Anda di halaman 1dari 4

Adab ziarah kubur- Dalam Islam ziarah kubur merupakan amalan yang

disyariatkan (dianjurkan) kepada kaum muslimin supaya dapat


mengingat kematian bagi yang masih hidup. Sehingga hatinya akan
luluh, sering menangis dan selalu teringat akan kehidupan akhirat.
Sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, yang
diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahuanhu:
ِ ‫ َوتُ َذ ِّك ُر ْا‬، َ‫ َوتُ ْد ِم ُع ْال َع ْين‬،‫ب‬
َ‫ َوال‬،َ‫آلخ َرة‬ َ ‫ق ْالقَ ْل‬
ُّ ‫ار ِة ْالقُبُوْ ِر أَالَ فَ ُزوْ رُوْ هَا فَإِنَّهَا تُ ِر‬ ُ ‫ُك ْن‬
َ َ‫ت نَهَ ْيتُ ُك ْم ع َْن ِزي‬
‫تَقُوْ لُوْ ا هُجْ رًا‬

Artinya, "Dahulu kami pernah melarang kalian untuk ziarah kubur,


maka sekarang ziarahilah kubur karena ziarah kubur dapat melembutkan
hati, meneteskan air mata, mengingatkan negeri Akhirat dan janganlah
kalian mengucapkan kata-kata kotor (di dalamnya). (HR. Al-Hakim
I/376)

Selain hadits di atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam juga


menjelaskan manfaat lain dari ziarah kubur. Yaitu sebagai pelajaran bagi
yang masih hidup.
ً‫ار ِة ْالقُبُوْ ِر فَ ُزوْ رُوْ هَا فَإ ِ َّن فِ ْيهَا ِع ْب َرة‬
َ َ‫إِنِّ ْي نَهَ ْيتُ ُك ْم ع َْن ِزي‬

"Sesungguhnya dulu aku telah melarang kalian dari berziarah kubur,


maka sekarang ziarahilah kubur, sesungguhnya pada ziarah kubur itu
ada pelajaran (bagi yang hidup)." (HR. Ahmad III/38 dan al-Hakim
I/374-375. Hadits Shahih sesuai syarat Muslim)

Karena ziarah kubur merupakan amalan yang mulia, maka tentu saja di
sana terdapat adab-adab ziarah kubur yang perlu diperhatikan. Di bawah
ini adab ziarah kubur menurut Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
beserta dalil-dalilnya.
Adab Ziarah Kubur Dalam Islam

1. Mengucapkan Salam Ketika Memasuki Area Kuburan

Disyariatkan ziarah kubur untuk mengambil (nasihat) darinya dan


mengucapkan salam ketika memasuki area kuburan dengan doa yang
pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dari
Aisyah radiallahuanha, beliau bersabda:
‫ َوإِنَّا‬، َ‫ َويَرْ َح ُم هللاُ ْال ُم ْستَ ْق ِد ِمينَ ِمنَّا َو ْال ُم ْستَأْ ِخ ِرين‬، َ‫ار ِمنَ ْال ُم ْؤ ِمنِينَ َو ْال ُم ْسلِ ِمين‬ ِ َ‫ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم أَ ْه َل ال ِّدي‬
َ‫إِ ْن َشا َء هللاُ بِ ُك ْم لَاَل ِحقُونَ أَسْأ َ ُل هللاَ لَنَا َولَ ُك ُم ْال َعافِيَة‬

Assalamualaikum ahlad diyar, minal mukminina wal muslimin, wa


yarhamullah mustaqdimina minna wal musta'khitin. Wa inna Insyaallah
bikum lalaa hiquuna. As alulullaha lana wa lakumul afiyah.

Artinya: "Semoga keselamatan atas kalian wahai para penduduk negeri


ini, dari kaum mukminin dan kaum muslimin dan kami insyaallah akan
segera menyusul kalian. Aku memohon keafiatan kepada Allah untuk
kami dan untuk kalian." [HR. Muslim 975]

Atau bisa disingkat menjadi:

َ‫ َوإِنَّا إِ ْن َشا َء هللاُ بِ ُك ْم اَل ِحقُون‬، َ‫ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم دَا َر قَوْ ٍم ُم ْؤ ِمنِين‬

Keselamatan bagi kalian, wahai penghuni rumah kaum mukminin. Kami


insyaaAllah akan menyusul kalian." (HR. Muslim 249)
2. Jangan Berjalan di Kuburan Dengan Memakai
Kedua Sandalnya

Etika kedua ketika ziarah kubur ialah melepaskan sandal saat memasuki
wilayah kuburan. Dari Uqbah bin Amir beliau berkata,

"Rasulullah bersabda, 'Sungguh aku berjalan di atas bara api atau mata
pedang atau aku menempelkan sandalku dengan kakiku (yang akan
sangat melelahkan) adalah lebih aku cintai daripada aku (harus) berjalan
di atas kuburan seorang muslim dan aku tidak peduli apakah di tengah
kuburan aku harus menunaikan hajatku atau di tengah pasar." [HR. Ibnu
Majah no. 1567, dishahihkan oleh Al Albani.]

Dalil lain diriwayatkan oleh sahabat Basyir bin Khashashiyah


Radiallahuanhu: "Saat Nabi shallallahualaihi wa sallam sedang berjalan,
tiba-tiba saja beliau melihat ada seseorang sedang berjalan di antara
kuburan dengan menggunakan sandalnya. Kemudian Rasulullah
bersabda,

ِ ‫ َو ْي َحكَ أَ ْل‬،‫ب ال ِّس ْبتِيَّتَ ْي ِن‬


‫ق ِس ْبتِيَّتَيْك‬ َ ‫اح‬
ِ ‫ص‬َ ‫يَا‬

'Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!" [HR.


Abu Dawud 2/72 dan An Nasa'i 1/288]

3. Niatkan Pada Tujuan Utama (Mengingat Kematian)

Sebagaimana hadits nabi di atas. Bahwa tujuan dari ziarah kubur adalah
untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian. Jadi hendaknya
kita selalu mengingat tujuan dari hikmah dianjurkannya ziarah kubur.
Sebab jika tujuan tersebut tidak tercapai maka bukan dinamakan ziarah
kubur yang disyariatkan.
4. Tidak Duduk di Atas Kuburan

Anda mungkin juga menyukai