2 Semen 15% - 17.5%
bulan. 25%
Sedangkan untuk lokasi pelanggan dan wilayah yang Kaca 15% - 20%
dilayani Toko Damai adalah wilayah Denpasar dan sekitarnya 25%
(meliputi Kuta dan Sanur) untuk tipe pelanggan end users , Besi 15% - 15%
sedangkan untuk tipe pelanggan bisnis cakupan wilayah yang 25%
dilayani lebih luas yakni wilayah Gianyar, Karangasem,
Kelungkung, Bangli. Sumber : Toko Damai
Tabel 4.2. Profit Tiap Kategori Produk Toko Damai
4.1.4. Identifikasi Potensi Pasar Toko Damai
Dari catatan penjualan yang dimiliki owner yang Berdasarkan tabel 4.1. dan tabel 4.2., penulis dapat
berisikan selain data penjualan juga terdapat data mengenai menyajikan analisa jumlah pendapatan Toko Damai dikurangi
alamat, tipe pelanggan dan besarnya pembelian yang terjadi. dengan biaya operasional :
Disini penulis dapat melihat dengan jelas bahwa kurang
Penjualan
banyaknya pasar yang dilayani Toko Damai. Ini dikarenakan Cat (Rp 721.735.000 x 25%) Rp 180.433.750
Toko Damai belum melakukan analisa potensi pasar. Semen (Rp 343.980.500 x 17.5%) Rp 60.196.600
Apakah pasar yang digarap masih belum maksimal Kaca (Rp 303.384.500 x 20%) Rp 60.676.900
dan diperlukan pengembangan ataukah pasar yang sudah Besi (Rp 290.793.500 x 15%) Rp 43.619.000
TOTAL PENJUALAN Rp 344.926.250
digarap tidak bisa berkembang lagi sehingga mengharuskan
mencari pangsa pasar potensial yang baru. Seperti yang Pengeluaran
diungkapkan oleh Ketua Real Estat Indonesia (REI) DPD Bali
Dewa Putu Selawa mengatakan prospek bisnis properti di Bali Gaji Karyawan
Sopir (1 orang x Rp 1.500.000 x 12 bulan) Rp 18.000.000
tahun ini, lanjutnya akan semakin cerah dengan adanya
Karyawan (4 orang x Rp 1.200.000 x 12 bulan) Rp 57.600.000
rencana pemerintah pusat dan daerah membangun beberapa Sewa Tempat (Rp 20.000.000 x 1 tahun) Rp 20.000.000
infrastruktur terkait dengan persiapan APEC 2013. Biaya Operasional
Berkembangnya infrastruktur nantinya akan memicu Telpon (Rp 200.000 x 12 bulan) Rp 2.400.000
Bensin (Rp 600.000 x 12 bulan) Rp 7.200.000
pertumbuhan sektor pariwisata serta pendukungnya. Artinya,
Perawatan mobil (Rp 300.000 x 12 bulan) Rp 3.600.000
dengan perekonomian yang semakin naik, juga memicu
kebutuhan akan perumahan, perkantoran dan lainnya yang TOTAL PENGELUARAN Rp 108.800.000
terkait dengan bisnis properti. (dikutip dari BALIBISNIS, LABA per tahun Rp 136.126.250
LABA per bulan Rp 11.343.854
senin 30 januari). Pernyataan ini didukung dengan pengakuan
owner yang mengatakan bahwa setiap tahun selalu ada
pembangunan dan tender yang diikuti oleh owner. Hal ini Dari perhitungan di atas, laba Rp 11.343.900 per bulan dapat
yang menunjukkan perkembangan bisnis bahan bangunan dan digolongkan kecil untuk investasi pemilik apabila
potensi pasar yang ada sedang berkembang dengan baik. dibandingkan dengan bunga deposito ditambah gaji apabila
pemilik menjadi karyawan dan ditambah dengan beberapa
4.2. Analisa Temuan Lapangan pengeluaran lain. Oleh karena itu, sistem dan strategi
4.2.1. Data Penjualan penjualan yang tepat dan teroganisir dengan baik diharapkan
Data penjualan dapat digunakan untuk menganalisa dapat meningkatkan penjualan yang berdampak pada
kinerja penjualan perusahaan dimasa lalu berdasarkan produk, peningkatan laba owner.
lokasi geografi, pelanggan, saluran distribusi dan sebagainya.
Jenis informasi ini biasanya membentuk dasar sistem intelijen Berdasarkan tabel data penjualan selama tahun 2011
pemasaran perusahaan. ( Basic Marketing Research 4th ed., pada waktu terjadinya penjualan terendah yaitu pada bulan
Gilbert A. Churchill. Jr. 2001). Jadi, data penjualan sangatlah januari, seharusnya bisa ditingkatkan lagi karena perbandingan
penting untuk perusahaan dalam mengambil langkah bisnis antara bulan penjualan terendah dan tertinggi tidak terlalu
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 11

jauh. Pada bulan Juli Rp.110.437.500 dan penjualan tertinggi karena pemrosesan data dilakukan oleh manusia
yaitu pada bulan November Rp.152.467.500, sehingga tingkat sehingga kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar.
penjualan yang terjadi dari tiap bulan dapat lebih ditingkatkan 4. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)
agar adanya pemerataan tingkat penjualan dari tiap bulannya. Penjualan secara manual kurang efisien, karena
semua transaksi dan atau administrasi dilakukan
secara manual.
4.2.2. Sistem Penjualan 5. Analisis Pelayanan (Service Analysis)
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan Dengan sistem lama maka dalam hal pelayanan
satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk terhadap pelanggan memiliki keterbatasan waktu dan
mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001). jangkauan pelayanan. Selain itu proses transaksi lebih
“Selling adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk lama. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas
mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pelayanan.
pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk
yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga 4.2.3. Strategi Penjualan
yang menguntungkan bagi kedua belah pihak” (Moekijat,
2000, p.488). Menurut Basu Swastha, Strategi adalah suatu
Sistem Penjualan adalah sistem yang melibatkan rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut
sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta (1997, p.6.). Jadi, strategi adalah rencana yang disatukan,
sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, menyeluruh, terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi
sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang
manajemen dalam pengambilan keputusan. untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat
Dengan sistem penjualan yang begitu sederhana dicapau melalui pelaksaan yang tepat dalam perusahaan.
seperti pada bagan 4.1 maka sebaiknya perlu dilakukan Strategi penjualan adalah rencana yang dibuat oleh
perubahan struktural dari bagan tersebut agar bisa lebih perusahaan untuk menentukan bagaimana dapat meningkatkan
fleksibel dan efisien. Dengan pola bagan 4.1 maka konsumen volume penjualan produknya dan dapat memenuhi serta
yang harus aktif mengorder barang, dan bukan sebaliknya. memberikan kepuasan akan permintaan konsumen.
Dengan model pola itu juga maka akan memakan Berikut adalah pertimbangan yang harus dilakukan
waktu proses yang cukup lama karena pada saat konsumen dalam menentukan atau memperbaharui strategi penjualan
mengorder Owner atau SPG yang berjaga harus menghubungi yang tepat:
bagian pergudangan ataupun pabrik, setelah barang yang o Apakah penekanan diutamakan pada
dimaksud tersedia (kalaupun tidak tersedia maka konsumen mempertahankan pelanggan saat ini atau menambah
harus menunggu lebih lama lagi) barulah barang tersebut pelanggan yang ada.
dikirimkan kepada konsumen. o Keputusan tersebut ditentukan oleh lamanya
Dengan sistem penjualan yang sekarang maka tenaga wiraniaga berurusan dengan pelanggan, pertumbuhan
penjual kurang berperan aktif dalam menggapai calon status industri, kekuatan dan kelemahan perusahaan,
konsumen. Seharusnya, tenaga penjual dapat berperan aktif kekuatan pesaing, dan tujuan pemasaran (khususnya
untuk menggapai konsumen bukan menunggu untuk digapai dalam menambah pelanggan).
konsumen terlebih dulu. Tenaga penjual harus melakukan o Meningkatkan produktivitas wiraniaga. Pemanfaatan
langkah jemput bola, sehingga dapat meningkatkan penjualan. biaya tinggi (untuk meningkatkan motivasi),
Untuk menanggulangi masalah diatas selain dengan kemajuan teknologi (telemarketing, teleconferencing,
perubahan desain alur sistem penjualan juga bisa dilakukan cybermarketing, dan penjualan terkomputerisasi), dan
dengan melakukan analisa sistem penjualan barang seperti teknik penjualan inovatif (seperti prensentasi dengan
berikut ini: video) banyak menguntungkan pemasar dalam hal
Analisis Sistem Penjualan Barang meliputi: memproduktifkan sumber-sumber armada
penjualnya.
1.Analisis Informasi (Information Analysis) o Siapa yang harus dihubungi bila berurusan dengan
Dalam melakukan penyajian informasi, sistem pelanggan organisasi.
mampu memberikan informasi secara real time. Dan
dalam menyajikan informasi jangkauannya tak Toko Damai belum pernah melakukan analisa
terbatas. kekuatan dan kelemahan, potensi pasar, dan pelanggan. Oleh
karena itu dengan pembahasan sistem dan strategi penjualan,
2. Analisis Ekonomi (Economy Analysis) potensi pasar dan identifikasi pelanggan diharapkan dapat
Secara ekonomi sistem penjualan yang lama membantu Toko Damai menentukan langkah strategis
membutuhkan lebih banyak biaya karena karyawan selanjutnya demi kemajuan perusahaan.
yang dibutuhkan lebih banyak. Selain itu biaya untuk Toko Damai juga belum banyak meningkatkan
keperluan administrasi lebih banyak, sehingga biaya produktivitasnya, menurut pengamatan Penulis selama
operasional juga lebih banyak. melakukan observasi dengan jumlah penjual sebanyak 4 orang
(termasuk Owner) hasil yang diperoleh belum maksimal.
3. Analisis Pengendalian (Control Analysis) Karena dalam jumlah transaksi perharinya belum mencapai
Dalam sistem lama lebih sulit melakukan control, target yang dipatok oleh owner.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 12

Penggunaan teknologi yang dilakukan oleh Toko Teknik kuantitatif tidak memerlukan masukan, teknik
Damai juga sangat minim, hal ini dapat dilihat berdasarkan kuantitatif adalah suatu prosedur mekanisme yang
sistem pencatatan data yang hanya menggunakan nota dan menghasilkan suatu kesimpulan kuantitatif dan beberapa
buku besar dalam melakukan pendataan penjualan dan stok prosedur manipulasi data yang lebih rumit.
barang. Toko Damai harus mulai menggunakan sistem
terkomputerisasi untuk mengurangi Human errors, dengan Dengan menggunakan metode peramalan kualitatif
begitu untuk memastikan jumlah stok barang lebih terinci, dan maka penulis memiliki kesimpulan sebagai berikut.
data penjualannya dapat tersimpan dengan teratur dan rapi. Berdasarkan pernyataan beberapa perusahaan bahan bangunan
dan pengamat industri bahan bangunan , maka penulis
menyimpulkan bahwa potensi pasar bahan bangunan di
4.2.4. Identifikasi Pelanggan Indonesia masih ada yang terus berkembang.
Survey atau identifikasi pelanggan adalah bertujuan Seperti yang diungkapan oleh Ketua Real Estat
untuk mengenali siapa pelanggan kita dan lokasi para Indonesia (REI) DPD Bali Dewa Putu Selawa mengatakan
pelanggan dan jumlah semua pelanggan (Ibrahim. D, 2004). prospek bisnis properti di Bali tahun ini, lanjutnya akan
Proses indentifikasi ini di bagi dalam tiga tahapan, yaitu: semakin cerah dengan adanya rencana pemerintah pusat dan
 Mapping: setelah melakukan survey, kemudian daerah membangun beberapa infrastruktur terkait dengan
dibuatkan peta dengan menandai lokasi tempat persiapan APEC 2013. Dengan pernyataan diatas maka
pelanggan. penulis menyimpulkan bahwa potensi pasar bahan bangunan
 Outlet classification: bertujuan untuk mengetahui masih ada dan cukup besar untuk berkembang.
jenis pelanggan (end users atau bisnis) dan juga besar
kecilnya jumlah transaksi. 4.3. Hasil analisa SWOT
 Outlet list: setelah melakukan kegiatan diatas maka Menurut (David,Fred R.,2005:47) pengertian
dibuatlah daftar pelanggan yang memuat informasi mengenai beberapa elemen – elemen dalam analisa SWOT
nama, toko, alamat, fasilitas yang dimiliki, tipe, dan yang terdiri atas strengths, weakness, opportunities, threats
sebagainya. yaitu :

Toko Damai belum melakukan mapping meskipun 1. Kekuatan (Strenghts)


data tentang lokasi pelanggan tersedia. Sehingga Toko Damai  Memiliki produk unggulan
tidak mengetahui daerah mana yang sudah terlayani dengan  Lokasi yang strategis
baik dan daerah mana yang perlu ditingkatkan penjualan.  Harga bersaing
Wilayah yang dilayani Toko Damai terbanyak adalah
pelanggan dengan alamat di wilayah Denpasar Utara yang 2. Kelemahan (Weakness)
notabene berdekatan dengan toko Toko Damai. Sedangkan  Tidak memiliki arah perencanaan strategi yang
pelanggan yang beralamat diwilayah Denpasar Barat jelas
merupakan yang terminim.  Kurangnya pemanfaatan system teknologi
Sedangkan untuk outlet classification, Toko Damai dalam perusahaan
sudah melakukannya. Yaitu mengelompokannya pada dua
jenis tipe pelanggan End Users dan Bisnis. 3. Peluang (Opportunities)
Detail pengelompokan tersebut belum ada, jadi Toko  Kemajuan teknologi
Damai belum melakukan outlet list. Yang seharusnya bisa  Kebutuhan masyarakat akan bahan – bahan
menjadi data tambahan bagi Toko Damai untuk menentukan bangunan yang semakin tinggi
langkah yang akan diambil berikutnya. Dengan melakukan  Pangsa pasar yang luas
analisa strategi sesuai tahapan diatas diharapkan dapat
meningkatkan penjualan Toko Damai. `4. Ancaman (Threats)
4.2.5. Identifikasi Potensi Pasar Toko Damai  Konsumen memiliki kekuatan dalam
Menurut Hanke dan Reitsch (1995), metode peramalan menentukan pilihan
dapat dibagi menjadi dua yakni :
 Banyak pesaing baru
a. Metode peramalan kualitatif atau subyektif, yaitu :
 Produk pesaing memiliki harga lebih rendah
“Qualitative forecasting techniques relied on human
judgments and intuition more than manipulation of
past historical data” V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Metode yang hanya didasarkan kepada penilaian dan
Berdasarkan hasil analisa pada bagian sebelumnya maka dapa
intuisi, bukan kepada pengolahan data historis.
di simpulkan bahwa:
b. Metode peramalan kuantitatif, yaitu :
1. Sistem dan strategi penjualan Toko Damai terdapat
“Quantitative techniques that need no input of judgments,
beberapa kelemahan dan memerlukan perbaikan.
they are mechanical procedures that produce quantitative
Toko Damai tidak fokus pada satu produk yang akan
result and some quantitative procedures require a much
dijadikan produk paretto, melainkan keseluruhan
more sophisticated manipulation of data than do other”
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 13

produk sehingga perolehan omzet penjualan kurang Dengan tujuan akhir peningkatan
maksimal. penjualan.(S3,O3)
2. Masih ada peluang pasar yang bisa dimanfaatkan
Toko Damai tanpa harus melakukan ekspansi pasar. Contoh: ekspansi yang dapat dilakukan oleh
Pasar yang bisa dimasuki Toko Damai adalah Toko Damai dengan membuka Toko baru di
pelanggan end-users perumahan, proyek daerah Gianyar, klungkung yang memiliki
pembangunan, yang berada di wilayah Denpasar. potensi cukup besar.

5.2 Saran
Toko Damai harus melakukan perubahan sistem dan strategi 4. Strategi ST (Strength and Threats).
penjualan dengan beberapa bagian perbaikan antara lain:
perbaikan tenaga penjual, administrasi penjualan, melakukan
promosi penjualan, menerapkan strategi integrasi vertikal a. Mengembangkan daya bersaing dengan para
dalam rangka untuk mendapatkan peluang pasar. pesaing baru.(S1,S2,T1,T2)
Mengembangkan daya saing dapat
5.3 Analisa SWOT dilakukan dengan memberikan harga yang
dapat bersaing dengan para pesaing baru,
Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal sehingga harga yang ditawarkan oleh Toko
maka dapat dirumuskan kedalam analisis SWOT yang Damai tidak kalah jika dibanding dengan
menggambarkan setiap kekuatan, kelemahan, kesempatan, para pesaing baru yang ada.
serta tantangan dari Toko Damai. Berdasarkan kekuatan dan
kelemahan internal serta peluang dan ancaman, empat set Contoh: Toko Damai memberikan harga
alternatif strategis yang dapat diambil oleh manager yang lebih murah dibanding para pesaing
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin baru atau pesaing lama. Harga yang lebih
kompetit keterangan dari matriks SWOT : murah dapat diberikan dengan
memperhatikan perhitungan rugi laba yang
dilakukan oleh owner dari Toko Damai.
1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity).
b. Melakukan promosi yang terarah.(S3,T3)
a. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas Dengan memanfaatkan kekuatan dalam
produk dan layanan kepada konsumen. harga bersaing dan ancaman di mana
dengan mempertahankan kualitas produk konsumen memiliki kekuatan dalam
yang ditawarkan dan meningkatkan kualitas menentukan pilihan, maka Toko Damai
layanan kepada konsumen maka hal ini dapat melakukan strategi promosi yang
dapat membuat rasa percaya konsumen dan terarah, di mana promosi yang dilakukan
loyalitas konsumen ketika berbelanja lebih memiliki nilai tambah bagi konsumen.
semakin tinggi juga. Dengan adanya rasa
percaya dan loyalitas konsumenyang Contoh: Toko Damai melakukan promo
semakin tinggi, maka dapat juga dalam bentuk setiap pembelian 10 sak
meningkatkan penjualan dari Toko Damai. semen tiga roda akan mendapatkan free 1
(S2,S3,O1,O2,) buah cetok atau setiap pembelian 1 dus cat
prada akan mendapatkan free kuas.
Contoh: Toko Damai menjual cat prada
dengan kualitas no. 1 dan disertai dengan
2. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity).
sertifikat resmi mengenai keaslian dari
produk tersebut maka rasa percaya dari
konsumen akan muncul dan ditambah a. memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai
dengan pelayanan yang ramah, sopan akan salah satu alat dalam melakukan perbaikan
membuat konsumen merasa nyaman dan sistem manajemen.(W2,O1)
loyal terhadap Toko Damai. dengan kelemahan yang ada, Toko Damai
dapat memanfaatkan peluang yang ada
b. Melakukan ekspansi ke daerah yang belum sebagai salah satu langkah atau strategi
tersentuh. dalam perbaikan system manajemen dari
Dengan melihat kekuatan dan peluang pasar Toko Damai.
yang cukup luas, maka salah satu strategi
yang dapat dilakukan oleh Toko Damai Contoh: Toko Damai dapat menggunakan
adalah dengan melakukan ekspansi ke kemajuan teknologi seperti penerapan
daerah – daerah yang belum tersentuh, system berbasis komputerisasi.
dengan tujuan untuk mengusai pangsa pasar
yang baru sebelum pesaing lain mendahului.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 14

b. Dapat memanfaatkan peluang yang ada penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar,
sebagai langkah awal dalam melakukan yang pada ujung-ujungnya adalah kebangkrutan.
perencanaan strategi.(W1,O2,O3) Dalam hal ini perusahaan atau Toko Damai dapat melakukan
Dengan melihat peluang yang ada, maka strategi integrasi vertikal seperti ketika memiliki usaha Toko
Toko Damai dapat menjadikan peluang – Bahan bangunan maka owner dapat mengembangkan
peluang yang ada sebagai landasan awal usahanya dalam bidang properti, sehingga dengan keberadaan
dalam membuat sebuah perencanaan strategi Toko Damai yang menjual bahan – bahan bangunan dapat
penjualan. mendukung usaha properti di mana peluang terhadap potensi
pasar yang ada dapat dijangkau dan dikuasai seiring dengan
Contoh: dengan melihat peluang kemajuan berkembangnya bisnis properti di Denpasar – Bali.
teknologi, kebutuhan masyarakat
akan bahan – bahan bangunan
yang semakin tinggi, pangsa pasar
yang luas, maka Toko Damai
dapat menyusun perencanaan DAFTAR PUSTAKA
strategi penjualan seperti [1] Andjarwati, Sri & Chandrarin, Grahita. (2006).
melakukan perencanaan strategi Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
bauran pemasaran, bauran keuangan pada perusahaan – perusahaan manufaktur
promosi, bauran distribusi, dan yang go public di BEJ. Jurnal Ekonomi, 10 (2), 213-
lain – lain 220.
[2] Berman, Barry, & Evans, R., Joel. (2001). Retail
3. Strategi WT (Weakness and Threats). management, a strategic approach (8th ed). New
Jersey : Prentice Hall
[3] David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi
1. Melakukan strategi penjualan yang berbasis
Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
teknologi modern, yang berbeda untuk dapat
[4] Dharmesta, Basu. (2002). Azas-azas marketing.
bersaing dengan pesaing
Yogyakarta : Liberty
baru.(W1,W2,T1,T2)
[5] Hanke, E., John, & Reitsch, G., Arthur. (1995).
Dengan melihat kelemahan dan ancaman
Business forecasting (3rd ed). Boston : Allyn and
yang ada maka Toko Damai dapat
Bacon
melakukan strategi penjualan yang berbasis
[6] Houston & Brigham. (2001). Managerial finance
teknologi modern sebagai salah satu cara
(10th ed). Orlando : Dryden Press
untuk dapat bersaing dengan para pesaing
[7] Husnan, Suad. (1998). Manajemen keuangan teori
baru.
dan terapan (Keputusan jangka pendek). Yogyakarta
: BPFE
Contoh: Toko Damai dapat membuat sebuah
[8] Husein Umar, (2003). Strategic Management in
web yang berisikan informasi mengenai
Action. Jakarta
produk – produk yang dijual di Toko Damai,
[9] Ibrahim, Darwies. (2004). Pendekatan baru untuk
serta beberapa informasi promo yang sedang
meningkatkan penjualan. Jakarta : Elex Media
diberlakukan pada tiap – tiap bulannya.
Komputindo
[10] Jobber, D., & Landcaster, G. (2003). Selling and
5.3. Alternatif Strategi
sales management (6th ed). New Jersey : Prentice
Menurut Fred R.David (dalam Umar 2003:35), pada
Hall
prinsipnya strategi generik dapat dikelompokkan atas empat
[11] Jogiyanto. (2005). Sistem Informasi Strategik untuk
kelompok strategi, yaitu :
Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset,
a. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration
Yogyakarta.
Strategy). Strategi ini menghendaki agar perusahaan
[12] Kertajaya, Hermawan. (2006). Seri 9 elemen
melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor,
marketing Hermawan Kertajaya on selling. Jakarta :
pemasok, dan atau para pesaingnya, misalnya melalui merger,
Mizan
akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.
[13] Kotler, Philip. (1987). Dasar-dasar pemasaran (3rd
b. Strategi Intensif (Intensive Strategy). Strategi ini
ed). Jakarta : CV Intermedia
memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan
[14] Kotler, Philip. (1996). Marketing management (7th
posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.
ed). New Jersey : Prentice Hall
c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy).
[15] Kotler, Philip. (2000). Marketing management : The
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk
millenium edition. New Jersey : Prentice Hall
baru. Strategi ini makin kurang populer, paling tidak ditinjau
[16] Kotler, Philip, & Armstrong, Gary. (2004). Principle
dari sisi tingginya tingkat kesulitan manajemen dalam
of marketing (5th ed). New Jersey : Prentice Hall
mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda.
[17] Mcleod, Raymond. (2001). Sistem Informasi
d. Strategi Bertahan (Difensive Strategy). Strategi ini
Manajemen (7th ed). Jakarta : PT. Prenhallindo,
bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan
Jakarta.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 2, No. 1, (2013) 1-15 15

[18] Moekijat. (2000). Kamus manajemen. Bandung :


Alumni
[19] Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
[20] Stanton, William. (1984). Fundamentals of marketing
(7th ed). New York : McGraw-Hill
[21] Swastha, Basu. (1984). Manajemen pemasaran (3rd
ed). Jakarta : Erlangga
[22] Swastha, Basu. (2002). Manajemen pemasaran
moderen. Yogyakarta : Liberty
[23] Swastha, Basu. (2005). Azas-azas marketing (2nd ed).
Yogayakarta : Akademi Keuangan dan Bisnis
[24] Walpole, R.E. (2002). Pengantar statistika. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai