MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester 1 Tahun
Akademik 2020/2021
Oleh
2020
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
Ibu Linda Handayani Sukaemi, S.S., M.Hum. pada mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah.
Makalah ini penulis susun untuk menentukan pemasaran yang efektif bagi bisnis kuliner pada
masa pandemi.
1. Ibu Linda Handayani Sukaemi, S.S., M.Hum., selaku dosen mata kuliah Tata Tulis
Karya Ilmiah yang telah membimbing penulis dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan karya tulis
ilmiah selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi masyarakat,
Tim Penulis
ii
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan kita dalam beraktivitas sehari-hari, salah
satunya pada sektor bisnis kuliner. Banyak terjadi persaingan bisnis kuliner untuk menarik hati
konsumen agar bisa meningkatkan penjualan. Salah satunya dengan menerapkan strategi
diri pada produk, penetapan harga, kebijakan distribusi, dan cara promosi yang dalam hal ini
dikenal sebagai bauran pemasaran. Aktivitas pemasaran memainkan peran yang sangat penting
Penelitian ini berfokuskan untuk mencari strategi yang paling baik dan umum digunakan pada
masa pandemi ini. Objek penelitian yang diambil pada penelitian ini yaitu seseorang yang
memiliki bisnis, terutama pada bidang kuliner. Metode yang digunakan pada penelitian ini
yaitu deskriptif dan komparatif dengan melakukan survei terhadap pebisnis kuliner dan
komparasi hasil dengan berbagai literasi. Hasil analisis akhir menunjukkan bahwa strategi
pemasaran pada sektor kuliner saat kondisi pandemi bervariasi, seperti berjualan melalui
iii
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has changed our behaviours and daily activities, one of them
is in the culinary sector. There are competitions in culinary business to attract consumers and
increase their sales. One of the ways to attract possible consumers is to implement a proper
marketing strategy during a pandemic. Marketing activities oftenly focus on product quality,
price range, distribution policy, and how products are promoted, usually known as marketing
mix. Marketing activities play a big role in sustaining a business, which leads us to do this
study. This study focuses on finding the most effective and most implemented marketing
strategy during the covid-19 pandemic. The scope of this study includes business owners,
mainly the ones that run culinary businesses. Method used in this study is descriptive and
comparative analysis by conducting a survey of culinary business owners and comparing the
results to various literacy. Final result of the analysis shows that culinary marketing strategy
during pandemic is various, which includes marketing on Instagram, TikTok, and offering
discounts.
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA ii
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.4.1 Metode 3
1.7 Hipotesis 5
v
BAB 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DI BIDANG KULINER PADA MASA
PANDEMI 15
4.1 Kesimpulan 22
4.2 Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 27
RIWAYAT HIDUP 31
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
desain yang menarik sehingga diminati banyak orang. Selain itu, pemasaran
juga sangat membantu konsumen. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah
mendapat untung.
1
2
Salah satu hal yang harus dilakukan dengan cara baru yaitu pemasaran untuk
sektor kuliner.
baru ini. Pemasaran tidak lagi dapat dilakukan secara langsung karena
Untuk itu, analisis strategi pemasaran di bidang kuliner pada masa pademi
ini menjadi sangat penting untuk dibahas. Hasil analisis strategi pemasaran
bagi pelaku usaha kuliner agar dapat bertahan dan mengembangkan suatu
pandemi?
masa pandemi.
pandemi.
cara pemasaran produk kuliner yang efektif pada masa pandemi dan
kuliner.
bisnis kuliner.
kuliner.
selama pandemi.
selama pandemi.
1.4.1 Metode
kuliner.
lainnya.
kuesioner sebanyak dua puluh tiga orang. Para responden adalah pelaku
bisnis kuliner.
teori dasar, analisis, serta kesimpulan dan saran. Pada bab I, penulis
landasan teori yang berkaitan dengan produk kuliner dan pemasaran. Bab III
memuat analisis dan penjelasan dari data yang sudah didapat. Terakhir, bab
mendorong kreativitas para pelaku usaha untuk membuat inovasi yang baru.
memunculkan fintech.
6
“Karena itu, saya optimis sekali, pandemi ini akan melahirkan banyak
tren bisnis baru, asalkan para pelaku usaha mau beradaptasi dengan keadaan
bahwa para pelaku bisnis kuliner tetap menjalankan bisnisnya dengan cara
yang baru. Selain itu, akan terdapat perbedaan jumlah pendapatan penjualan
1.7 Hipotesis
daring.
datang.
BAB 2
TEORI DASAR
Pandemi adalah suatu wabah penyakit global. Menurut World Health Organization
(WHO), pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar di seluruh dunia melampaui
batas. Istilah pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit serempak
di mana-mana meliputi daerah geografi yang luas. Dalam pengertian yang paling klasik,
yaitu ketika sebuah epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah dunia.
World Health Organization (WHO) telah menetapkan virus Corona atau COVID-
19 sebagai pandemi dikarenakan virus Corona telah menyebar ke 100 negara bahkan lebih.
adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona dapat menyebabkan gangguan ringan pada
Di Indonesia sendiri karena virus Covid ini sudah menyebar dengan cepat secara
signifikan dan jumlah kasus mengalami peningkatan maka diberlakukan PSBB. PSBB
adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, yaitu peraturan yang dikeluarkan
COVID-19 agar dapat segera diterapkan di berbagai daerah. Ketentuan PSBB tersebut
dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020. PSBB diterapkan
selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika ada tanda-tanda penyebaran.
Permenkes menjelaskan selain kantor atau instansi strategis yang memberikan pelayanan
6
7
b. Ketertiban umum
c. Kebutuhan pangan
e. Pelayanan kesehatan
f. Perekonomian
g. Keuangan
h. Komunikasi
i. Industri
bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak orang. Kegiatan tersebut terkecuali
bagi:
a. Supermarket, minimarket, pasar, pertokoan atau tempat, biasa menjual obat-obatan dan
alat kesehatan, sembako, sembako, bahan bakar minyak, gas alam dan energi untuk
b. Fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas lain dalam rangka pemenuhan pelayanan
kesehatan.
c. Tempat atau fasilitas umum untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk lainnya
untuk mengikuti kegiatan sosial budaya, dan menggunakan pandangan pemerintah dan
lembaga adat resmi yang diakui oleh peraturan perundang-undangan sebagai pedoman.
8
penduduk.
Culinary dalam bahasa Inggris berarti hal urusan dapur yang berkenaan dengan
Produk kuliner merupakan hasil olahan dari kegiatan memasak yang dapat dikonsumsi.
Produk kuliner berdasarkan cara penyimpanannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Makanan beku olahan atau yang dikenal dengan frozen food merupakan
hasil dari metode pengawetan makanan yang dilakukan dengan cara menurunkan
suhu hingga titik beku, hal ini bertujuan untuk memperlambat proses pembusukan.
Frozen food pada awalnya diciptakan dan ditujukan untuk seseorang yang terlalu
sibuk, tidak mau atau tidak mampu untuk menyiapkan makanan untuk dirinya
sendiri (Lovell, 2011:23). Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang
beradaptasi dengan pola konsumsi yang ada di negara-negara maju, salah satunya
2. Makanan segar
buahan, susu, yogurt, produk susu. Berbagai makanan tersebut disimpan dalam
di dalam kulkas dengan suhu 5°C atau lebih rendah, dan suhu makanan di dalam
freezer sebesar -16°C. Perletakan makanan di dalam kulkas pun harus diperhatikan,
bahan makanan segar umumnya dapat diletakkan pada laci bagian bawah di kulkas
3. Makanan olahan
Makanan olahan adalah makanan hasil proses pengolahan dengan cara atau
metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan olahan dibagi atas dua
macam, yaitu:
1. Makanan olahan siap saji adalah makanan yang sudah diolah dan siap dijadikan
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan
untuk kelangsungan hidup, perkembangan dan keuntungan. Arti pemasaran biasanya setara
dengan arti berikut: (1) penjualan, (2) perdagangan dan (3) distribusi. Bahkan istilah-istilah
ini hanya sebagian dari keseluruhan kampanye pemasaran. Proses pemasaran dimulai jauh
sebelum produksi produk dan tidak mengakhiri penjualan. Menurut definisi pemasaran
William J. Stanton, yaitu suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang
10
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa pengertian pemasaran jauh lebih luas
kebutuhan konsumen yang perlu dipenuhi, menentukan produk yang akan diproduksi,
menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi, dan mendistribusikan /
menjual produk. Oleh karena itu, aktivitas pemasaran merupakan aktivitas yang saling
terkait sebagai suatu sistem. Kegiatan ini dilakukan dalam lingkungan yang terus
berkembang karena konsekuensi sosial perusahaan, tetapi pada saat yang sama juga
dibatasi oleh sumber daya perusahaan sendiri dan peraturan yang ada. Bagi pemasaran,
perubahan lingkungan dapat menjadi peluang atau peluang bagi perkembangan bisnis.
Dalam kaitan ini, tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan
dengan perubahan lingkungan. Kegiatan pemasaran ini harus dikoordinasikan dan dikelola
b. P.H. Nystrom
Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus
Setiap strategi memiliki keunggulan yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu
memahami berbagai strategi pemasaran agar lebih efektif saat diterapkan pada bisnis Anda.
Untuk memilih strategi pemasaran yang paling efektif, perusahaan harus mempelajari
aspek terpenting yang menunjang bisnisnya. Beberapa produk mungkin perlu dijual dengan
cara konvensional, tetapi beberapa produk lebih efektif jika dipromosikan secara digital.
a. Iklan berbayar
Dalam iklan berbayar, perusahaan membayar penyedia ruang iklan untuk dapat
dinegosiasikan antara pemasar dan penyedia ruang iklan. Iklan berbayar mencakup
beberapa kategori, termasuk iklan bergambar atau iklan spanduk, bayar per tampilan
12
(PPI) dan bayar per klik (PPC). Cara ini sangat efektif untuk perusahaan yang ingin
b. Pemasaran transaksi
menggunakan strategi ini dapat menarik konsumen melalui kupon belanja, diskon,
promosi, dan acara besar. Akhirnya konsumen tertarik untuk membeli lebih banyak
Saat ini, lebih dari 2,8 miliar orang secara aktif menggunakan media sosial.
Pemasaran media sosial juga mudah digunakan, hemat biaya, dan dapat menargetkan
banyak tujuan, sehingga berbagai perusahaan dapat menerapkan strategi ini. Pemasaran
media sosial berfokus pada penggunaan situs atau aplikasi jejaring sosial, seperti
d. Pemasaran interaktif
pemasaran itu sendiri. Misalnya, perusahaan dapat menyertakan nama konsumen atau
nama khusus lainnya pada produk edisi terbatas. Cara ini memungkinkan konsumen
memperoleh informasi terkini tentang produk atau jasa. Dengan cara ini, permintaan
e. Pemasaran Konten
tertarik dengan produk tersebut. Pemasaran melalui konten dapat digunakan oleh
perusahaan besar maupun kecil. Untuk dapat membuat konten berkualitas tinggi dan
menarik minat konsumen, perusahaan harus memiliki pembuat konten yang kompeten.
SEO adalah proses memperoleh lalu lintas dari hasil pencarian alami, editorial
atau gratis di mesin pencari. Strategi ini erat kaitannya dengan pemasaran konten dan
bahkan dapat menentukan apakah konten tersebut dapat dikatakan berkualitas. Konten
yang sesuai dengan SEO akan menempati posisi tertinggi dalam hasil pencarian. Jika
konten meningkat pesat maka perusahaan akan mendapatkan trafik yang tinggi. Hal
konsumen.
g. Telemarketing
penjual menyediakan produk atau layanan melalui telepon atau konferensi web
termasuk memberikan kartu kredit kepada pelanggan atau menyediakan layanan sim
h. Email Marketing
mereka dengan mengirimkan iklan email ke banyak pelanggan atau audiens target
perusahaan. Kalaupun dirasa efektif, Anda harus memperhatikan strategi yang benar
saat melakukan email marketing. Pasalnya, judul dan konten kurang menarik, dan
14
frekuensi pengiriman yang terlalu tinggi akan membuat email marketing Anda tidak
bisa terbuka, masuk spam atau bahkan langsung menghapus target audiens.
15
BAB 3
disusul dengan penjualan produk secara langsung, dan terakhir melalui aplikasi
mudah, tidak perlu menyewa tempat, dan tidak perlu mengeluarkan biaya lebih. Hanya
dengan bermodal handphone dan kuota, seseorang sudah dapat berbisnis. Tidak heran
sistem penjualan yang konvensional. Penjual dan pembeli masih bertemu di satu
tempat. Di tengah situasi pandemi ini, banyak restoran dan kafe mulai dibuka. Hanya
saja jam operasionalnya dibatasi. Peringkat ketiga diduduki oleh penjualan melalui
15
16
kuliner baru. Pandemi terbukti tidak menjadi penghalang dalam berbisnis. Hal ini bisa
terjadi karena banyak orang melihat peluang baru dalam mengembangkan bisnis
produk kuliner selama masa pandemi. Banyak pekerjaan tetap yang menjadi kurang
stabil selama masa pandemi. Selain itu, tingkat konsumsi masyarakat juga meningkat
karena sebagian besar waktu dihabiskan di rumah. Oleh karena itu, banyak orang yang
untuk yang memulai sebelum pandemi didominasi dengan jawaban tidak mengganti
strategi penjualan (29.2%). Hal ini bisa terjadi karena pada era modern ini, banyak
orang sudah familiar dengan strategi pemasaran digital sehingga pemasaran digital
sudah dilakukan sebelum masa pandemi. Strategi pemasaran berbasis offline lebih sulit
dilakukan selama masa pandemi, maka pergantian strategi pemasaran dilakukan agar
usaha kuliner tetap bisa bertahan di tengah situasi pandemi ini. Berdasarkan persentase
tersebut dapat diketahui bahwa sekitar 54.2% pelaku bisnis kuliner baru memulai usaha
kuliner. Hal ini terjadi karena pada masa pandemi ini orang-orang lebih sering di rumah
sehingga banyak yang mencoba berjualan khususnya di bidang kuliner ini dengan
Gambar 4. Diagram tingkat kesulitan pemasaran produk kuliner sejak masa pandemi
kesusahan dan 37.5% menjawab agak kesulitan, yaitu di tingkat 3 dari 5 untuk tingkat
pandemi, pelaku bisnis kuliner banyak yang merasa kesulitan untuk memasarkan
produk kulinernya. Bisnis kuliner yang biasanya dapat membagikan brosur dan
memasang banner di mal atau tempat umum lainnya, sekarang tidak bisa lagi karena
adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena adanya PSBB, strategi
pemasaran beralih pada pemasaran yang dilakukan daring, yang sebagian besar
memanfaatkan sosial media. Sosial media merupakan platform yang strategis untuk
menjangkau lebih banyak calon pelanggan, tetapi tidak semua pemilik bisnis kuliner
Karena hal tersebut, masih ada pelaku bisnis kuliner yang merasa kesulitan
memasarkan produknya selama pandemi. Selain itu, salah satu hambatan dalam
memasarkan produk kuliner selama pandemi adalah pelanggan yang skeptis dengan
kehigienisan tempat dan produk kuliner. Di masa pandemi seperti ini, orang-orang
19
cenderung enggan menerima barang dari luar rumah, terutama untuk makanan yang
dikonsumsi.
pendapatannya menurun pada masa pandemi ini. Pola konsumsi masyarakat di masa
pandemi ini tidak dapat ditebak dan strategi pemasaran yang dipakai juga berbeda-beda
sehingga pendapatan yang diperoleh pun juga berbeda. Selain dua faktor tersebut,
masih banyak faktor yang memengaruhi pendapatan dari bisnis kuliner, seperti rasa,
Gambar 6. Grafik pemasaran yang paling efektif dilakukan pada masa pandemi
Strategi yang paling umum digunakan adalah Instagram Ads, ada sekitar 45.8%
yang menggunakan strategi ini selama masa pandemi, kedua adalah promo diskon yang
dipakai sekitar 41.7% dan yang terakhir adalah endorse digunakan sebanyak 33.3%.
Pemasaran didominasi melalui sosial media karena mudah digunakan, hemat biaya, dan
dapat menjangkau banyak audiens. Kedua, strategi melalui promo dan diskon, strategi
ini bertujuan untuk mencapai target penjualan. Dengan adanya promo, konsumen
menjadi tertarik untuk membeli lebih banyak produk kuliner yang ditawarkan. Ketiga,
produk kuliner melalui artis yang memiliki banyak pengikut di Instagram atau biasa
Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, berikut adalah nilai efektivitas dari
strategi pemasaran yang telah kami akumulasikan. Promo diskon berada pada posisi
pertama dengan total 82 poin. Pada posisi kedua dengan skor 80 poin, yaitu Instagram
Ads. Posisi ketiga ditempati oleh endorse dengan perolehan 66 poin dan yang
Promo dan diskon terbukti lebih menarik pelanggan untuk membeli produk
kuliner, karena pelanggan bisa mendapat produk kuliner yang sama dengan harga yang
sarana mendapatkan promo diskon. Karena adanya PSBB berskala besar, banyak
pelaku bisnis produk kuliner yang kesulitan memasarkan produknya. Tidak sedikit
pelaku bisnis kuliner yang berani menurunkan harga jual produknya demi menarik
perhatian pelanggan.
Strategi kedua yang dianggap paling efektif adalah instagram ads. Dengan
adanya pandemi yang diikuti PSBB, sebagian besar orang menghabiskan waktunya di
rumah sehingga sarana periklanan yang paling strategis di masa pandemi seperti ini
adalah iklan berbasis sosial media. Selain dapat menjangkau lebih banyak calon
22
pelanggan, pelaku bisnis juga bisa menentukan lokasi calon pelanggan yang yang ingin
dijangkau, serta menentukan calon pelanggan dengan preferensi tertentu yang ingin
dijangkau. Algoritma sosial media memudahkan pelaku bisnis untuk menjangkau target
keberhasilan promosi produk kuliner. Keefektifan endorse dapat terukur melalui insight
termasuk ke dalam pemasaran konten. Para pelaku usaha kuliner memberikan informasi
yang dibutuhkan konsumen agar mereka tertarik dengan produk tersebut. TikTok
menyediakan fitur penyunting video yang mudah digunakan. Selain itu, mayoritas
pengguna TikTok adalah remaja. Bagi bisnis kuliner yang memiliki target pasar remaja,
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan diperoleh bahwa cara memasarkan
produk yang paling efektif adalah promo diskon dan diikuti oleh instagram ads pada posisi
kedua. Cara pemasaran ini dinilai efektif karena konsumen akan tertarik jika dapat membeli
Pada masa pandemi, hampir semua hal harus dilakukan secara online. Melihat
keadaan yang berubah, maka strategi pemasaran pun juga harus diubah untuk
menyesuaikan dengan keadaan. Terlihat pada hasil survey bahwa sebagian besar responden
menjual dagangannya secara tidak langsung. Penjual lebih memilih menjual produknya
melalui media sosial (66%), gofood atau grabfood (25%), dan melalui e-commerce (8%).
Demikian juga dengan strategi pemasaran yang digunakan. Pemasaran yang umum
digunakan adalah pemasaran berbasis digital, seperti instagram ads, TikTok, dan meng-
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data tersebut, pada dasarnya
sudah berjalan baik, namun bukanlah suatu kekeliruan jika peneliti ingin memberikan saran
yang dapat bermanfaat bagi kemajuan penelitian berikutnya dan juga pendidikan. Adapun
22
23
Arum Lestari, Rindang. (2020). Strategi Bisnis Kuliner Agar Tetap Bertahan di Tengah
Pandemi.
Daya. [daring]
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/strategi-bisnis-kuliner-
Redaksi IPB. (2020). Tips Kreatif Bisnis Kuliner di Masa Pandemi COVID-19. IPB. [daring]
https://ipb.ac.id/news/index/2020/04/prof-musa-hubeis-berikan-tips-kreatif-bisnis-
kuliner-di-masa-pandemi-covid-19/c18971a899d461a3a765b11f49e0ca84 (diakses
Nisar, Waqwar. 2014. Influences of Consumer Behavior: Research about Beverage Brands of
Sciences,
Peter, Paul dan Donnelly, James. 2013. Marketing Management: Knowledge and Skills –
Rahdini, Mentari et al. 2014. Factors That Influence People Buying Decision on Bottled
Abdullah, Firdaus et al. 2011. Managing Customer Preference for the Foodservice
Industry. International Journal of Innovation, Management and Technology, Vol. 2(6), 525-
533.
Bernando, Faisal Rino, et al. 2015. Industry Update, Vol. 4. Jakarta: Office of Chief
24
Hawkins, Del dan Mothersbaug David. 2010. Consumer Behaviour: Building Marketing
Ismoyowati, Dyah. 2015. Halal Food Marketing: A Case Study on Consumer Behavior of
Kotler, Philip dan Keller, Informan. 2013. Marketing Management fourteenth edition.
London:
Pearson Education.
Lovell, Richard. 2011. Product Attributes and Consumer’s Repurchase Decision on Frozen
Mullins, John W dan Walker, JR. 2010. Marketing Management: A Strategic Decision-
Making
Nguyen, Thu Ha dan Gizaw, Ayda. 2014. Factors that influence consumer purchasing
decision
of Private Label Food Product: A case study of ICA Basic. Västerås: Mälardalen
University.
Putsanra, Dipna Videlia. (2020). Arti PSBB yang Dibuat untuk Cegah Penyebaran Corona di
https://tirto.id/arti-psbb-yang-dibuat-untuk-cegah-penyebaran-corona-di-indonesia-
eMXT
Arnani, Mela. (2020). Mengenal Apa Itu PSBB, Aturan, Daerah yang Menerapkan hingga
25
https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/14/093800065/mengenal-apa-itu-psbb-
2021)
Utami, Fajria Anindya. (2020). Apa Itu Pandemi. Warta Ekonomi. [daring]
12
Januari 2021)
https://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-coronavirus-
dis
26
LAMPIRAN
27
28
29
30
RIWAYAT HIDUP
● Altito Apprizal
31
● Raisa Rahma Tsurayya
Bandung (ITB).
32
● Regina Marvella
33
● Vanessa Rumindo
Ganesa.
ke Teknik Industri.
34