Anda di halaman 1dari 3

PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TAHUN 2020

Bicara tentang pendapatan nasional, tentu tidak lengkap tanpa menyebut Produk
Domestik Bruto atau Gross Domestik Product. Secara definisi, GDP adalah total jumlah
nilai atau harga barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian atau
perusahaan dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.

Pertumbuhan ekonomi adalah perubahan ekonomi dari tahun ke tahun kearah yang lebih
baik. Pertumbuhan ekonomi ini tentunya dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah produk
dan jasa yang mampu dihasilkan, sehingga memberikan pengaruh yang signifikan pada
perekonomian.

Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi RI secara kumulatif Januari-


Desember 2020 minus 2,07 %. Realisasi Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut turun
cukup dalam bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang masih tumbuh 5,02%.
Perkonomian Indonesia sepanjang 2020 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga
berlaku mencapai RP. 15.434,2 triliun dan PDB per kapita mencapai RP. 56,9 Juta atau
US$ 3.911,7.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada kaurtal IV-2020 sendiri perekonomian


Indonesia atas dasar harga berlaku tercatat senilai RP 3.929 triliun dan atas harga
konstan sebesar Rp. 2.709 triliun. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia
di kuartal IV-2020 mengalami kontraksi -0,42% bila dibandingkan dengan kuartal III-
2020. Sementara bila dibandingkan dengan kuartal IV-2019, ekonmi Indonesia
mengalami kontraksi -2,19% yoy.

Struktur perekonomian pada 2020 secara spasial masih didominasi kelompok provinsi
di Jawa dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) 58,75 %. Adapun
pertumbuhan ekonomi Jawa minus 2,51 %. Daerah penyumbang terbesar adalah DKI
Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Sementara, Pulau Sumatera menyumbang sebesar 21,36% terhadap PDB 2020 dan
mengalami pertumbuhan negatif sebesar -1,19%. Tiga wilayah yang berkontribusi di
Sumatera, ialah Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan.

Sementara, Kalimantan berkontribusi pada PDB 2020 sebesar 7,94% dan mengalami
pertumbuhan negatif sebesar -2,27%. Daerah di Kalimantan yang memberikan
sumbangan paling besar adalah provinsi Kalimantan Timur.

Kemudian, Pulau Sulawesi turut mendistribusikan sebesar 6,66% pada PDB 2020 dan
mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,23%. Sedangkan di Bali dan Nusa Tenggara
berkontribusi sebesar 2,94% serta mengalami pertumbuhan negatif sebesar -5,01%.

Pulau Maluku dan Papua berkontribusi sebesar 2,35% dan terjadi pertumbuhan ekonomi
yang positif sebesar 1,44%.

Mayoritas kelompok provinsi mengalami pertumbuhan ekonomi negatif pada 2020,


kecuali Sulawesi sebesar 0,23 % serta Maluku dan Papua 1,44 %. Meski demikian,
kontribusi kedua kelompok provinsi terhadap PDB sangat kecil, yakni Sulawesi 6,66 %
serta Maluku dan Papua 2,35 %. Hal ini dikarenakan adanya dampak dari Pandemi
Covid-19. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, kontraksi
pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dalam jangka panjang akan
menyulitkan Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah. Target pemerintah tahun
2045 bisa tidak tercapai. Pembatasan sosial yang sempat digulirkan pada akhir tahun
sempat menahan angka konsumsi masyarakat. selain itu industri pariwisata juga masih
mengalami tekanan akibat pembatasan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke
Indonesia.
Pulau jawa memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia
karena di pulau jawa sumber industri berasal dan dipulau jawa juga pusat keuangan
berada, sehingga pulau jawa memberikan kontribusi paling besar dalam pertumbuhan
ekonomi nasional. Di Indonesia, pusat industri berasal di pulau jawa, banyak sekali
kawasan-kawasan industri di pulau jawa dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya, hal
ini dikarenakan Industri - industri tersebut mempertimbangkan banyak hal, salah
satunya adalah kemudahan akses distribusi dan juga pusat pemerintahan.

Peneliti senior SMERU Research Institute, Asep Suryahadi, berpendapat, sejauh ini
belum ada upaya efektif untuk menciptakan pemerataan ekonomi. Paling tidak ada dua
persoalan utama dalam isu pemerataan ekonomi, yakni jumlah penduduk dan
infrastruktur yang masih terkonsentrasi di Jawa. Di tahun 2021 diharapkan
perekonomian Indonesia bisa kembali positif yaitu dengan adanya program pemulihan
ekonomi serta adanya vaksinasi nasional sehingga dapat mendorong angka
pertumbuhan ekonomi.

SUMBER :

Suheriadi. 2021. BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Terkontraksi -2,07%.


Diakses dari :https://infobanknews.com/topnews/bps-catat-pertumbuhan-ekonomi-ri-
2020-terkontraksi-207/ Pada tanggal 13 Februari 2021 pukul 11.44 am.

Kusuma, Hendra. 2021. Ekonomi 2020 : Jawa dan Sumatera minus, Maluku-Papua
positif. Diakses dari : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
5362265/ekonomi-2020-jawa-dan-sumatera-minus-maluku-papua-positif Pada tanggal
13 Februari 2021 pukul 11.44 am.

Karina. 20219. Pemerataan Ekonomi Tertahan Pandemi Covid-19. Diakses dari :


https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/02/10/pemerataan-ekonomi-tertahan-
pandemi-covid-19/ Pada tanggal 13 Februari 2021 pukul 11.48 am.

Anda mungkin juga menyukai